Guilty Pleasure [โœ”๏ธ]

By naughtyspacee

567K 26.2K 4.8K

[21+] "๐˜ž๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฅ๐˜ฐ ๐˜บ๐˜ฐ๐˜ถ ๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต ๐˜ต๐˜ฐ ๐˜ฃ๐˜ฆ, ๐˜ฎ๐˜บ ๐˜จ๐˜ช๐˜ณ๐˜ญ?" Mata bulat anak perempuan berusia 5 tahun... More

BLURB
PROLOG
๐™ป๐š˜๐šŸ๐šŽ, ๐™ถ๐šž๐š’๐š•๐š, ๐™ฟ๐š•๐šŽ๐šŠ๐šœ๐šŽ
Part 2 | Love, Guilt, and Please - First Look
Part 3 | Love, Guilt, and Please - Along With Her Expectations
Part 4 | Love, Guilt, and Please - Absolutely, Definitely, Obviously in Love
Part 5 | Love, Guilt, and Please - Towards A Forbidden Relationship
Part 6 | Love, Guilt, and Please - How to End this Date?
Part 7 | Love, Guilt, and Please - First Date
Part 8 | Love, Guilt, and Please - Feel The Pleasure
Part 9 | Love, Guilt, and Please - Last Kiss and A Birthday Present
Part 10 | Love, Guilt, and Please - Worst Birthday Ever
๐™ถ๐šž๐š’๐š•๐š๐šข ๐™ฟ๐š•๐šŽ๐šŠ๐šœ๐šž๐š›๐šŽ
Part 11 | Guilty Pleasure - A Prince Charming Come to Rescue The Princess
Part 12 | Guilty Pleasure - It's a Holiday...
Part 13 | Guilty Pleasure - The Worst, Terrible, Horrible Lunch
Part 14 | Guilty Pleasure - So Close, Until They Kiss and Touch Each Other
Part 15 | Guilty Pleasure - Starting An Affair
Part 16 | Guilty Pleasure - The Pleasure Keeps Getting Higher
Part 17 | Guilty Pleasure - Hey Princess, You Need to Feel Guilty
Part 18 | Guilty Pleasure - Okay. This is The Worst Lunch, Ever!
Part 19 | Guilty Pleasure - Jealousy, Jealousy
Part 20 | Guilty Pleasure - Burn by Jealousy
Part 21 | Guilty Pleasure - She Doesn't Love Him Back
Part 22 | Guilty Pleasure - No Guilt Shown, No Feelings Hurt
Part 23 | Guilty Pleasure - When the Princess Dealing with Fate
Part 24 | Guilty Pleasure - A Beginning
Part 25 | Guilty Pleasure - "Can You Forget About That Night?"
Part 26 | Guilty Pleasure - A Priceless Moment
Part 27 | Guilty Pleasure - All Those Lies
Part 28 | Guilty Pleasure - Countdown to The Princess' Birthday
Part 29 | Guilty Pleasure - Fix Everything
Part 30 | Guilty Pleasure - Her Birthday Partner
Part 31 | Guilty Pleasure - There's No Way Back
Loving Hurts
Part 32 | Guilty Pleasure - Kiss & Touch
Part 33 | Guilty Pleasure - Ice Cream & Chocolate Kisses
Part 34 | Guilty Pleasure - "Let's End our Relationship"
Part 35 | Guilty Pleasure - "Happy Birthday, Princess..."
Part 36 | Guilty Pleasure - One Kiss is All it Takes
Part 37 | Guilty Pleasure - A Forbidden Relationship
Part 38 | Guilty Pleasure - How to End this Relationship?
Part 39 | Guilty Pleasure - Guilty, Guilty
END | Part 40 | Guilty Pleasure - But They Always Feel the Pleasure
EPILOG
Guilty Pleasure: Kylie and Regan's Story
g r a t i t u d e

Part 1 | Love, Guilt, and Please - A Princess Who Doesn't Need A Prince

32.1K 862 21
By naughtyspacee

 




  SUARA deruman mobil sport yang terdengar keras berhasil perhatian murid-murid SMA Garuda di lapangan parkir sekolah itu. Tapi setelah mengetahui siapa yang mengendarai mobil itu, mereka semua langsung membuang wajahnya dan berjalan masuk ke dalam sekolah dengan langkah terburu-buru. Jalanan sedang sangat padat karena bel masuk kelas akan berbunyi dan Princess mereka sangat tidak suka langkahnya dihalangi banyak orang.

  "Hellaw, my Princess. How's your morning?" tanya Maudy yang baru saja datang bersama kekasihnya, Devan. Pria itu merupakan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri ternama di negara ini. Tidak seperti Devan yang sangat ambisius dalam menggapai mimpinya, Maudy terkesan santai. Lagipula dia sudah berjanji pada Riana dan Kylie untuk kuliah di Perguruan Tinggi Swasta nomor 1 di negara ini, Abhinata Sanskara University—atau biasa disingkat Abhikara University—karena malas mengejar Perguruan Tinggi Negeri.

"Buruk, buruk banget. Dasar Anzel sialan!" umpat Riana pada kembaran laki-lakinya itu. Kakinya melangkah masuk ke dalam lingkungan sekolah tanpa menghiraukan para siswa yang mengingkir untuk mempersilahkan dirinya jalan dengan bebas.

"Kenapa lagi sama Anzel, hm?" tanya Kylie yang tiba-tiba muncul.

"Dia ngumpetin kunci mobil gue anjir!" seru Riana berapi-api, menatap sinis Anzel yang pagi-pagi sudah bermain basket di lapangan. Laki-laki itu pasti melakukannya untuk tebar pesona. Tapi sayangnya, siapa yang ingin memiliki adik ipar seperti Riana?

  "Ya udahlah, yang penting lo gak telat, kan?" hibur Maudy.

  "Awas aja, pasti gue bales!" tekad Riana. Tatapan matanya yang menghunus tajam ke arah Anzel membuat orang disekitarnya bergidik ngeri dan pergi menjauh dari sang Princess dan dua dayangnya. Lebih baik ke kelas dengan memutari koridor sekolah daripada berpapasan dan di tatap oleh Riana.

Mereka tentu saja masih mengingat insiden seseorang bernama Olin yang pemberani dan bertekad untuk menghentikan tindakan bully di sekolah ini dan menatap mata Riana lebih dari 10 detik. Karena berani menentang Riana, seluruh siswa diperintah untuk tidak berteman dengan Olin. Oleh sebab itu, sampai sekarang Olin tidak memiliki teman. Paling banyak interaksi saja dengan teman kelompoknya, lalu setelah urusan tugas selesai, mereka kembali menjadi orang asing.

"Gue tahu gimana caranya biar lo gak gampang marah!" seru Maudy, seakan menemukan ide yang brilian.

"Apa?" tanya Kylie tidak yakin. Ide dari Maudy memang selalu aneh untuknya.

"Gampang, tinggal cari pacar aja!" usul Maudy percaya diri.

  Tawa Kylie menyembur, "Pacar lo bilang? Semua cowok disini aja gak ada yang mau sama Princess kita," ujarnya tidak percaya.

  "Ya semua cowok disini, kan? Belum di tempat lain?" balas Maudy, ngotot kalau ide yang dia punya sangat brilian.

  "Kenapa lo berpikir gue suka marah-marah karena gak punya cowok?" tanya Riana dengan tatapan datarnya yang sontak membuat Maudy takut dan bersembunyi di belakang punggung Kylie.

  "Ya—ya lo liat aja gue. Karena Devan selalu ada buat gue, jadi gue gak marah-marah sesering lo," jelas Maudy sedikit gugup.

  Riana menghela napasnya, "Look at me, Dy. I'm a Princess, dan gak semua Princess butuh Prince dalam hidupnya," jelasnya pelan-pelan, namun nampaknya Maudy tidak terpengaruh oleh penjelasannya.

  "Emang ada Princess yang gak punya Prince?" tanya Kylie dengan dahi berkerut.

  "Ada, contohnya Elsa," jawab Riana, merujuk pada tokoh utama di Disney Frozen kesukaannya.

  Karena Riana lengah saat menjawab pertanyaan Kylie, dengan sigap Maudy meraih ponsel sang Princess, lalu mendekatkan layar ponselnya ke wajah perempuan itu agar ponselnya terbuka dan berlari kecil menjauhi mereka berdua.

  "Eh si anjir," umpat Kylie yang ingin bergerak mengejar Maudy, namun di tahan oleh Riana.

  "Biarin aja. Lo gak mau kan, reputasi kita hancur cuma karena main kejar-kejaran di koridor?"

"Tapi udah mau bel," ucap Kylie khawatir.

"Tenang, nanti juga dia balik," ujar Riana santai. Tapi baru saja kakinya melangkah ingin pergi ke kelas, dia merasakan kecupan singkat dipipinya. Siapa lagi yang berani melakukan hal itu selain Anzel, kembarannya?

  "Kenapa sih, pagi-pagi udah bad mood aja?" tanya Anzel dengan nada menyebalkan.

  "Bacot," umpat Riana kesal, lalu berjalan menjauh dari Kakaknya. Di luar rumah, mereka memang bebas menggunakan kata-kata kotor, tidak seperti di rumah yang mewajibkan mereka bertutur kata baik.

  Sesampainya di kelas, Riana sedikit terkejut karena guru Sosiologi mereka sudah datang sebelum bel masuk berbunyi. Tapi setelah mengingat perangai Bu Desi—guru Sosiologi mereka— yang selalu datang 5 menit sebelum bel masuk berbunyi, dia jadi tidak heran lagi.

  "Selamat pagi, anak-anak. Buka halaman 95, dan lihat materi kita pada pagi hari ini, yaitu modernisasi. Kerjakan latihannya, lalu saya akan memanggil..."

👑👑👑

  "LO darimana aja, anjir?" tanya Kylie ketika mendapati Maudy datang ke kelas setelah bel tanda pulang sekolah berbunyi. Kelas sudah kosong, karena itu mereka bebas berbincang-bincang.

  "Nih," Maudy menyerahkan ponsel berwarna gold itu pada pemiliknya. "Tadi gue download aplikasi Fate, buat profile, cari jodoh buat Riana, tapi ketiduran di UKS sampe pulang," jelasnya dengan wajah segar karena habis tidur seharian.

  "Fate? Apaan tuh?" tanya Riana dengan alis terangkat satu.

  "Lo gak tau? Itu Dating App, my Princess," jawab Maudy sambil mengambil tempat duduk di meja guru.

  "Terus mana cowok yang lo pilihin buat Riana?" tanya Kylie penasaran.

  Mendengar pertanyaan Kylie, sontak Maudy mengambil kembali ponsel Riana dan membuka ponsel menggunakan wajah sahabatnya itu. "Ini dia! Revattaire Ardana!" seru Maudy bangga seraya menyerahkan ponsel itu pada Riana dan Kylie.

  Kylie meledakkan tawanya saat melihat poster yang diberikan aplikasi itu. "Seriously, Dy? Lo udah menjerumuskan Princess kita ke arah yang gak bener," kompornya.

"Shut! Diem deh lo. Gimana, Princess? Cocok kan sama tipe lo?"

"Kenapa orang-orang pada download dating app, Dy?" tanya Riana tanpa menjawab pertanyaan Maudy.

Dahi Maudy berkerut bingung, "Karena single bertahun-tahun," jawabnya ragu.

  "Jadi intinya, lo buatin gue akun di dating app ini karena gue gak laku-laku?"

"Lagian lo pilih dating app yang bagus dong. Lo pilih dating app yang design-nya kayak buat anak TK anjir!" cibir Kylie, menahan tawanya saat melihat wajah kesal Maudy.

"Iihh, gue sama Devan ketemu di dating app itu, tahu! Di sekitar sini mana ada yang berani pacaran sama gue!" keluh Maudy dengan bibir mengerucut sebal.

"Intinya, gue gak mau lanjutin dating di app itu. Sekali lagi, Princess kayak gue itu gak butuh Prince. I'm a lonely Princess." Walaupun terlihat menyedihkan, Riana mengatakannya dengan wajah yakin dan semangat.

"Lo punya kita, tau!" seru Kylie sebal.

Riana terkekeh, "Ya, gue punya kalian," balasnya kemudian.

Pada akhirnya, mereka tetaplah remaja biasa yang suka tertawa lepas tanpa harus menjaga image di depan banyak orang. Tapi tetap saja, Riana menyukai perannya yang jahat di mata banyak orang daripada menjadi seseorang yang friendly seperti Anzel. Menjadi baik berarti lemah, dan Riana bukan bagian dari orang-orang lemah itu.

👑👑👑

𝓐𝓻𝓲𝓪𝓭𝓷𝓮 𝓔𝓵𝓶𝓮𝓲𝓻𝓪 𝓜𝓪𝓻𝓽𝓲𝓷𝓮𝔃✨

Continue Reading

You'll Also Like

940K 27.1K 50
21+ Bijaklah dalam membaca! Terjerat dalam perjanjian konyol membuatnya mati-matian menerima kenyataan. ----- ๐Ÿ“ Aldiananh_
578K 24.7K 42
Nggk bisa bikin deskripsi yg kepo langsung aja baca atau tambahkan ke perpustakaan kalian,happy Reading guyss,Enjoyyy!!!
60.6K 3.6K 36
Menceritakan tentang jianka yang masuk ke raga Jian . JIANKA ALFAIZ seorang anak bungsu dari 6 bersaudara masuk ke dalam novel "love for Aleana" Da...
3.3M 60.5K 8
Romantic Comedy Demi mimpinya menjadi perancang busana hebat, Alexa pergi ke Paris untuk belajar selama satu tahun. Ia berpesan kepada Tania, sahabat...