Treated Like a Queen

بواسطة yourcatty

301 111 103

"Dalam tiga hari, dia bakal jadi pacar gue" "Kalo nanti kita ketemu lagi, kasih aku satu kesempatan" "Gue suk... المزيد

Setan dan Lalat
Takdir
Opini
Ricuh

Yuk modus!

24 4 0
بواسطة yourcatty

Pagi yang tidak bisa dikatakan pagi ini cukup segar dengan hembusan angin yang menyapa. Koridor kelas nampak sunyi dengan sinar matahari yang menyinari tiap kelasnya.

"Lelet banget bocah! Cepetan kek!" perintah Danta memaksa.

Dengan gaya tengilnya sembari kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku, ia malah mencibir menirukan gaya berbicara Danta.

"Eh lo ya! dibilangin bener bener juga, gua tampol ya lo lama lama! Ucap Danta kesal sambil tangan yang menunjuk di depan muka Abra.

"Tampol tampol dah nih muka" gumam Abra malas langsung berjalan dengan cepat.Danta yang tak tau maksudnya, malah tambah memelankan langkahnya.

Dengan masih menghadap ke depan ia berbicara dengan membesarkan suaranya sengaja.

"Lelet banget bocah! Cepetan kek!" Ucap Abra menirukan. Balas dendam.

"Sialan ya lo!" Jawab Danta langsung mengejar Abra.

"Dasar kutang"

•••


Setelah acara perusuhan tadi, Danan memperhatikan Nara yang sedang memberikan arahan untuk pelaksanaan kegiatan hari ini. Detail wajah Nara selalu menarik baginya. Apalagi mengingat aksi si Abra Abra tadi, ia sangat muak rasanya. Jika memang bisa, ia ingin menyobek muka sok genit itu. Memikirkannya saja sudah membuat wajah tampannya itu terlihat kesal sempurna.

"Danan"

"Dan"

"Hei"

"Danan"

"Hei Danan!" Ucap Nara berteriak sambil menabok bahu Danan yang entah dari kapan Nara berada di sampingnya.

Sejak tadi memang Nara memanggil Danan, tapi yang ia dapat hanyalah bengongan cowok itu. Entah pikirannya sedang dimana sekarang. Berakhir teriak dengan kesal dan ya, membuahkan hasil.

Meski menanggung malu, dengan tatapan semua mata dikelas tertuju kepada mereka. Ia kelepasan.

"Eh apa Ra?" Jawab Danan dengan kerjaban matanya.

"Fokus" ujarnya lirih sambil agak menoleh kebelakang. Danan yang bingung, langsung menghadap ke depan. Sial, mereka terlalu kepo.

Oke, Danan mengerti.

Nara malu.

Danan memajukan kepalanya mengarah ke telinga Nara.

"Kenapa?" Tanyanya dengan lirih.

Astaga, ini biasa sebenernya. Tapi tingkah Danan dan Nara tak bisa terlewatkan begitu saja. Sangat menyayangkan jika melepaskan adegan semenggemaskan ini dari mata mereka.

"Jemput pak Ghufron, jadwalnya tau" jawab Nara yang ikut ikutan mengecilkan suaranya.

Ia jadi bingung sekarang, ini yang dinamakan badgirl Spiral? Kenapa semenggemaskan ini?

Dengan jail, tangannya malah terjulur ke arah samping telinga Nara. Ia menyampingkan anak rambut yang mulai kemanamana.

"Oke" ucap Danan dengan senyum tipis.

Tangannya menarik tangan Nara ke depan.

"Kondisikan kelas, jangan rame" perintah Danan lalu keluar menggandeng Nara.

Setelah mereka keluar, bisik bisik terdengar dalam kelas.

"Eh kak Danan uwu banget gila" ucap salah satu siswi disertai senyuman dan gelengan kepala.

"Eh mereka deket ya?" Tanya yang lain antusias.

"Ga ya, kami ga pacaran tapi kak Danan punya gue, slebew" ucap temannya dengan tangan yang dikepalkan kecuali jari jempolnya kemudian ia letakkan di depan mulut secara horizontal lalu ia tarik dengan pelan ke belakang pada kata 'slebew'. Memperagakan gerakan yang masih ngetrend saat ini.

"Yang nyata berusaha dapet perhatian, eh yang dikejar halu sama gebetan orang, bukan maen" ujar cowok yang tiba tiba duduk di meja samping tempat mereka menggosip.

Benar, ia sedang berusaha meluluhkan hati pujaanya yang menolak akan kehadiran pria itu dihatinya. Dia seperti orang bodoh kebanyakan, salah satu pemilik sifat manusia yang suka akan sakit yang sebenarnya diciptakan dari harapan harapan yang mereka buat sendiri.

Di lain tempat, Nara dan Danan sedang berjalan ke arah ruang guru. Setelah menemukan mejanya, Danan menyapa guru yang berbadan gempal itu.

"Siang pak, maaf sebelumnya. Jam ini jadwal Bapak mengisi materi 10 IPS 1" ucap Danan mengingatkan dengan sopan.

"Ohiyaa, saya baru ada urusan tadi. Terimakasih ya" jawab pak Ghufron dengan senyum tipisnya.

"Kalian pacaran?" Lanjutnya dengan mata mengarah ke tangan mereka yang saling bertautan. Yah, sampai saat ini.

Mengikuti arah tatapan pak Ghufron, Nara melotot tak percaya. Dengan segera ia langsung melepas tautan itu.

"Eh maaf pak, ga sengaja tadi buru buru hehe" jawabnya gelapan dengan menggaruk pipinya yang tidak gatal itu.

Shit batin Danan berteriak. Lihat tingkatnya itu, Danan benar benar tak bisa untuk tidak gemas dengan manusia ini.

"Beneran juga gapapa, ya ga Dan?" Goda Pak Ghufron dengan alis yang dinaik turunkan.

"Yahh" jawab Danan lirih dengan ragu hingga terlalu samar untuk di dengar.

"Yaudah saya kekelas dulu ya" ucapnya dengan menepuk pundak Danan kemudian berjalan ke arah kelas.

"Yok" ajak Danan menarik tangan Nara.

"Eh eh kemana?" Tanya Nara sambil mengimbangi langkah Danan yang lebar itu.

Sebenarnya Nara adalah gadis yang cukup tinggi, tapi dibandingkan dengan Danan, Nara benar benar kalah jauh. Menyebalkan.

"Mau ngehukum si Abra, mau?" Tanya Danan menoleh ke arah Nara sambil memelankan jalannya.

"Emm boleh deh" jawab Nara mengiyakan. Jika dipikir, dia juga malas menunggu didepan kelas.

"Siapa yang sampe duluan traktik mie ayam, gimana?" Ucap Danan tiba tiba dengan alis yang ia naik turunkan. Meremehkan.

"Oke" jawab Nara langsung berlari menuju tangga yang terlapis marmer abu abu itu.

"Curang ya lo!" Ujar Danan langsung berlari mengejar Nara.

"Ye siput" ucap Danan ditangga ketika sudah disamping Nara.

Mereka terus berlari hingga di lapangan utama, tanpa sadar banyak orang yang memperhatikan mereka.

"Gue menang Lo kalah, inget janji girl!" Danan mengatakan itu dengan gaya angkuhnya, kemudian tangannya mengacak rambut Nara yang masih menunduk dengan tangan yang memegang lutut.

"Ish iya iya, jangan pegang pegang ck sanaan ah" jawab Nara sambil melepaskan tangan Danan dari kepalanya.

"Kalian deket?" Tanya Danta dengan alis yang ia angkat satu.

Danta tau siapa Danan, ia tak akan semudah itu dekat dengan seseorang. Apalagi Nara, manusia yang jauh dari tipe Danan yang golongan bidadari itu.

"Ga buta kan Lo? Gue berdiri disini Danan samping gue, menurut Lo gimana?" Jawab Nara malas, ia tahu pertanyaan Danta akan menjurus kemana, tapi bagaimana lagi, Nara malas menerima ejekan ejekan tanpa bobot milik Danta.

"Gue tau lo tau apa maksud gue ya" ucap Danta yang malah gencar menggoda Nara diikuti dengan senyum tengilnya itu.

Nara benar benar malas, ia hanya merotasikan bola matanya miliknya yang mengkilap.

Danan yang melihat itu malah cengengesan, ia tidak mengiyakan atau membantah, malah seperti ikut ikutan menggoda Nara dengan senyumanya itu. Matanya mengarah ke raut muka Abra yang berada di belakang Danta. Air mukanya tampak masam sekarang, tak setengil tadi yang terang terangan memperkenalkan diri ke Nara. Dan ia tau penyebabnya. Abra sepertinya benar benar sudah jatuh hati pada pandangan pertama. Nara memang sehebat itu untuk memikat hati pria. Dan mungkin, Danan termasuk pria pria yang hatinya sudah berhasil dibobol oleh Nara.

Mungkin.

Ya mungkin.

•••

Gimana nih sama kemungkinan kemungkinan ini?

Eitss tapi jangan berharap dulu ya, berharap sama yang pasti aja ada sakitnya.

Apalagi berharap sama harapan harapan yang yang gaada kepastiannya.

Hehe.

Salam maniezzz, Yourcatty.

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

3.9M 304K 50
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
ALZELVIN بواسطة Diazepam

قصص المراهقين

4.6M 267K 32
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
MARSELANA بواسطة kiaa

قصص المراهقين

880K 47.9K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
634K 30K 46
selamat datang dilapak ceritaku. 🌻FOLLOW SEBELUM MEMBACA🌻 "Premannya udah pergi, sampai kapan mau gini terus?!" ujar Bintang pada gadis di hadapann...