BERUANG KUTUB ✔

By chiirosean

19.8K 4.2K 715

[Roseanne Lokal Series] Mimpi apa aku bisa punya tetangga dingin banget, ditanya jawab seperlunya. Senyum aja... More

00
01. Kota Baru
02. Dingin dan Angkuh
03. Jajan Bareng
04. Numpang Mandi
05. Siapa Dia?
06. Kopi
07. Gara-Gara Paket
08. Dukungan Orang Dalam
09. Kesalip Lawan
10. Mengantar Pulang
11. Pelipur Lara
12. Kembali Ke Kota Kembang
13. Berakhir
14. Pekerjaan Baru
16. Pria Yang Tepat
Bonus Chapter

15. Wanita Itu Lagi

518 148 28
By chiirosean

Rosetta terbangun di sela waktu tidurnya. Ia terduduk dengan posisi kaki menyilang. Bibirnya mengerecut dan sesekali mengumpat karena kesal. Wanita itu terbangun oleh mimpi yang menurutnya sangat menyebalkan.

Entah kenapa walau hanya sebuah mimpi, susana hatinya langsung berubah. Rasa kantuknya pun seketika hilang begitu saja. Padahal esok ia harus kembali bekerja.

"Huh, nyebelin! Kenapa juga malah mimpi Mas Teo kencan sama si Mbak nyebelin itu, sih?" gerutunya.

Ya, Rosetta memimpikan Teora yang tengah pergi berkencan dengan wanita yang membuatnya putus dengan Ranggana. Wanita itu menyebalkan, entah di kehidupan nyata ataupun dalam bunga tidur Rosetta.

Karena ia kebingungan harus melakukan apa disaat rasa kantuknya telah hilang, Rosetta pun memilih untuk meraih ponselnya untuk sekedar mengecek akun sosial media yang ia miliki.
Tak berapa lama, sebuah pesan masuk ke ponsel wanita itu. Rosetta pun langsung membukanya.

Mas Teo

Kenapa belum tidur?

Rosetta awalnya keheranan, kenapa bisa pria itu tahu bahwa dirinya tengah terbangun di jam seperti sekarang ini.

Kebangun gara-gara mimpi.
Mas kok belum tidur?

Mas Teo

Belum ngantuk, tadi kamu like postingan aku.
Jadi aku langsung chat aja.
Memangnya mimpiin apa? Mimpiin aku? :)

Rosetta langsung berdecak, pria ini kenapa bisa tahu segalanya?

Enggak, kok.
Cuma mimpi buruk aja, sampai akhirnya
ngantuknya ilang, he ....

Mas Teo

Mau aku temenin chat sampai
ngantuknya datang lagi?

Kali ini Rosetta tersenyum lebar membaca balasan dari Teora.

Boleh, Mas.
Tapi emangnya gak ganggu?
Siapa tahu lagi chat sama
cewek gitu, he he ..

Mas Teo

Kan emang lagi chat sama cewek.
Ini sama kamu, kan?

Kalau dipikir-pikir memang benar, sih. Cuma maksud Rosetta itu bukan seperti itu. Siapa tahu jam segini Teora belum tidur gara-gara dia sedang berbalas pesan dengan wanita incarannya.
Dasar tidak peka! Atau ... memang Rosetta yang terlalu berpikir yang lain-lain?
Ah, entahlah!

Mereka pun saling berbalas pesan sampai pukul tiga dini hari. Setelah itu, keduanya memutuskan untuk mengistirahatkan diri mereka karena harus kembali bangun untuk bersiap bekerja dalam beberapa jam lagi.

Pukul 10.00

Rosetta tengah memeriksa beberapa kosmetik yang baru saja datang bersama bawahannya. Gina memintanya untuk memastikan bahwa pesanannya tidak ada yang kurang sehingga Rosetta langsung turun tangan mengeceknya.

"Bu, semuanya lengkap." Bawahan Rosetta menyerahkan secarik kertas kepada Rosetta.

"Ah, iya. Makasih, ya, Del. Kamu bisa beresin ini ke gudang, kalau di depan ada yang kosong, segera kamu isi saja. Biar saya yang buat laporan ke Bu Gina," kata Rosetta.

"Baik, Bu."

Setelah memastikan semua pesanan lengkap, Rosetta pun kembali ke ruangannya. Ia duduk dan menatap layar datar laptop miliknya. Menyiapkan laporan yang nanti harus ia serahkan kepada Gina.

Baru saja setengah pekerjaan yang dikerjakan oleh Rosetta, semua konsentrasinya mendadak terganggu karena mendengar suara keributan dari depan.

"Kenapa ribut-ribut gitu, sih?" Rosetta berdecak.

Wanita itu pun beranjak dari tempat duduknya, ia keluar dari ruangannya dan melihat apa yang terjadi di bagian depan. Ternyata terjadi sebuah keributan, sampai-sampai salah satu bawahan Rosetta tertunduk pasrah menerima kata-kata yang tidak enak untuk didengar.

Rosetta sebagai atasannya pun merasa tak enak. Ia pun menghampiri wanita itu. Posisi wanita itu membelakangi Rosetta, sehingga Rosetta pun memutuskan untuk menyentuh lengan bagian kanan wanita itu.

Tanpa diduga, tangan Rosetta langsung ditepis dengan kasar. Wanita itu langsung berbalik dan menunjuk wajah Rosetta sambil berbicara kasar.

"Jangan sentuh-sentuh saya, ya! Kamu enggak bakalan tahu berapa harga pakaian yang saya pakai hari ini!" Betapa angkuhnya wanita itu.

Tunggu!

Rosetta sepertinya menyadari sesuatu. Ah, ia rupanya mengenali wanita itu. Siapa lagi kalau bukan wanita menyebalkan yang mengharapkan Teora untuk menjadi miliknya? Wanita menyebalkan yang membuatnya putus dengan Ranggana dan harus mengundurkan diri drai tempat kerjanya terdahulu.

Wanita itu, wanita yang sangat menyebalkan!

"Kamu? Oh, Tuhan. Kenapa juga sih harus ketemu kamu terus?" Wanita itu mengeluh.

Rosetta benar-benar dongkol, harusnya ia yang mengucapkan seperti itu padanya. Bukan dia!

"Maaf, Mbak. Setiap kali kita bertemu, kenapa keadaannya pas sekali saat Anda membuat onar, ya?" sarkas Rosetta.

Matanya melotot, wanita itu tampaknya bersiap untuk meluapkan amarahnya kepada Rosetta. "Heh, siapa kamu seenaknya bilang gitu sama aku? Lagian ngapain kamu disini? Oh, mau gatel sama Teora, ya? Tempat kerja Teora kan enggak jauh dari sini. Ih, dasar cewek gatel!"

"Mbak, saya saranin buat Mbak beli cermin besar terus simpen di kamar. Kalau mau pergi, coba deh tatap cerminnya agak lama. Biar pas keluar enggak buat keonaran. Sama kalau gosok gigi, coba lebih bersih lagi pas kumur-kumur. Mbak itu cantik tapi sayang ucapannya enggak secantik sama wajahnya." Rosetta tersenyum menyungging.

"Eh, sialan!" Wanita itu mendekat ke arah Rosetta dan bersiap melayangkan sebuah tamparan ke arah wajah Rosetta.

Gep!

Sebuah tangan menahan tangan wanita itu. Rosetta beruntung pipinya tidak mendapatkan cap lima jari dari wanita menyebalkan itu.

Wanita itu kesal, ia pun menoleh, melihat siapa yang berani menahannya. Ternyata itu adalah Gina, wanita pemilik toko kosmetik itu datang tepat waktu. Gina menurunkan tangan wanita itu dan menghempaskannya secara kasar.

"Mbak yakin mau buat keributan di toko saya? Toko ini setiap sudutnya dipasang CCTV loh, Mbak. Saya bisa saja laporin Mbak ke kantor polisi terdekat karena sudah membuat onar disini. Mumpung saya masih baik, nih. Mbak saya kasih kesempatan buat pergi dari sini dengan tenang dan jangan sampai Mbak balik lagi ke toko saya, ya. Saya tidak suka dengan pengunjung yang arogan seperti, Mbak," tukas Gina.

Wanita itu pun berdecih, ia menatap tajam ke arah Rosetta setelah itu, ia berbalik dan berjalan meninggalkan tempat tersebut.

"Makasih banyak," kata Rosetta.

Gina tersenyum. "Enggak masalah. Tolong kalian ingat-ingat wajahnya, ya. Jangan sampai dia masuk lagi ke toko kita," kata Gina mengingatkan semua pekerjanya.

Setelah itu, Gina pun memasuki ruangannya. Ruangan yang berada tepat di depan ruangan Rosetta. Di dalam ruangannya, Gina langsung buru-buru mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Halo, Teo ... ada yang cari masalah sama cewek yang kamu suka. Dia tadi hampir saja nampar Rosetta."






Bersambung ....
Voment jusseyo, mian untuk typonya.
Sisa satu chapter lagi, ya. 😊

Continue Reading

You'll Also Like

12.8K 1.5K 12
Rosé ft. 97L . . . Udah itu aja_T ┗ Start : July 30, 2021 ✧✧ ┗ Finish : August 22, 2021 ✧✧ ┗↝ ਊ Valveria
2.5K 318 12
(lokal ff) Dia bukan keindahan bulan, bukan pula bintang jatuh, apalagi senja dengan laut biru. Definisi indahnya berbeda, Dia itu, sang pemilik haz...
42.8K 4.8K 6
Anak 97l itu hiperaktif semua +Exo's Baekhyun
164K 17.7K 18
𝐑𝐨𝐬𝐞 𝐱 𝐀𝐥𝐥 ❝kalau ditanya pernah ciuman atau enggak, Rosé pasti jawab pernah. Mau tau sama siapa aja?❞ 𝘴𝘵𝘢𝘵𝘶𝘴 ━゙𝙘 𝙤 𝙢 𝙥 𝙡 𝙚 𝙩 𝙚...