My Love Is My Universe

By the_writtenheart

2.6K 452 861

[Selesai] Azura hanya menanamkan hal-hal standar dalam dirinya karena gadis itu memang kurang minat untuk men... More

Prolog
1. Dia Bernafas Pakai Oksigen
2. Langit Jingga
3. Satu Atap
4. Roti Bobo
5. Kaleng Sprite
6. Tragedi Kasir
7. Go-Food
8. Luka
9. Jambak
10. Permen Kapas
11. Foto
12. Hurt
13. Penolakan
14. Cek DM!
15. Hitam-putih
16. Rival
17. Midnight Cafe
18. Feeling
19. Blue
20. Tweet
21. Bingung
22. Rahendra (1)
23. Issues
24. Bingung
25. Broken Wings
26. Kangen Mama
27. Tak Berujung
28. Gue Juga Capek!
29. Poker Face
30. Siblings
31. Obrolan Emak-Emak
32. Not Now
34. Only Me
Coloring With You

33. Deep Talk

43 7 0
By the_writtenheart

Fulan dibuat bingung oleh Azura yang tinggal seperti makhluk nomaden. Kadang di apartemen mewah, kadang ke kosan, kadang tempat Mey dan Caca, serta terkadang Azura tinggal di sebuah hotel. Laki-laki berwajah datar ini jadi bingung harus bertindak seperti apa demi membuat Azura yakin bahwa dirinya adalah prioritas Fulan sejak dulu. Hanya saja, Azura kerap kali menghindar.

Berbeda dengan Fulan, Azura memang sengaja berpindah-pindah dari kosan Calya ke apartemen atas nama kakaknya, atau hotel yang atas nama adik laki-laki nya Genta. Azura hanya ingin membuat Fulan tidak suka dengan dirinya dan menjadi tidak nyaman akibat Azura yang terlihat boros walau aslinya tidak seperti itu.

Dan bukan Fulan yang diuji melainkan Azura. Azura yang jenuh diikuti kemana pun gadis itu pergi kecuali waktu masuk ke toilet waktu itu. Tentu saja Fulan tak akan mengikutinya. Tetapi menanti Azura yang berdiam diri di dalam kamar mandi selama satu jam agar laki-laki itu jenuh. Hal ajaibnya, Fulan tetap dengan sabar menanti Azura tanpa bermain ponsel.

Tentu saja Azura menceritakan hal tersebut kepada manusia Hime-Hime. Dia bingung harus melakukan apa lagi setelah dua minggu bersikap seperti itu kepada Fulan. Lucu nya lagi, Fulan tak mengusiknya sama sekali.

Hime-Hime

Azura
Jadi gue harus gimana dong? Asli enek gue jadinya

Caca
Enek apa enak? :v

Azura
Enek lah!

Lea
Ahahahahhaay

Tassa
Enek ya ra
Xixixixixi

Diandra
Ga usah mengeles ra

Azura
Asli gue risih diikutin kayak gitu

Caca
Kenapa lo yakin Fulan ngikutin lo? Bisa jadi di emang ada keperluan kan?

Azura
Masa sampai nungguin gue depan wc

Mey
Yaudah, tanya aja ke Fulan ra

Azura
Idih, ogah banget

Lea
Tiati benci jadi cinta

Tassa
Oopppsss Azura hahahaha

Diandra
Mau gue hack ga hp si Fulan?

Azura
Ga usah Di
Palingan isi nya chat sama Sayang

Caca
Kenapa lo bisa mikir Sayang? Bisa jadi ada gue, mak nya, bapak nya, adek perempuan nya

Azura
What?! Fulan punya adik perempuan?!

Caca
Kenapa lo kepa Ra? Pengen kenalan ya sama adek ipar? Ciiiieeee

Tassa
Ciieee Azura Ciiieee
Xixixixi

Lea
Gasss Ra
Pepet langsung
Restu adik nomor is one

Azura
Apaan sih?! Kayak gue suka sama Fulan aja

Diandra
Kan emang

Caca
Kan emang (2)

Lea
Kan emang (3)

Mey
Ra, mending lo ngomong sama Fulan berdua doang
Selesaiin masalahnya
Kalau emang Fulan milih Sayang, lo pergi
Kalau Fulan milih lo, apa yang bakal lo lakuin?

Azura
Gila lo ya? Mana mungkin Fulan suka sama gue

Caca
Dalam kalimat diatas terdapat rasa harap yang membuncah namun ditahan
Hahahahahhaa
Tapi menurut gue sih emang lo ngomong ama Fulan berdua cuy
Ber
Dua
B
E
R
D
U
A

Lea
Ciiihiiii berduaa doang
So sweet

Diandra
Pengen ngobrol berdua juga
Tapi sama tembok

Tasaa
Iyaaa Di iyaaaa

Azura

Jadi ini gimana nih? :3

Mey
Ngomong ra, empat mata

Tassa
Kalau menurut gue, masalah perasaan ini ga bakalan selesai kalau ga ada salah satu yang berani duluan atau saling jujur. Makanya komunikasi diantara kedua pasangan itu penting

Caca
Harus lo yang nyelesaiin nya ra, kita cuman ngasih saran doang


Diandra

Bener ra, ikutin kata hatimu agar semakin terdepan

Lea
ANJIR NGAKAK HAHAHAHAHAHA

Mey
Etdah lah di

Diandra

Hehehe


Asli, sejak berkirim pesan dengan anak Hime-Hime, Azura belum ada sama sekali menemukan keberanian untuk berbicara dengan Fulan. Tetapi, sekarang Azura tidak seperti sebelum-sebelumnya, melainkan sudah mulai menumpang di kosan Calya, yang sebenarnya itu kosan milik Calya. Kadang dari jendela kamar, Azura bisa melihat Fulan yang entah sejak kapan sudah menjadi kawan karib pak satpam kosan. Bahkan, keduanya sudah memiliki panggilan akrab yaitu 'brader'. Azura jadi bingung sendiri.

Hal lebih anehnya lagi, Azura tak mendapati Fulan mengikutinya seperti sebelum-sebelumnya, kadang Azura merasa keseriusan Fulan mulai berkurang. Sebab, sudah satu minggu, Azura benar-benar merasa tak diikuti lagi.

"Lo itu maunya apa sebenarnya Ra? Diikuti Fulan atau engga?" adalah pertanyaan Mey beberapa jam yang lalu. Sekali lagi, Azura melihat Fulan masih berada di pos satpam bahkan tertawa dengan bahagia tentang, hmmm entah lah. Azura juga tidak tahu.

Hanya saja, ucapan beberapa anak kosan disini yang meributkan masalah Fulan menjadi buah bibir seketika. Tentu hal ini seketika menjadi hal-hal yang harus didengarkan oleh kuping Azura. Seperti saat ini, ketika ada dua anak kosan yang tengah membuat minuman di dapur itu bercakap-cakap.

"Abang ganteng diluar itu ga pulang-pulang apa ya?"

"Kan udah dibilanginnya kalau dia nungguin pacar dia yang lagi ngambek"

"Jahat banget ga sih pacarnya?"

"Lo ga boleh gitu, kalau pacarnya dengar gimana? Lagian masalah hubungan orang lain itu rumit dan ga pernah terbayangkan oleh kita. Jadi jangan asal ngomong dan nilai aja. Bisa jadi kan si cowok yang salah"

"Ya ngambek boleh lah tapi masa berhari-hari gitu? Abang itu udah makan apa belum ya? Gue kasih makan aja kali?"

Mendengar kalimat barusan membuat Azura bergegas memesan dua cup chatime, nasi makan padang, dan pizza beserta ayam kfc. Entah apa yang mempengaruhi pikiran Azura saat ini, pokoknya gadis itu tak boleh membiarkan orang lain memberikan makanan pada Fulan.

Sedangkan di pos satpam, kedua laki-laki itu heran dengan makanan yang setiap saat datang atas nama Fulan. Sebenarnya Fulan sudah menduga bahwa makanan ini dari Azura. Soalnya, Fulan tak ada memberitahukan nama aslinya pada penghuni kosan kecuali pak satpam. Sehingga mudah bagi Fulan untuk mengetahui bahwa Azura masih peduli pada dirinya.

"Ajakin balikan aja lagi brader, ini tanda dia udah peduli nih," kemudian pak satpam tersebut mencomot satu potong pizza.

"Jangan dulu brader"

"Kelamaan brader." Kemudian ia kembali mengunyah pizza tersebut.

"Lihat aja nanti"

Pak satpam kira, kalimat lihat saja nanti itu bohongan, ternyata. Fulan menelfon Azura karena kamar gadis itu nyala lampunya masih hidup. Fulan memang selalu menanti Azura terlelap baru ia akan pulang ke kosan nya.

Akibat penasaran, Fulan pun menekan nomor kontak atas nama Azura. Terdapat nada sambung ke nomor yang dituju, itu artinya nomor Fulan tidak diblokir lagi.

Satu panggilan tak diangkat, yang kedua juga tidak. Lalu yang ketiga baru diangkat oleh Azura walau gadis itu tak menyapa sama sekali.

"Ra..."

"Hmm"

"Sekarang gue serahin ke lo, mau dengar semuanya atau engga?"

"Kenapa penting gue harus dengar?"

"Karena akan mempengaruhi pergerakan gue kedepannya"

"Ngomong yang jelas!"

"Apa lo ga mau tau yang sebenarnya terjadi?"

"Kenapa lo banyak nanya sih? kalau emang ga mau cerita yaudah ga usah! ribet amat"

Fulan tersenyum mendengar omelan gadis itu. "Soalnya lo galak"

"Haa?!" Diseberang sana, di dalam kamar, Azura tengah menyumpah-serapahi Fulan.

"Lo kalau ngambek galak. Jadi gue tunggu waktu yang pas buat ngomong"

"Iyaaa, yang ga galak emang Sayang doang," Fulan tahu ada nada kecemburuan di sana.

"Iya emang. Tapi yang disayang emang Azura doang"

Azura auto terduduk dari ajang rebahannya, kaget dengan kalimat barusan bahkan pipinya memerah dan ia jadi salting sendiri di dalam kamar Calya. Untung Calya tidak ada, gadis itu menginap di tempat temannya.

Fulan terkekeh kecil, "Ra..."

"Apaan?"

"Jangan ngambek, kasih gue waktu lima menit buat jelasin semuanya"

"Yaudah"

"Sayang emang suka sama gue"

"Tuh kan! Emang udah cocok kalian berdua!" Sekali lagi, Fulan menggeleng heran dengan gadis ini, tetapi tetap saja senyum di wajahnya tidak pernah pudar.

"Kalau lo potong omongan gue waktunya jadi sepuluh menit"

"Apaah---"

"Lima belas menit"

"........"

"Sayang emang suka gue dan gue juga suka Sayang, tapi itu dulu waktu kita masih SMA. Gue tau Sayang punya masalah dengan mentalnya gara-gara Adriansyah, makanya gue jagain dia. Cuman dia hilang beberapa waktu setelahnya, entah kemana gue ga tau dan gue dapat kabar dia udah kuliah di kampus yang sama dengan kita"

"Terus apaan coba hubungannya sama gue?"

"Ada. Karena Adriansyah tau kalau lo kenal dekat sama Sayang dan lo juga dekat sama gue. Makanya Adriansyah selalu ada di radar lo beberapa waktu lalu. Supaya lo dibikin sakit"

"Gue ga percaya"

"Adriansyah anak kandung om Tharum"

Bagai disengat petir, Azura semakin syok.

"Mama Adriansyah meninggal gara-gara mama nya Sayang dan Adriansyah benci Sayang. Itu poinnya"

"Apa gue terlihat seperti mainan bagi kalian?"

Pertanyaan barusan itu tulus dari hati Azura, pertanyaan yang selama ini gadis itu ingin tanyakan dimana letak salah dirinya. Dan ini yang ditunggu Fulan, laki-laki itu ingin Azura menceritakan keluh kesahnya.

"Apa gue terlihat bodoh banget sampai berada dihubungan pelik kalian? Lucu ya, gue bodoh banget"

"Lo ga bodoh Ra, Adriansyah yang jahat sama gue. Seharusnya gue ga ngelindungin Sayang lagi mengingat dia bukan siapa-siapa gue"

"But the fact said you did"

Fulan bungkam.

"Lan, gue cuman pengen keadaan normal doang, lo bisa kan?"

"Bisa," Azura tidak menginginkan jawaban ini. Hatinya sakit dan tanpa sadar, gadis itu menangis kembali.

"Bisa, asal lo bahagia dengan pilihan lo"

*********

Author's notes:

Hai, kembali lagi bersama Azura dan Fulan. Sebentar lagi cerita ini bakalan end. Kira-kira gimana perasaan nya???

Dan buat yang selalu mampir, terima kasiiiiiihhhhhhh banyakkk. Semoga diberi rezki sama Allah, aamiin.

Full of love,
Acicacia Lavy

Continue Reading

You'll Also Like

90.1K 8.5K 52
Tertarik dengan seseorang yang pernah dia sia-siakan di masa lalu adalah hal yang berat sekaligus rumit bagi Retno. Apalagi kalau seseorang ini sudah...
45.2K 1.8K 33
Terinspirasi dari lagu I'm not the only one by Sam Smith, garis besar Ceritanya seperti arti lagunya tapi gak sepenuhnya sama. ya kalo sama semua ber...
7.7K 535 37
Blurb Wajah Bidadari Selina menyadari dirinya berbadan dua setelah rumah tangganya dengan Bram karam. Karena suatu alasan, wanita itu memutuskan tida...
754K 75.6K 53
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...