NEROLUCE

By KiraYuki4

4.8K 1.4K 462

[ONGOING] • • • Zen Kuroxwar, seorang siswa kelas 2 SMA yang tiba-tiba terbawa ke dunia lain, tepatnya dunia... More

⿻⃕⸵Prolog៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter I៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter II៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter III៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter IV៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter VI៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter VII៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter VIII៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter IX៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter X៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter XI៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter XII៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter XIII៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter XIV៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter XV៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter XVI៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter XVII៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter XVIII៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter XIX៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter XX៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter XXI៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter XXII៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter XXIII៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter XXIV៚݈݇
⿻⃕⸵ Teaser ៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter XXV៚݈݇
HIATUS
⿻⃕⸵Chapter XXVI៚݈݇
⿻⃕⸵Chapter XXVII៚݈݇

⿻⃕⸵Chapter V៚݈݇

218 70 9
By KiraYuki4

Mentari kembali menyinari dunia sihir, termasuk desa Roddle. Hampir semua penduduknya sudah bangun dan memulai aktivitasnya, begitu pula dengan Zen dan Agie.

Sebenarnya Zen tidak bisa tidur semalam, semenjak ia tahu ia berada di dunia sihir, ia terus berharap dan sesekali mencoba mengeluarkan sihir seperti Agie dan yang lainnya, tapi tidak bisa. Ayolah! Zen ingin punya kekuatan sihir seperti tokoh-tokoh dalam cerita fantasi yang sering dibacanya.

Sekarang Zen dan Agie sedang pergi ke luar, karena sisa uang mereka kemarin masih lumayan banyak, jadi Agie meminta Zen mengantarnya ke pasar, hendak membeli beberapa hadiah karena kemarin mereka pulang tanpa membawa apa pun.

"Maaf ya, gara-gara menemaniku, kau jadi harus bangun pagi," kata Agie.

"Tidak perlu minta maaf, kau sudah banyak membantuku, jadi aku juga harus membantumu. Mungkin aku bisa membawakan belanjaan nanti."

"Kira-kira mereka s-"

"Jangan bergerak!" Tiba-tiba sekelompok keamanan desa atau sebut saja Knight mencegat mereka, dua diantaranya bahkan menahan tangan Agie dan Zen ke belakang seolah ancaman agar dua pemuda itu tidak berontak.

"Lepaskan! Apa-apaan ini?!" protes Agie.

"Diam! Kalian ditangkap atas tuduhan penyerangan dan penindasan serta pemeliharaan hewan terlarang!" tegas salah satu orang yang mencegat mereka.

"Apa?! HAH?!" pekik Zen dan Agie bersamaan. Ya ampun masalah apa lagi ini? Kemarin mereka dipalak, sekarang mereka ditahan atas tuduhan yang tidak pernah mereka lakukan.

Tunggu! Tadi mereka bilang apa? Hewan terlarang? Apa rubah kecil itu yang dimaksud hewan terlarang? Begitu pikir Zen dalam batinnya. Apa rubah ini pembawa sial? Tapi tanpa rubah kecil itu, mungkin sekarang Zen masih tersesat di tengah hutan dan ia tidak akan bertemu dengan Agie dan yang lainnya. Jadi apa bertemu rubah itu adalah keberuntungan?

Bursh!

Walaupun tangannya dipegangi tapi Agie masih bisa mengeluarkan sihir api miliknya, membuat tangan orang yang menahannya merasakan panas, reflek orang itu mundur beberapa langkah sehingga tahanannya terbebas.

Duakh!

Satu kelengahan lagi yang dibuat mereka, Agie berhasil menendang orang yang menahan Zen hingga tersungkur ke tanah.

"Lari, Zen!" pekik Agie yang sudah berlari duluan.

Zen langsung mengikuti perintah, kaki-kakinya berlari mengikuti sang pemimpin. Hei, seingat Zen rubah kecil itu masih mengikutinya tadi, tapi sekarang dia tidak ada. Kemana rubah itu pergi?

"Mau lari ke mana kalian?" Oh, tidak! Dua orang mencegat mereka dari depan dan tiga orang lagi mengejar dari belakang, sementara dipinggir mereka hanya deretan rumah penduduk.

"B-bagaimana ini, Agie?" tanya Zen.

"Cih, sial! Kalau begitu tidak ada cara lain," decih Agie, kemudian ia mengambil pedang kayu di pinggangnya dan menghunuskannya ke depan. "Ayo lawan mereka!"

"Apa?!" Hoi, hoi, Zen mana bisa bertarung, mengeluarkan sihir saja dia tidak bisa. Ilmu bela diri? Oke ada, ia pernah bermain perang-perangan saat masih sekolah dasar.

Dukh! Tekh!

Pedang kayu milik Agie beradu dengan pedang besi milik orang-orang yang mengejar mereka. Agie mengayunkan pedangnya, tapi orang-orang itu bisa dengan mudah menghindarinya. Dan tentu saja pedang berbahan dasar kayu itu sudah mendapat banyak goresan di sana-sini.

"Awas!" Agie menggenggam pergelangan tangan Zen, lalu menariknya mundur sembari menahan pedang salah seorang yang menyerangnya, tapi itu tidak bertahan lama.

Wush!

Ktrak

Tiba-tiba embusan angin menerpa mereka hingga pedang kayu di tangan Agie pun terlepas dan terhempas cukup jauh.

"Wah wah, orang profesional memang hebat," ucap Agie. Ia mengerutkan dahi seraya berkata, "Sial, sepertinya kita akan kalah!"

⿻⃕⸙͎

Sementara di markas semanggi-begitulah Agie Squad menamakannya-beberapa dari mereka tengah menanyakan di mana pemimpin dan anggota baru mereka berada? Pasalnya dari pagi batang hidungnya pun tidak kelihatan, entah sudah berapa lama Agie pergi, mereka tidak tahu karena tidak punya jam sebagai penunjuk waktu. Padahal tidak biasanya ketua mereka pergi tanpa pamit.

"Reno, di mana Agie? Biasanya kalian selalu bersama," tanya Lusy yang melihat Reno berjalan sendirian.

"Entahlah, tadi pagi Agie bilang ada urusan, tapi aku tidak tahu dia pergi ke mana," jawab Reno.

"Tadi pagi aku melihat Agie dan Zen pergi ke luar, tapi aku juga tidak tahu mereka pergi ke mana," kata Robert.

"Dengan Zen? Maksudmu si anak baru itu? Cih, mungkin sekarang dia sedang mencoba memanfaatkan Agie untuk keuntungannya sendiri dan mengajaknya pergi meninggalkan kita," tukas Dennis. Ia masih belum mempercayai Zen, ia tidak mau ada pengkhianat lagi seperti waktu itu.

"Jangan sembarangan bicara! Agie tidak semudah itu dibodohi, lagi pula aku yakin Zen itu orang yang baik," ujar Reno, tapi perkataannya belum bisa membuat Dennis mengubah pikiran buruknya tentang Zen.

"Orang baik? Bukankah waktu itu kau juga bilang Shill adalah orang yang baik? Tapi kenyataannya dia malah berkhianat!" Dennis belum bisa melupakan pengkhianatan Shill, karena itu ia tidak mau mempercayai Zen.

"O-oke, aku memang salah soal itu, tapi percayalah Agie tidak mungkin meninggalkan kit-"

BRAKH!

"JANGAN BERGERAK DAN JANGAN COBA-COBA KABUR!"

Sama seperti yang terjadi pada Zen dan Agie, sekelompok Knight juga menyergap mereka yang ada di markas semanggi. Orang-orang itu mendobrak pintu hingga copot dari engselnya, toh memang dari awal bangunan ini sudah rapuh.

"Apa-apaan ini?! Kalian mau apa?!" tanya Reno tegas menggantikan posisi Agie yang sedang pergi.

"DIAM! Kalian semua ditangkap atas dakwaan persekongkolan menyembunyikan hewan terlarang! Sekarang ikut kami!"

"APA?!" Sontak semua anak yang mendengarnya terkejut. Ayolah, hidup mereka sudah cukup susah dan sekarang malah datang masalah baru.

Dengan satu perintah dari sang komando, para Knight itu segera menangkap anak-anak yang menjadi member Agie Squad.

Beberapa dari mereka ada yang melakukan perlawanan, ada juga yang lari dan bersembunyi agar tidak tertangkap. Ah, semuanya tercerai berai.

Di antara kepanikan yang melanda, ada satu anak yang tetap tenang dan justru senang melihat anak-anak lain tertangkap. Dia Shill, si mantan anggota inilah yang melaporkan tuduhan.

"Kak Reno!" Rena memekik saat salah satu petugas keamanan desa berhasil menangkapnya.

"RENA!"

WUSSH!

Reno berhasil menghempaskan beberapa Knight dengan sihir elemen anginnya, kemudian segera menghampiri Rena.

"Ikuti perintah dan jangan melawan! Atau hukuman kalian akan lebih berat!" Reno baru mau menyernag, tapi orang yang menangkap Rena sudah lebih dulu melontarkan ancaman dengan sebuah pedang yang sudah pasti ketajamannya berada di depan leher Rena.

"Cih," decih Reno. Kalau begini bagaimana caranya menyelamatkan Rena? Belum lagi dengan anak-anak lainnya yang sudah tertangkap.

"AAARGH!"

Duakh!

Tiba-tiba seseorang menendang orang itu hingga tersungkur dan Rena pun terbebas. Si pelaku adalah gadis berambut merah dengan gaya ponytail, iris matanya senada dengan rambutnya, ia mengenakan atasan lengan panjang berwarna putih dan rok lipit di atas lutut berwarna coklat, disertai dengan cape berwarna coklat dan sepatu kulit coklat setinggi lutut yang melengkapinya.

Masih belum diketahui siapa nama gadis itu, tapi yang jelas ia ada di pihak Agie Squad. Mungkin? Bukankah barusan ia menyelamatkan Rena?

"Ikut aku! Kita harus sembunyi karena aku tidak bisa melawan mereka atau keadaan akan semakin memburuk!" pekik gadis itu yang kemudian menggenggam tangan Rena dan menarik paska anak itu agar ikut dengannya.

"Ayo, Rena! Aku janji kita akan kembali lagi dan menyelamatkan yang lainnya!" Gadis itu berucap lagi.

"Pergi saja, Rena! Kami akan baik-baik saja!" titah Reno sambil terus melawan orang-orang yang hendak menangkap mereka. Sebenarnya Reno ragu, ia sendiri tidak mengenal gadis itu, tapi mungkin itu yang terbaik untuk sekarang.

Akhirnya Rena pergi dengan gadis itu, walau dengan keraguan karena ia baru pertama kali melihatnya.

⿻⃕⸙͎

#Chapter V

Fuhh ... sudah berapa lama cerita ini kutinggal? Ais ... padahal kerangka sudah siap, tapi menuangkannya dalam kata-kata tidak semudah yang kubayangkan.

Oke terima kasih untuk yang sudah meramaikan.

See you!

Continue Reading

You'll Also Like

131K 13.4K 101
[Novel Terjemahan] Seorang penjahat yang dikenal oleh semua orang sebagai wanita jahat yang telah melakukan segala macam perbuatan jahat-Ducal Prince...
1K 215 36
"Seorang pemuda yang berambisi menjadi yang terbaik sampai ke tahap tertinggi kelas Petualang, tetapi malah terbelenggu dalam masalah yang cukup komp...
326K 55.5K 126
DROPPED [Novel Korea Terjemahan] Aku terjebak di pulau terpencil dengan pemeran utama pria dalam novel R-19. Aku memiliki Margaret, penjahat yang dit...
779K 70.1K 32
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...