1. PASSING BY

rawrnana द्वारा

8.4K 4.7K 19.2K

❝ Kamu dan segala kenangan yang tersisa ❞ ⚠️TIDAK UNTUK DIPLAGIAT⚠️ Ini Cerita keduaku, cerita yang sangat in... अधिक

Prolog
1. the beginning of all
2. Dia yang asing
3. TODAY
4. The secret of hera
5. Mariposa
6. Temanku
8. What If
9. Menetap atau pergi
10. Mago
11. Orang jahat
12. Dia?
13. Tau
14. Mulai
15. Through me
16. Putus Asa
17. Tentang dan tantang
18. Rainbow
19. Hasil
20. Makan malam dan...
21. pulang dan datang
22. A DREAM
23. Ada apa?
24. Harta Saya
25. Semua oke
26. Happin€ss
27.The next
28. To the bond
29. Aku dan rasa sakit
30. Renggang untuk menyatu
31. Usaha untuk mengutarakan
32. Hello Ra
33. On me
34. Sepeda
35. my wish
36. I know now
37. beautiful time
38. Bohong
39. Tenang
40. Keluargaku
41. gonna leave
42. Tertidur
43. Apapun
44. Laut
45. Penebusan dan terima kasih

7. They are bad

216 155 449
rawrnana द्वारा


~•••***•••~

"Pilih coklat atau susu coklat!!" Teriak Hera membuat ruangan dipenuhi oleh suara teriakannya.

Mendengar itu membuat lawan bicara Hera sontak memilih mendekati Hera, dan memberikan susu coklat kotak pada Hera.

"Gitu dong dari tadi" balas Hera membuka susu itu menggunakan sedotan dan segera meminumnya.

"Padahal gue pengen juga Ra" balas lelaki yang kini duduk didepan Hera, sembari membuka coklat batangan yang ada ditangan miliknya.

"Ya Lo pikir gue ga ngiler liat tuh coklat? Mikir dong" balas Hera menggeplak kepala lelaki itu dengan sedikit keras.

"Aw sakit Ra, kasar banget sih Lo kan cewe" ucapnya.

"Emang cewe ga boleh kasar? Yang boleh cuma cowo? Iya?" Tanya Hera lagi.

Lelaki yang ada didepan Hera meneguk Saliva nya dengan susah payah, Hera selalu begitu kalau sudah bicara asal saja.

Levi, lelaki yang tengah berdebat dengan Hera di apartemen milik Levi.

"Iya Ra enggak, salah bicara gue" ucap Levi pelan.

"Bagi coklat nya, yang belum Lo gigit ya" ancam Hera.

"Ra, kan Lo udah gue kasih susu coklat kok malah minta coklat gue?" Tanya Levi.

Hera menggeleng cepat, dan mengadahkan tangannya didepan Levi guna meminta coklat milik lelaki itu.

"Bagi atau Lo gue..."

"Iya udah ambil semua, makan sampe gigi Lo rontok" ujar Levi menatap malas Hera.

Hera terkekeh pelan dan mengembalikan coklat itu pada Levi, lalu berjalan menjauh sembari melihat-lihat apartemen milik Levi.

*******

Pakkk...

Satu buah telur busuk mengenai kepala Hera membuat rambutnya kini berlumur dan menimbulkan bau busuk. Hera meringis pelan ketika merasakan cairan itu menetesi wajahnya.

Mendongakkan kepalanya ia menemukan dua sosok gadis yang tersenyum jahat padanya, Hera tau itu ulah Milka dan juga temannya yang selalu menjahili dirinya.

"Ewww bau busuk apa ini?? Ah ternyata ada sampah dibawah yaampun bau banget sih Lo" ucapnya membuat Hera diam dan perlahan berjalan menjauh dari sana.

"Huh jauh-jauh sana Lo, bikin ga aman sekolah aja" sahut Milka lagi.

Hera mengganti pakaiannya dengan pakaian yang ada di loker miliknya, bau busuk itu masih terasa walau ia sudah membersihkan dirinya. Hera hanya mampu menangis dalam diam untuk Sekarang.

Beberapa hari ini Milka dan yang lainnya selalu berlaku tidak senonoh pada Hera, entah mencoret bangku Hera dengan sebuah tulisan yang tak pantas, bahkan merobek buku miliknya dan sekarang Milka melakukan ini padanya.

"Bukan hidup yang ga adil, tapi memang ini cara Tuhan buat bikin kita lebih kuat" ucap Hera memegang sisi dadanya untuk meyakinkan dirinya sendiri.

Hera keluar dari ruangan ganti baju dan berjalan menuju kelas yang sudah dimulai sejak tadi. Namun langkahnya terhenti mendengar teriakan yang tidak terlalu keras didekat gudang?

"Tolong!!!"

"Buka pintunya!!! Aku takut gelap!!"

"Hahh tolong!!!"

Itu benar, Hera mendengar suara itu dari sana.

"Siapa di dalam?" Tanya Hera.

"Tolong aku ku mohon hiks..."

"Ehm sebentar, kau mundur dan jauh-jauh dari pintunya aku akan usaha buat buka oke?" Ucap Hera setengah berteriak.

"Baik"

Perlahan Hera memundurkan tubuhnya dan ia mendorong kakinya untuk membuka pintu itu, tak cukup sekali Hera harus mengulang sampai tiga kali agar pintu itu terbuka.

"Alana?" Ucap Hera ketika melihat gadis itu dengan wajah yang basah oleh keringat dan air mata.

"Hera aku takut..." Dia menghampiri Hera dan memeluknya cepat tubuhnya bergetar membuat Hera mengelus bahu Alana.

"Kamu gapapa? Siapa yang ngelakuin ini?  Tanya Hera.

Tak ada jawaban dari Alana, gadis itu masih terisak dengan bahu yang bergetar.


Hera membawa Alana menuju ke UKS dan membiarkan gadis itu tidur diatas brankar terbaring dengan wajah yang masih ketakutan.

Brukh

Pintu ruangan terbuka cukup keras membuat netra mata Hera bertemu dengan Jehan yang tampak kelelahan karena wajahnya berkeringat.

"Jehan?" Ucap Hera pada lelaki itu.

"Ra? Ngapain Lo disini?" Tanyanya menghampiri Hera yang duduk ditepi dekat Alana.

"Gue nemuin Alana di gudang, kayaknya ada yang jahatin dia" balas Hera.

"Oh dia ga kenapa-napa kan?" Pertanyaan Jehan sontak membuat Hera menggeleng kan kepalanya.

"Jehan... Aku takut" keduanya menatap Alana yang telah membuka matanya dan menggapai tangan Jehan lalu menggenggamnya.

"Lo kenapa? Siapa yang lakuin ini?" Tanya Jehan pada gadis itu.

"Aku gatau, mereka narik aku gitu aja tadi" lirih Alana yang diiringi tangis nya lagi.

Hera melihat itu hanya bergeming dan menghembuskan nafas nya lalu bangkit dari duduknya.

"Lo udah baik-baik aja sekarang, gue pergi dulu" balasnya lalu berbalik untuk pergi.

*******

Hera mendengus kesal saat ini, Jehan memaksanya untuk pulang lagi bersamanya. Wajahnya terus memberengut dan tak ingin menatap kearah depan.

"Ra biasanya Lo selalu bawel kalo diatas motor" ucap Jehan.

Tak ada sahutan membuat Jehan tak putus asa untuk mendengarkan jawaban.

"Oh Ra besok Jumat, Lo jadi kan ikut les dirumah gue?"

"Hm"

"Gue jemput ya besok, oh iya gurunya baik. Dia laki-laki tapi, masih muda juga mungkin seusia mama kamu" ucap Jehan lagi, sembari menatap Hera dari kaca spion motor miliknya.

"Ga perlu gue bukan anak kecil yang harus dijemput" ucap Hera dingin.

"Justru karena Lo udah gede makanya gue jemput" ucap Jehan lagi diselai dengan tawa ringannya.

"Bawel banget sih" cetus Hera.

"Lo kenapa sih Ra!" Ucap Jehan dengan nada yang tak biasa membuat Hera menaikkan satu alisnya.

"Apa sih--"

"Gue ga pernah paham sama diri Lo! Sikap Lo sama gue selalu seenaknya..." Ucap Jehan lalu dia bungkam dan melajukan motornya cepat membuat Hera sedikit terhuyung kebelakang karena kaget.

"Pelan-pelan Jehan! Kalau jatoh gimana?" Teriak Hera.

"Jatoh paling juga ke bawah" balasnya cuek.

"Turunin gue Jehan!" Teriak Hera seraya menepuk bahu Jehan secara brutal.

"Turunin gue!! Budeg ya Lo!"

"Jehan turunin gue!!"

Shit!!

Brukh!

Jehan menghentikan motornya secara mendadak membuat kepala Hera terbentur dengan helm milik Jehan, Hera tak memakai helm membuat kepalanya memerah akibat benturan keras itu.

Hera meringis pelan merasakan sakit dibagian dahinya yang sudah dipastikan merah.

Beranjak turun dengan sesegara mungkin, dia meninggalkan Jehan begitu saja dengan wajah kesal.

"Hera berhenti mau kemana Lo!" Teriak Jehan.

"Ra..."

"Arghhh!!"

Jehan melepas helm dan hendak mengejar Hera namun Hera lebih dahulu berlari menjauh darinya, menaiki sebuah taksi.

"Jangan sampai dia makin ga suka sama gue... Maafin gue Ra, maaf!!!"

Brukhh!

"Aaaaaa!!"

"Eh neng gapapa?"

Seorang lelaki parubaya mendekati Hera yang terduduk dijalanan dengan wajah yang berkeringat.

"Yaampun Sih mas nya gapapa juga?" Ucapnya lagi melihat seorang lelaki terjatuh dari motor miliknya.

Lelaki itu tertawa ringan diselah kesusahan nya, dan menggeleng pelan lalu menarik kakinya yang tertimpa bagian motor.

"Hera Lo gapapa?" Pertanyaan nya terlontar pada Hera yang masih kelihatan bergetar akibat terkejut.

"Enggak, enggak gue gapapa. Sorry ya Vi gara-gara gue Lo jatoh" ucap Hera merasa bersalah.

Levi lelaki itu menggeleng kan kepalanya.

"Bukan salah Lo kok, gue yang terlalu buru-buru tadi. Oh iya Lo mau pulang?" Hera mengangguk.

"Gue anter ya Ra"

"Jangan Vi, aku bisa sendiri. Dan maaf banget, besok gue beliin coklat sebagai tanda permintaannya maaf" balas Hera kini beranjak untuk berdiri.

Levi menepuk lengan kanan Hera dengan cukup kuat membuat Hera meringis akan hal itu.

"Baik banget Lo Ra, yang gede ya coklatnya" balas Levi.

"Iya sampe gigi Lo rontok semua, byee" ucapnya pada Levi.

"Ck ck... Kirain pada luka atau syok gitu, eh ternyata malah becandaan ini anak muda" ucap bapak-bapak yang melihat Hera dan Levi.

Levi membungkuk kan badannya berulang-ulang dan tersenyum kikuk merasa tak enak karena telah membuat kepanikan.

"Maaf ya pak"

"Iya udah biasa sih"

"Oh gitu, yaudah pak saya pamit. Mari" balasnya lalu mulai berjalan kearah motornya yang masih tergeletak.

To be continued
****************

Huahh capek tapi ga ngapa-ngapain,
Aku ga sendiri kan?

Fren kasih rekomendasi buat
Bikin hati tenang, entah film, musik
Apa aja deh.

See u <3


पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

Hold Me With Your Lies [COMPLETE] Rosesseries द्वारा

सामान्य साहित्य

946K 21.3K 49
Elia menghabiskan seluruh hidupnya mengagumi sosok Adrian Axman, pewaris utama kerajaan bisnis Axton Group. Namun yang tak Elia ketahui, ternyata Adr...
CINTA SEORANG GUS (New Version)✅ Wafa द्वारा

सामान्य साहित्य

629K 59.2K 46
Demi menghindari sebuah aib, Gus Afkar terpaksa dinikahkan dengan ustadzah Fiza, perempuan yang lebih dewasa darinya. Gus Afkar tidak menyukai Fiza...
SCH2 xwayyyy द्वारा

सामान्य साहित्य

134K 18.5K 48
hanya fiksi! baca aja kalo mau
NEOTEROS [ON GOING] Gib द्वारा

सामान्य साहित्य

1M 116K 52
[PRIVATE ACAK! SILAHKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "NENEN HIKS.." "Wtf?!!" Tentang kehidupan Nevaniel yang biasa di panggil nevan. Seorang laki-laki yan...