Stereo Hearts ( Drum Cover by Krystine Bejjani )
---
Ansara lagi di warung ayam penyet ditemenin sama Irene, tadi Johnny nelpon kalo mau ke studio musik sekalian bawain makan soalnya bujang-bujang kita pada kelaperan.
"sorry ya Rene, gue jadi ngerepotin lo."
"gapapa kok, kan gue sekalian ketemu John-" Irene buru-buru menutup mulutnya dengan kedua tangan, haduh malah keceplosan lagi.
"ketemu siapa lo? hahaha gak usah pura-pura didepan gue deh." goda Ansara, dia juga sebenernya tau kalo sepupunya itu baru jadian sama Irene.
"lo dah tau kalo gue sama Johnny?" tanya Irene, Ansara mengangguk.
"Johnny yang cerita, tenang aja gue pinter kok nyembunyiin rahasia." ia menepuk-nepuk pipi temannya itu.
Irene bernafas lega, syukur deh kalo Ansara gak rewel. dia gak mau publikasiin hubungannya dulu sama Johnny, malu hehe biasa lah masih baru-baru.
"huhu maaciw ya Cala, emang lo mah balad aing banget."
sebenernya juga ada yang mau Ansara ceritain ke Irene soal semalem ia sama Yuta gak sengaja ciuman, tapi takutnya Irene bilang ke Johnny terus nanti dia malah didamprat sama sepupunya.
manaan tuh abis nyium Ansara, si Yuta malah cengengesan dan berakhir kena gampar, terus Ansara nya masuk ke dalam kamar. Johnny yang abis berak malah dibikin bingung sama kelakuan dua umat manusia itu.
"jadi berapa uda?"
"delapan puluh tujuh ribu neng."
lalu Ansara mengeluarkan uang dari dompetnya untuk membayar ayam penyet yang ia beli barusan, gak lupa tuh nanti mau sekalian beli minuman juga, entar makan doang gak sambil minum yang ada seret boss.
mereka berdua pergi menuju studio dengan mengendarai motor scoopy milik irene yang udah di scotlet warna ungu lilac, sesampainya di sana Ansara mendengar samar-samar mereka semua lagi latihan.
"Ra duluan aja gih, gue mau ke toilet dulu." titah Irene, kemudian Ansara mengangguk lalu pergi ke dalam sambil menenteng satu kanton penuh makanan.
ia mendengar suara musik dari dalam studio, dan kayaknya ia juga mendengar suara Yuta.
sambil dengerin kagu yang di atas ya, enak banget suara drum nya.
my hearts a stereo
it beats for you, so listen close
hear my thoughts in every note, oh oh
make me your radio
turn me up when you feel low
this melody was meant for you
just sing along to my stereo
Oh oh oh oh oh oh to my stereo
Oh oh oh to sing along to my stereo
Ansara nyelonong masuk ke dalam, lalu menyimpan bungkusan tadi di atas sound sistem. jujur, Yuta tuh suara nya berat-berat ngenakin gimana gitu. tadinya Ansara mau langsung balik tapi nanggung masih pengen ngeliatin mereka semua pada latihan.
tiba-tiba Johnny menghentikan tabuhan drumnya, dan semua orang seketika menjadi hening, hanya ada suara Yuta yang terdengar.
"i only pray you'll never leave me behind." Yuta bernyanyi sambil memainkan gitarnya, tapi kedua matanya masih fokus memandang Ansara.
"never leave me." sahut Jaehyun yang menjadi backing vokal.
"because good music can be so hard to find."
seperti dihipnotis, Ansara juga memandang ke arah Yuta. gak tau kenapa hatinya malah jadi deg-degan, dipikir-pikir ternyata Yuta ganteng banget apalagi suaranya yang se soft itu.
"i take your hand and pull it closer to mine." mereka berdua saling berpandangan.
semenjak kejadian ciuman yang gak disengaja itu, Ansara gak bisa tidur semalaman. kadang juga ia sering kepikiran dan senyum-senyum sendiri. tapi masa sih dia juga suka sama Yuta?
inget Cala, masih ada Jaehyun yang dengan setia menunggu.
"thought love was dead, but now you're changing my mind." Yuta menunjuk Ansara lalu terdengar suara drum yang dimainkan oleh Johnny dengan keras.
lalu Yuta kembali menyanyikan ke bagian reffnya.
"my hearts a stereo. it beats for you, so listen close, hear my thoughts in every note, oh oh." Yuta dengan sengaja mengedipkan matanya ke Ansara membuat gadis itu tertegun dan menelan ludah dengan kasar.
"make me your radio. turn me up when you feel low, this melody was meant for you."
kayaknya itu lagu emang dari hati banget, soalnya Yuta bener-bener semangat bernyanyi sambil terus menunjuk-nunjuk Ansara bahkan membuat finger heart kepadanya.
Jaehyun yang sedari tadi ngeliat tingkah laku Yuta juga kayaknya ia sadar kalo temennya juga punya perasaan ke perempuan yang ditaksirnya itu.
sambil memetik bass Jaehyun terus menatap kedua orang dihadapannya itu sambil menahan rasa cemburunya.
"just sing a long to my stereo."
"mantap dah!" ujar Ten menyudahi lagu yang mereka bawakan tadi.
Irene kemudian datang, lalu ia tersenyum ke arah Johnny dan mengajak semuanya untuk makan siang.
"yuk makan, nih gue sama Ansara udah bawain ayam penyet sama es liang teh." ajak Irene, lalu mereka semua menghampiri Irene untuk mengambil makanan. kecuali Yuta, ia malah nyamperin Ansara yang masih menatap dirinya.
"gimana? udah suka belum sama gue?" bisik Yuta yang membuyarkan lamunan Ansara.
"hah? ngimpi aja lo." ujar Ansara yang mendorong Yuta karena laki-laki didepannya itu malah mepet-mepet ingin menghimpit tubuhnya.
"gak usah malu gitu ih, makin sayang gue jadinya sama lo." Yuta semakin menggodanya.
dipastikan wajah Ansara memerah, ia terus merutuki dalam hati. jangan sampe suka, jangan sampe suka. tapi ya hati sama otaknya malah gak bisa di ajak kongkalingkong.
Jaehyun semakin cemburu saat ia melihat Yuta yang terus menggoda Ansara, keliatan kayak yang udah akrab banget. si cowoknya iseng, si ceweknya juga malah kesel-kesel manja gimana gitu.
ya makin nambah Jaehyun emosi.
"Ra, sini makan bareng gue." ajak Jaehyun, huh untung aja dipanggil jadi Ansara ada alesan buat ninggalin nih cecunguk sendirian.
"nih, dimakan ya." Jaehyun tersenyum sambil memberikan satu kotak nasi sama ayam penyet.
gantian, Yuta yang cemburu ngeliat Jaehyun sama si neng. dan jangan tanya Johnny kemana, ia lagi ngebucin sama Irene di luar studio.
"makasih ya Ten, sorry gue ngerepotin." Ansara meminta maaf. tadi tuh beneran hampir aja satu studio di acak-acak sama Yuta.
ia memilih di anterin balik sama Ten daripada harus sama Yuta atau Jaehyun, sebelum pulang terjadi sindir menyindir diantara kedua sahabat itu. Jaehyun kekeuh banget pengen Ansara balik sama dia, dan Yuta juga gak mau kalah kalo ia kepengen juga nganterin Ansara.
untung aja ada Johnny yang meminta Ten untuk nganterin sepupunya balik.
"iya santai aja, maaf ya temen-temen gue emang suka pada konslet otaknya. apalagi si Yuta." ujar Ten dengan santai.
"apalagi soal cinta-cintaan. tapi jujur, gue belum pernah liat Yuta kesel banget kayak tadi."
"apa gue minta maaf aja ya ke Jaehyun." ucap Ansara ,tapi Ten malah gak ngebolehin karena yang harusnya minta maaf itu Yuta bukan dia.
lagian ngapain sih Ansara ngebelain Yuta, pacar ya bukan.
"jangan, masa lo sih yang harus minta maaf. tapi tunggu deh, kok lo ngebelain Yuta sampe segitunya. wah fix lo juga naksir ya sama si Yuta?" goda Ten, Ansara dengan keras menggelengkan kepalanya.
"dih, enggak kok enggak. ya kan gue baik, nunggu Yuta minta maaf mah sama aja kayak nunggu lebaran monyet." Ansara mengelak dengan tegas.
"gapapa ra, kalo suka mah. toh si Yuta juga jomblo. tapi jangan sampe phpin Jaehyun juga ya, ngomong baik-baik. udah ya gue cabut dulu, dadah Cala." setelah berpamitan, Ten kemudian pergi melajukan motornya dengan cepat.
malam harinya Ansara dan juga Johnny makan diruang tengah sambil menonton televisi, tapi gadis itu malah mengaduk-aduk nasinya gak dimakan sama sekali padahal Johnny udah nambah dua piring. ia kepikiran sama dua orang yang membuat hatinya gonjang-ganjing.
dari awal emang Ansara tuh naksir sama Jaehyun. selain ganteng, nilai plusnya Jaehyun tuh ramah banget pokoknya boyfriend-able. beda sama Yuta yang kalo ngomong udah mirip leasing motor alias suka ngegas.
tapi entah kenapa hatinya malah kepikiran Yuta terus, dia juga gak kalah ganteng dari Jaehyun cuman emang rada sengklek aja, makanya wajah gantengnya agak ketutupan sama pribadi yang mirip preman terminal.
"neng, makan dih!" ujar Johnny menepuk pundak sepupunya itu.
"hah? iya Yut iya." sahut Ansara. sialan kok dia nyebut-nyebut nama Yuta sih.
"heh ngigo?! aing Johnny neng, bukan Yuta. wah fix kena pelet lo."
Ansara malah mendorong Johnny hingga tersungkur.
"ngaco! mana ada gue dipelet."
"ya terus itu?"
apa dia terus terang aja ya sama Johnny soal ciumannya sama Yuta kemarin? ah tapi jangan, bisa-bisa Johnny malah murka lagi terus ngegebugin si Yuta.
kan kasian.
"nih gara-gara dicium si Yuta lo jadi mendadak bego begini wkwk dasar." Ansara melotot, heh? tau darimana itu si Johnny.
"apaan sih, siapa juga yang ciuman." ia memalingkan mukanya. jangan sampe Johnny ngeliat kalo wajahnya udah memerah sekarang.
"neng, gue denger sendiri dari oknum yang nyium lo alias si Yuta yang ngaku kalo kalian berdua gak sengaja ciuman. pantesan aja lo waktu itu langsung ngibrit pergi ke kamar." jelas Johnny.
"kalo lo di apa-apain Yuta bilang gue ya, tapi gue percaya gitu-gitu juga dia orangnya baik banget, gak suka nyakitin cewek."
lah emang Ansara nanya si Yuta gimana orangnya, ini jatohnya Johnny ngompor-ngomporin Ansara supaya dia sama Yuta.
"tapi inget, lo jangan maruk. Yuta ya Yuta aja jangan ngasih harapan ke Jaehyun juga. kasian neng, mereka berdua sahabat gue. jangan sampe mereka musuhan cuman gara-gara lo doang."
mampus, Ansara jadi makin bingung harus gimana.
duh kalian tim yang mana nih, si akang atau si kasep?
ekspresi neng cala pas disuruh dorong motor, hoream pisan.