17. Jedor

5.7K 520 137
                                    

hampir seluruh bioskop di kota Bandung Yuta jelajahi, keliatan banget ia putus asa karena sampai sekarang Ansara dan juga cowok yang ngebawanya itu belum ketemu.

segala sumpah serapah dan juga kata-kata kasar terus keluar dari mulutnya. brengsek, dibawa kemana Ansara sama cowok itu.

"liat aja kalo ketemu, gue bikin kepalanya misah sama leher." umpat Yuta.

Ten yang ikutan nyari bareng Yuta juga dibikin pusing sama kelakuan temennya itu. ia ngeliat beberapa kali Yuta nyalain rokok, menghisapnya lalu membuang rokok tersebut padahal belum setengah abis.

"ketemu Ten?" tanya Yuta, Ten menggeleng lesu.

udah kali ketiga mereka berdua menyambangi bioskop, tapi nihil di dalam gak ada Ansara. padahal Yuta udah ngeluarin duit buat beli tiket bioskopnya supaya mereka berdua bisa nyari keberadaan si neng.

"yaudah sih, lagian Johnny kan kenal sama mantannya si Cala. kalo cewek lo di apa-apain tinggal kita cari aja orangnya men." ujar Ten, kayaknya dia udah mulai capek.

Yuta menggeleng keras. "gak bisa!! pokoknya Ansara harus ketemu. lo gak tau sih permasalahannya, kalo sampai tuh cowok ngajak balikan terus si Ansara nya mau. nanti nasib gue gimana Ten."

"wkwk resiko lo itumah."

Yuta diem sebentar, kemudian dia baru kepikiran kalo ponsel mereka berdua itu saling berhubungan, alias Yuta pernah masang aplikasi Zenly di ponsel Ansara biar dia tau si neng ada dimana dan biar gampang jemputnya.

lalu, Yuta buru-buru ngecek aplikasi di ponselnya dan bingo, lokasi Ansara udah muncul dan setelah itu Yuta juga Ten bergegas menyusulnya.

———


sementara itu, Ansara duduk di sofa tunggu didepan pintu masuk bioskop nungguin Hanbin yang lagi beli tiket dan juga beli cemilan buat mereka berdua nonton. Hanbin tau banget kalo Ansara itu suka film genre komedi. makanya, mumpung ada film bagus langsung sat set sat set.

sekalian kan, ceritanya Hanbin mau ngajakin cewek yang di ajaknya nonton itu buat balikan.

"Cal, ayo filmnya mau mulai bentar lagi." ajak Hanbin.

mereka berdua pun masuk ke dalam ruangan dan duduk di tengah-tengah tapi agak mojok ke kiri. pas banget kan udah gelap, lumayan sepi pokoknya mendukung banget situasinya.

"nih, popcorn caramel kesukaan lo sama milo." ciaaa ciaaa masih hafal aja nih kesukaan mantan.

Ansara tersenyum, beda banget sama Yuta yang beliin dia cimol lagi cimol lagi. mau nonton aja nyelundupin cimol dulu yang dibeli dari luar.

lampu mulai dipadamkan, suara khas cinema XXI mulai menggema dan opening film pun udah dimulai. Ansara duduk anteng sambil mengunyah popcorn nya. Hanbin juga sama, tapi mata nya diam-diam melirik gadis disebelahnya itu.

sekitar 30 menit berlalu, mereka berdua masih fokus dengan film di layar lebar. apalagi Ansara yang tertawa terbahak-bahak saat melihat adegan yang menurutnya lucu.

"uhuk-uhuk." gadis itu tersedak popcorn nya, suruh siapa ketawa sambil ngunyah.

"Cal, kamu gapapa kan? minum dulu nih." titah Hanbin yang langsung memberikan air kepadanya.

"duh, tenggorokan gue sakit uhuk-uhuk." Ansara mulai menitikan airmata, enggak dia gak nangis kok cuman emang karena lagi keceglong aja.

"bentar-bentar." Hanbin mulai menepuk-nepuk tengkuknya Ansara secara perlahan supaya ia gak tersedak lagi.

"lain kali hati-hati kalo makan, jangan sambil bengong. untung cuman keselek, coba kalo sambil kesurupan reog, berabe nanti." ujar Hanbin, lalu mereka berdua pun tertawa.

SunshineWhere stories live. Discover now