HE'S A KILLER

By aldananda

29K 717 100

Warning 21++ Sequel My Boyfriend Bastar Jelvin Louiser Cristian, putra pertama dari papa Julio Cristian da... More

Tokoh
HE'S A KILLER
HE'S A KILLER
HE'S A KILLER
HE'S A KILLER
HE'S A KILLER
HE'S A KILLER
HE'S A KILLER
HE'S A KILLER
HE'S A KILLER

HE'S A KILLER

2.6K 75 30
By aldananda

  Enjoy Reading Guys

-----------------------------------------------------------

  Tatapan tajam Jelvin tak pernah lepas dari gerak-gerik Bella yang sedang berdiri didepan kelasnya, pria itu ingin memastikan jika tidak ada yang mengganggu Bella.

  Bukan rahasia umum lagi jika Jelvin dan Bella berpacaran. Publik mengetahui itu, tapi publik tidak tau jika dalam hubungan itu di penuhi ke toxickan. Yang mereka ketahui hanyalah jika Bella beruntung memiliki pacar seperti Jelvin.

   Jelvin menoleh saat ada seseorang yang menyentuh bahunya yang ternyata William, sahabat karibnya. Jelvin menaikan sebelah alisnya seolah bertanya.

"Lo di panggil Mr. Alex"ujar William, Jelvin mengangguk mengerti.

   William mengikuti arah pandang Jelvin yang ternyata tertuju kepada sesosok gadis yang sedang mengobrol.

"Lo gak masuk?"tanya William

"Males"jawab Jelvin santai

    Jelvin berjalan meninggalkan William yang ternyata mengikutinya, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Jelvin langsung masuk diikuti oleh William yang menggaruk belakang kepalanya.

"Selamat pagi"sapa Jelvin dingin

"Pagi Jelvin"ujar Mr.Alex sambil tersenyum

"Ada apa Mr. Memanggil saya"tanya jelvin to the poin.

"Silahkan Duduk"ujar Mr.Alex

"Banyak dosen yang melapor ke saya kalau kamu jarang masuk ke kelas mereka"lanjutnya setelah Jelvin dan william duduk.

Jelvin menyandarkan punggungnya di sandaran kursi sambil menatap mr.alex dengan tatapan angkuh"apa saya peduli"ujarnya

Mr.alex menghela nafas mencoba untuk sabar dan tidak terpancing emosi"saya tau orangtua kamu donatur terbesar di kampus ini tapi tolong hargailah kami sebagai dosen"ujar Mr.alex

"Dari awalpun saya tidak berminat kuliah karna tanpa kuliahpun saya sudah kaya"ujar Jelvin yang kelewat tenang dan sombong, bahkan William yang berada di sampingnyapun menganga tak percaya.

"Apa yang perlu di sombongkan jika kekayaan yang kamu miliki milik orangtuamu"balas mr.alex

"Apakah itu penting"desis Jelvin tajam

"Bersikaplah sedikit seperti presiden mahasiswa pada umumnya"ujar Mr.alex

Jelvin tertawa mengejek"saya tidak suka berpura-pura"

"Saya tidak menyuruh kamu untuk berpura-pura yang saya inginkan kamu dapat menjadi contoh yang baik untuk mahasiswa yang lain"

  Malas untuk berdebat Jelvin langsung melemparkan kartu black cardnya ke atas meja.

"Pakailah dan jangan banyak bicara"ujar Jelvin sebelum melenggang pergi.

    Jelvin terkekeh saat ekor matanya melihat Mr.alex sedang tersenyum sambil memegang salah satu kartu black card miliknya, pria tua itu tidak pernah berubah.

"Gila Lo"seru William heboh

"Bisa-bisanya Lo ngasih kartu idaman para gadis ke Mr.alex"

"Apa jangan-jangan Lo..."

"Gak usah mikir macem-macem"potong Jelvin dingin

"Emang gue mikir apaan?"tanya William sambil menyeringai.

Jelvin tersenyum miring"emang Lo punya otak buat mikir"ujar Jelvin mengejek.

"Sialan Lo"

    Jelvin dan william berjalan ke arah kantin. Kantin adalah tempat yang sering mereka datangi jika bolos, William sebenarnya tidak ada niatan untuk membolos tapi apa daya jika sudah bertemu dengan setan slalu ada saja godaannya.

"Lo mau makan apa?"tanya william, Jelvin menggeleng.

"Minum?"

"Jus jeruk"

"Oke"

"Mbak mona sini"panggil William kepada salah satu pedagang di kantin sambil memberi kode lewat tangannya.

"Iya mas"sahut Mona sambil berjalan ke meja yang di tempati Jelvin dan william.

"Jus jeruk satu sama lemon tea satu"ujar William menyebutkan pesanannya.

"Makannya mas?"tawar Mona

"Disuapin sama kamu ya?"goda William sambil tersenyum.

"Boleh mas tapi ada tambahannya"ujar Mona balik menggoda William.

   Mona ini memang di kenal genit dan suka bercanda kepada mahasiswa disini, tak jarang dia di labrak Oleh para gadis yang cemburu karna pacarnya di goda oleh Mona. Padahal yang duluan menggoda pacar mereka sendiri, tapi yang slalu di salahkan tetap saja Mona.

"Mau berapa?"tanya William sambil mencolek dagu Mona membuat wanita itu terkekeh.

"10 juta sekali suapan"jawab Mona

William mengangguk"no rekening?"tanya William

Mona melotot terkejut padahal dia hanya bercanda"mas William ini saya hanya bercanda"ujar Mona setelah sadar dari keterkejutannya.

"Tapi saya maunya serius mbak"ujar William

"Aduh mas William ini"ujar Mona sambil tertawa pelan

"Yah gak jadi di suapin nih"

"Boleh deh kalau maksa, tapi mas William ini jomblo atau udah punya pacar? Kalau udah ada gandengan saya gak mau ah mas nanti saya di labrak lagi sama pacar mas William"ujar Mona

"Tentang saja mbak, saya ini jomblo"

"Gak bohong mas? Masa sih ganteng gini gak punya pacar"ujar Mona

"Pacar sih gak punya mbak, tapi kalau...Mbak taulah yah banyak"ujar William

"Yaudah mas William mau makan apa?"tanya Mona

"Nasi goreng aja mbak"jawab William

"Kalau mas Jelvin"tanya Mona

"Jelvin gak makan mbak"jawab William

"Oke, tunggu sebentar ya mas"ujar Mona sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Gila ya body mbak Mona arghhh"ujar William ngiler sambil memperhatikan Mona.

   Jelvin hanya melirik sekilas tak berselera, baginya body Bella jauh lebih menggiurkan dari pada body janda kembang itu. Jelvin Membuka ponselnya lalu mengirim pesan kepada Bella.

Pap yang bawah

Bentar ya

SEKARANG

Oke

   Setelah menerima balasan dari Bella  Jelvin memasukan kembali ponselnya, dia sudah tak sabar menerima notif berupa Poto pemandangan indah dari Bella. Bahkan membayangkannya saja sudah mampu membuat junior milik Jelvin tegang.

  Jelvin memang sudah gila dan itu semua karna bella. Bayangkan saja di galeri ponselnya ada ratusan bahkan ribuan Poto seksi Bella. Entah itu bagian bawah atapun atas.

   Mona kembali dengan nembawa nampan berisi pesanan William dan Jelvin. Setelah meneguk jus jeruknya hingga tersisa setengah, Jelvin pamit pergi meninggalkan William yang sedang asyik di suapi oleh Mona.

Gue tunggu di toilet,
Lo tau gue gak suka nunggu.

 
  Setelah mengirimkan pesan kepada Bella, Jelvin berjalan kearah toilet wanita tempat biasa dia melakukan hal bejat kepada bella.

  Dilain tempat Bella sudah panas dingin, bahkan Bella dengan gelisah memilin jari-jenarinya, di satu sisi kelas yang Bella ikuti belum selesai dan di sisi lain Jelvin sudah menunggunya.

  Alasan apalagi yang harus Bella berikan kepada dosen yang sedang mengajar, izin ke toilet sudah Bella lakukan saat akan mengirim pap kepada Jelvin, tidak mungkinkan Bella beralasan yang sama dua kali.

"Bella"ujar Kanaya pelan.

Bella menoleh"apa?"

"Lo baik-baik ajakan? Gue perhatiin dari tadi Lo kaya gelisah, kenapa?"ujar Kanaya

Bella menggeleng"gue baik-baik aja"

"okee"

   Setelah berdebat dengan pikirannya akhirnya Bella memilih untuk menyelesaikan kelasnya dulu ketimbang menemui Jelvin, terlalu sering bolos tidak baik untuk masa depannya nanti. Bisa-bisa Bella di keluarkan dari kampus, beda halnya dengan jelvin mau bolos atau tidak, tidak akan ada yang berani mengeluarkannya.

  Setelah kelas selesai Bella dengan tergesa-gesa berjalan keluar dari dalam kelas dan segera menemui Jelvin. Kosong, berarti Jelvin sudah pergi.

  Pikiran Bella rumit sekarang, entah hukuman apa yang akan Jelvin berikan kepadanya. Oh Gosh, membayangkannya saja sudah mampu membuat Bella merinding.

   Hampir saja Bella berteriak jika saja tidak mencium bau parfum yang begitu familiar dari sosok yang sedang memeluknya sekarang.

"Jelvin"ujar Bella pelan 

"Hukuman apa kira-kira yang pantas buat Lo"ujar Jelvin tajam

Nafas Bella tercekat"tapikan aku udah  kirim itu ke kamu"

Jelvin membalikan tubuh Bella hingga kini mereka saling berhadapan, Jelvin mendorong tubuh Bella hingga menyentuh tembok dan mengurungnya.

  Tanpa memperdulikan lingkungan sekitar Jelvin mencium bella, ciuman memaksa dan menuntut. Sial, lagi-lagi Bella terbuai oleh ciuman jelvin yang memabukkan.

"Gue udah gak tahan"desis Jelvin lalu membawa Bella ke rooftop.

   Bella menghela nafas lega saat mengetahui jika tidak ada satupun orang yang melihatnya saat berciuman. Dengan tergopoh-gopoh Bella mengikuti langkah lebar Jelvin yang membawanya ke rooftop.

   Jelvin melepaskan pegangan tangannya kepada Bella saat mereka sudah berada di rooftop. Mereka berdua saling memandang dengan pandangan yang berbeda.

"Tolong jangan disini"pinta Bella sambil melirik Takut ada orang selain mereka.

"Salah siapa gak nemuin gue tadi"balas Jelvin sambil membuka gespernya.

---------------------------TBC------------------------

Please, give me vote and comment💜

   ANY

  

  

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 123K 70
Seorang dokter yang mencintai tenang dan senyap, juga tidak banyak bersuara, berbanding terbalik dengan apa yang harus dihadapinya. Flora Ivyolin yan...
1.4M 127K 73
NOT BL! (Follow biar tahu cerita author yang lain ok!) Update sesuai mood 🙂 Seorang remaja laki-laki spesial yang berpindah tubuh pada tubuh remaja...
863K 72.7K 34
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...
470K 31.7K 59
Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghancurkan rumah tangga orang lain adalah sua...