Kak Elang: ELAZEL

By shasimiii

5M 374K 271K

❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue... More

Part 01. Pertemuan Tak Disengaja
Part 02. Pesta Kelulusan
03. Rencana Perjodohan
04. Jadi Partner
Part 05. Keterkejutan Elang dan Hazel
06. Awal dari kisah Elang dan Hazel
07. Honeymoon di Australia
08. Ayo Buat Anak
09. Berkunjung ke Sea Life Melbourne Aquarium
10. Kali Pertama Elang dan Hazel
11. Mulai Akrab
12. Jealous Dengan Boneka
13. Dia bisa ngebuat lo sampai hamil
14. Sama-Sama Cemburu
15. Cidera
16. Meyakinkan
17. Pendek
18. Ke Kantor Elang
19. Dipecat
20. Gugup, hm?
21. Akibat Kelelahan
22. Ketemu Anabul Lucu
23. Tumben peluk-peluk gini
24. Mabuk Berat
26. Dia itu suami lo?
27. Mencari Pohon Mangga
28. Nggak ada alasan gue buat ninggalin lo, Hazel
29. Positif
30. Kak Elang seneng banget ya?
31. Sorry, gue hampir kelepasan
32. Sujud sekarang di kaki istri gue!
33. Teman SMP
34. Nonton
35. Jauhin Gue
36. Jangan buat aku kecewa ya?
37. Sebelum LDR
38. Tidur Nyenyak, Sayang
39. Seandainya lo belum nikah Zel
40. Gue Masih Cinta Sama Elang
41. Akhirnya Pulang
42. Dapat apa gue kalau berhenti ngerokok?
43. Gue hancur, Fin
44. Rencana
45. Fitnahan
46. Akan Ada Kabar Buruk?
47. Gagal
48. Akibat ulah Darya
49. Diantara bintang itu ada anak kita
50. Penangkapan Darya
51. Jeruji Besi
52. Membaik

25. Curiga

112K 8.8K 7.5K
By shasimiii

25. Curiga

Hazel bangun dan merasakan seluruh badannya terasa sakit. Dia tidak tahu apa penyebabnya, Hazel masih berusaha mengingat kejadian semalam.

"Kepalaku sakit banget," eluh Hazel memegangi kepalanya.

Hazel berusaha duduk dan otomatis selimut yang menutupi tubuhnya melorot ke bawah. Hazel terkejut melihat dirinya yang tidak mengenakan pakaian apapun.

"Hah kenapa aku bisa nggak pakai baju?!" paniknya. Setelah menyadari dia yang tidak berbusana barulah dia merasakan nyeri dibagian bawahnya.

"Aduh semalam ada kejadian apa ya kenapa aku enggak ingat apapun!" prustasinya.

"Kak Elang kenapa nggak ada? Apa dia udah pergi kerja?" monolog Hazel.

Hazel mengecek ponselnya kali saja ada pesan dari Elang, namun tidak ada. Hazel mencoba menghubungi Elang tapi nomor cowok itu tidak aktif.

"Kayaknya lagi rapat," gumam Hazel memandangi kontak Elang.

Hazel turun dari kasur dan melangkah ke kamar mandi. Dia sudah sangat kelaparan jadi dia buru-buru membersihkan dirinya.

Tidak berlama-lama lagi Hazel keluar kamar mandi, rambutnya yang basah dia biarkan terurai. Nanti saja akan dia keringkan, sekarang yang terpenting mengisi perutnya.

Hazel duduk di kursi meja makan, di depannya sudah ada sop ayam dan beberapa menu makanan lainnya. Hazel mulai menyendokkan nasi ke atas piring. Sambil termenung dia menikmati makanannya.

"Maaf mengganggu waktu makan non Hazel. Saya hanya ingin menyampaikan pesan tuan Elang, tuang Elang hari ini tidak pulang ke rumah karena ada beberapa kerjaan yang harus diselesaikan di kantor." Pelayan perempuan itu memberikan informasi pada Hazel.

"Oh oke."

Hazel mengecek ponselnya untuk memastikan apakah Elang mengirimnya pesan atau tidak. Ternyata tidak ada pesan satupun dari Elang. Seharusnya Elang bisa memberitahunya langsung lewat pesan atau telepon, kenapa malah lewat pelayan rumah.

"Aku buatin Kak Elang makan deh terus aku bawa ke kantornya. Setidaknya Kak Elang makan masakan rumah dan aku bisa liat muka Kak Elang," kata Hazel seraya tersenyum.

Beberapa jam telah berlalu, Hazel sudah siap dengan bekal yang akan dia bawa ke kantor Elang. Dia pergi bersama bodyguard Reza. Meskipun badannya masih pegal-pegal dan banyak bercak merah, itu tidak jadi masalah, dia masih bisa menutupinya.

Sebentar lagi mereka akan tiba di kantor Elang. Tapi baru saja mereka ingin masuk ke area kantor, sebuah mobil berwarna hitam keluar. Itu mobil milik Elang.

"Kak Elang hari ini ada tugas keluar ya?" tanya Hazel pada Reza.

"Sepertinya tidak, non."

"Kita ikuti mobil Kak Elang aja deh."

"Baik, non."

Hazel terus memperhatikan mobil Elang, samar-samar dia melihat di dalam sana tidak hanya ada Elang, ada seseorang juga di sebelahnya. Berambut panjang, sudah pasti dia perempuan tapi siapa? Kuntilanak?

Mobil Elang tiba-tiba saja meminggir, sontak mobil mereka ikut berhenti juga. Elang keluar dari mobil kemudian menghampiri mobil mereka. Gawat, ternyata Elang menyadari bahwa mobil mereka telah membuntutinya.

Tok
Tok

Elang mengetuk kaca mobil tempat Hazel berada. Hazel segera menurunkan kaca mobil.

Elang berdiri seraya berkacak pinggang. "Ngapain ngikutin gue?"

"Eeee... aku mau kasih ini ke Kakak." Hazel mengangkat bekal yang sudah dia persiapkan.

Elang langsung mengambil paper bag tersebut. "Udah balik sana," suruhnya.

Hazel mengerucutkan bibirnya ketika Elang menyuruhnya pergi. "Kak Elang mau ke mana emang? Trus yang di mobil Kakak siapa?"

"Itu Frank."

"Kak Frank? Tapi kok rambutnya panjang gitu?"

"Lo salah lihat aja itu, apa perlu gue suruh dia keluar?"

"Iya percaya. Yaudah aku pulang deh," kata Hazel.

"Hm, kabari kalau udah di rumah."

"Iya, Kak."

Mobil mereka pun melewati mobil Elang. Hazel mencoba menoleh ke arah mobil Elang untuk memastikan apakah itu benar-benar Frank atau orang lain.

"Aduh, nggak kelihatan lagi," gumam Hazel. "Yaudah deh mungkin itu memang Kak Frank beneran."

***

Hazel duduk di sofa ruang tengah dengan sebuah novel di tangannya. Hazel menikmati waktunya dengan membaca salah satu novel kesukaannya.

Atensi Hazel teralihkan ke suara mesin mobil yang baru masuk ke pekarangan rumahnya. Hazel menutup bukunya kemudian dia berdiri untuk melihat siapa yang baru datang.

"Loh Kak Frank sama Kak Edgar tumben ke sini?"

"Iya nih Zel, hari ini kita berdua nginap ya di rumah kalian soalnya apartemen yang kita tempati lagi ada perbaikan listrik," ujar Frank.

"Kita udah bilang juga ke Elang," timpal Edgar.

"Iya boleh kok, masuk aja, Kak." Hazel membuka pintu rumah lebar-lebar dan mempersilahkan dua cowok tersebut masuk.

"Si Elang mana, Zel?" tanya Frank.

"Masih di kantor lah Kak."

"Lah, kita barengan pulang kok tadi pas jam tujuh. Iyakan, Gar?"

"Iya," sahut Edgar.

"Mungkin aja Kak Elang ada kerjaan mendadak?"

"Kalau itu gue kurang tau sih, Zel, mungkin iya," kata Frank.

"Kak Frank tadi siang pergi bareng Kak Elang ya?" Hazel sengaja menanyakan hal ini pada Frank secara langsung. Tidak tahu kenapa Hazel masih belum percaya jika yang di mobil Elang siang tadi adalah Frank.

"Kaga, Zel, gue di kantor aja seharian ini. Keluar juga cuma buat beli makan."

"Demi apa Kak?!"

"Demi alekkkk! Emang kenapa tanyain itu, Zel?"

"Nggak kenapa-kenapa kok." Hazel memilih untuk tidak memberitahukan kepada Frank ataupun Edgar.

Suara pintu yang dibuka dan langkah kaki mengalihkan perhatian ketiganya. Elang datang dengan penampilan yang lumayan berantakan, dari rambutnya yang acak-acakan, lengan kemejanya yang satu dilipat dan yang satunya dibiarkan memanjang ke bawah.

"Udah kayak habis dicopet aja muka lo, Lang." Frank berucap gurau.

"Kakak baik-baik aja?" tanya Hazel yang segera menghampiri Elang.

Elang menjawab dengan anggukan kepala. "Gue ke kamar duluan," pamitnya.

Hazel sendiri tentu mengikuti Elang menuju kamar. Dia merasa bahwa Elang sedang tidak baik-baik saja.

Seraya menunggu Elang keluar dari kamar mandi, Hazel menyiapkan pakaian cowok itu. Dengan sabar Hazel menunggu Elang selesai.

"Kak—"

"Buatin gue kopi, antar ke ruang kerja gue," suruh Elang sambil melangkah keluar kamar.

"Cuek banget? Perasaan aku nggak ada buat salah deh," cicit Hazel yang melihat kepergian Elang begitu saja.

Hazel segera melaksanakan perintah Elang. Dia pergi ke dapur dan membuatkan Elang kopi. Dengan langkah yang berhati-hati Hazel membawa kopi tersebut ke ruangan kerja Elang.

"Ini kopinya, Kak," kata Hazel sambil meletakkan kopi.

"Hm."

Hazel masih berdiri di sana karena Elang tidak ada menyuruhnya untuk pergi.

Elang berhenti mengetik dan beralih menatap ke arah Hazel. "Ngapain masih disitu?"

"Pengen aja," balas Hazel tersenyum canggung.

"Gue masih lama di sini. Lo ke kamar aja sana."

Hazel menggeleng pelan tidak mau pergi. "Aku mau nemani Kakak, boleh?"

Elang tidak langsung memberikan balasan, dia terdiam sejenak seraya memandangi wajah Hazel.

"Hm," jawabnya dengan deheman.

Lantas Hazel menarik kursi yang kosong mendekati kursi Elang. Hazel juga ingin melihat pekerjaan yang sedang Elang kerjakan.

"Sana duduk di sofa aja," suruh Elang.

"Mau lihatin kerjaan Kakak aja."

"Ngapain ngelihatin kerjaan gue," kata Elang pelan.

Hazel menopang dagunya menggunakan kedua tangannya. Bibirnya dia manyunkan menahan cemberut. Hazel hanya memperhatikan Elang yang fokus pada laptopnya. Hazel berharap pekerjaan Elang cepat selesai agar dia bisa bertanya pada cowok ini.

Setengah jam Hazel masih bisa tahan tapi saat hampir mau satu jam lewat Hazel mulai bosan. Hazel pun menidurkan kepalanya di atas meja kerja Elang. Tadinya Hazel hanya ingin menutup mata saja tapi tidak tahunya malah kebablasan tidur beneran.

Elang baru sadar kalau Hazel ketiduran. Dia menghela napas pelan sebelum menggendong Hazel pergi keluar menuju kamar mereka. Tapi baru memegang bahu Hazel, perempuan itu langsung terbangun.

"Udah selesai kerjaannya, Kak?"

"Belum. Kalau lo ngantuk mending ke kamar jangan di sini, nanti badan lo sakit," kata Elang.

"Aku mau tanyain sesuatu ke Kakak," ujar Hazel.

"Tanyain aja."

"Semalam... kita ngelakuin itu, ya?" Hazel bertanya sambil menahan malu.

"Iya," jawab Elang dengan cepat.

"Oh." Hazel tidak tahu harus bereaksi seperti apa lagi.

"Sorry, gue ngelakuinnya waktu lo dalam keadaan mabuk. Gue nggak bisa nahan amarah waktu lo sebut nama cowok lain di depan gue."

"Cowok lain? Siapa maksud Kakak?" jujur, dia tidak mengingat apapun soal kejadian malam itu.

"Pikir aja sendiri gue males sebut namanya," ketus Elang.

"Aku nggak bisa ingat, Kak, coba Kakak kasih tau dikit aja siapa tahu aku bisa ingat," pinta Hazel.

"Adrian!" Elang pun menyebutkan nama itu denga nada yang sangat ketus.

Adrian? Astaga! Itu nama teman cowokku saat di SMP!

Ragu-ragu Hazel melirik ke arah Elang. "Maaf disitu aku engga sadar, Kak."

"Justru kalau lagi mabuk itu terus nyebut nama cowok lain tandanya lagi kangen!"

"Enggak ih aku beneran gak ingat atau kangen sama dia," balas Hazel serius.

"Udahlah pergi sana temuin cowok lo itu," suruh Elang.

"Nggak mau buat apa juga?"

"Bukannya lo kangen dia?" Elang mengangkat satu alisnya ke atas.

"Mana ada!"

"Oh."

"Kak Elang palingan yang kangen mantan," celetuk Hazel.

Sontak Elang langsung menatap Hazel. "Maksud lo?"

"Nggak ada maksud. Oh iya tadi siang Kakak bilang pergi bareng Kak Frank, kan?"

"Iya."

"Tapi tadi aku tanyain kata Kak Frank gak ada tuh pergi sama Kakak," ucap Hazel.

Elang terdiam, entah kenapa dia sulit memberikan jawaban pada Hazel.

"Lupa kali dia. Udah yang itu gak perlu dibahas, nggak penting," ucap Elang lalu melangkah pergi dari sana.

***

Jadi curiga juga sama orang yang di dalam mobil Elang😳

6k komen untuk next

Spam komen di sini👉🏻

Sekian terima Jungkook💍

Continue Reading

You'll Also Like

295K 8.9K 41
"Lo adalah gadis yang masuk ke dalam kehidupan gue." Stop🔞 Konten dewasa, bocil menjauh. (jika ingin lanjut silakan. Tapi dosa tanggung sendiri ya)...
8.5K 690 34
Di jodohkan dan menikah dengan orang yang kita sukai pastinya impian semua orang kan? Gerald telah berhasil menjadi salah satu dari orang beruntung i...
4.3M 255K 61
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
5.8M 247K 56
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...