MY DANGEROUS BOY [COMPLETED]

By urprettyboy

2.6M 197K 19.4K

(๐…๐จ๐ฅ๐ฅ๐จ๐ฐ ๐ฌ๐ž๐›๐ž๐ฅ๐ฎ๐ฆ ๐ฆ๐ž๐ฆ๐›๐š๐œ๐š!) ______________________________________________ "๐๐จ๐ฐ ๐ฒ๐จ๐ฎ'๏ฟฝ... More

MDB - Prolog ๐Ÿ
MDB - 1 ๐Ÿ
MDB - 2๐Ÿ
MDB -3๐Ÿ
MDB - 4๐Ÿ
MDB - 5๐Ÿ
MDB - 6๐Ÿ
MDB - 7๐Ÿ
MDB - 8๐Ÿ
MDB - 9๐Ÿ
MDB - 11๐Ÿ
MDB - 12๐Ÿ
MDB - 13๐Ÿ
MDB - 14๐Ÿ
MDB - 15๐Ÿ
MDB - 16๐Ÿ
MDB - 17๐Ÿ
MDB - 18๐Ÿ
MDB - 19๐Ÿ
MDB - 20๐Ÿ
MDB - 21๐Ÿ
MDB - 22๐Ÿ
MDB - 23๐Ÿ
MDB - 24๐Ÿ
special -๐–’๐–†๐–‘๐–’๐–Ž๐–“๐–Œ-
MDB - 25๐Ÿ
MDB - 26๐Ÿ
MDB - 27๐Ÿ
MDB - 28๐Ÿ
MDB - 29๐Ÿ
MDB - 30๐Ÿ
MDB - 31๐Ÿ
MDB - 32๐Ÿ
MDB - 33๐Ÿ
MDB - 34๐Ÿ
MDB - 35๐Ÿ
MDB - 36๐Ÿ
MDB - 37๐Ÿ
MDB - 38๐Ÿ
MDB - 39๐Ÿ
MDB - 40๐Ÿ
MDB - 41๐Ÿ
MDB - 42๐Ÿ
MDB - 43๐Ÿ
MDB - 44๐Ÿ
MDB - 45๐Ÿ
MDB - 46๐Ÿ
MDB - 47๐Ÿ
MDB - 48๐Ÿ
MDB - 49๐Ÿ
MDB - 50๐Ÿ
MDB - 51
MDB - 52๐Ÿ
MDB - 53
MDB - 54๐Ÿ
MDB - 55๐Ÿ [END]
APA KABAR?!

MDB - 10๐Ÿ

56.1K 3.8K 93
By urprettyboy

Hello🦋

𝖍𝖆𝖕𝖕𝖞 𝖗𝖊𝖆𝖉𝖎𝖓𝖌

•••

Huekk

Huekk

Kiara kembali memuntahkan isi perutnya yang hanya keluar cairan bening itupun hanya sedikit, matanya berkaca-kaca saat merasakan tubuhnya kembali lemas. Ia tidak tau kenapa ia bisa seperti ini, bahkan dirinya sudah rapi dengan seragam sekolah.

Untung kedua orang tuanya akan pulang besok, jadi orang tuanya tidak akan khawatir. Ia mencepol rambutnya kemudian mencuci wajahnya menggunakan air dingin di wastafel dan menatap cermin.

Hingga matanya menatap satu pack pembalut yang masih tersusun rapi, tunggu, Kiara menutup mulutnya menggunakan tangannya ia berjalan mundur kaget. Air mata mulai menetes dipipinya, wajahnya memerah.

"B-bunda.." lirih Kiara terisak, bulan ini ia belum datang bulan.

Kiara dengan cepat keluar dari toilet yang berada di dalam kamarnya. Ia dengan segera mengambil tas sekolahnya kemudian turun kebawah, menatap Bibinya yang sedang menata makanan dimeja makan.

"Bibi" panggilnya pelan.

"Eh! Neng Kiara, ada apa neng" Ujar Bi Uti seraya terkekeh kecil.

Kiara yang melihat ikut terkekeh, "Bi, Kiara langsung berangkat ya?"

"Neng ngga sarapan dulu?" Tanya Bi Uti.

Kiara menggeleng, ia benar-benar tidak nafsu makan saat ini. "Sarapan dikantin aja, bibi kalau mau makan makanannya makan aja" ujar Kiara tersenyum manis.

"Neng Kiara mending makan roti dulu, Bibi takut neng Kiara sakit. Neng kan tau sendiri, Bapak kalo udah tau neng Kiara sakit, galak" ujar Bi Uti, tapi memang benar adanya. Setiap Kiara sakit Ayahnya akan bersikap lebih galak, bukan galak tapi lebih tepatnya tegas. Tegas kepada semua pelayan dirumahnya yang tidak becus menjaga Kiara.

"Kiara minum susu aja deh, nanti kalo udah sampe sekolah Kiara bakal langsung sarapan kok. Kiara ngga bakal sakit, bibi tenang aja" ujar Kiara seraya mengusap lembut pundak asisten rumah tangganya.

"Yasudah kalo gitu, neng Kiara mau berangkat sama mang Ali atau gimana?" Tanya Bi Uti.

Kiara menggeleng, "Ngga bi, Kiara berangkat nanti dijemput temen"

"Temen apa temen nih?" Goda Bi Uti mampu membuat wajah Kiara memerah malu.

"Ih Bi Uti, temen Kiara beneran dong. Yang semalem itu lohh"

"Ohh yang semalem abis pergi sama neng Kiara?" Tanya Bi Uti membuat Kiara mengangguk semangat.

"Ganteng tau, Neng. Pasti jadi artis disekolah Neng Kiara" ujar Bi Uti seraya berbisik, Kiara tertawa kecil.

Kiara mengangguk, "Iya Bi, dia artis. Artis sekolah tapi, pokoknya satu sekolah ngga ada yang ngga kenal dia" ujar Kiara mulai bercerita.

"Aduhhh, cocok deh sama Neng Kiara, sama-sama cakep!" Ujar Bi Uti seraya menunjukan jempol kedua tangannya, Kiara kembali terhibur melihat kelucuan Bi Uti.

Bi Uti bekerja dengan orang tuanya dari mereka awal menikah hingga sekarang masih betah bekerja disini, bahkan Bi Uti sering diajak jalan-jalan sampai keliling negara untuk membahagiakan dan membalas jasa Bi Uti yang sudah setia kepada orang tuanya.

"Bibi bisa aja ih" ujar Kiara terkekeh kecil.

"Bibi mah jujur, neng. Btw itu ada suara motor kayanya pacarnya neng Kiara" ujar Bi Uti meletakkan tangannya dibelakang telinganya, lucu sekali.

"Bibi udah pinter bahasa inggris ih" puji Kiara, Bi Uti tersenyum malu.

"Iya neng, biar kaya non Kiara. Temennya bule semua" ujar Bi Uti masih tersenyum malu, Kiara menyemburkan tawanya. Kiara memiliki teman dari luar negeri hanya sekedar follow followan social media.

"Yaudah nanti Kiara ajarin bibi bahasa inggris ala anak jaksel, bibi mau ngga?"

Bi Uti mengangguk semangat, "Mau dong, bibi kan mau gaul juga"

"Yaudah kalo gitu, Kiara mau samperin temen Kiara dulu. Bibi kalo mau makan, makan aja ngga papa, bawa pulang juga boleh" ujar Kiara tersenyum manis.

"Hadehh, cantik banget anaknya Ibu sama Bapak. Ngga nyangka, dulu masih suka nangis trus ngadu ke Bibi" ujarnya tersenyum penuh haru menatap punggung kecil milik anak majikannya yang sedang berjalan keluar rumah.

Kiara berlari kecil kemudian membuka pintu rumahnya menampilkan wajah dingin Axel, Axel berdiri tegak tangannya dimasukkan kedalam saku celana pensilnya dengan rambutnya yang berantakan, seragam Axel juga sangat tidak rapi, kemeja yang dikeluarin, dua kancing bagian atas yang terbuka hingga menampilkan kaos hitam polosnya. Dan juga memakai kalung bertali hitam dilehernya.

"Hai!" Sapa Kiara tersenyum manis, entahlah moodnya naik saat bertemu dengan Axel.

Axel tidak menjawab, ia hanya membalasnya dengan senyuman tipis. Kiara melunturkan senyumnya kemudian cemberut, "Kamu kenapa?" Tanya Kiara menuntut.

"Apa?" Tanya Axel menatap Kiara teduh.

"Aku tanya kamu kenapaa? Kok keliatannya lagi ngga mood gitu?" Tanya Kiara, tangannya bergerak mengusap rambut tebal Axel yang menggumpal di kening lelaki itu.

"Ngga papa" jawabnya singkat.

"Kamu ngga seneng jemput aku?" Tanya Kiara pelan seraya meremas ujung rok sepaha nya.

"Kiara, jangan mulai ya" peringat Axel.

Kiara menunduk, "Aku mau ngomong sama kamu, boleh?" Axel mengangguk pelan. Kiara berjalan menghimpit jarak mereka, kemudian mengalungkan tangannya dileher lelaki itu sementara tangan Axel bergerak menahan pinggang ramping Kiara yang berjinjit.

"Bulan ini aku telat haid, harusnya lusa kemarin aku haid.." ujar Kiara pelan seraya berbisik. Tangan Kiara semakin mengerat dilehernya kemudian menatap wajah dekat Axel.

Axel diam, "Mau coba?" Tanya Axel pelan mengusap pinggang ramping Kiara.

"Coba apa?"

"Perkosa kamu" jawab Axel asal, kemudian merintih sakit saat Kiara menjewer telinganya.

"Mulutnya!" Tangan Kiara dengan pelan menabok bibir tebal milik Axel.

Axel terkekeh, "Ya coba testpack, mau?" Tanya Axel lembut.

Mata Kiara berkaca-kaca tanpa sebab, "Takut" adunya dengan suaranya yang mengecil.

"Apa yang kamu takutin, aku bakal tanggung jawab" ujar Axel pelan berusaha menenangkan hati Kiara-nya. Ia tau Kiara pasti sedang risau, khawatir, takut.

Kiara menggeleng, "Bukan ituu, aku cuma takut pas testnya" Axel terkekeh kecil.

"Aku bantu gimana?" Tanya Axel dengan centil, mata lelaki itu mengerling nakal membuat Kiara mendengus. Okey Kiara harus tau sekarang, kalau Axel mesum.

"Ngaco! Bukannya test jadinya"

"Jadinya apa?" Jahil Axel.

"Main salon-salonan!" Jawab Kiara kesal membuat Axel menyemburkan tawanya.

"Ayo berangkat" ajak Kiara yang diangguki Axel, tapi sebelum itu Axel melepas jaket bombernya kemudian menaruh diatas paha putih Kiara.

"Kenapa ditutupin?" Heran Kiara.

Axel maju mendekatkan mulutnya ke telinga Kiara, "Kalo milik aku ya milik aku, ngga boleh diliat orang lain" bisiknya pelan.

Sementara Kiara diam malu, wajahnya memerah, ia panas dingin.
"Jangan gitu!" Ujar Kiara dengan kesal menabok lengan Axel.

"Kenapa? Salting ya?"

"Axel ihhhh!"

•••

"Lo kenapa? Pucet amat tuh muka" ujar Elsa menatap wajah Kiara yang terlihat pucat.

Kiara dengan segera mengambil ponselnya disaku kemejanya kemudian mengarahkan kamera ke wajahnya, "Gapapa" jawabnya santai kemudian duduk di mejanya.

"Gimana? Seru ngga hangout sama Axel?" Goda Alexa menatap Kiara menaik turunkan kedua alisnya.

Kiara jadi teringat Axel mengira wasabi adalah ice cream greentea. Kiara dengan cepat mengangguk, "Seru tapi ribet, ini ngga boleh itu ngga boleh" cibir Kiara melihat betapa possesive nya Axel kemarin.

"Posesif banget najis" ejek Elsa bergidik ngeri.

Kiara hanya tertawa kecil, "Ke kantin yuk, ngga ada gurunya soalnya. Udah mau jam istirahat juga" ajak Alexa dengan cepat menggandeng kedua tangan temannya.

"Aaaa Alexa, gue ngga nafsu makan" rengek Kiara saat mereka sudah sampai dan duduk dimeja pojok kantin, Kiara menelungkupkan kepalanya di lipatan tangannya, mual kembali menghampiri dirinya.

"Lo kenapa sih? Lemes banget dah, ngga biasanya" tanya Alexa memegang tangan Kiara.

Kiara mengangkat wajahnya kemudian menggeleng, ia menutup mulutnya sat rasanya ingin muntah, "G-gue ke toilet" ujarnya cepat kemudian berlari kecil menuju toilet.

Brak

Hueekk

Huekk

Huekk

Kiara mengatur nafasnya setelah memuntahkan isi perutnya, tangannya bergerak mengelus perutnya dengan lembut. Beruntung toilet sedang sepi karena semua murid pasti sedang membolos.

"Ngga kuat.." lirihnya, tubuhnya benar-benar lemas.

"Gue kenapa sih?!" Sentak nya dengan kesal menatap cermin, ia menyalakan keran air kemudian mencuci tangannya dengan kasar mencoba menyalurkan rasa kesalnya pada diri sendiri.

Ia menghapus air matanya dengan kasar menggunakan punggung tangannya, Kiara mulai terisak pelan.

Huekk

Hueekk

"What happened to me.." lirihnya kembali menangis setelah memuntahkannya lagi.

"Ngga mau hamil, ngga enak.." lanjutnya dengan pelan.

"Bunda, Kiara ngga mau hamil" ujarnya seraya terisak pelan.

Ceklek

"Clara.." ujar Kiara pelan saat melihat pintu terbuka menampilkan Clara dan satu temannya dengan tubuh yang lebih tinggi darinya.

Kiara berjalan mundur saat Clara dengan santai berjalan ke arahnya, Clara mendengar semuanya? Ia takut Clara mendengar apa yang ia ucapkan tadi, Kiara tau siapa Clara. Semua lelaki disekolah ini pun rela melakukan apapun demi menjadi kekasih Clara atau bahkan disapa.

"Kenapa? Kaget ya?" Ujar Clara dengan suara yang terdengar begitu dewasa, sangat berbanding terbalik dengan dirinya yang manja tidak bisa apa-apa.

"We meet again, so..kenalin, gue Clara! Model disekolah Erlangga" ujar Clara seraya tersenyum miring menjabat tangan Kiara yang lemas.

"Gue tau lo" jawab Kiara seraya tersenyum tipis.

Clara menganggukkan kepalanya, "Bagus kalo gitu, jadi gue ngga perlu repot kenalin diri gue lagi sama lo" Kiara hanya bisa mengangguk.

Clara menghempaskan rambut panjangnya, "Lo Kiara kan? Yang waktu itu nabrak gue sampe pouch make up gue jatoh! Terus make up gue hancur semua gara-gara lo" ujar Clara membuat Kiara mendelik, ternyata begini sifat asli seorang Clara yang katanya perempuan anggun.

Kiara mengangguk, "Sorry, mau gue ganti?" Tawar Kiara lembut.

Clara dengan cepat menggeleng, "Ngga perlu, gue yakin lo ngga akan mampu. Karena gue baik hati jadi gue ikhlasin aja, btw..gue tadi denger ada yang muntah-muntah sambil nangis..itu lo?" Tanya Clara menunjuk Kiara, Kiara diam menatap telunjuk Kiara yang menatapnya.

"Lo liat ada orang lain disini?" Tanya Kiara.

"Oh nggaa, gue kira hantu. Jelek soalnya suaranya" tangan Kiara mengepal mendengarnya.

I hate you, Clara -batin Kiara kesal.

Kiara hanya diam mendengarkan celotehan Clara, "Gue denger-denger lo lagi deket ya sama Axel?" Tanya Clara, Kiara mengangguk pelan.

Calon istrinya gue

"Are you serious? Axel ngelirik lo?" Tanya Clara meremehkan meneliti tubuh mungil Kiara, tapi tubuh Kiara sangat ramping dan bagus jadi tidak begitu terlihat pendek.

"Iya, kenapa?"

"Ngelawak" ejek satu teman Clara -Jenny.

"Yakin?" Tanya Clara sekali lagi.

Wajah Kiara memerah, ia benar-benar kesal melihat sifat Clara. "Ngga tau, gue mau balik ke kelas. Bisa minggir?" Tanya Kiara pelan.

Clara terkekeh, "Silahkan" ujarnya seraya menggeser tubuhnya membiarkan Kiara lepas kali ini, ia menatap punggung mungil milik Kiara yang mulai keluar dari toilet.

"Ngga banget badannya, rata" ejek Jenny.

"Kita liat nanti, Jen" ujar Clara pelan, membenarkan seragam ketatnya kemudian berjalan keluar dari toilet diikuti Jenny.

•••

Kiara kembali berjalan menuju kantin dengan santai, kemudian menghampiri mejanya yang ternyata sudah ditempati oleh teman-teman Axel, ia mendelik melihat teman-teman Axel yang merokok.

Ia sangat tidak suka asap rokok.

Kiara dengan cepat berjalan menuju kesana dengan wajah yang kesal, kemudian duduk dengan kasar membuat semuanya terlonjak kaget begitupun kedua sahabatnya yang sedang bucin dengan pacarnya.

"Kenapa?" Tanya Axel lembut membawa pundak Kiara paksa untuk menatapnya, wajah Kiara yang cemberut membuat Axel menggeram karena semua lelaki menatap Kiara dengan tatapan memuja.

"Matiin rokok lo semua, cepet!" Perintah Axel.

"Yah ngapa, anjing? Rokok gue masih setengah sayang-sayang kalo dibuang" ujar Kenzo masih menyesap rokoknya.

Sedangkan Jordan dan Raihan dengan patuh sudah mematikan rokok mereka karena rokok mereka pun pas sekali sudah habis.

"Zo! Ada Kiara" ujar Axel kesal.

Kenzo menyengir, "Oh iya ada neng cantik Kiara, sorry ya neng" ujar Kenzo menatap Kiara.

"Ngga perlu gitu, Kenzo" ujar Kiara lembut.

"Bangsat! Suaranya lembut banget sih" ujar Kenzo dengan gencar menggoda Kiara yang tertawa pelan.

"Ngomong lagi gue tonjok ya!" Ancam Axel menatap Kenzo kesal kemudian menunjukkan kepalan tangannya.

"Galak banget lo!" Cibir Kenzo kesal kemudian memakan permen mint dengan grasak-grusuk untuk menetralisir rasa lidahnya yang asem ingin merokok lagi.

"Lo lama banget ke toilet! Abis darimana?" Tanya Elsa kesal, mereka menunggu Kiara sudah seperti menunggu seseorang yang tidak peka, seperti Jordan.

Kiara menyengir, "Abis pipis lah!" Jawab Kiara dengan sedikit gugup.

"Pipis lama banget, pipis apa bertapa lo?" Tanya Alexa yang juga kesal.

"Maafin" ujar Kiara pelan, kedua sahabatnya dengan cepat mengangguk santai.

"Ngga usah kepo!" Tiba-tiba tangan Jordan menyentil kening Elsa membuat Elsa memekik sakit, walaupun pelan tapi karena tangan Jordan yang berotot sama seperti Axel membuatnya meringis sakit, pasti merah.

"Jordan anjing! Sakit tau" ujar Elsa mengusap keningnya dengan mata yang sedikit berair.

"Coba sini" ujar lembut Jordan menarik wajah Elsa untuk sedikit mendekat, kemudian menangkup wajah Elsa yang sedang cemberut.

Jempolnya mengusap lembut kening yang sedikit memerah, kemudian mengecupnya dengan sayang dan lembut berhasil semua melongo.

"Jordan sialan!" Umpat Kenzo kesal, dirinya selalu saja melihat kelakuan bucin teman-temannya ini, nasib jomblo memang.

"Bangsat!"

"Bajingan!"

"Anjing!"

"Sial-akh!" Umpatan Kiara terhenti saat tangan Axel memukul bibirnya membuat umpatannya terpotong.

"Ngga usah ikut-ikut ngomong gituan!" Ujar Axel, tangannya bergerak mengelus bibir Kiara yang mengerucut. Rasanya ia ingin membawa pulang Kiara dan mencium bibir itu dengan puas tanpa ampun.

"Axel" Mereka semua menoleh saat melihat Clara yang datang dengan senyuman manis diwajahnya, dan tangan yang bergerak menyapa mereka semua.

Sementara Kenzo menganga melihat tubuh indah Clara yang begitu terbentuk karena ia memakai seragam yang press body, akhirnya Kenzo bisa melihat Clara sedekat ini.

Kiara mendelik kesal, wajahnya semakin cemberut kemudian tangannya bergerak memeluk tubuh Axel dengan possesive, ia tidak akan membiarkan Clara mendekat dengan Acel-nya.

"Kenapa?" Jawab Axel menatap Clara, bahkan ia tidak membalas pelukan Kiara yang berada di pinggangnya.

"Em..lo dipanggil sama Bu Cantika, katanya disuruh jadi model pasangan gue buat bikin iklan tentang wedding" ujar Clara lembut seraya tersenyum malu.

Kiara semakin mengeratkan pelukannya, ia cemburu sangat cemburu. Menjadi pasangan wedding untuk iklan itu tidak mudah. Harus benar-benar mendalami dalam membuat iklan itu, dan sudah pasti ada adegan ciuman. Kiara membayangkannya saja sudah sedih.

"Udah kan? Lo boleh pergi!" Tiba-tiba Kiara menyahut dengan sinis membuat mereka semua kaget. Ada apa dengan Kiara?

"Ra" tegur Axel.

"Ngapain masih disini sih?! Kan udah selesai ngasih tau Axelnya, nanti juga Axel kesana!" Lanjut Kiara dengan suara yang sedikit kencang, tidak peduli dengan sahabat Axel yang mungkin akan ilfeel melihat dirinya seperti ini.

"T-tapi gue disuruh bareng Axel kesananya" ujar Clara pelan seraya menunduk.

"Bilang aja lo mau modus kan sama cowo gue! Dasar cabe-cabean!" Maki Kiara kesal, ia sudah emosi ditambah emosi saat mengingat kata menyakitkan dari Clara waktu ditoilet.

"Kiara!" Sentak Axel membuat tatapan Kiara beralih menatap Axel.

Axel mengalihkan pandangannya tidak mau menatap Kiara, "Clara ke pintu kantin dulu aja, nanti gue nyusul" ujarnya lembut, Clara mengangguk kecil kemudian berjalan santai, senyum miring tercetak di bibirnya.

Axel langsung menatap Kiara yang ikut menatapnya, "Kenapa? Kenapa ngga sopan sama orang?" Tanya Axel lembut mengusap rambut Kiara.

"Dia duluan!"

"Duluan gimana? Dia kesini ngomong bener, ngga ada sinis-sinis" bantah Axel secara tidak langsung membela Clara.

Tangan Kiara dengan kencang memilin jarinya, bibirnya mencebik keatas menahan tangis, bahkan bibirnya sudah bergetar. Dan matanya yang sudah berkaca-kaca.

"Kamu mau tetep nyusul dia?" Tanya Kiara lembut mendongak menatap Axel.

Axel mengangguk, "Kalo aku bilang ngga boleh, gimana? Aku ngga suka.." lirihnya, tangannya bergerak mengelus perutnya dengan sayang.

"Aku tetep kesana" jawab Axel santai.

"Tapi aku ngga suka kamu kesana"

"Ya terus? Aku peduli? Orang aku yang disuruh kesana, ngapain harus dapet izin kamu?" Jawab Axel ikut menatap Kiara, hati Kiara mencelos dengarnya. Harusnya ia ingat, siapa dirinya disini. Pacar bukan, keluarga bukan. Tapi sudah melarang-larang Axel.

Kiara mengangguk pelan, "Aku mau pulang, kamu ingkar sama janji kamu. Harusnya habis ini kita test, tapi kamu lebih milih Clara"

Shit!

•••

TBC🏁

Kiara Shaquiella Agra

Continue Reading

You'll Also Like

182K 10.9K 44
โ˜ ๏ธ PLAGIAT DILARANG KERASโ˜ ๏ธ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Menceritakan tentang seorang gadis bernama Ayla Humairah Al-janah, yang dijodohkan oleh kedua oran...
261K 4K 12
suka suka saya.
7.4M 433K 53
โš ๏ธFOLLOW DULU SEBELUM BACA! โš ๏ธRawan Typo! โš ๏ธMengandung adegan romansโœ… โš ๏ธRingan tapi bikin naik darahโœ… Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari d...
124K 11.4K 91
bertahan walau sekujur tubuh penuh luka. senyum ku, selalu ku persembahkan untuknya. untuk dia yang berjuang untuk diri ku tanpa memperdulikan sebera...