THE PARTNERS (SERIES) || LIZK...

iamfoxy_ द्वारा

269K 34.7K 21.3K

[ M ] Siapapun, tentu tidak menginginkan untuk hidup dalam dunia yang penuh kegelapan. Begitu pula bagi seora... अधिक

THE PARTNERS SERIES
1. NEW MEMBERS
2. THE GANG
3. FIRST MISSION
4. THE MISSION
5. WHAT HAPPEN WITH THEM?
6. WHY JUST ME?
7. BIG MISSION
8. DANGEROUS
9. A REASON
10. JUST US
11. ALBERN
12. WRONG
13. SMOOTH CRIMINAL WITH LOVE
14. SMOOTH CRIMINAL
15. THE CONTRACT
16. THE CONTRACT - 2 -
17. BE MINE
18. THE TRAP ?
19. I'M YOUR HOME
20. MAFIA IN LOVE - 1 -
21. MAFIA IN LOVE - 2 -
22. WELCOME BACK, LISA
23. THE SECRET - 1 -
24. THE SECRET - 2 -
25. THE SECRET ( A PLAN )
27. THE SECRET ( A MISSION - LAST )
28. PUZZLE
29. DARK NOTES

26. THE SECRET ( A MISSION )

6.6K 843 536
iamfoxy_ द्वारा

For Chapter 26 : THE SECRET ( A MISSION )



Cklek,

Suara pintu yang terbuka tiba-tiba, seketika mengalihkan atensi ketiga orang yang kini tengah berkutat dengan segala perlengkapan yang akan mereka pergunakan. Yakni atensi Jungkook, Lisa dan Jimin.

"Apa aku tertinggal banyak hal?" Suara Taehyung menguar. Pria yang baru saja memasuki ruangan itu, lantas meletakkan tas ransel yang tersampir di pundaknya beralih ke atas meja. Taehyung memposisikan diri berdiri sejajar dengan ketiga kawannya mengelilingi sebuah meja persegi yang tidak terlalu besar, tempat di mana mereka mempersiapkan segala senjata yang akan mereka pergunakan.

"Tidak, hanya memeriksa ulang persiapan kita." Jungkook menjawab pertanyaan Taehyung. Kedua tangan pria itu bergerak lincah mengisi butir-butir peluru ke dalam pistol dengan fokus yang sama sekali tidak mengendur.

Sementara itu di sisi Jungkook, Lisa terlihat melakukan hal yang sama. Mengisi butir-butir peluru ke dalam dua senjata berlaras panjang yang mungkin saja akan mereka butuhkan.

"Vee, bagaimana dengan persiapan mu?" Kali suara Jungkook mengudara, menarik atensi Taehyung sepenuhnya.

"Tenanglah, selama tiga hari aku menghilang dari markas, kau pikir apa yang ku lakukan jika tak menyiapkan bagian ku?" Jawab Taehyung. Pria itu membuka tas ransel miliknya dan mengeluarkan dua buah kunci mobil yang selanjutnya ia letakkan begitu saja di atas meja.

"Tunggu," Jimin bersuara. "Bagaimana kau mambawa dua mobil kemari?" Tanya pria bermata sipit itu heran. Dan terang saja pertanyaan Jimin seketika membuat Lisa dan Jungkook mendongak, mengalihkan fokus mereka pada Taehyung.

"Tentu saja menggunakan sebuah truck pengangkut mobil. Apa kau pikir aku membawa seseorang kemari? Aku tak sebodoh itu Jim." Sungut Taehyung yang seketika membuat Jimin terkekeh. Wajar jika Jimin merasa sedikit panik, mengingat tempat yang kini menjadi markas rahasia mereka adalah tempat tinggal pribadi milik Jungkook. Di mana, mereka berempat mempersiapkan segalanya dengan sangat baik di tempat ini.

Suasana kembali hening, tampak fokus dengan tugas mereka masing-masing.

"Bagian ku beres." Suara Lisa menguar. CZ 75 miliknya yang telah terpasang alat peredam dan peluru lengkap itu kini telah siap di gunakan.

"Aku akan bersiap," Lisa kembali bersuara, gadis itu memutar tubuh dan melangkah menuju ke dalam kamar. Meninggalkan presensi ketiga pria yang sedari tadi masih terlihat sibuk mempersiapkan segala hal demi lancarnya misi rahasia yang akan mereka jalankan.

"Saat kita nanti mengetahui semuanya, menurut kalian bagaimana ekspresi Namjoon hyung?" Taehyung bersuara. Salah satu sudut bibir pria itu terangkat ke atas, sementara kedua tangannya terlihat sibuk dengan sebuah alat komunikasi yang tentu saja akan mereka butuhkan.

"Entahlah, mungkin kedua matanya seperti akan melompat?" Timpal Jimin, di sertai sebuah kekehan ringan.

"Haaahh~~" Taehyung menghela napas panjang. "Semoga kita bisa pulang dengan selamat dan tanpa cacat. Gadis-gadis di club langganan kita, aku belum merasakannya semua Jim."

"Ck, mereka berisik Vee.. aku tak menyukainya." Ujar Jimin.

"Yang berisik justru seksi Jim." Taehyung tak ingin kalah.

Cklek,

Suara pintu yang terbuka, seketika menghentikan perdebatan Jimin dan Taehyung.

"Key, bisakah kau membantu ku sebentar?" Lisa bersuara, kepala wanita cantik itu terlihat sedikit menyembul di ambang pintu.

"Misi kali ini akan berjalan sukses, setelah itu kalian bebas memakai wanita malam manapun yang kalian inginkan." Jungkook bersuara tepat sebelum tubuhnya berputar dan melangkah menuju sang wanita yang tengah menunggu dirinya.

Cklek,

Pintu kamar telah tertutup rapat, tanpa suara Jungkook melangkah mendekati Lisa yang terlihat berdiri di depan nakas dengan surai legam yang ia biarkan tergerai begitu saja.

"Key, tolong bantu aku." Suara Lisa kembali menguar begitu atensi Jungkook kian mendekat padanya. Gadis itu lantas mengumpulkan surainya dan membuat punggung mulusnya terekspos sempurna. Ah, rupanya Lisa kesulitan untuk mengaitkan resleting mini dress yang ia kenakan.

Suasana yang tiba-tiba senyap, membuat Lisa mengernyit heran. Namun, tak berapa lama kedua mata Lisa terpejam seketika kala ia merasa sentuhan halus yang menyusuri pinggang mulusnya.

"Kau akan menggunakan ini?" Suara berat Jungkook menelusup masuk kedalam rungu Lalisa. Pria itu merengkuh pinggang Lisa dan membuat tubuh keduanya merapat tanpa jarak.

"Ini bagian dari rencana mu Key, kau ingat?"

Jungkook mendengus, memang benar ini adalah bagian dari rencana yang ia susun sedemikian rupa. Namun lihatlah, pakaian Lisa bahkan sangat seksi. Tubuh ramping gadis itu hanya berbalut sebuah dress mini berwarna hitam yang membentuk lekuk tubuhnya dengan indah. Tak lupa, sebuah Heels tinggi berwarna senada itu membuat kaki jenjang Lisa semakin terlihat sempurna. Sesuatu yang membuat Jungkook, sedikit merasa tak rela.

Hingga dengan satu helaan napas yang menguar dari belah bibir Jungkook, Lisa terhenyak kala pria nya itu tiba-tiba menjatuhkan bagian atas tubuhnya ke nakas.

Dengan salah satu kakinya, Jungkook melebarkan jarak antara kaki Lisa satu dengan kaki lainnya, sementara kedua tangannya bergerak cepat mengangkat dress mini yang Lisa kenakan ke atas hingga memperlihatkan bongkahan pantat sintal milik wanitanya itu.

Masih tanpa bersuara, Jungkook menyingkap panties Lisa. Mengeluarkan miliknya yang telah meronta kuat meminta di bebaskan.

"Ugh~~"

Sebuah lenguhan seketika menguar dari belah bibir Lisa kala ia merasakan sesuatu terbenam sempurna di bawah sana. Lisa menggigit bibir bawahnya kala ia merasa sesuatu yang besar begitu menyesakkan baginya.

"Hanya Sepuluh Menit, sekarang dengarkan rencananya." Jungkook kembali berucap, pria itu membungkuk, mengecup punggung Lisa dengan lembut.

"Kau akan berangkat terlebih dahulu sayang, alihkan perhatian mereka dan kita akan bertemu di titik yang telah di tentukan." Ucap Jungkook seraya menggerakkan pinggulnya perlahan. Sorot mata pria itu teralih, menatap cermin yang memantulkan wajah seksi Lisa.

"Buat mereka tertidur, tanpa perlawanan apapun." Jungkook terus bersuara dengan tempo hentakan yang kian meningkat. Membuat Lisa berusaha sekuat tenaga menahan erangannya, mengingat adanya presensi Taehyung dan Jimin yang berada tepat di depan kamar di mana ia dan Jungkook berada saat ini.

Bunyi kecipak penyatuan berderu indah memenuhi ruangan besar itu. Salah satu tangan Jungkook terulur, meraih rahang Lisa dan meraup bibir merah merekah milik wanitanya itu. Napas keduanya memburu, saling menatap dalam dengan sayu.

"Yang terakhir," Suara Jungkook terdengar berat, sementara di bawah sana hentakan pria itu tak mengendur sedikitpun.

"Jangan terlalu dekat dengan pria-pria sialan itu. Kau hanya milikku."

"Akh!"

Lisa memekik tertahan kala Jungkook memeluk tubuhnya erat, pria itu bahkan tak peduli dengan kaki Lisa yang telah melemas akibat hantaman kenikmatan yang terus ia berikan. Pria itu mengecupi leher belakang Lisa, sorot mata Jungkook tak beralih sedikitpun dari cermin. Melihat wajah seksi Lisa yang tak berdaya akibat ulahnya, tentu merupakan kebanggaan tersendiri bagi pria tampan itu.

"Menyukainya?" Goda Jungkook.

"Lebih dalam, Key..."

"As your wish baby.."

Selesai berucap, hentakan Jungkook semakin menggila. Napas pria itu memburu dan terputus-putus. Tak lupa, ia mendaratkan hisapan demi hisapan di punggung mulus milik sang wanita. Sementara Lisa, membekap kuat mulutnya sendiri menggunakan tangan agar tidak menimbulkan suara apapun.

Tak berapa lama, perut Lisa menegang sempurna. Gelombang kenikmatan yang telah datang menghampiri, membawa kepala gadis itu menengadah ke atas dengan belah bibir yang terbuka. Sementara di belakang, Jungkook memeluk tubuhnya dengan erat. Pria itu mendesah panjang, membiarkan cairan keduanya menyatu di bawah sana.

Sempat berdiam sejenak guna mengatur deru napas, Jungkook menarik tubuhnya. Melepas penyatuan keduanya secara perlahan dan membuat sisa-sisa cairan kenikmatan meleleh melewati kaki jenjang Lisa.

Srett ~~

Resleting dress mini yang di kenakan oleh Lisa telah tertutup sempurna tepat setelah kejantanan milik Jungkook bersemayam damai di bawah sana.

"Kembali bersiap sayang, maaf aku mengacaukan segalanya."

Setelah mengecup lembut bibir Lisa, pria itu melangkah keluar dengan sebuah seringai puas yang menghiasi wajah tampannya. Meninggalkan Lisa yang terlihat sedikit berantakan akibat ulahnya.

Sialan memang.

•••

"Untuk mu."

Sorot mata Lisa menurun, menatap benda yang berada di tangan Jimin.

"Apa ini?" Lisa bertanya lirih seraya menerima sebuah kartu yang di sodorkan oleh Jimin. Kartu dengan nama Sergey.

"Sebuah kartu akses. Sergey adalah orang yang memiliki segala akses masuk kedalam perpustakaan itu. Yang menguntungkan adalah, para penjaga perpustakaan itu tak mengetahui wajah Sergey."

"Oh, terimakasih." Ucap Lisa dengan sekelumit senyum di wajah cantiknya.

Jimin mengangguk, pria itu lantas memutar tubuh dan melangkah menuju kendaraan lain yang telah terdapat presensi Taehyung di balik kemudi. Sementara, Lisa telah siap di sisi lain dengan mesin mobil yang berderu kencang.

Jimin telah memasuki mobil, mendudukkan diri dengan tenang di kursi belakang. Jungkook melangkah perlahan menghampiri Lisa, membungkukkan sedikit tubuhnya demi melihat presensi Lisa yang telah berada di balik kemudi. Salah satu tangan Jungkook terulur, mengusap lembut pipi wanitanya itu.

"Good luck, mrs. Key.."

Lisa tersenyum, sebuah kecupan lembut ia daratkan di bibir Jungkook tepat setelah seatbelt terpasang sempurna melingkari tubuhnya.

Blam,

Pintu mobil tertutup rapat. Tanpa basa-basi Lisa melajukan kendaraannya dengan kencang hingga membuat debu-debu di sekelilingnya berterbangan begitu saja. Meninggalkan presensi Jungkook yang perlahan telah melangkah menuju Taehyung dan Jimin.

Klek,

Blam.

"Sekarang, bagaimana Key?" Suara Jimin menguar.

Sempat terdiam sejenak, sebuah helaan napas pelan menguar dari belah bibir Jungkook. "Kita berangkat. Jalankan semuanya, sesuai rencana."

Taehyung mendecih. "Ini gila, dan menantang." Ucap pria bersenyum kotak itu.

"Ya, dan tentunya akan membuka segala hal untuk kita semua." Tandas Jungkook.

"Membuka segala hal, yang selama ini telah tertutup dengan sangat rapat."


• TBC •

Gaiss, misinya next chapter yaa.. 🙏🏻

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

38.9K 5K 43
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...
Sylvester Abu0Ima द्वारा

फैनफिक्शन

183K 15.4K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
Choose Family Lily द्वारा

फैनफिक्शन

1M 85.8K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
196K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...