MY DANGEROUS BOY [COMPLETED]

By urprettyboy

2.6M 197K 19.4K

(๐…๐จ๐ฅ๐ฅ๐จ๐ฐ ๐ฌ๐ž๐›๐ž๐ฅ๐ฎ๐ฆ ๐ฆ๐ž๐ฆ๐›๐š๐œ๐š!) ______________________________________________ "๐๐จ๐ฐ ๐ฒ๐จ๐ฎ'๏ฟฝ... More

MDB - Prolog ๐Ÿ
MDB - 1 ๐Ÿ
MDB - 2๐Ÿ
MDB -3๐Ÿ
MDB - 4๐Ÿ
MDB - 5๐Ÿ
MDB - 6๐Ÿ
MDB - 7๐Ÿ
MDB - 9๐Ÿ
MDB - 10๐Ÿ
MDB - 11๐Ÿ
MDB - 12๐Ÿ
MDB - 13๐Ÿ
MDB - 14๐Ÿ
MDB - 15๐Ÿ
MDB - 16๐Ÿ
MDB - 17๐Ÿ
MDB - 18๐Ÿ
MDB - 19๐Ÿ
MDB - 20๐Ÿ
MDB - 21๐Ÿ
MDB - 22๐Ÿ
MDB - 23๐Ÿ
MDB - 24๐Ÿ
special -๐–’๐–†๐–‘๐–’๐–Ž๐–“๐–Œ-
MDB - 25๐Ÿ
MDB - 26๐Ÿ
MDB - 27๐Ÿ
MDB - 28๐Ÿ
MDB - 29๐Ÿ
MDB - 30๐Ÿ
MDB - 31๐Ÿ
MDB - 32๐Ÿ
MDB - 33๐Ÿ
MDB - 34๐Ÿ
MDB - 35๐Ÿ
MDB - 36๐Ÿ
MDB - 37๐Ÿ
MDB - 38๐Ÿ
MDB - 39๐Ÿ
MDB - 40๐Ÿ
MDB - 41๐Ÿ
MDB - 42๐Ÿ
MDB - 43๐Ÿ
MDB - 44๐Ÿ
MDB - 45๐Ÿ
MDB - 46๐Ÿ
MDB - 47๐Ÿ
MDB - 48๐Ÿ
MDB - 49๐Ÿ
MDB - 50๐Ÿ
MDB - 51
MDB - 52๐Ÿ
MDB - 53
MDB - 54๐Ÿ
MDB - 55๐Ÿ [END]
APA KABAR?!

MDB - 8๐Ÿ

53.7K 4K 210
By urprettyboy

Hello🦋

𝖍𝖆𝖕𝖕𝖞 𝖗𝖊𝖆𝖉𝖎𝖓𝖌

•••

Kiara masih diam dengan wajah yang terus cemberut, sementara Axel dengan santai menggenggam sebelah tangannya. Kiara kesal dengan Axel karena tiba-tiba menjemputnya dan mengajaknya pergi, itu membuat Kiara tidak jadi pergi bersama kedua temannya.

Axel melirik sebentar menatap Kiara, ia terkekeh pelan. "Ra, udah lah" ujar Axel dengan suara nya yang pelan, tangannya terus mengusap punggung tangan Kiara dengan lembut.

"Gue mau main sama temen gue, lo-ish!" Ujar Kiara kesal seraya memukul dada Axel dengan kesal, wajahnya sudah memerah karena kesal.

"Temen lo juga udah bilang ngga papa, kenapa harus diribetin sih?" Tanya Axel menoleh menatap Kiara yang duduk menyender menatap jalanan.

Kiara menoleh kemudian menatap Axel kesal, "Ngga, pokoknya lo nyebelin-nyebelin!" Lanjutnya kemudian kembali memukul tubuh Axel, Axel hanya santai karena pukulan Kiara sama sekali tidak berasa.

Axel menghela nafas, "Trus maunya gimana? Mau puter balik trus pulang?" Tanya Axel melambatkan laju mobilnya.

Kiara menggeleng, "Ngga tau" jawabnya singkat.

Axel diam, ia menatap depan berusaha mencari jalan agar bisa puter balik. Kiara mengerutkan alisnya saat Axel malah puter balik seperti apa yang Axel bilang.

"Kok puter balik?" Tanya nya.

Axel hanya mengedikkan bahunya santai, "Lo nyebelin banget sih! Gue udah rapi kenapa puter balik?" Tanya Kiara menggoyangkan lengan berotot Axel yang terbalut kaos hitam.

"Axel jawab!" Paksa Kiara.

"Pulang aja, lo juga mau pulang kan?" Tanya Axel menatap Kiara yang masih menatapnya kesal.

Kiara menggeleng, ia tidak merasa ia bilang ingin pulang. "Gue ngga bilang mau pulang, Axel!" Ujar Kiara kesal, matanya memerah berkaca-kaca. Astaga, sensitif sekali.

"Lo mah gitu, nyebelin, lo nyebelin, Axel nyebelin! Orang ngga mau pulang malah diajak pulang, tau gitu ngapain ngajak gue pergi?!" Sentak Kiara kesal, air matanya sudah menetes dipipinya dengan bebas.

Axel diam, dalam hati ia terus tertawa melihat Kiara yang menangis layaknya anak kecil. Kiara tidak tau saja, Axel kembali berjalan menuju mall tujuan mereka.

"Axel, ihhhh!!!" Pekiknya kencang.

"Apasih?" Jawab Axel mengulum senyumnya.

Kiara menggeleng, "Ngga mau pulang" ujarnya dengan suara yang serak karena habis menangis. Axel mengangguk pelan, tangannya perlahan menarik pinggang ramping Kiara kemudian memeluknya dengan satu tangan.

"Iya ngga pulang" ujar Axel lembut mengusap punggung Kiara yang masih bergetar.

"Jadinya kemana?" Tanya Kiara mendongak yang langsung melihat wajah Axel dari samping.

Cup

"Mall, sayang" jawab Axel lembut setelah mengecup singkat kening Kiara.

Kiara tersenyum senang, tak lama senyumnya pudar mengingat kejadian semalam. Dimana ia merasakan mual yang luar biasa tapi jika dimuntahkan hanya keluar cairan bening biasa. Bahkan semalam perut Kiara benar-benar merasakan gelenyar aneh, Kiara pun tidak pernah merasakan ini sebelumnya.

Apa mungkin..ia hamil?"

"Axel.." panggil Kiara pelan, dadanya bergemuruh hebat. Keringat mulai keluar di keningnya, tubuhnya panas dingin sekarang.

"Hm"

"Kalo gue hamil, lo bakal tanggung jawab kan?" Tanya Kiara memastikan, ia terlalu takut Axel akan menelantarkan dirinya dan anaknya begitu saja seperti film yang bisa Bundanya tonton.

Axel menoleh cepat ke arah Kiara, "Tanggung jawab, apa alasan gue ngga tanggung jawab?" Tanya Axel dengan santai, sebelah tangannya dengn setia menggenggam tangan putih Kiara, jari besarnya pun kembali memainkan jari-jari mungil milik Kiara.

Kiara menggeleng, "Takut aja, soalnya Bunda suka nonton film gitu. Terus nanti dia hamil eh di telantarin gitu aja, serem kan?" Axel mengulum senyumnya gemas melihat tingkah Kiara yang bercerita layaknya anak kecil.

Axel mengangguk, "Gue ngga kaya gitu, Kialaaaa" ujar Axel lembut seraya tersenyum manis.

"Sayang Acel so much!!!!"

•••

"Mau kemana dulu?" Tanya Axel, baru saja mereka sampai dimall setelah melewati perjalanan yang penuh dan juga drama di mobil tadi.

"Fun world! Mau main timezone!!!" Seru Kiara dengan semangat, lagi-lagi Axel tertawa karena tingkah lucu Kiara yang benar-benar membuatnya ingin memakan Kiara saat ini juga.

Axel mengangguk singkat, mata Kiara mulai melihat sekitar saat mereka mulai menaiki eskalator. "Axel, nanti beli gelang couple mau ngga?" Tanya Kiara mendongak menatap wajah Axel yang datar.

"Gelang gimana?"

"Di situu lohh, tapi nanti gelangnya surprise gitu. Mau kan?" Tanya Kiara semangat, tangannya sudah menunjuk toko mainan yang begitu besar ditengah-tengah mall.

Axel lagi-lagi hanya bisa menganggukkan kepalanya, biarlah kali ini Kiara berbuat semaunya asal bahagia. "Dirumah sendiri ya? Tadi rumah lo sepi" tanya Axel, tangan lelaki itu bergerak merapihkan rambut panjang Kiara.

Kiara mengangguk, "Bunda sama Ayah gue lagi ke bandung, jadi gue sendiri" jawab Kiara santai.

"Ngga ada asisten rumah tangga gitu yang nemenin lo?" Tanya Axel memastikan, tidak mungkin rumah sebesar itu tidak memiliki pelayan dan sebagainya.

"Ya ada lah, tapi kan kamar mereka dibelakang jaraknya jauh sama kamar gue" jawab Kiara lagi.

Axel hanya mengangguk sebagai jawaban, hingga tidak terasa mereka sudah berada didepan tempat wahana bermain yang benar-benar luas. Banyak juga anak kecil, dan remaja seperti mereka berdua tapi kebanyakan remaja yang berpasangan.

"Nanti kita photoshoot disana, mau ngga?" Tanya Kiara seraya tersenyum manis menatap Axel dengan cara mendongak.

Axel mengangguk, "Iya Kiara iya" jawabnya, Kiara terkekeh senang kemudian memeluk lengan kekar milik Axel dengan erat, berusaha menunjukan bahwa Axel ini miliknya. Banyak sekali perempuan yang curi-curi pandang kepada Acel-nya.

"Acel, mata cewe disini pada jelalatan ih!" Bisik Kiara, Axel tertawa tertahan mendengarnya. Tangannya perlahan memeluk pinggang ramping Kiara lebih erat.

"Kialaa, cowo disini juga pada jelalatan ih!" Ujar Axel ikut berbisik, mengikuti nada bicara Kiara. Banyak sekali lelaki yang mencuri pandang kepada Kiala-nya.

"Kok ikut-ikut?" Tanya Kiara dengan wajah yang ia buat garang.

Cup

"Ayo, katanya mau main" jawab Axel, ia menarik tangan Kiara kemudian berjalan menuju kasir untuk membeli kartu dan mengisi saldo sebanyak satu juta rupiah agar Kiara lebih puas mainnya.

Kiara menatap kasir itu dengan kesal, mba-mba kasir itu tersenyum malu melihat wajah Axel yang dingin. "Mau main apa?" Tanya Axel.

•••

"Axel ih! Lo curanggg" rengek Kiara menatap layar monitor yang sedang menampilkan permainan balap motor, dengan motor Axel yang memimpin didepan.

Axel terkekeh gemas, dari tadi Kiara terus merengek karena kalah telak dari Axel. "Gue curang darimana?" Tanya terus menatap layar monitor didepan.

Kiara memanyunkan bibirnya, "Axel ih, gue mau menang!" Ujarnya kesal melepas stang motor kemudian menoleh menatap Axel.

Axel tertawa kecil, "Yaudah itu mainin lagi kenapa dilepas? Katanya mau menang" jawab Axel.

"Lo curang! Pokoknya lo curang! Gue ngga mau main lagi!" Pekik Kiara.

"Berisik, sayang" ujar Axel lembut mengelus rambut Kiara yang tergerai.

Kiara tidak menjawab, ia kembali memegang stangnya kemudian menancapkan gasnya dengan kencang tapi tetap saja Axel terus memimpin didepan.

You win

You lose

"AXEELLL.." pekik Kiara menoleh kemudian menatap Axel dengan kesal, Kiara kesal karena ia kalah sementara Axel menang.

"Apa?" Tanya Axel menahan tawa.

Kiara tidak menjawab, ia langsung turun dari kursi itu kemudian berjalan meninggalkan Axel dengan wajah memerah menahan kesal, ia masih tidak terima dirinya kalah.

"Axel nyebelin!" Makinya.

Sementara Axel tertawa kecil menyaksikan betapa gemasnya seorang Kiara, ia pun ikut turun dan mengejar Kiara yang sudah menerobos kerumunan itu. Jangan sampai Kiara hilang, wilayah ini benar-benar besar.

Alisnya mengerut saat melihat Kiara seperti bertengkar dengan perempuan, ia berlari kecil menghampiri Kiara takut ada apa-apa.

"Ra, kenapa?" Panggil Axel lembut setelah berdiri disamping Kiara, ia langsung menggenggam jemari mungil nan putih milik Kiara.

Kiara menoleh pelan ke arah Axel, kemudian kembali menatap perempuan didepannya dengan kesal. "Mba yang nabrak gue! Kok lo malah salahin gue?" Tanya Kiara dengan berani.

"Gue ngga mau tau, lo harus ganti! Gara-gara lo baju gue basah!" Sentak perempuan didepannya, Kiara mendelik melihat pakaian perempuan didepannya. Apakah perempuan itu tidak sesak?

Tubuhnya yang sedikit gemuk memakai pakaian yang press body, Kiara melihatnya jadi sesak sendiri. "Ngapain gue ganti rugi? Orang salah lo sendiri, makanya kalau jalan jangan main hape!" Balas Kiara tidak takut.

"Bocil belagu banget ya lo!" Bentak perempuan didepannya membuat Kiara terkesiap. Bibir Kiara mencebik menahan isakannya, matanya berkaca-kaca dan wajahnya yang memerah. Ia paling tidak bisa dibentak apalagi ditempat umum seperti ini. Bahkan sebagian pengunjung didekat mereka sudah memandang mereka dengan aneh.

Axel merogoh sakunya kemudian mengambil sejumlah uang di dompetnya, "Ngga usah bentak-bentak cewe gue, bisa?" Sengit Axel setelah melempar uang berwarna merah sebanyak 10 lembar ke tubuh perempuan didepannya.

Axel menarik Kiara sedikit menjauh, kemudian menarik tubuh Kiara untuk masuk kedalam dekapannya. Tangis Kiara pecah saat itu juga, ia menyembunyikan wajahnya dileher Axel. "Kok cewe itu bentak-bentak? Dia yang salah bukan Kialaaa, Acel.." lirih Kiara.

"Iyaa, tadi udah Acel marahin kok" jawan Axel mengelus pinggang ramping Kiara.

"Ngga suka, ngga suka dibentak ih. Malu.." air mata Kiara semakin menjadi mengingat kejadian tadi.

"Semuanya ngeliatin" lanjutnya.

Axel mengangkat wajah Kiara kemudian menghapus air mata yang masih mengalir dipipi gembul gadis itu. "Coba ceritain, mau denger" ujar Axel lembut.

Kiara mencoba meredakan tangisnya, sesekali ia mengisap ingusnya yang ingin keluar dari hidungnya, "Tadi aku lagi jalan, terus tiba-tiba dia nabrak aku karena main hape terus minuman dia tumpah ke bajunya tapi aku yang disalahin, ngga suka.." rengeknya, air matanya kembali menetes.

"Sssttt, dont cry babe" bisik Axel pelan.

"Kesel.." lirih Kiara.

"Iya, iya kamu kesel. Mau main lagi ngga?" Tanya Axel, tangan lelaki itu bergerak merapihkan rambut Kiara yang sedikit berantakan.

Kiara tersenyum manis seraya mengangguk, "Capit boneka!" Serunya dengan semangat, Axel mengangguk kemudian mengajak Kiara untuk pergi ke wilayah capit boneka.

Berbagai macam boneka ada disana, bahkan boneka dari yang kecil sampai sebesar manusia pun ada disana. Kiara menunjuk mesin capit boneka yng berisi boneka berbentuk flamingo.

"Mana kartunya" pinta Kiara.

Axel dengan segera menyerahkan kartu itu, Kiara dengan semangat langsung menggesek kartu itu dan mulai memainkan mesin itu. Hingga sudah percobaan ke 7 ia masih belum dapat boneka yang ia mau.

Wajahnya sudah merengut kesal, "Mesin capitnya curanggg" rengeknya kesal.

"Lo ngga bisa mainnya bukan curang!" Jawab Axel seraya menyentil kening Kiara, Kiara mengaduh kesakitan menatap Axel dengan sengit.

"Jangan disentil terus!" Ujarnya kesal.

"Kenapa?"

"Nanti benjol" jawabnya polos.

"Bodoh" ujar Axel seraya tertawa kecil, ia mengambil kartu dari tangan Kiara kemudian menggesekkan kartu itu dan mulai memainkan persis seperti apa yang Kiara lakukan tadi.

Berbeda dengan Kiara, Axel baru satu kali percobaan ia sudah berhasil mendapatkan boneka itu. Kiara yang melihatnya melotot sebal, rasanya Axel selalu beruntung.

"Kok bisa dapet?" Tanya Kiara hendak mengambil boneka itu namun Axel malah menaruh boneka itu dibelakang tubuhnya.

"Kan gue jago" jawabnya bangga.

"Mau bonekanya" pinta Kiara, tangannya sudah meminta didepan Axel.

"Ngga gratis tapi"

Kiara mengangguk, "Gue jabanin" jawab Kiara seolah mengerti maksud Axel.

"Kuat sampe pagi ngga?" Tanya Axel membuat Kiara mengerutkan alisnya tidak mengerti.

"Kuat apa?"

"Main"

"Kuat kok! Ayo cepet, mau bonekanya Axel!"

Axel terkekeh, Kiara ini benar-benar menggemaskan. "Emang kuat apa?" Tanya Axel.

"Main game kan?" jawab Kiara tanpa dosa, Axel hanya bisa membuang nafasnya.

Axel menariknya untuk masuk kedalam stan foto, kemudian menuntun Kiara untuk duduk disampingnya dengan rapi. Tangannya bergerak menutup tirai itu, kemudian menarik pinggang ramping Kiara untuk menempel ditubuhnya.

"Mau bonekanya kan?" Kiara mengangguk.

"Cium gue" jawab Axel santai, Kiara membelalakkan matanya kaget. Apa-apaan ini.

"Ngga!" Jawab Kiara, tangannya sudah gatal ingin mencubit pinggang Axel dengan keras tapi tangannya ditahan oleh tangan Axel.

"Yaudah kalo ngga mau, ngga bakal gue kasih juga bonekanya" jawab Axel dengan santai.

"Kok lo nyebelin?" Cecar Kiara.

"Cepet! Gue hitung sampe 5 ya"

"1.."

"2.."

"3.."

"4.."

Hingga hitungan ke 4 Kiara belum juga menciumnya membuat Axel kesal setengah mati.

"Empat setengah"

"Empat seperempat"

"Lim-"

Cup

"Ud-mpphhh"

Cekrek

@Axelmarcellos

❤️18,996 💬 2,300

Axelmarcellos 🖤

@Kenzoganteng123 nakal ya kalian
@Alexashasha_ itu kiara ga sih
@Kiaragraa axel hapus!!!!!!
@Jordanalam bangsat
@ClaraAxelship pasti sama kak clara
@Claralovii ❤️

View all comments...

•••

TBC🏁

Kiara Shaquiella Agra

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 62.1K 40
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
391K 533 4
21+
115K 2K 13
Setelah cukup lama menetap di kota. Alin, gadis berusia 23 itu akhirnya kembali ke kampung tempat di mana kedua orang tuanya menetap. Tentu alasan ia...
389K 6.3K 16
suka suka saya.