LALISA LOVE STORY

By dangerousann

70.4K 7.7K 1.5K

Perjalanan menemukan cinta sejati seorang Lalisa Manoban yang disajikan melalui platform media sosial Instagr... More

SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
ENAM
SORRY AND TYSM
TUJUH
DELAPAN
SEMBILAN
SEPULUH
SEBELAS
DUA BELAS
TIGA BELAS
EMPAT BELAS
LIMA BELAS
ENAM BELAS
TUJUH BELAS
SEMBILAN BELAS
DUA PULUH
DUA PULUH SATU
SPECIAL PART

DELAPAN BELAS

1.9K 286 42
By dangerousann

lalalalisa_m update story.

——~——

Setelah berbincang-bincang sebentar dengan Kim Tae Hee yang kini resmi dia panggil Bunda, Lisa diantar Jisoo menuju kamar Taehyung.

Lisa mengetuk pintu kamar Taehyung dengan dada yang berdebar-debar. Terdengar sayup-sayup suara lagu dari dalam. Dengan hati-hati dia menempelkan telinganya ke daun pintu untuk bisa mendengar lebih jelas lagu apa yang sedang diputar oleh Taehyung.

Lagu opera? Gawat!

Biasanya, Taehyung memutar lagu opera dalam kondisi emosi yang khusus. Satu, kalau dia sedang mendapat tugas kuliah yang cukup berat. Dua, kalau dia sedang bertengkar cukup berat dengan Lisa. Dan sekarang dia memutarnya? Lisa berharap Taehyung melakukannya karena alasan yang pertama.

Telinga Lisa masih tertempel di daun pintu ketika tiba-tiba pintu terbuka. Sesaat badan Lisa kehilangan keseimbangan dan tanpa bisa ditahan lagi, Lisa menubruk tubuh Taehyung yang sedang berdiri di belakang pintu dengan wajah datar.

"Kenapa buka pintu nggak bilang-bilang, sih?" tanya Lisa cemberut sambil cepat-cepat menarik tubuhnya yang sempat terjatuh di atas perut Taehyung.

"Ngapain kamu nguping di depan kamar aku?" tanya Taehyung masih tetap dengan wajah datarnya. "Kalo mau ikutan denger lagunya masuk aja, nggak usah nguping segala."

Sepertinya, lagu opera tidak Taehyung putar untuk alasan yang pertama.

"Tadi aku udah ngetok pintu kamar kamu berkali-kali, tapi kamu nggak keluar," tukas Lisa.

Taehyung hanya menatapnya tanpa ekspresi.

"Ini undangan pesta tahun baru dari Rosé buat kita," kata Lisa sambil menyodorkan kartu undangan yang sedari tadi dia pegang.

Tanpa berkata apa-apa Taehyung mengambil undangan itu dan membaca isinya sekilas.

"Kamu dateng sama siapa?" tanya Taehyung datar sambil mengembalikan undangan kepada Lisa.

"Kamu," jawab Lisa ragu.

"Bukan sama Jackson?" tanya Taehyung sambil membalikkan badannya dan berjalan masuk ke kamarnya. Kemudian dia menghampiri stereo tape yang ditata di dalam rak dan mengecilkan suara musik yang tadi mengalun cukup keras.

"Nggak," jawab Lisa cepat sambil duduk di atas tempat tidur Taehyung.

Sekilas Lisa mengamati isi kamar Taehyung yang terlihat kosong. Lemari besar dengan kombinasi kayu warna tua. Di sudut jendela, hanya ada meja kerja kecil yang berisi perangkat komputer. Di sampingnya terdapat bingkai foto Lisa sewaktu masih kecil. Tidak ada kertas yang berserakan di meja kerja maupun di atas tempat tidurnya. Berarti lagu opera memang tidak diputar untuk alasan yang pertama.

"Kenapa?" tanya Taehyung acuh sambil duduk di atas kursi gaming-nya. Dia bersiap-siap untuk melanjutkan game yang sempat terhenti.

"Karena aku maunya dateng sama kamu," jawab Lisa sambil mengamati punggung Taehyung yang seolah menegang saat mendengarnya.

"Aku nggak bisa," balas Taehyung tanpa menolehkan kepalanya dari permainan yang bergerak-gerak di dalam layar komputernya.

"Kenapa?"

"Aku udah punya acara."

"Ke mana?" tanya Lisa terkejut.

"Anak-anak ngajakin ke Bali."

"Siapa aja?" tanya Lisa dengan suara tertahan.

"Jhope, Jimin, Minnie, sama Soyeon."

"Aku?" tanya Lisa penuh harap.

"Kamu sama Rosé ke pesta topeng itu, kan?" jawab Taehyung dingin sambil terus asyik dengan game-nya.

Ujung mata Lisa terasa memanas.

"Kamu nggak ada niatan buat ngajak aku?"

Taehyung mengangkat bahunya dengan acuh. "Aku pikir, kamu pasti nggak mau."

"Apa...." Lisa diam sejenak untuk menghembuskan napas. "Apa Miyeon ikut?"

"Nggak."

Benarkah?

"Kapan kamu berangkat?"

"Lusa."

"Berapa lama?"

"Nggak tau," jawab Taehyung malas. Sepertinya dia merasa kesal karena perhatiannya terhadap game jadi terganggu.

"Apa kita nggak bisa bicara kayak pasangan normal lainnya?!" sembur Lisa jengkel.

Taehyung menghentikan permainannya. Game di dalam komputernya tiba-tiba berhenti bergerak dan mengeluarkan suara. Dengan santai Taehyung memutar kursinya dan menghadap Lisa.

"Kita emang bukan pasangan yang normal, Lis."

Lisa menghela napas panjang mendengarnya.

"Jadi kita akan melewatkan malam tahun baru di dua tempat yang terpisah?"

"Yup."

"Kamu fine dengan itu?" tanya Lisa tidak percaya. "Kita akan melewatkan malam tahun baru pertama kita secara terpisah."

"Lisa, aku bahkan fine aja melewatkan setiap malam terpisah dari kamu. So, apa bedanya kita berpisah beberapa hari?"

"Tapi ini tahun baru, momen yang spesial," kata Lisa kesal.

"Dan selama satu tahun kita pacaran buat kamu kurang spesial?" tanya Taehyung geram.

"Kamu tuh kenapa, sih? Kemarin kamu nulis surat cinta tapi sekarang begini sikap kamu. Gimana caranya aku berani ngebiarin kamu masuk ke dalam hidup aku kalo sikap kamu begini?!" jerit Lisa keras. "Buat apa aku ngebiarin kamu masuk ke dalam hidup aku? Biar kamu bisa nyakitin aku?"

"Biar aku bisa mencintai kamu!" jerit Taehyung tidak kalah keras.

"Dengan cara seperti ini?!"

"Dengan caraku, Lisa!" sentak Taehyung tajam. "Dengan apapun caraku."

"Kamu egois!"

"Mungkin," sahut Taehyung tegas. "Tapi kamu nggak bisa berharap aku melakukan segalanya seperti yang kamu mau."

"Kenapa?"

"Karena aku bukan kamu."

Mata Lisa mulai berkedut hebat, tapi dia tahan sekuat mungkin air mata yang sudah mengumpul di ujung kelopak matanya agar tidak jatuh.

"Aku cuma mau kamu pilih aku, itu aja," sahut Lisa tersendat. "Aku. Tanpa ada perempuan lain di dalam hidup kamu."

"I did that," ujar Taehyung melembut. "Aku pilih kamu jadi pacarku."

"It's not enough," ujar Lisa lirih. "Sebuah hubungan bukan berarti kamu berhenti mencari yang baru. Hubungan kita bahkan nggak cukup untuk ngebuat kamu berhenti menemui Miyeon."

"Karena itu kamu memutuskan buat menemui Jackson lagi?"

"Mungkin aku cuma perlu seimbang sama kamu," jawab Lisa tertawa dengan suara sumbang. "Bukannya lucu kalo kamu sama Miyeon sementara aku sama Rosé? Nanti orang pikir kamu adalah laki-laki yang sangat beruntung bisa mendapatkan nyonya buah dada yang cantik itu, sementara aku... lesbian."

Taehyung tergelak mendengar analogi Lisa yang kacau. Perlahan Taehyung bangkit dari duduknya, kemudian dia duduk di depan Lisa.

"Kita tahun baru bareng, oke?" tanya Taehyung lembut sambil menatap mata Lisa. "Kamu maunya kita tahun baru di mana? Pesta topeng, Bali, atau di Bulan?"

Lisa menggelengkan kepalanya perlahan.

"Mungkin emang lebih baik kita tahun baru terpisah dan... mungkin kita berdua emang perlu waktu untuk berpikir," kata Lisa lemah.

"Tentang?"

"Kita."

Setelah mengatakan itu, Lisa bangkit perlahan dari duduknya. Taehyung termangu saat mendengar keputusan Lisa.

Entah kenapa Lisa membuat keputusan itu, tapi satu hal yang dia tahu, mungkin mereka berdua memang butuh sebuah liburan agar terpisah satu sama lain untuk sementara waktu. Untuk menemukan ruang bagi diri mereka masing-masing. Karena setiap orang sesekali perlu mendapatkan ruang bagi dirinya sendiri.

"Lis," panggil Taehyung saat Lisa hendak melangkah keluar dari ambang pintu kamarnya. "Apa yang kamu takuti?"

"Berhenti dicintai."













~🖤~

this is taehyung, when lisa left his room

and

this is lisa, when she left taehyung's room

*aku harap kalian notice sesuatu dipart ini*

yoow guys, aku double up tp kok malah sepi ya??? hm

Continue Reading

You'll Also Like

34.1K 3.8K 31
Slow update "heh ini jemuran siapa sih nutupin jemuran gue" "Woi ini siapa yang maling es cream gue" "Motor siapa sih ini ngalangin gue aja" "Kunci m...
92.7K 9.2K 37
FIKSI
103K 12.8K 37
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
48.7K 6K 17
"Kalian punya pacar? Bisa apa? Bisa nyebrangin lautan gak? Kalau cuma modal bilang i love you, anak SD juga bisa sekarang." Ketika kalian memiliki a...