MOBIL milik Lisa berhenti di sisi hutan yang di penuhi oleh pohon pinus, Taeyong memutuskan untuk turun dan menatap ke sekitar. Suasana begitu sunyi dan dingin, angin berhembus kencang menerbangkan wig panjang yang Taeyong kenakan. Apa Jaehyun benar-benar menemuinya di tempat menyeramkan seperti ini?
Lisa menutup pintu mobil dan menguncinya lalu berdiri di sebelah Taeyong. "Titik yang Jaehyun berikan adalah tempat ini," ia menunjukan ponselnya pada Taeyong, aplikasi maps terbuka. "Kuharap aku tidak membawamu ke tempat yang salah."
Hanya ada pepohonan besar tanpa manusia atau kendaraan, Taeyong menempelkan diri pada Lisa karena ia sedikit takut saat ini. Memang, mereka berhasil menjauh dari kota dan Mingyu, akan sangat sulit menemukan keberadaan Taeyong bila di tempat seperti ini.
"Apa ada kabar dari Jaehyun?" tanya Taeyong penasaran, ia menatap ke arah ponsel Lisa, maps menunjukkan titik yang tepat, "akuㅡ" aroma mint bercampur cokelat yang masuk ke dalam indra penciuman berhasil membuat Taeyong berhenti bicara dengan mata yang menatap lurus ke arah pepohonan di hadapannya.
Jantung Taeyong berdegup kencang dengan napas yang berubah menjadi tidak stabil, ia berhasil menghirup aroma tubuh Jaehyun! Lelaki itu berada di sekitar sini. Di samping Taeyong, Lisa berbicara, namun sialnya Taeyong sama sekali tidak bisa mendengar apa yang gadis itu katakan, seolah suara Lisa hanya berupa dengungan di telinga.
Taeyong melangkahkan kaki masuk ke dalam hutan tanpa mempedulikan Lisa yang memanggil namanya, fokusnya hanya tertuju di satu titik dan Taeyong sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Alpha yang selama satu minggu ini mengisi pikiran serta hatinya. Dan ketika sosok tinggi berkulit putih muncul dari balik pepohonan; berdiri tidak jauh dari Taeyong, menampilkan senyum tulus yang memperlihatkan kedua titik cacat di pipi, Taeyong kehilangan kendali diri. Kakinya bergerak tanpa perintah, berlari kencang menuju sosok tersebut tanpa mempedulikan penampilannya.
Tubuh Jaehyun terhuyung ke belakang ketika Taeyong menerjang dengan pelukan erat, namun ia masih bisa menahan bobot tubuh si lelaki bermarga Lee. Kedua tangan Jaehyun melingkar erat di tubuh Taeyong, hidungnya menghirup rakus aroma si cantik. Ini adalah pertemuan mereka setelah satu minggu lebih berlalu, tangis Taeyong pecah, ia menenggelamkan wajah di dada Jaehyun, sama sekali tidak memiliki niat untuk melepaskan pelukan hangat itu.
Di kejauhan, Lisa menyunggingkan senyum puas karena rencananya untuk mempertemukan Jaehyun dan Taeyong akhirnya berjalan lancar. Meskipun ia tidak tahu apa yang akan terjadi beberapa menit ke depan nanti, Mingyu mungkin bisa menemukan keberadaan lelaki bermarga Lee itu. Lisa perlu mencegah agar hal tersebut tidak terjadi, ia tidak mau melihat Taeyong kembali terkurung di rumah, di bawah perintah Kim sialan Mingyu.
"Aku merindukanmu." Taeyong bergumam, suaranya terdengar parau, ia menggesekkan hidung dan pipi di dada bidang Jaehyun, "aku sangat merindukanmu, Jaehyun. Maafkan aku.."
Jaehyun mengangguk kecil, ia tidak bisa menyalahkan Taeyong, meskipun kepalanya terus di isi oleh pikiran negatif selama satu minggu belakangan iniㅡnamun tentunya itu bukan kemauan mereka berdua. Taeyong juga belum bisa menemukan cara untuk melawan Mingyu, jadi Jaehyun tidak memiliki kuasa atas apa yang terjadi kepada mereka. Keduanya tentu tidak menginginkan hal ini.
"Maaf karena aku tidak bisa melakukan apapun." Jaehyun mengusap lembut punggung Taeyong, memberikan kecupan di atas topi yang di kenakan oleh si lelaki cantik, "aku tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk membawamu pergi."
Sejujurnya, bila keduanya sedang tidak melepas rindu seperti ini, Jaehyun akan sangat terpukau melihat penampilan Taeyong yang sangat berbeda! Like damn, Lee Taeyong is so gorgeous and beautiful! Jaehyun tidak bisa mengalihkan pandangan sama sekali ketika melihat bagaimana cantiknya Taeyong saat ini.
Taeyong mendongak, menatap wajah tampan Jaehyun dengan senyum tulus di wajah, kakinya berjinjit dan tanpa ragu ia memberikan kecupan lembut di bibir Jaehyun. "Tidak perlu meminta maaf, yang terpenting kita sudah bertemu sekarang, aku ingin menghabiskan waktu bersamamu. Jadi bisakah kau membawaku pergi dari sini?"
Jaehyun tidak bisa tidak tertawa ketika mendengar kalimat itu keluar dari bibir tipis Taeyong. "My pleasure, dengan senang hati aku akan membawamu pergi dari sini."
"Hello there." Lisa berdehem dan berjalan menghampiri keduanya, ia tersenyum manis, "sepertinya tugasku sudah selesai di sini, aku harus kembali ke kota untuk menjemput kekasihku sebelum gelap, kuharap kalian bisa menyelesaikan urusan tanpa gangguan dari siapapun."
"Lisa," panggil Jaehyun dengan nada lembutnya, ia tersenyum kecil. "Terima kasih banyak."
Lisa mengangguk, ia menepuk pelan bahu Taeyong. "Anytime. Tolong jaga temanku dengan baik, bye!" setelah itu ia berjalan menjauh dari sana.
"Bye Lisa!" teriak Taeyong antusias, ia mengusap jejak air mata di pipi dan sedikit melonggarkan pelukan agar bisa menatap wajah Jaehyun dengan leluasa, "jadi, kau akan membawaku kemana?"
Jaehyun mengecup dahi Taeyong dan menggenggam satu tangan si lelaki cantik. "Somewhere hidden, so no one can disturb us."
Entah kenapa, namun kini Taeyong merasa sangat antusias! Darahnya berdesir hebat, ia hanya bisa tertawa ketika Jaehyun menarik pelan tangannya, membawa Taeyong berjalan masuk menelusuri hutan.
Setelah merasakan siksaan selama satu minggu lebih, akhirnya kini Taeyong bisa kembali bahagia! Iris hitam Taeyong menatap tangannya yang di genggam erat oleh Jaehyun, ia merindukan sensasi ini, di mana perutnya di penuhi oleh kupu-kupu yang berterbangan, menimbulkan rasa menyenangkan yang membuat otaknya tidak mampu berpikir jernih.
***
Jaehyun membawa Taeyong ke dalam kabin di dalam hutan milik orang tuanya, ini adalah properti pribadi dan tidak sembarang orang bisa masuk ke wilayah Jung. Berterima kasih lah kepada Jaejoong yang sudah mendukung penuh keputusan Jaehyun untuk membawa Taeyong ke tempat yang jauh dari orang-orang agar mereka berdua bisa menikmati waktu tanpa gangguan.
Sungguh, awalnya Jaehyun sama sekali tidak percaya ketika Lisa membeberkan rencana yang sedikit konyol itu. Jadi Jaehyun tidak memiliki harapan lebih, ia hanya datang ke tempat ini karena Jaehyun pikir tidak ada salahnya mencoba. Namun ternyata rencana Lisa berjalan lancar, Jaehyun merasa sangat senang hingga ia tidak bisa mengatakan apapun.
"Di dalam terasa hangat." gumam Taeyong setelah masuk ke dalam kabin, ia menatap ke sekeliling, semua furnitur di dalam terbuat dari kayu dan aromanya cukup menenangkan, "ini kali pertamaku masuk ke dalam hutan, ternyata tidak terlalu buruk."
Jaehyun memeluk tubuh Taeyong dari belakang, menempelkan dagu di bahu si lelaki cantik. "Aku menyalakan penghangat ruangan," ia memejamkan mata, rasa tidak nyaman di dalam hati yang menghantui selama satu minggu belakangan ini hilang begitu saja, "aku belum sempat mengatakannya tadi, tapi kau sangat cantik."
Rona merah menjalar di pipi Taeyong, ia masih mengenakan setelan wanita yang di berikan oleh Lisa! Bahkan Taeyong sendiri tidak sadar ada wig yang terpasang di kepala. Ia terlalu sibuk memikirkan Jaehyun, melihat wajah tampan lelaki bermarga Jung itu berhasil membuat Taeyong tidak karuan.
Bibir Jaehyun bergerak, mengecup lembut leher hingga rahang Taeyong. "Satu minggu belakangan ini terasa begitu berat, sangat sulit melewati hari tanpa melihat wajahmu. Ada keinginan untuk berlari menuju rumahmu, membawamu pergi dari sana, tapi aku masih sadar diri dan tidak ingin membahayakanmu karena kekuatanku tidak sebanding dengan Elder itu. Yang mana membuatku sangat kesal, Jung Jaehyun terlalu lemah."
Taeyong mengulum bibir bawah, ia mengusap tangan Jaehyun yang melingkar di perutnya. "Aku tidak menyalahkanmu, Jaehyun. Aku bersyukur karena kau tidak melakukan tindakan ceroboh itu, aku tidak ingin melihatmu terluka lagi. Sudah kukatakan kita akan mencari jalan keluarnya bersamaㅡ"
"Aku ingin mengikatmu." potong Jaehyun cepat, suaranya berubah menjadi sedikit lebih serak.
"Mengikatku?"
"Aku tidak tahu apakah rencana ini akan berhasil atau tidak, tapi bukankah kita harus mencobanya?"
Benar, mereka perlu melakukan segala cara agar bisa tetap bersama. Taeyong sangat menginginkan Jaehyun, begitu pula sebaliknya. Mereka berdua saling mencintai walaupun takdir masih belum berpihak pada keduanya.
Taeyong menelan air liur dengan susah payah. "Mengikatku, apa maksudmu itu adalahㅡ"
"Knotting." bisik Jaehyun tepat di hadapan telinga Taeyong, "namun aku tidak akan memaksa bila kau tidak menginginkan ini."
Sebelah alis Taeyong terangkat, ia menoleh ke belakang untuk menatap wajah Jaehyun. "Kau bercanda? Aku akan melakukan apapun agar bisa terus bersamamu."
"Apa kau yakin?"
"Never been this sure."
Jaehyun tersenyum kecil sebelum akhirnya mengangkat tubuh Taeyong ala bridal, membuat si lelaki cantik memekik pelan. Niatnya untuk menjadikan Taeyong sebagai pendamping hidup sudah sangat bulat, jadi Jaehyun tidak akan pernah ragu.
Tbc
E-ehem...
Knotting itu sama kaya mating ya, proses perkawinan atau penyatuan, sekaligus menandai satu sama lain sebagai mate. And you know, di Omegaverse, alat vital Alpha itu punya kemampuan khusus [seperti pada hewan bertaring] nah namanya knotting, ada taringnya gt lah katanya wkwk:") menghasilkan lebih banyak sperm dari manusia biasa jugaㅡbisa menghasilkan keturunan lebih mudah.
Dah itu aja penjelasannya ya, kalo masih kurang paham; ada google guys:)))((