LALISA LOVE STORY

By dangerousann

68.5K 7.7K 1.5K

Perjalanan menemukan cinta sejati seorang Lalisa Manoban yang disajikan melalui platform media sosial Instagr... More

SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
ENAM
SORRY AND TYSM
TUJUH
DELAPAN
SEMBILAN
SEPULUH
SEBELAS
DUA BELAS
TIGA BELAS
EMPAT BELAS
LIMA BELAS
TUJUH BELAS
DELAPAN BELAS
SEMBILAN BELAS
DUA PULUH
DUA PULUH SATU
SPECIAL PART

ENAM BELAS

1.9K 260 65
By dangerousann

Lisa berjalan cepat untuk menjajari Jungkook yang berjalan di sampingnya. Mereka memilih duduk di meja berlapis kain warna cokelat yang ditata hanya dengan dua kursi.

"Apa masalah lo udah selesai?" tanya Jungkook sambil sibuk membaca buku menu yang terbuka di depannya.

"Selama Miyeon masih hidup, gue rasa masalah ini nggak akan pernah selesai," jawab Lisa santai.

Jungkook mengangkat wajahnya untuk menatap Lisa. "Why?"

"Masa lalu nggak akan pernah selesai," jawab Lisa mantap. "Dan lagi, Miyeon terlalu sempurna untuk bisa dilupakan. Kenapa Taehyung nggak nyari perempuan lain yang lebih sempurna dari Miyeon? Kenapa gue? Itu pertanyaan yang nggak bisa gue dapat jawabannya."

"Karena cinta," sahut Jungkook. "Itu jawabannya."

"Sampai kapan? Miyeon terlalu menggoda bahkan untuk sebuah cinta sekalipun," kata Lisa bersikeras.

"Then kill her," saran Jungkook sebal. "Masalah lo bikin nafsu makan gue berkurang."

"Gimana kalo Miyeon hidup abadi di dalam diri Taehyung?"

Pelayan yang tadi dipanggil Jungkook datang dan berdiri di samping meja mereka, menyapa ramah sambil mengeluarkan buku catatannya.

"Chicken kiev dan mineral water," pesan Jungkook sambil menatap buku menunya. Kemudian ganti menatap Lisa. "Lo?"

"Chocolate lovers," ujar Lisa menyebutkan nama jenis kue cokelat.

"Nggak makan?" tanya Jungkook bingung yang dijawab dengan gelengan kepala oleh Lisa. "Ice lemon tea?"

"Kopi hitam tanpa gula," koreksi Lisa cepat.

"Apa masalah lo seberat itu?" tanya Jungkook terkejut.

Lisa hanya menatapnya datar.

"Gue rasa sebenernya nggak ada masalah antara lo sama Taehyung," ujar Jungkook.

"Maksud lo?"

"Masalah itu ada di dalam kepala lo," jawab Jungkook kalem. "Ini bukan perang antara lo sama Taehyung atau lo sama Miyeon. Tapi antara lo sama diri lo sendiri."

"Karena?"

"Karena lo punya pengalaman yang kurang menyenangkan tentang hubungan laki-laki dan perempuan sebagai pasangan."

"Jackson?"

"Mungkin," jawab Jungkook singkat. "Mungkin juga orang tua lo. Atau saudara lo, temen-temen lo dan semua orang yang dekat sama lo yang memiliki hubungan janggal."

"Cuma lo satu-satunya orang yang gue kenal yang memiliki hubungan janggal," sindir Lisa santai.

"Maksud gue nggak bahagia, Lis," tukas Jungkook.

"Apa ada yang benar-benar bahagia sama pasangannya?" tanya Lisa penasaran.

"Gue ragu, karena untuk itu kita harus bisa bahagia dengan diri kita sendiri dulu," jawab Jungkook.

"Pekerjaan yang sulit," desah Lisa putus asa.

"Yeah," sahut Jungkook sambil mengamati Lisa. "Dandanan lo bicara banyak tentang itu."

Bersamaan dengan itu pesanan kue dan minum mereka datang. Sebelum Lisa sempat memegang minumannya, Jungkook sudah mengambilnya dan menyeruput sedikit isinya. Laki-laki itu menunjukkan ekspresi aneh, mungkin karena rasa yang terlalu pahit.

"Apa orang nggak berhak berubah?"

"Lo yakin cuma sekedar berubah? Bukan meniru cara Miyeon berdandan?" tanya Jungkook sengsi.

Sambil menghela napas panjang, Lisa menyandarkan tubuhnya ke kursi.

"Apa Taehyung nggak akan bosan kalo gue jadi diri sendiri secara konstan?"

Jungkook melirik Lisa sesaat. "Menjadi diri sendiri bukan berarti menjadi orang yang membosankan, Lis."

"Itu yang sedang gue lakukan sekarang. Gue mencoba mengikuti perkembangan mode," sahut Lisa bersikeras.

"Mungkin sebaiknya lo cari jalan keluar yang lebih mudah dan murah," saran Jungkook sambil tertawa.

Tiba-tiba Lisa menangkap bayangan seseorang sedang duduk sendirian di salah satu meja yang berada di tengah ruangan.

"Gue rasa, gue udah nemu jalan keluarnya," sahut Lisa cepat sambil buru-buru bangkit dari duduknya.

Dengan bingung Jungkook mengikuti arah pandangan mata Lisa. Laki-laki itu sangat terkejut ketika melihat siapa yang duduk di sana.

"Jangan macem-macem, Lis," cegah Jungkook sambil berusaha menarik tangan Lisa.

"Cuma sekali ini aja, please," kata Lisa memohon sambil menepis tangan Jungkook.

"Oke, tapi gue nggak mau jadi ember buat nampung air mata lo kalo terjadi apa-apa," ujar Jungkook menyerah.

"Nggak mungkin, Juk!" tukas Lisa santai. "You're my best friend. Udah tugas lo jadi ember gue."

Jungkook menghela napas panjang mendengarnya.

"How do I look?" tanya Lisa sambil merapihkan gaun hitamnya yang baru.

"Sinting."

Lisa tertawa sambil berlalu pergi meninggalkan Jungkook untuk menghampiri...

"Jackson?"

"Lisa?" sahut Jackson terkejut. "Sama siapa?"

"Jungkook," jawab Lisa sambil menunjuk Jungkook yang sedang menenggak kopi milik Lisa. "Kamu?"

"Sendiri," jawab Jackson tersenyum sambil mengamati Lisa. "Janjian sama temen."

"Kalo gitu aku boleh duduk sebentar?"

Senyum Jackson semakin mengembang. "Dengan senang hati."

Cukup lama mereka berbincang tentang berbagai topik yang tidak penting. Sesekali Lisa melirik Jungkook yang juga sedang mencuri pandang mengamati mereka dengan wajah tidak sukanya. Tapi Lisa tidak peduli.

"Apa kabar pacar kamu?" tanya Jackson sambil mengaduk kopi pesanannya.

"Baik," jawab Lisa ringan. "Apa kabar Jessi?"

"Putus."

"Nggak heran," komentar Lisa santai yang membuat Jackson tertawa. "Siapa nama yang baru?"

"Ariana Grande," jawab Jackson asal. "I wish."

"It's every man wish," sahut Lisa.

"Kamu berubah, Lis," ujar Jackson sambil tersenyum.

"Masa sih?"

Jackson menganggukkan kepalanya sambil terus mengamati Lisa. "Tapi aku suka. Sayang kamu...."

Kalimat Jackson terpotong saat seorang laki-laki datang menghampiri meja mereka. Teman yang dinanti Jackson. Setelah berkenalan dengan Ray, Lisa langsung pamit undur diri.

"Lis," panggil Jackson saat Lisa hendak melangkah pergi. "Kamu mau makan malam sama aku setelah urusanku sama Ray selesai?"

Lisa tersenyum puas mendengarnya, dia hanya mengangguk sebagai jawaban.


"Lo beneran sinting," hardik Mina yang sudah bergabung dengan Jungkook saat Lisa tiba setelah berbincang-bincang dengan Jackson. "Lo orang pertama yang gue kenal yang nyelesein masalah dengan masalah."

"Seharusnya lo bangga," sahut Lisa tertawa. "Guess what?"

"Jangan bilang lo pacaran lagi sama Jackson," kata Jungkook menebak.

"Ini lebih hebat dari itu," tukas Lisa kalem.

Jungkook menatap Lisa dengan tatapan khawatir. "Apa?"

"Jackson ngajak gue makan malam sekarang," jawab Lisa senang. "Berdua."

"Lo terima ajakannya?" tanya Jungkook makin khawatir.

"Jelas," jawab Lisa mantap. "Itu tandanya reformasi penampilan gue sukses."

Mina hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya dengan wajah yang prihatin.

"Apa yang mau lo buktiin, sih, Lis?"

"Simpel. Bahwa gue sebagai perempuan cukup menarik," jawab Lisa santai sambil meminum kopinya yang tinggal berisi setengah.

"Taehyung minta lo jadi pacarnya, apa itu nggak cukup?" tanya Jungkook memprotes.

"Nggak," jawab Lisa sambil menggelengkan kepala. "Taehyung nggak mau mengorbankan Miyeon demi gue."

"What?!" pekik Mina terkejut.

"Gue pengin Taehyung melakukan sesuatu demi gue. Kalo dia emang cinta sama gue, seharusnya dia mau mengorbankan perempuan secantik Miyeon demi gue. Am I wrong?"

Jungkook menepuk-nepuk tangan Lisa dengan lembut.

"Lo nggak salah, Lis. Cuma aja seharusnya lo kasih tau Taehyung apa yang lo mau," kata Jungkook.

"Kadang-kadang kita berharap seseorang melakukan sesuatu tanpa kita minta."

Lisa memotong kue cokelat pesanannya dalam irisan tipis, menyendokkannya perlahan ke dalam mulut. Cokelat adalah salah satu sahabat terbaik perempuan, mungkin untuk saat ini cokelat bisa mengembalikan kondisi hati Lisa yang galau menjadi normal.

Tiba-tiba, pandangan Lisa teralih menatap satu sosok yang berjalan masuk ke Loofah.

"Miyeon, sebuah kebetulan yang menyenangkan," desis Lisa geram.

"Mana?" tanya Mina sambil celingukan mengikuti arah pandang mata Lisa.

"Yang itu Miyeon?" tanya Jungkook terperanjat lalu berdecak kagum.

Lisa terus melihat ke arah Miyeon yang sedang berjalan anggun melewati meja Jackson. Terlihat mata Jackson yang tidak lepas mengamati Miyeon dengan ekspresi kagum.

"He's checking on her!"

"He's checking on every woman," tukas Jungkook mencoba membangkitkan semangat Lisa.

"Tapi lo liat sendiri kayak apa Miyeon, bahkan tadi lo sampai terpana gitu!" sembur Lisa jengkel. Rasa khawatirnya meluap ke ubun-ubun.

"Cari kekurangannya, jangan bersaing sama kelebihannya," saran Mina iba.

"Kekurangannya adalah dia hidup terlalu lama," sahut Lisa putus asa. "Apa mungkin Taehyung bener-bener udah ngelupain dia?!"

"Mungkin aja," jawab Mina cepat. "Dia ngegoda semua sahabatnya Taehyung."

Jungkook langsung menatap Mina sambil mengangkat kedua tangan. "Gue nggak termasuk!"

"Ya, karena kejadiannya dulu waktu Taehyung masih SMA dan waktu kalian belum saling kenal," kata Lisa.

Memang benar, Taehyung dan Jungkook bertemu di kampus, disatukan karena satu band yang sama, hingga akhirnya mereka bersahabat.

"Lisa?"

Mereka bertiga tersentak mendengarnya dan langsung menolehkan kepala untuk melihat ke arah Miyeon yang sedang berdiri di samping meja mereka.

"Hai, Mi," balas Lisa menyapa sambil berusaha tersenyum manis.

"Taehyung mana?"

Mata Mina langsung melirik Lisa dengan pandangan menyelidik.

"Masih di kampus."

"Jam berapa dia mau ke sini?"

"Dia nggak akan ke sini," jawab Lisa sebal sambil berusaha keras untuk terus tersenyum.

"Taehyung nggak bilang sama lo kalo dia ada janji mau ketemu gue di sini?"

Deg!

"Nggak," jawab Lisa dengan dada yang berdebar keras, mulut yang gemetar dan kakinya seolah dirubung sejuta semut. Entah Miyeon berbohong atau Taehyung memang menyembunyikan sesuatu.

"Sori," kata Miyeon iba.

"Buat?"

"Karena Taehyung nggak bilang kalo dia janjian sama gue di sini," jawab Miyeon sambil tersenyum manis.

"Apa itu harus jadi masalah?" tanya Lisa dengan ekspresi wajah pura-pura bingung.

Mina tersenyum senang mendengarnya.

"Mungkin nggak. Well... kalo begitu gue ke sana dulu, ya," pamit Miyeon pada Lisa, Mina, dan Jungkook bersamaan. "Nice to meet you, Lis."

Kemudian Miyeon membalikkan badannya dan berjalan menuju mejanya sendiri.

"Lisa," panggil Mina sambil menatap Lisa kagum. "I love that."

"I'm totally dead. Taehyung janjian sama dia tanpa sepengetahuan gue!" pekik Lisa tertahan.

"Kalo gitu kita akan menangkap basah mereka," ujar Mina geram. Sepertinya dia sudah mengubah haluannya dari membela Taehyung menjadi mendukung Lisa.

"Kenapa harus tempat favorit Taehyung? Dulu Nirwana dan sekarang Loofah. Kalo dia nggak spesial, buat apa Taehyung ngajak dia ke tempat favoritnya?"

"Tapi ini tempat terbuka, Lisa," tukas Jungkook berusaha menenangkan. "Ini juga tempat yang sering kita kunjungi, dan Taehyung tau itu. Orang nggak akan pernah selingkuh di tempat umum yang terbuka. Kalo emang ada apa-apa di antara mereka, harusnya Taehyung ngajak Miyeon ketemu di kafe yang ada di jalan pantura."

"Nice try," desah Lisa putus asa.

Mina menepuk-nepuk tangan Lisa yang terkulai lemas. "Lo masih punya Jackson, Lis."

Lisa menatap wajah Mina dengan senyum tertahan. Sejuta rencana berjumpalitan di dalam kepalanya. Lisa melirik Miyeon memilih meja yang terlihat jelas dari tempat duduknya. Kemudian menatap Jungkook dan Mina yang juga sedang menatapnya dengan wajah penasaran.

"Apa yang lo rencanakan?" tanya Jungkook menyelidik.

"Sesuatu yang bisa bikin skor satu sama," jawab Lisa penuh rahasia sambil mengambil ponsel dari dalam tas.

Lisa mencari kontak Taehyung, lalu menelponnya. Terdengar nada sambung, tidak lama Taehyung mengangkatnya.

"Hai, kamu lagi di mana?" tanya Lisa riang.

"Jalan," jawab Taehyung, terdengar juga bunyi klakson mobilnya.

"Aku cuma mau bilang, aku mau makan malam di Loofah," papar Lisa dengan suara yang dibuat manis.

"Aku juga mau ke Loofah."

"Aku tau."

"Emangnya aku udah cerita sama kamu, ya?" tanya Taehyung bingung.

"Belum, tapi Miyeon yang cerita sama aku. Oh ya, dia udah nungguin kamu di sini," ujar Lisa riang.

"Good. Kalo gitu, sehabis urusanku sama Miyeon selesai, kita bisa makan malam bertiga," sahut Taehyung ringan.

"Berempat, Sayang."

"Sama siapa? Jennie?"

"Jennie lagi ada pemotretan."

"Rosé?" tanya Taehyung lagi.

"Rosé ada kelas yoga."

"Trus, kamu mau makan malam sama siapa? Jungkook?"

"Jungkook sama Mina udah mau pulang," jawab Lisa santai. "Sekarang aku lagi sama mereka."

"Sekarang kamu lagi sama mereka tapi kamu nggak makan malam sama mereka?" tanya Taehyung bingung. "Jadi kamu mau makan malam sama siapa? Apa kamu mau... Daniel, Lis?"

Lisa tersenyum mendengar nada Taehyung yang cemburu.

"Bukan, emangnya aku nggak punya perasaan kayak kamu," jawab Lisa tergelak.

Terdengar Taehyung yang menghembuskan napas lega. "Siapa, Lis?"

"Jackson." Lisa sengaja membiarkan jeda beberapa waktu untuk Taehyung memulihkan kekagetannya. "Aku pikir ini ide yang hebat. Kita bisa double date malam ini. Kamu sama Miyeon, dan aku sama Jackson."

Skak mat! Satu sama. Skor yang menakjubkan.

"Gimana kalo lo hentikan kegilaan lo malam ini di saat lo masih berada di atas?" saran Jungkook sambil menyilangkan tangannya di atas meja.

"Kita liat aja apa yang akan terjadi nanti," sahut Lisa sambil melirik Miyeon yang sedang sibuk dengan ponselnya. Mungkin menelpon Taehyung.

"Semoga bukan peti mati lo," ujar Mina khawatir. "Gue takut lo mulai melewati batas."

Lisa hanya mengangkat bahunya dengan acuh dan tersenyum kepada Jackson yang sedang berjalan menghampirinya. "Oke, Guys, gue mau nge-date dulu."

Lisa sengaja memilih meja yang tidak terlalu jauh dari Miyeon. Cukup jauh untuk tidak bisa mendengar tapi cukup dekat untuk bisa mengamati. Beberapa kali Jackson tertangkap sedang mengamatinya tapi Lisa berhasil memainkan perannya dengan sangat baik.

"Aku boleh minta sesuatu dari kamu?" tanya Lisa pada Jackson.

"Anything."

Lisa tersenyum mendengarnya. "Sebagai balas budi karena udah menyakiti aku dengan sukses, aku mau kamu melakukan sesuatu buat aku malam ini."

"Did I hurt you that much?" tanya Jackson dengan sedih.

"Dulu, tapi sekarang aku bersyukur kamu melakukannya," ujar Lisa kalem.

"Kenapa?"

"Karena ternyata hidupku jauh lebih baik tanpa kamu," jawab Lisa mantap.

Jackson diam beberapa saat, lalu menatap Lisa dengan lekat.

"Kamu tau, Lis? You dump me."

"I did?" tanya Lisa terkejut. "Wow...."

"Yeah, wow," ujar Jackson sedih. "Aku belum pernah dibuang dengan cara seperti ini."

"Me too," sahut Lisa takjub. "Aku belum pernah membuang laki-laki sebelumnya. Ternyata rasanya sangat menyenangkan."

"Maafin aku, Lis."

"That's fine, J," sahut Lisa sambil menepuk-nepuk tangan Jackson dengan lembut. "I'm fine. I really do. Sekarang bisa kita bahas tentang permintaanku?"

Jackson menganggukkan kepalanya dengan wajah sedih.

"Kamu liat perempuan yang pakai kemeja putih itu?" tanya Lisa sambil melirik ke arah Miyeon yang masih sibuk dengan ponselnya. "Cantik, kan?"

Jackson kembali menganggukkan kepalanya, tapi dia terlihat tidak terlalu berminat dengan Miyeon.

"Dia mantan pacarnya Taehyung, mereka janji makan malam sekarang, tanpa sepengetahuan aku," kata Lisa sambil menatap wajah Jackson.

Jackson membelalakkan matanya dengan wajah terkejut, tapi sedetik kemudian dia tertawa.

"Kamu mau nge-gap-in pacar kamu?"

"Bukan," jawab Lisa cepat. "Miyeon yang pengin supaya aku merasa begitu."

"Taehyung tau kamu ada di sini?"

"Dia bahkan tau aku lagi makan malam sama kamu," jawab Lisa senang.

"Dari Miyeon?" tanya Jackson tidak percaya.

"Dari aku," koreksi Lisa kalem.

"Kamu telpon Taehyung?" tanya Jackson semakin terkejut.

"Aku mengusulkan untuk double date," ujar Lisa lagi. "Taehyung dan Miyeon, aku dan kamu. What do you think?"

Mulut Jackson ternganga mendengarnya. Dia langsung memajukan tubuhnya sambil menumpukkan kepalanya di atas tangan.

"Aku nyesel putus sama kamu, Lis. You're amazing dan sedikit sinting," ujar Jackson.

"Well, sebagai balasan atas kelakuan jahiliyah kamu sama aku dulu... aku minta malam ini kamu berperan jadi mantan pacarku dengan sejuta kenangan manis yang nggak bisa kamu lupain di dalam ingatan kamu."

"Absolutely."

Lisa tersenyum puas mendengarnya.

I'm gonna be the winner tonight! batin Lisa.

"Apa kamu mau aku berperan lebih dari itu?" tanya Jackson menawarkan.

"Maksud kamu?" tanya Lisa penasaran.

"Aku bisa pura-pura kembali hadir dalam hidup kamu. Skor satu sama untuk kamu. Gimana, Lis?"




~🖤~

setuju gak kalo lisa terima tawaran jackson?

mas jaka dengan pesonanya, help i can't breath–

sori terlalu panjang ehe

tbc

...

Continue Reading

You'll Also Like

118K 18.5K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
3.6K 289 8
hay semua, ini tentang cerita lisa x boys yang dibuat lewat oneshot/twoshot, kalau kalian suka silahkan dibaca!
514K 5.5K 88
โ€ขBerisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre โ€ขwoozi Harem โ€ขmostly soonhoon โ€ขopen request High Rank ๐Ÿ…: โ€ข1#hoshiseventeen_8/7/2...
157K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...