https://woopread.com/
SL: Zimming
Richard memandang Ancia, berbaur di antara banyak penonton. Tapi tidak ada yang memperhatikan bahwa Richard adalah buronan.
Ini karena Richard benar-benar menyembunyikan dirinya menggunakan kekuatan cahaya. Dia akan terlihat dengan cara yang sama sekali berbeda di mata orang.
Tentu saja, dia tidak memiliki mana cahaya, jadi dia harus menggunakan mana cahaya dari keluarga Kensway untuk menggunakan sihir.
Ketika dia jatuh ke sungai, Richard mendapatkan kembali semua ingatan tentang kehidupan masa lalunya.
"Saya Phillip."
Dia bukan anak dari budak rendahan.
Dia adalah kaisar pertama yang membangun Asteric Empire dan seorang pria yang memiliki kekuatan dewi.
Namun, situasi saat ini setelah dia dilahirkan kembali sangat menghancurkan.
Setelah perjuangan putus asa Richard, kekaisaran berada di tangan Rakshul.
Wanita yang ingin dia dapatkan bahkan ketika dia menjadi kaisar ada di sebelah Rakshul.
Rakshul, atau Blake, juga mengambil semua kekuatan yang diperolehnya dengan mengkhianati sang dewi.
'Laontelle, Ancia...Kau selalu meninggalkanku dan memilihnya.'
Richard berbalik setelah dia menatap Blake dan Ancia, yang berpelukan dengan penuh kasih sayang.
"Apakah kamu ingin kembali?"
"Iya."
Saat ditanya oleh Connin di sebelahnya, Richard menjawab singkat.
"Kamu harus bersiap-siap."
Richard mendapatkan hadiah itu.
Inilah yang Phillip peras dengan sisa kekuatan terakhir yang dia miliki di masa lalu dan menyerahkannya kepada Logan.
Itu seharusnya diberikan kepada kaisar berikutnya. Tetapi anak-anak Phillip semuanya lemah dan takut padanya.
Beberapa orang mengira dia adalah iblis yang membunuh saudara-saudara mereka dan mengutuknya. Setelah berdirinya negara, mereka menentang pembantaian terus menerus.
Mereka tidak bisa mengikuti kehendaknya dengan benar bahkan jika dia memberikannya kepada mereka.
Phillip terpaksa menyerahkan surat wasiatnya kepada Logan, pelayannya yang paling setia.
Keputusan itu dibuat dengan tergesa-gesa, tetapi ternyata baik-baik saja.
Harta karun sekarang menjadi miliknya. Richard ingin mengambil kembali semua yang hilang.
Dengan ini, dia bisa mendapatkan segalanya. Kekaisaran yang dia bangun, kekuatan cahaya, dan Ancia.
***
Ketika saya tiba di istana, wajah bahagia menunggu saya.
Itu adalah Marron, imam besar. Dia tersenyum lebar, tapi dia terlihat sangat kuyu.
Dia pasti sangat lelah karena dia kembali dari barat ke ibu kota tanpa tidur nyenyak.
"Yang Mulia, lama tidak bertemu."
"Aku juga sudah lama tidak melihatmu."
Aku tersenyum dan menyapanya.
"Kamu sudah sampai?"
Blake meludahkannya sebentar. Dia terkadang sangat blak-blakan.
Padahal biasanya dia orang yang sangat manis.
"Ketika saya mendengar bahwa Anda adalah Nona Rose, saya ingin melihat Anda segera, jadi sekarang saya di sini."
"Apakah kamu tidak sibuk?"
Dia pasti sibuk mencoba mengurus persidangan asmodian dan mengungkap korupsi keluarga Kensway.
"Beberapa dari mereka telah dirawat."
Tadi malam, keluarga Kensway mengusir Howard dari keluarga dan memilih pendeta baru.
"Selamat atas kembalinya Yang Mulia."
Ketika Marron mengucapkan selamat kepadanya, senyum muncul di wajah Blake.
"Terima kasih."
"Ini kedua kalinya aku melihatmu tersenyum."
Blake juga tersenyum saat bertemu Rose. Itu adalah pertama kalinya Marron melihatnya tersenyum, dia melihat Blake tersenyum untuk kedua kalinya hari ini.
"Kurasa hanya kau yang bisa membuatnya tersenyum."
"Ancia adalah segalanya bagiku."
Mendengarkan kata-katanya yang tenang, Marron agak terkejut.
Ini pertama kalinya dia melihat Blake seperti ini.
"Yang Mulia, seperti yang saya dengar, adalah wanita yang luar biasa."
Adalah tanggung jawab Marron karena gagal mengelola gereja dengan benar sebagai imam besar sehingga Howard dan imam berpangkat tinggi lainnya melakukan ini.
Dia meminta maaf kepada Ancia, tetapi dia tidak menyalahkan Maron sama sekali.
Ancia berwawasan luas dan pengertian, jadi dia tidak pernah menyalahkan orang lain.
Namun, tidak hanya itu. Dia bijaksana dan bertekad.
"Ya, dia terlalu baik untukku."
"Tapi kamu pasti sangat khawatir."
Ancia mencoba menangani semuanya sendiri.
Dia tidak mengungkapkan identitasnya ketika dia berubah menjadi Rose, dan kali ini, dia juga membuat taruhan berbahaya dengan pendeta untuk menyelamatkan kru.
Ancia adalah istri dari putra mahkota terkutuk, tetapi dia telah memikat masyarakat dan orang-orang kekaisaran sejak dia masih muda.
Kebijaksanaan dan karakternya yang hangat dicintai oleh semua orang.
Marron juga terpesona olehnya.
Ini adalah kualitas yang sangat baik untuk Putri Mahkota, tetapi dari sudut pandang suaminya, dia pasti khawatir.
"Saya mengalami kesulitan. Aku hanya ingin dia melihatku..."
Sambil berkata begitu, senyum Blake tidak hilang dari wajahnya.
"Tapi tidak apa-apa. Aku bisa melindunginya."
Dia pikir dia mendengar lebih banyak dari Blake kali ini daripada tujuh tahun terakhir.
Marron memutuskan untuk mengambil keberanian.
"Yang Mulia, ketika ini selesai, apakah Anda ingin makan dengan saya sebagai teman?"
Marron terus-menerus mencoba berteman dengannya, tetapi Blake berulang kali menolak. Kali ini, sepertinya ada harapan.
"Tidak saya sibuk."
Tapi Blake langsung menolak.
"Apakah ini tentang Richard Cassil?"
"Ya, aku sedang mencarinya."
Keberadaan Richard masih belum diketahui.
Tidak peduli seberapa kuat arus sungai, anehnya bahkan mayatnya tidak dapat ditemukan.
Richard harus hidup.
Mungkin dia bersembunyi di tempat-tempat seperti lembah kekacauan atau gunung salju utara.
Tapi tempat itu penuh keajaiban. Ada batasan untuk mencari di sana.
Jadi Blake, yang memiliki kekuatan cahaya, harus pergi sendiri.
Namun, dia menundanya karena dia tidak bisa meninggalkannya sendirian ketika pendeta membidiknya.
"Ketika insiden Kensway selesai, gereja akan membantu Anda mencarinya."
"Ketika keluarga Kensway selesai, bait suci akan membantu kami mencari."
"Ya terima kasih."
"Jika Anda benar-benar menghargai saya, tangkap Richard dan mari kita makan bersama."
"Tidak."
Namun, itu adalah penolakan lagi kali ini.
"Saya ingin menjadi temanmu. Bukankah Yang Mulia butuh teman?"
Begitu kutukannya dicabut, dia tidak pernah menikmati hidupnya dengan baik saat dia mencari istrinya.
Dia memiliki bawahan, tetapi dia tidak akan pernah menganggap mereka sebagai teman.
Sekarang Ancia kembali, dia pikir sudah waktunya untuk menikmati kehidupan barunya. Tapi Blake tampak berbeda.
"Tidak dibutuhkan. Aku tidak punya cukup waktu untuk bersamamu."
Blake ingin bersama Ancia setiap saat.
Dia sudah sibuk dengan politik, jadi dia tidak ingin membuang waktu bergaul dengan orang lain.
Marron menghela napas. Meskipun putri mahkota ditemukan, dinding yang mengelilingi Blake tampaknya menjadi lebih kokoh.
"Saya tidak bisa melakukan itu. Kamu membutuhkan seorang teman, jadi aku akan menjadi temanmu..."
"Apakah kamu ingin mati sebagai Imam Besar?"
Bahkan sebelum Marron selesai berbicara, Blake memotongnya.
Apakah Yang Mulia tahu bahwa Blake adalah pria seperti ini?
Marron tiba-tiba menjadi penasaran.
***
Hari ini adalah hari pesta teh untuk merayakan kepulanganku di Istana Sephia.
Saya berencana untuk mengadakan pesta teh sederhana karena saya merasa terbebani untuk melakukannya di ballroom istana kekaisaran, tetapi tujuan awal saya memudar di beberapa titik.
Dari saat mereka memasuki pintu masuk Istana Sephia, para wanita kagum.
Lampu kecil yang terbuat dari batu mana yang indah ada di mana-mana di Istana Sephia.
Saya juga melihatnya untuk pertama kalinya hari ini.
Tenstheon dan Blake bersikeras untuk mengadakan pesta teh di malam hari karena suatu alasan, jadi saya mengikuti apa yang mereka inginkan tanpa berpikir. Aku tidak tahu mereka akan menghiasi seluruh Istana Sephia dengan batu mana.
Kesederhanaan yang saya inginkan hilang karena pesta dipercayakan kepada keduanya.
Bukan hanya itu.
Itu adalah malam akhir musim gugur yang dingin, tetapi kebun pesta teh dipenuhi dengan alat pemanas, jadi saya bisa merasakan udara hangat dan segar pada saat yang bersamaan.
Di satu sisi taman, ada orkestra kekaisaran (Blake mencoba membawa semua pemain ocarina terkenal dari seluruh benua, tapi saya putus asa mengatakan tidak), setiap makanan penutup seindah seni, dan semuanya mewah, termasuk meja dan kursi.
Para wanita mengatakan berbagai hal kepada saya,
"Saya belum pernah melihat pesta teh yang begitu indah sebelumnya."
"Ada banyak pembicaraan tentang betapa Yang Mulia dan Yang Mulia peduli pada Yang Mulia."
"Saya sangat senang Yang Mulia kembali. Saat saya mendengar berita itu, saya menangis."
Mata Countess Chardin basah. Aku menggenggam tangannya erat.
"Countess Chardin, jangan menangis."
Countess Chardin berteman dengan mendiang permaisuri dan merawat Blake. Dia juga mengajariku menari.
Dia tidak marah meskipun aku sangat buruk dalam hal itu...dia pasti sangat khawatir karena aku menghilang.
Ada begitu banyak orang yang peduli dan mengkhawatirkan saya.