Undercover ╏ SooGyu ✓

By hanwistereia

162K 17.2K 5.3K

[lokal-AU] pura-pura pacaran sampai lupa kalau cuman pura-pura More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
12.2
13
14
15
16
17
17.2
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
29.2
30
31
32
33
34
35
36
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
51.2
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71 - last
childish flower (1/3)
childish flower (2/3)

37

2K 220 95
By hanwistereia

Libur udah, ospek udah, KRS udah, bayar UKT udah, bayar kosan udah, confess juga udah. Terus apa yang belum?

"Ngewe."

Daniel menyembur es tehnya sebelum batuk-batuk heboh.

Giselle menunjuk Azka yang mulutnya penuh sama ayam teriyaki dan nasi.

"Hanya karena lo belum pernah ngewe, bukan berarti lo gak boleh dapet ilmunya. Lagian itu waji—hmpft!"

"Diem lu anjir, diem." Daniel ngebekep mulut Giselle. "UKT lo kayaknya kurang mahal, jadi nyerocos mulu."

Sementara Azka masih cengo habis ditunjuk begitu, Hilal malah ngakak sambil gebuk-gebuk meja.

"Gue lihat kayaknya kalian udah melakukan hal tolol lagi nih." kata Karina yang baru datang bersama Bayu.

"Minggir lo semua, minggir!" Bayu menggeser semua barang—termasuk makanan dan minuman—di meja sebelum menjatuhkan barang miliknya sendiri berupa lembaran print out, sketchbook, dan cutting map.

"Buset buseeettt, main tumpah-tumapahin aja! Dikira yang punya meja bapaknya apa?"

"Iyalah!" Bayu menukas sewot terus membuka rice box-nya sebelum makan.

"Nape lagi lu? Nape dah? Napeee??" tanya Daniel. "Heran, belum ada sebulan kuliah dah berulah aja lo."

"Napa sih?" Hilal berbisik ke Karina yang duduk di sebelah Bayu.

"Biasalah."

"Kenapa?" Hilal beralih ke Bayu diikuti tatap yang lain.

Bayu menelan kunyahannya dulu sebelum menatap teman-temannya. "Gua beli rice box kan,"

"Iya."

"Tapi Karina mau jajan gomilk, gue juga pengen. Ya udah gue beli rice box, terus Karina beli gomilk sama yang punya gue. Pas antri beli rice box gue ketemu Kak Ilsan, ya udah tuh gue antri bareng dia sambil ngobrol. Terus..."

"Terus???"

"Terus kan stand rice box-nya deket arsi tuh, sebelahan malah, terus kan arsi sefakultas sama plano—"

"Kayaknya gue tahu nih ceritanya gimana." bisik Giselle ke Daniel tapi kekencengan buat didengar semeja.

"—terus ya itu!" Bayu tiba-tiba memukul meja. "LO PADA TAHU KAN SEBERAPA RAMAHNYA KAK ILSAN KE SEMUA ORANG? LITERALLY KE SEMUA MAKHLUK HIDUP SAMPAI KE SI OHM YANG GALAKNYA SAINGAN SAMA KUCING OREN AJA MASIH DISAYANG, TAHU KAN?"

"Tapi kan Sandi gak tahu kalau Kak Ilsan sebaik dan seramah itu, terus pas dia secara gak sengaja lihat lo akrab banget sama Kak Ilsan cemburu tuh." tukas Giselle.

"BETUL ITU! 87 BUAT ELO!"

"Kenapa harus 87?"

"Dibanding gue kasih F."

"Tidak nyambung, but oke." Daniel ngasih jempol terus nyuap mi gorengnya lagi. Yang lain juga lanjut makan lagi.

"Ih! Gue tuh kesel tauk! Masa' cuman kayak gitu aja dia jadi gak mau ngomong sama gue!? Masa' pas gue panggil malah ngeloyor pergi gitu aja?!"

"Ketempelan setan budek kali." sahut Hilal.

"SEMBARANGAN LO, PACAR GUE ITU!!"

"Ya iyalah, gue juga ogah pacaran sama pacar lo!!"

"Karam juga ogah tuh pacaran sama lo." timpal Karina.

"KENAPA JADI BAHAS GUE?! OKE, NEXT."

"Kan gue pernah bilang juga apa, pasti Hilal doang yang baper terus mereka FWB doang." Azka masih nyahut.

"HEI!! WARGA-WARGA ANJING KALIAN!"

"Ini gak ada yang mau pergi gitu seorang? Biar kayak adegan drama gitu kan biasanya suka ada satu yang capek—"

"Kita gak ada yang waras, jadi gak usah repot-repot, Sel."

"Oh. Oke."

Terus keenamnya lanjut makan makanan masing-masing dengan anteng.

"Gue tuh kesel soalnya Sandi kalau cemburu gak pernah bilang tapi keliatan mukanya bete terus jadi resek banget." tukas Bayu sambil ngaduk-ngaduk isi cup minumannya dengan sedotan.

"Ini masih mau dilanjutin bahasannya?"

"Iya, soalnya gue demen bacot."

"Gak heran Sandi sawan ama lo."

"Ya pokoknya—" Bayu mencoblos plastik cup minumannya terus dibuka dan dimakan pearl-nya. "—dia tuh aneh. Cemburu gak pernah bilang tapi gue masih ditemenin tapi percuma nemenin kalau gak ngomong apa-apa. Malah fokus bikin laporan kalau gak nge-game. Ditanyain kenapa diem aja, cuman bilang 'gak pa-pa' macem cewek labil aja."

"Tapi lo sadar kalau dia bete?" tanya Hilal.

"Iya."

"Terus lo apain biasanya biar Sandi gak bete?"

"Gak lo sepo—" Daniel membekap mulut Giselle.

"Gue katain aja depan mukanya."

"Lo katain gimana biasanya?" tanya Daniel.

"Kenapa jadi wawancara dah?" Azka bingung.

"Butuh gossip." timpal Karina.

Bayu telan lagi pearl-nya yang lain. "Biasanya gue bilang, 'diem mulu, suaranya diambil Tuhan entar nangis'."

"Ya Allaaaahhh," Karina tertekan. "ini tuh ngakakin tapi gue kalau jadi Sandi bakal tertekan, fiks."

"Gak usah jadi Sandi, kita yang dengerin aja udah tertekan. Gatel pengen nampol." sahut Daniel.

"Nampol Sandi?"

"Nampol elo, bego!" Bayu yang lagi nyedot minumnya ditoyor sepenuh hati.

"Dih, ngapa gue yang ditampol? Kan dia yang cemburuan!"

"Ya gimana dia gak cemburuan mulu. Lo-nya aja kagak ngejelasin apa-apa, Budiiiiiii!" Karina jadi ikut emosi. "Malah lo katain!"

"Tau tuh! Kayak lo gak pernah cemburu aja!" Hilal ikut nyemprot.

"Gak pernah tuh! Gue mah positive thinking terus orangnya!"

"Positif gila kali." sahut Azka pelan. Sementara Giselle sibuk ngunyah es batu dari sisa minumnya.

"Awas aja lo kalau entar cemburu gue ledekin sampai bengek!" tuding Daniel.

"Ya udah gih, sono lo ledekin aja sekarang sampai bengek! Mana ada gue cemburu-cemburuan! Gue mah orangnya realistis!"

"Iyain." timpal Karina sudah capek.

"Halah, realistis tai kotok!" Daniel masih ngeladenin. "Pegang omongan gue, lo kalau cemburu lebih gak ngotak pasti. Percaya sama gue!"

"Ogah! Lo bau!" Bayu mengeplak telunjuk Daniel.

"Sialan!"

"Ya udah, guys, jadi ini kita mau masuk kelas atau enggak?" tanya Azka bikin atensi beralih kepadanya.

"Maulah."


ღ。◦◝。


"Oiii, Bayu!"

Empu nama langsung menoleh kala Karam berseru sambil berlari menghampirinya.

"Habis darimana lo? Malem-malem gini masih ngeluyur di kampus."

"Heh, gak ngaca lo?"

"Kagak, lagi buluk."

"Hilal kalau denger langsung protes keras tuh."

Karam terbahak. "Dahlah, gue tanya aja lo belum jawab."

"Dari sekre unit."

"Oh, ikut unit juga lo. Gue kira lo tipikal wibu nolep."

"Sialan! Gue gak wibu! Bukannya banyakan fakultas lo yang wibu?"

"Hahahah, gak tahu ya??"

Bayu cuman terkekeh menimpali.

"Hari ini gue gak bawa motor." kata Karam tiba-tiba.

"Terus?"

"Ya gue gak bisa nebengin elo."

"Gue juga gak minta tebengan."

Karam mengangguk, menatap Bayu sambil menyeringai.

Masih agak aneh, padahal ini bukan pertama kali Karam menatap Bayu—atau siapapun—dengan seringai khasnya. Bukan berarti gak nyaman juga, tapi tetap saja bikin sensasi dredeg soalnya kadang atau tepatnya sering banget tuh jalan pikiran Karam gak bisa ditebak. Bayu kan bukan Deddy Corbuzier.

Tiba-tiba saja, Karam merangkul Bayu. Hampir buatnya menjatuhkan barang bawaan apalagi ketika si cowok September itu mendekatkan wajahnya yang ternyata demi berbisik di samping telinga Bayu.

"Lo suka gemes gak sih kalau Sandi lagi cemburu?"

"H-hah?"

Karam malah tersenyum dan makin mendekatkan wajahnya. "Kayak... orang kayak Sandi kalau cemburu tuh bisa ngapain ya?"

Sebentar, ini otak Bayu biasanya lancar jaya tapi untuk kali ini mendadak kok 404 error not found. Entah efek karena sudah capek atau karena lapar belum makan.

Tapi Karam malah ketawa terus tarik Bayu buat jalan lebih cepat. Rangkulannya pun mengencang. "Omong-omong, lo laper gak? Mau makan dulu? Gue lagi pengen makan pecel ayam."

"Uhm, gue—"

Ucapan Bayu tertahan lantaran ketika mereka menapaki jalan dan pandangan mengarah ke area selasar depan koperasi dan ATM center yang lebih terang, tatapannya menangkap Sandi dengan laptopnya tapi netra bersirobok dengan milik Bayu.

"Sandi!" Karam langsung membawa dirinya—dan Bayu—menuju cowok jangkung itu. "Gila, rajin amat lo, jam segini belum balik."

Entah Bayu tahu atau enggak, tapi Sandi lagi nahan-nahan diri buat gak getok kepala Karam pakai power bank karena—cuk, ini orang nyerocosnya sengaja banget ya?!

Padahal Sandi yakin Karam pasti tahu—sadar tepatnya—kalau Sandi memang SENGAJA nungguin Bayu.

Sandi cuman ketawa hampa terus beralih ke pacarnya. "Lo—" tapi ucapannya menggantung lantaran sadar tangan Karam di seputar pundak Bayu.

Sandi tahu Karam sengaja, padahal dia naksir sama yang lain. TAPI JUSTRU KARENA TAHU ITU SENGAJA TUH SANDI KESAL.

"Gue, kenapa?" tanya Bayu soalnya Sandi malah diem.

"O-oh, lo—udah makan belum? Kalau belum, mau makan apa?"

"Gue—"

"Mau makan pecel ayam sama gue." serobot Karam.

"Enggak." Sandi memicing galak, tapi jelas gak ngaruh ke Karam.

"Dih, ya udah, tanya aja kesayangan lo kalau gak percaya."

Sandi langsung menatap Bayu, sementara yang ditatap mikir.

Sebenarnya mereka berdua rencana mau beli makan bawa pulang terus makan di kosan Bayu soalnya Bayu ada nugas terus ya pengen bareng Sandi sekalian juga dia bikin laporan. Tapi kalau Karam ditinggal sendiri yang lagi gak ada motor dan belum makan... kasihan, euy.

Meskipun Karam kayaknya udah biasa sendiri tapi kenapa harus sendiri kalau bisa ramean?

"Gimana, Bay?"

Bayu memutuskan. "Iya, ayo makan pecel ayam dulu. Enakan makan ramean lagian."

Bayu gak tahu, kalau Karam lagi ngakak kencang dalam hati sementara Sandi ngatain Karam dan ketololan pacarnya sepenuh hati.

[02-07-2021]

bukan ingin menggiring opini hingga berbuah konspirasi tapi temen-temen juga ada yg sadar kayaknya

ETDAH ETDAH ETDAH WKWKKWKWKKWKWKWK YHAAAA KOK BISA KEBETULAN BEGINI ANJER WADIGIDAW

bukannya mau ge-er tapi udah ge-er, tapi di chap 31 pas sandi adoring muka tidur bayu juga... soobin sendiri juga pernah bilang gak sih kalau muka beomgyu imut pas lagi tidur............. 🗿🗿🗿

oiya kemarin ga dikasih visualisasi si asep dkk wkwkwk soalnya cuman muncul di chap kemarin aja (rencananya sih hm)

jeongin be like: anjir gue di mana-mana di epep penulis (gila, coret) ini

WKWKWKWK ya ok, happy weekdays guys uwu!! ٩(♡ε♡ )۶

Continue Reading

You'll Also Like

4.8K 574 17
•>> Sequel dari OVER THE MOON Zhang Hao dan Hanbin yang tengah berada di luar portal dunia Emyland harus rela terpisah dan memasuki dunia yang mereka...
44.6K 4.9K 44
Semua mahluk lahir dengan sebuah alasan. Begitu pun para Alpha yang di kodratkan menjadi pemimpin juga memimpin apapun, baik keluarga, kota, bahkan n...
863 234 18
Tentang pertemuan dengan seseorang yang tau banyak dengan masa lalunya. Pertemuan yang membuat mereka kembali berteman, lama-kelamaan berubah ke arah...
9K 1K 52
At the end of the day, we're both after the same thing. It all started with a silent hello. //warning// - Gyujin / Gongtang / Minijeu - abusive/manip...