BAD SERIES (Eternal Love)

Af gitlicious

4.7M 602K 65.2K

#2 in Fanfiction 05.02.2017 "Even till now, my heart still belong to you... my eternal love" Kisah tentang du... Mere

Trailer/Preview
01. our first meeting
02. The Gank
03. Chasing
04. Be my girlfiend
05. Mafia?!
06. Bastard
07. Crazy Family
08. Spy?!
09. Sweet Revenge
10. Crazy Bastard
11. Bawdy
12. i'm not
13. Don't worry
14. let's get to know
15. Morning Chaos
16. can't move on?
17. Danger!!
18. Drift
19. Genius or Dumb?
20. Sweet Night
21. Warm
22. Thank You
23. Holiday!
24. our night
25. fall in love?
26. Ex from past
27. Disappointed
28. Our Different
29. Snake Woman
30. Perfidious
31. it's hurt
32. Another Danger
33. We Are One
34. War
35. War part 2
36. Eschew
37. Evil Athena
38. My Hero
39. Accident
40. Thank You
41. I found You
42. i'll never let you go
43. Our Not Romantic Wedding
44. Stress
45. there is still another time
46. our honeymoon
47. our honeymoon (2)
48. Gift
49. cravings
50. arbitrary
51. arbitrary 2
52. New Lecture
53. Control
54. racing arena
55. Zhang mesum seenaknya Yixing
56. Bad news
57. Aphrodite
58. The most important
59. God, help
60. Kidnapping
61. Ending
Apa itu BAD Series?
Bab tambahan di buku Eternal Love
Eternal Love-1
Eternal Love - 2
Eternal Love - 3
Eternal Love -4
Eternal Love - 5
Eternal Love - 7
Eternal Love - 8
Eternal Love -9
PECINTA OT12

Eternal Love - 6

912 134 28
Af gitlicious

Inggrid's POV

Gue gatau kenapa gue mengiyakan aja permintaan mereka untuk mendapatkan informasi dari Seungri. Mungkin semua karena gue keingetan sama Kenzo dan Kenzi.

Apalagi saat gue pulang ke rumah Yixing, saat gue ngeliat foto si kembar gue semakin membulatkan tekad gue.

"Lo belajar jadi cewek di club malem," kata Yixing yang membuat gue menelan ludah gugup.

"Udah pernah ke club sebelumnya?" Tanya Yixing yang gue jawab dengan anggukan.

"Tapi gue biasanya cuma mengobservasi," jawab gue kikuk. Selama ini gue selalu ngomong formal sama dia. Tapi semenjak dia tau kenyataannya gue mencoba memperlakukan dia sama kaya teman-teman yang lainnya.

Yixing melihat ke arah jam dinding yang ada di ruang tengah sebelum berkata, "masih ada lima jam. Gue harap lo udah bisa menyesuaikan diri."

Gue terkejut saat Yixing narik tangan gue dan mendudukan diri gue di pangkuannya.

"Pertama, lo harus biasa sama skinship kaya gini,"

Sialan.. baru gini aja gue udah deg-degan.

"Jangan lepas eye contact," kata Yixing sambil memegang dagu gue dan mengarahkan wajah gue untuk menghadap ke arahnya.

Gak sampai lima detik gue langsung mengarahkan pandangan gue ke arah lain.

"Maaf," kata gue kikuk.

"Tarik napas panjang," titah Yixing yang gue ikuti.

"Liat mata gue,"

Gue sempat meragu sebelum melakukan apa yang dia suruh.

Dia kemudian mengambil lengan gue dan mengalungkan lengan gue ke arah lehernya.

"Tahan selama mungkin," kata Yixing yang gue angguki.

Kayaknya gue harus ngecek jantung gue abis ini, rasanya gak karuan banget sekarang.

"Yixing sorry," kata gue kikuk sambil melepaskan kalungan tangan gue dari lehernya.

"Lo mungkin belum terbiasa, tapi gapapa nanti juga biasa." Kata Yixing.

Gue menganggukan kepala gue sebagai respon jawaban.

"Gue gak akan ngasih lo senjata, takut tangan dia nanti bergerak ke sana kemari dan nemuin senjata di balik badan lo yang malah akan ngrbahayain posisi lo. Tapi gue akan ngawasin lo. Pokoknya kalau kira-kira dia mulai curiga sama lo, lo pergi ke belakang dan ganti baju dengan seragam karyawan sana." Kata Yixing yang gue angguki.

"Kita ulang, dari jalan. Lo coba bertingkah semenggoda mungkin yang bikin Seungri akan ngelirik lo,"

Gue ngegoda dia nih?! Aduuuh...

Gue akhirnya didandanin pakai baju dari butik Luhan dan juga dibawa ke salon sama Rara, iim dan Joana untuk didandani dengan model rambut baru.

"Gue gak asing sama situasi ini," kata iim dengan senyum mirisnya yang diangguki oleh Joana dan Rara.

Gue yang sama sekali gak mengerti omongan mereka pun bertanya, "Gak asing?"

"Dulu mendiang istri Lay dibawa ketempat ini juga waktu mau ketemu orangtuanya pertamakali untuk jadi pacar bohongannya," jawab Rara.

"Pacar bohongan?" Lagi-lagi gue bertanya. Hubungan unik macam apa yang Lay jalani dengan mendiang istrinya? Padahal Luhan bilang mereka gak begitu lama saling mengenal.

"Ceritanya panjang," kata Joana.

Gue masih terdiam sampai segala treatment yang dikasih ke gue selesai, gak banyak emang karena kita ngejar waktu.

Setelah selesai gue sama Joana pergi ke klub Baekhyun. Sementara Rara sama iim pulang ke rumah masing-masing bersama supir pribadi mereka karena kondisi mereka yang sedang berbadan dua.

"Jo, boleh gue nanya?" Tanya gue yang dijawab anggukan sama Joana.

"Kenapa Yixing bisa segitunya sama mendiang istrinya? dan masalah pacaran bohongan itu..."

"Percaya gak lo kalau gue bilang mereka berdua gak pernah pacaran sebenernya?" Potong Joana yang membuat gue cukup terkejut.

Baik Sehun maupun Luhan gak pernah menjelaskan hal ini. Mereka cuma bilang kalau Yixing dan mendiang istrinya ketemu karena sebuah ketidaksengajaan.

"Serius?!" Tanya gue dengan cukup terkejut.

"Mereka langsung nikah tanpa ada kata 'pacaran' yang sesungguhnya," timpal Joana.

"Unik ya.." gumam gue

"Banget. Gue aja heran bang Lay bisa takluk begitu padahal awalnya cuma pura-pura pacaran doang. Tapi sisi posesifnya sih emang udah keliatan dari lama, judulnya doang pacaran bohongan, kelakuan kaya suami istri."

Gue pun terkekeh mendengar ucapan Joana. Hubungan mereka ternyata seunik itu.

"Grid, sekarang gue yang mau nanya." Kata Joana yang entah mengapa membuat jantung gue berdebar lebih cepat.

"Apa itu jo?"

"Lo punya rasa gak sama bang Lay?"

Pertanyaan Joana membuat gue bingung sendiri, gue belum bisa memastikan rasa yang ada di antara gue sama Lay itu rasa simpati, atau malah suka. Tapi rasa berdebar saat latihan tadi jadi pertanyaan tersendiri untuk gue. Mungkinkah?

"Tao brengsek!" Umpatan Joana membuat gue sadar dari lamunan gue. Dan kondisi mobil sempat sedikit oleng.

Di samping mobil yang kami tumpangi ada mobil berkecepatan yang cukup tinggi yang hampir menyerempet mobil kami, setelahnya kaca mobil itu terbuka dan menampakan wajah Tao yang menampilkan seringainya ke arah Joana yang membuka kaca.

"Wanna racing Mrs. Johnny?"

"Of course!"

"Dammit Joana!"Teriak gue saat Joana menginjak pedal gasnya lebih dalam. Dan terjadilah balapan liar dadakan sampai ke klub Baekhyun.

"Kalau dandanan gue ancur dan Yixing jadi ngamuk apa yang harus gue jelasin?" Kata gue ke Joana sama Tao setelah acara balapan mereka kelar dan dimenangin sama Joana.

"Gue ngalah ya tadi jo," kata Tao yang enggak peduliin omongan gue sama sekali.

"Terserah lo dah bang," jawab Joana acuh.

"Kapan mau masuk?"

Suara Yixing menginterupsi obrolan kami.

Joana memilih untuk mundur dua langkah sementara Tao hanya mengeluarkan cengirannya.

"Ini mau masuk kok bos," kata Tao sambil mendorong tubuh gue untuk lebih mendekat ke arah Yixing.

Kalau diibaratkan Tao pawang singa yang takut sama singa dan menjadikan gue umpan.

"Ayo masuk," kata Lay sambil membalikan arah tubuhnya untuk masuk ke dalam klub.

Gue hampir menabrak punggungnya yang tiba-tiba berhenti tepat di depan gue.

"Zitao,"

"Ya bos?" Jawab Tao.

"Jangan balapan sama perempuan,"

Cuma satu kalimat, tapi bisa membuat Tao membatu kaya patung, dan kekehan Joana menjadi latar belakangnya.

Gue masih ikut terkekeh ngeliat Tao sampai tangan Lay menggenggam tangan gue untuk masuk ke dalam klub.

Gue berada di dalem ruangan khusus yang tersedia di balik meja bar, karena Seungri sudah berada di dalem klub.

"Lo udah siap?" Tanya Sehun yang gue jawab dengan anggukan gugup. Jantung gue memompa lebih cepat karena situasi yang akan gue hadapi sekarang.

"Kalau dia macem-macem jangan ragu untuk teriak," kata Luhan yang gue angguki.

"Lo pangling juga ya padahal cuma potong rambut, jadi makin mirip."

"Baekhyun!" Tegur Kyungsoo.

"Ayo mulai," kata Yixing yang gue angguki.

Melihat muka Yixing gue jadi inget Kenzo sama Kenzi yang emang mirip banget sama dia. Hal itu membuat gue meyakinkan diri gue dan keluar dari tempat persembunyian.

Gue liat Seungri gak sendiri, ada seorang perempuan di sampingnya.

Gue sengaja mengambil posisi duduk gak jauh dari dia dan mulai melancarkan beberapa kerlingan penuh minat ke arahnya.

Latihan gue sepertinya berhasil karena Seungri mencium bibir wanita di sampingnya dan beranjak dari tempat duduknya menjadi di samping gue.

"Cantik, sendirian aja?" Godanya begitu duduk di samping gue.

Dan misi gue pun dimulai...

Gue mencoba memberi senyum terbaik gue untuk Seungri. Tangannya tiba-tiba merangkul pinggang gue dan menarik gue untuk lebih dekat ke arahnya.

"Mau pesen minum?" Tanya Seungri di kuping gue yang membuat gue bergidik ngeri.

"Boleh," jawab gue senatural mungkin.

Gue bisa ngeliat Seungri mengangkat tangannya ke arah meja bar, di sana ada seorang bartender dan juga Luhan yang memakai seragam yang sama dengan bartender yang ada di sana dan meracik minuman di sana.

"Minuman biasa dua!" Kata Seungri yang mendapat acungan dari bartender bernametag Taehyung itu.

Gue bisa ngeliat mata Luhan mencuri-curi pandang ke arah gue yang masih bersama Seungri. Sementara Zitao dan juga Kyungsoo berada di depannya berlagak untuk memesan minuman.

"Kita belum kenalan, so what's your name babe?" Tanya Seungri dengan pandangan yang menggoda yang membuat gue sedikit muak.

"Hera," jawab gue.

Oke gue gatau apa-apa tapi tadi Lay bilang jangan pernah sebut nama asli gue dan gunakan nama itu sebagai nama.

"Such a wonderful name, girl." Balas Seungri sambil menggenggam tangan gue dan mencium bagian punggungnya.

"Pesanan anda bos,"

Gue kenal suara ini, dan saat gue menoleh Luhan ada di sana dengan seragam bartendernya dan mengantarkan minuman ke depan meja gue.

Gak lama Sehun berjalan mengambil tempat yang Seungri duduki sebelumnya. Kayaknya mereka memulai pergerakan untuk mencegah terjadinya sesuatu yang gak direncanakan.

Gue gak bodoh meski Tao dan Kyungsoo menghadap ke arah bar yang berlawanan arah dengan posisi gue, mereka menggunakan kaca untuk mengawasi dan juga menyelipkan pistol di betis mereka yang memakai celana cukup longgar saat ini.

Sementara Chanyeol, Kris, dan juga Xiumin mengawasi gue dari lantai dua dengan mata setajam elang.

"Mau minum sekarang?" Tanya Seungri yang gue jawab dengan gelengan.

Dia mengangkat gue untuk duduk dipangkuannya persis seperti yang Yixing lakukan saat kami latihan yang membuat mata gue bersibobrok langsung dengan mata Seungri.

"Are you free tonight?" Tanya Seungri dengan mengangkat sebelah alisnya.

Gue pun mengalungkan tangan gue ke lehernya, "kalau free?"

"Let's make some noise in my room," jawab Seungri yang membuat gue tertawa.

"It's not free," Gue pun menjawil hidung mancung Seungri yang membuat dia tersenyum senang karena respon gue. Tangannya mulai menjalar ke arah punggung gue yang membuat gue risih.

Gue pun menghalangi tangannya untuk bergerak lebih jauh dengan cara memegang kedua tangannya.

Kapan semua ini akan berakhir?! Gue bahkan belum mendapat info secuil pun tapi dia udah bertingkah kaya gini. Bajingan sialan memang!

"Lo sendirian?" Pancing gue yang dia jawab dengan anggukan.

"Kenapa? Cowok sekeren lo masa sendirian? Gak ada cewek atau teman segeng untuk diajak nongkrong?"

"Gue bisa dapet cewek di sini jadi buat apa gue bawa cewek?"Kata Seungri sambil menghirup aroma rambut gue yang abis di creambath dengan aroma coklat. "Dan untuk temen segeng, mereka udah sibuk sama urusan masing-masing,"

Seungri masih terus menghirup aroma rambut gue sambil bergumam, kata 'i like it' berkali-kali.

Gue sebisa mungkin menahan kepala Seungri yang emang udah mulai ngedeketin leher gue, ini orang kalau tangannya yang gak bekerja, kepalanya yang bekerja. Gue jadi bingung mau gimana karena tangan gue udah dipakai untuk nahan tangan dia.

"Temen lo sibuk ngapain?" Tanya gue.

"Bisnis," jawab Seungri.

"Temen lo-" bibir gue terkantup saat jari telunjuk Seungri diarahkan ke depan bibir gue.

"Gak ada temen gue lagi untuk percakapan malam ini, just you and me,"

Bulu kuduk gue meremang saat bibir Seungri menyentuh leher gue.

Gak lama gue ngerasa badan gue ditarik paksa untuk berdiri dan didorong ke ujung sofa besar yang ada di sana. Sementara dipangkuan Seungri udah ada Yixing yang menggantikan posisi gue.

"Bos! Ck!" Umpat Sehun begitu melihat Yixing yang bertindak gegabah.

Gue bisa ngeliat beberapa orang asing mengarahkan senjatanya ke arah Yixing. Gue yakin kalau itu orang-orang Seungri.

Sehun, Kyungsoo, Tao, Kris, Chanyeol, Xiumin, Kai, bahkan Luhan udah mengeluarkan pistolnya ke target masing-masing.

Mereka bahkan gak mengunci target yang sama seakan emang udah bisa mengerti dan membaca situasi.

Situasi berubah mencekam, orang-orang yang ada di dalam klub Chen persilahkan untuk keluar melalui pintu darurat.

"Di mana Dragon," tanya Lay tajem ke Seungri.

Gue bisa ngeliat Seungri malah menatap ke arah gue dan menunjukan senyum misteriusnya.

"Cheese in trap? And i'm in trap now," kata Seungri dengan senyum miringnya.

Seungri mengambil pistol di saku belakangnya dan mengarahkan pistol itu ke arah gue.

"Gue akan tarik pelatuknya kalau lo bertindak lebih jauh Lay," kata Seungri ke Yixing dengan nada yang gak kalah tajem.

"Di mana dragon?! Di mana anak gue?!" Tanya Lay bertubi-tubi.

Seungri udah mau narik pelatuk di tangannya tapi Sehun dengan mudahnya memelintir pergelangan tangannya hingga pistol itu terlepas.

Lay kemudian mengambil pistol itu dan mengarahkannya ke kepala Seungri.

"Sekali lagi gue tanya sama lo, di mana Dragon dan anak gue?" Tanya Lay dengan penuh penekanan di setiap katanya.

Seungsi meringis kesakitan karena pergelangan tangannya yang masih diplintir oleh Sehun.

"JAWAB!!!" Teriak Yixing murka.

"Gue gatau apapun masalah anak lo!" Bales Seungri.

"Dia sama Chaerin udah nyulik anak gue!"

"Bos, kita dapet telepon!" Teriak Chen yang membuat Yixing menolehkan wajahnya ke arah Chen.

"Dari?"

"Unknown number," jawab Chen.

"Kyungsoo check," kata Yixing, Kyungsoo segera menghubungkan panggilan itu ke laptopnya.

"Location not found! gue yakin itu dari Dragon, coba lo angkat!"

Kyungsoo melemparkan telepon genggam itu yang ditangkap dengan baik oleh Yixing.

"Lay..." suara seorang laki-laki yang khas terdengar disebrang telepon.

"Dragon.."

"Mau bisnis transaksi nyawa?" Ucap Dragon yang membuat bola mata Lay melebar.

Semalam Yixing meminta ijin untuk tidur sambil memeluk gue yang gue iyakan, karena gue tau dia sedang butuh pegangan saat ini.

Ketika dikabari, orangtua Yixing cukup terpukul. Mereka tentunya tidak bisa memilih antara cucu dan anak mereka yang harus di korbankan. Sedangkan Yixing, sebagai seorang ayah tentunya akan mengorbankan apapun untuk anaknya, termasuk nyawanya.

Pagi ini gue pamit sama Yixing untuk menuju rumah sakit, sebenarnya Luhan udah nunggu gue dibawah untuk pergi ke tempat Hyojin.

Meskipun Luhan sempat gak setuju, tapi gue memohon sama dia untuk mengantar gue. Siapa tahu ada keajaiban yang mengubah pikiran Hyojin.

"Hyojin dulu bener-bener orang ketiga antara Yixing dan istrinya," kata Luhan.

"Tolong ceritain semuanya ke gue lu, biar gue tau apa yang bisa gue lakuin."

Dan Luhan pun memulai kisah kesalahpahaman tiada akhir antara Yixing, mendiang istrinya, dan juga Hyojin.

Gue menunggu di ruang khusus yang dibatasi sebuah kaca, dan gak lama perempuan yang cukup cantik itu keluar dari sebuah pintu dengan dua orang petugas.

Pandangan yang diarahkan ke gue sama sekali bukan pandangan ramah, dia melihat gue dengan senyum sinisnya dan duduk berhadapan dengan gue dengan gaya angkuhnya.

Setelah sipir penjara pergi, gue bisa dia melihat gue dengan tatapan meremehkan.

"Mau lo berlutut sama gue sekalipun, gue ga akan menarik permintaan gue ke kakak gue."

"Lo gak bisa dapet kebahagian sesempurna itu, punya suami dan juga anak dan menjadi keluarga yang bahagia,"

Satu kesimpulan yang gue dapatkan adalah Hyojin belum mengetahui mengenai kematian mendiang istri Yixing, dan dia menganggap gue sebagai sosok itu.

"Gimana rasanya disuruh milih salah satu orang yang terpenting dalam hidup lo? Gak enak bukan? Itu balasan untuk lo karena membuat gue membusuk di sini dua kali perempuan brengsek!"

Gue menghela napas gue sebelum ngomong, "perkenalkan, saya inggrid dokter kejiwaannya Yixing, bukan istrinya."

Gue bisa melihat dia mengatupkan bibirnya dan menatap gue dengan pandangan terkejut. Tetapi gak lama setelahnya dia tersenyum sinis dan menatap gue remeh.

"Nice acting, gue gak bisa dibodohin gitu aja sama lo!"

Gue pun mengeluarkan dompet gue dan satu persatu kartu identitas, lisensi mengemudi dan lain-lainnya yang membuat mata Hyojin sedikit melebar.

"Istri Yixing udah meninggal saat melahirkan anaknya, di saat lo menculik anak mereka,"

Hyojin tetap terdiam yang membuat gue semakin yakin untuk melanjutkan omongan gue.

"Yixing bahkan gak ada di sana, di saat perempuan yang lo bilang perempuan brengsek itu meregang nyawa karena perjuangannya sebagai seorang perempuan sejati."

"Yixing malah disibukkan oleh tragedi penculikan anaknya, yang membuat dia merasa sangat menyesal sampai kehilangan kewarasannya dan berdelusi jika istrinya masih ada di dunia ini."

"Kalau lo menyangka perempuan brengsek itu hidup bahagia dengan sempurna lo salah, dia bahkan gak sempet merasakan kebahagiaan itu. Dia bahkan gak bisa ngeliat anaknya sendiri di saat terakhirnya karena ulah lo,"

"Masih pantaskah lo merasa kalau lo yang paling menderita hidup di dalam penjara?"

"Yixing merasakan penderitaan yang jauh lebih pait dari lo," ucap gue dengan nada yang bergetar.

Mendengar cerita dari Luhan membuat gue gak bisa mengontrol emosi gue sendiri. Menurut gue ini semua gak adil, dan Yixing layak bahagia bersama anaknya.

Sekarang Hyojin terlihat berkaca-kaca setelah mendengar ucapan gue.

"Lo gak pernah berfikir kalau perbuatan lo waktu itu bisa berdampak sejauh itu? Lo udah merampas hak kedua anak gak berdosa untuk ketemu sama ibu kandungnya di saat terakhirnya."

"Kalau lo sangka dengan balas dendam akan mengakhiri segalanya, lo salah."

"Yixing udah kehilangan kebahagiaannya bahkan sebelum lo berniat menghancurkan kebahagiaannya,"

Malam ini akhirnya mereka semua kembali berkumpul di klub milik Baekhyun. Gak cuma anggota EXO, Johnny dan teman-temannya yang disebut mafia kelas atas pun turut hadir. Bahkan Yuta yang katanya anak Yakuza Jepang jauh-jauh terbang ke sini untuk menghadapi masalah ini.

Xiumin dan Chen disuruh ngikutin Yixing seharian ini agar tidak bertindak gegabah dan menyerahkan diri ke pihak musuh tanpa sepengetahuan yang lain. Penjagaan akan Yixing diperketat, bahkan oleh pengawal kedua orangtuanya.

Menurut Xiumin dan Chen, hari ini Yixing hanya pergi ke makam mendiang istrinya dan terduduk di sana sambil membawa sebuah kue. Mereka baru menyadari kalau hari ini adalah hari ulang tahun mendiang istrinya. Kondisi itu membuat mereka semakin miris.

Inggrid tidak tahu percakapannya dengan Hyojin akan berdampak banyak atau enggak, tapi ia berharap Hyojin bisa sadar dan tahu akan kejadian sebenarnya kalau dia udah merenggut hak kedua anak kembar Yixing untuk mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya.

"Bos, tolong pikirin baik-baik," kata Baekhyun sambil menangis.

Baekhyun sekarang duduk di kursi roda dan ikut ke dalam pertemuan lengkap yang mungkin untuk terakhir kali ini.

"Dari awal gue udah janji sama istri gue untuk memprioritaskan mereka di atas apapun baek,"

"Oh ayolah! Kita punya banyak senjata dan relasi! Masa gak bisa sih?!" Teriak Rara frustasi.

"Kita bisa aja nyerang, tapi gak ada jaminan untuk Kenzo Kenzi bisa selamat," kata Chanyeol mencoba menjelaskan kepada istrinya dengan lirih.

"Nyawa gak bisa dibayar dengan apapun, baik dengan uang ataupun kekuasaan," tambah Luhan.

Percakapan mereka terhenti karena sebuah telepon, Mark Lee sebagai seorang hacker langsung menyalakan segala peralatan yang sudah ia siapkan.

Yixing pun mengangkat telepon itu. Semua orang yang berada di sana menahan napas dan mencoba untuk tidak mengeluarkan suara sedikitpun.

"Atap gedung Dragon group, dalam dua jam lo harus udah sampai sini. Lo boleh bawa temen-temen lo untuk ngeliat prosesi kematian lo Lay,"

Panggilan itu pun terputus, bahkan disaar Yixing belum menjawab apapun.

Mark segera menemukan titik kordinat gedung itu, dan menghack cctv gedung di sekitarnya yang lebih tinggi posisinya dari gedung itu.

"Got it! Yuhuu!" Ucap Mark yang membuat yang lain menatapnya dengan heran. Jika orang biasa mungkin melihat Mark seperti sedang bermain game.

"Gak bisa masuk ke cctv yang ada di dalem gedungnya?" Tanya Taeyong yang dijawab gelengan oleh Mark.

"Dia udah memprediksi semuanya," gumam Johnny.

....

Fortsæt med at læse

You'll Also Like

217K 26.9K 78
Kyle Vendros menyamar sebagai pria berpenampilan cupu, dan bekerja di perusahaan keluarganya sendiri. Tak hanya untuk menemukan pengkhianat dalam per...
186K 17.4K 46
WATTYS 2019 WINNER - M/T category [Action Mystery] | 17+ for mature theme story #62 in Misteri | #32 di Aksi ++++++++++++++++++++++++++++ WARNING! Bu...
241K 19.4K 94
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
539K 23.2K 26
Republish. ----------*****------- Kenapa Dunia begitu kejam kepada ku??? apakah memang aku sungguh sebegitu menjijikan dan tak layak untuk merasakan...