What Is Love?

By Queenbee_3

34.2K 964 80

Sudah lama kita saling menyimpan rasa, tapi tak kunjung terucapkan oleh bibir kita hingga suatu hari, kita sa... More

Cast
Part 1
Part 2
Part 3
part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Epilog
FYI
Red Lips [Garrix FF]

Part 23

698 25 4
By Queenbee_3

"Nadia POV"

Mulai hari ini, gue dan kelima kunyuk itu tinggal di rmh baru bersama yg sejahtera.

"Lo taro di situ dah... gk gk jgn disitu jelek... nah iya disitu bagus, dah siip" Kata Noval.

"Lo bantuin kek, bisanya ngatur doang -_- " Kata Sinta.

"Gue kan tuan rumahnya huahahaha" Sahut Noval dengan tawa jahat.

Setelah berbenah rumah, kami pun kelelahan.

"Capek bgt yak" Kata Noval.

"Iya pake BANGET, tapi lo cmn ngatur-ngatur doang" Sahut gw.

"Au lu, capek YOU KNOW!" Cibir Rangga.

"Berenang yuk" ajak Thalia.

"Ha? Berenang! Ayook" Sahut Reza dan Rangga sambil nyebur ke kolam.

"Ckckck, masa kecil kurang bahagia" Cibir Sinta.

"Biasa, gk pernah berenang di kolam" Sahut gw.

"Ayoo, mau berenang kgk" ajak Rangga.

Tak tanggung-tanggung lagi, gue, Thalia dan Noval langsung nyebur ke kolam, kecuali Sinta.

"Kok lu gk ikut Sin?" Tanya Noval.

"Gk ush, gue mau mandi aja" Sahutnya.

"Bilang aja klo lu gk bisa berenang" Cibir Thalia.

"Ceburin yook" Kata Reza.

"Eeh, lo pada ngapain" Tanya Sinta yg sedang di angkat.

1...2...3... byurr.

"Kamvret lo semua" Kata Sinta.

"Kita membantu lu untuk belajar berenang Sin" Kata gw.

"Membantu pala lo peang" Cibir Sinta.

"Lu mau di ajarin kgk? Ntar klo lu kecelakaan kapal gk bisa berenang mati deh" Kata Rangga dengan santai.

"Enak aja lu ngomong, mau lah" Sahutnya.

"Oke, eh Nov ada papan kecil gk?" Tanya Thalia.

"Ada tuh" Sahutnya sambil menunjuk ke arahn papan.

"Nih, pegang"

"Eh buat apaan?" Tanya Sinta.

"Ya lo mau belajar berenang kgk?" Tanya Reza dengan sewot.

"Lu kakinya naik kyk org tengkurep" Kata Rangga memberi instruksi.

"Tapi gue takut" Sahut Sinta.

"Udh ah cepet" kata Thalia sambil menaikkan kaki Sinta.

Setengah jam kemudian.

"Nah lu udh bisa pake papan, skrng gk pake papan" Kata Noval.

"What the hell, gk pake papan? Mampus gue" Kata Sinta.

"Coba sendiri 1...2...3..."

"Itu bisa -_- " Cibir Reza.

"Yeee! Woohoo!" Kata Sinta gaje.

"Alah lu skrng gaya bebas" Kata gw.

"Gk bisa hehe" Sahut Sinta sambil nyengir.

Beberapa menit kemudian.

"Tuh bisa gaya bebas, udh malem masuk rumah" Kata Noval.

"Lu pada yg emak-emak masak gih" Kata Reza.

"Lu kan emak-emak jg Rez :v" Cibir Rangga.

"Ihh, gue 100% CoGan" Sahutnya.

"Idiih, geer bgt lu" Kata Sinta.

Saat di dapur.

"Nad, kita masak apaan coba? Cmn ada indomie sama telor doang" Kata Thalia.

"Au ya, kamvret si Noval tuan rumah tapi stok makanannya cmn ini doang" Cibir gw.

"Udhlah masak aja Nad, lu masak indomie, dan lu Ta masak telor di goreng aja" Kata Sinta.

"Lah, terus lo ngapain?" Tanya gw.

"Gue yg bersihin piring, dan nyiapin segala macem" Sahutnya.

"Oke" Sahut gw dan Thalia.

Saat indomie sudah siap, hanya satu yg terlupa ya telor goreng!.

"Eh, Ta Telornya udh mateng?" Tanya Sinta.

"Astagfirullah, ane lupa" Sahut Thalia sambil matiin kompor.

"Yah gosong, ah sue lu Ta" Kata gw.

"Udhlah biarin kasih aja ke tiga kunyuk itu" Kata Sinta.

Saat di ruang makan.

"Pesanan datang" Seru Sinta seperti pelayan restoran.

"Wih, masak apaan?" Tanya Reza.

"Ini"

"What?! Indomie sama telor goreng doang?! Ketauan bgt anak kos" Kata Rangga.

"Ya lagian si tuan rumah, stok makanan cuman itu" Cibir gw.

"Hehehe, yg penting ada" Sahut Noval.

"Btw, telornya gosong" Kata Reza.

" si Thalia, lupa matiin kompor -_- " Sahut Sinta.

"Sudahlah makan aja yg penting kenyang" Kata Rangga dengan santai.

Saat pukul 22.00 WIB.

"Ngantuk gue tidur ye" Kata Thalia.

"Ywdh udh malem tidur semua" Sahut Reza.

Akhirnya gue, Thalia, dan Sinta menuju kamar yg berada di lantai atas, sedangkan 3 kunyuk itu kamarnya di bawah.

Saat di kamar.

"Eh Ta, lu coba stalk deh ignya Al Ghazali ganteng bgt loh!" Kata Sinta.

"Iya gue tau dia ganteng, ngapain gue ngestalk" Sahut Thalia.

"Doyan bgt ngestalk IG org " Cibir gw.

"Udhlah mending pada tidur" Kata Thalia.

Gue secara perlahan-lahan tertidur pulas.

Gue melihat di suatu tempat yg sunyi, beberapa perawat yg lewat sana sini, hanya ada beberapa orang yg duduk di bangku seperti bangku rumah sakit, Ya gue berada di rumah sakit. Gue bingung kenapa gue disini? Aneh.

"Nad" Seseorang memanggil gue, gue pun langsung menoleh ke arahnya.

"Kenapa Nov?" Tanya gue.

"Lu masuk deh ke ruangan Rangga, dia udh sadar" Kata Noval.

"Udh sadar? Maksud lo apa Nov?" Tanya gue dengan heran.

"Dia kan... kecelakaan kemaren dan dia udh sadar" Sahutnya.

"Kecelakaan?!" Gue pun langsunf berlari menuju kamar Rangga yg di rawat.

Saat berada di kamar rumah sakit.

"Rang, lo gpp?" Tanya gue dan langsung memeluk Rangga yg sedang terbaring di tempat tidur.

"Gue gpp Nad" Sahutnya.

"Alhamdulillah lu gpp Rang, gue takut klo lu kenapa-napa" Kata gue sambil menitikkan air mata.

"Gue gpp Nad, gue pengen ngomong sama lo" Katanya.

"Ngomong aja Rang"

"Lu tau gk sih, saat pertama gue melihat lo, gue terkagum-kagum sama lo apalagi pas kenal sama lo, gue seneng Nad jd sahabat lo , andaikan lo tau klo gue cinta sama lo" Katanya dengan senyumnya.

Deg.

Gk salah? Apakah ini nyata?.

"Gue jg Cinta sama lo Rang dari dulu, makanya gue nolak Michael" Kata gue dengan mengulas senyum.

"Ha? Gue seneng bgt Nad, tapi gue hrs pergi" Katanya.

"Pergi? Maksud lo apa Rang?"

"Hmm, gue pengen lu bahagia di dunia ini bersama seseorang yg akan menjadi pendamping hidup lo nanti, gue gk bisa jd pendamping hidup lo karena ini udh waktunya" Sahutnya dengan senyum dan menitikkan air mata kebahagiaan.

"Rang jgn Rang, jgn tinggalin gue Rang! Gue cinta sama lo Rang! Gue gk mau lo pergi!" Kata gw.

"Ini udh waktunya Nad, selamat tinggal semoga lu bahagia di dunia ini" Katanya.

Dan secara perlahan-lahan Rangga menutup mata.

Sontak itu membuat gue menjadi sedih, sangat tidak ingin kehilangan org yg gue cintai.

"Rang bangun Rang! Jgn tinggalin gue Rang! Gue Cinta sama lo Rang Cinta bgt Rang! Kenapa lo hrs tinggalin gue Rang ?! Rangga bangun Rang!" Kata gue dengan tangisan yg cukup keras.

Gue pun tiba-tiba terbangun dari tidur gw.

"Ternyata cuman mimpi" Batin gw.

Secara tak sengaja krn mimpi itu, gue menangis.

"Nadia, lo kenapa nangis?" Tanya Rangga yg masuk ke kamar gw.

Gw langsung meluk Rangga sambil menangis.

"Lo kenapa sih Nad?"

"Lo jgn pergi Rang, jgn pergi!" Kata gue sambil menangis tersedu-sedu.

"Lo sebernya kenapa? Cerita aja gpp" Katanya.

"Gue mimpi klo lu meninggal" Sahut gue sambil menangis di pelukan Rangga.

"Astagfirullah Naudzubillah Mindzaliik, jgn sampe T_T" Kata Rangga.

Gue menangis cukup lama di pelukan Rangga.

"Eh Rang ayo kita main bad--- lo ngapain Rang?!" Tanya Reza dengan kaget.

"Nadia lagi nangis" Sahutnya.

"Udh ya Nad, gk ush di pikirin itu cmn mimpi" Sahut Rangga sambil mengusap mata gw.

OMG! Romantis bgt :'3.

"Eheem" Reza berdeham.

"lo tadi mau ngajak gua ngapain?" Tanya Rangga.

"Oh, kita main badminton yok capcus" Sahutnya sambil pergi menuju halaman.

Gue berpikir, apakah hal itu bakalan terjadi? Gw hanya bisa berdoa kepada Allah agar tidak terjadi hal seperti itu menimpa Rangga.

♥♥♥

"Rangga POV"

OMG!OMG! Nadia meluk gue! Gila lebay bgt gue -_- .

Gw ngerasa seketika ngefly saat Nadia meluk gue, astaga dia kenapa.

Nadia nangis krn dia mimpiin gue Meninggal, Naudzubillah jgn sampe T_T.

"Ayok Nad, ke halaman main" Kata gw.

"Gue gk mau" Sahutnya pelan.

"Kenapa? Udh jgn di pikirin krn mimpi itu" Kata gw.

"Iya Rang" Sahutnya sambil mengulas senyuman.

Ya Tuhan Cantik bgt sih :3 .

"Udh ayok gk ush sedih kan ada gw Seru gw.

Secara gk sengaja saat gw berjalan sama Nadia, gue--- ngerangkul Pundaknya! Astaga, kok jd gini ya.

Saat sampai di halaman rumah,

Gue dan Reza bermain badminton.

"Udh capek gw Rang" Kata Reza.

"Ywdh ke dalem yok" Sahut gw.

Saat di dalam.

"Eh, gue dapet bbm dari Michael" Kata Reza.

"Ha?! Michael?! Lu gk bilang klo dia punya bbm, gue pengen liat dpnya" Kata Sinta sembari mengambil hape di genggaman Reza.

"Elaah, giliran kenal sama CoGan aja" Cibir Thalia.

"Udh sini hape gue, main ngambil aja lu" Kata Reza langsung mengambil hapenya dari Sinta.

"Emng Bbmnya apa Rez?" Tanya Noval.

"Dia bilang, klo kalian gk ada halangan, kita nongkrong bareng yuk di Starbucks" Kata Reza.

"Pergi gk? Tanya gue.

"Pergi aja" Sahut Nadia.

"Ciee mau ketemu gebetan nih ye" Cibir Noval.

"Apaan sih" Sahut Nadia dengan sebal.

Sumpah, gue cemburu bgt ketika Nadia di cie-cie'in yg berhubungan sama Michael.

"Eh Nad, tadi lo nangis di pelukan Rangga kenapa ya?" Tanya Reza dengan menggoda.

"Serius Rez? Ciee" Kata Thalia.

"Eheem, ciee" Kata Sinta.

"ih, apaan sih lo pada -_- " Cibir gw.

"Udh, mandi kek pada katanya mau nongkrong di Starbucks" Kata gw.

Singkat cerita, saat sampai di Starbucks.

"Hei" Kata Michael.

"Hei juga bro" Sahut gue.

"Udh lama gk ketemu" Kata Michael.

"Iya" sahut gw.

"Michael, lu punya bbm gk?" Tanya Sinta.

"Punya nih pinnya" Sahut Michael sambil menyodorkan hapenya.

"Thanks ya" Kata Sinta dengan sok imut.

"Gk ush genit lo sama Michael" Cibir Noval.

"Ketemu Michael genit amat" Kata Nadia.

"Hehehe" Tawa Sinta.

"Eh, di mall ini ada gramed kgk?" Tanya Reza.

"Ada, emng knp Rez?" Tanya gw.

"Gw lupa mw beli buku bwt kuliah temenin gue kek ke gramed" Sahutnya.

"Astagfirullah, gue jg lupa ywdh gue jg ikut" Kata Thalia.

"Gue jg lupa hehehe" Kata Noval.

"Ywdh ayok, ke gramed dulu ya bentar doang kok ntar balik lagi" Kata Reza.

"Gue ikut dong" Kata Sinta dengan melas.

"Biasanya ada Michael mau aja betah disini" Kata Nadia.

"Tapi gue mau beli Novel, bentar doang Michael gk lama kok" Kata Sinta dengan sok imut.

"Amit-amit" Kata gw.

"Gw ke toilet dulu bentar" Kata Nadia.

"Oke" Sahut gw dan Michael.

Gua merasa canggung ketika hanya gw dan Michael yg berada di sini.

"Skrng lo kuliah di mna?" Tanya Michael.

"Di UI, semua jg pada di situ, klo lu?"

"Gue di ITB, bsk gw udh tinggal di Bandung" Sahutnya.

"Lo beruntung Rang punya sahabat kyk Nadia" Kata Michael.

"Beruntung kenapa?"

"Ya dia itu baik, cantik, pinter pokoknya lu beruntung" Sahut Michael.

"Lo suka kan sama Nadia?" Tanya Michael.

Deg.

Waduh, jgn sampe tau.

"Nggak kok biasa aja" Dusta gw.

"Jujur aja Rang, gpp ini rahasia kita berdua" Sahutnya.

"Ya gue suka sama dia, sejak kelas 9 saat pertama kali gue ngeliat dia gue kenal sama dia" Sahut gue.

"Bagus dong" Kata Michael sambil senyum.

"Bagus kenapa?" Tanya gw dengan bingung.

"Sudahlah, ntar lu jg bakalan tau kok" Sahutnya.

Apa maksudnya? Gue bener-bener bingung gk bisa mikir apa maksud dari kata-kata Michael.

"Gue kembali" Kata Nadia.

"Lama bgt lo, boker atau ngapain" Cibir gw.

"Hahaha" tawa kami.

"Akhirnya hossh... nyampe jg hossh..." Kata Reza sambil ngos-ngosan.

"Lu Kenapa? Abis lari marathon 10 km?" Tanya Nadia.

Kami pun bersenda gurau bersama.

Tak terasa sudah 2 jam kami nongkrong di Starbucks, kami pun beranjak pulang.

"Kita pulang dlu ya byee" Kata kami ke Michael.

♥♥♥

"Michael POV"

Gue seneng bgt, bisa ketemu lagi sama mereka, bersenda gurau bersama walaupun hanya 2 jam

Benar apa yg gw pikir, Rangga itu suka sama Nadia Nadia juga begitu, gue berharap mereka akan tau isi hati mereka masing-masing nanti, gue bakal bahagia melihat mereka bahagia di sini.

♥♥♥

"Nadia POV"

Gue pengen ngomong minta maaf sama Michael tentang kejadian yg lalu, walaupun gue udh minta maaf, tapi gue masih merasa bersalah.

Di Bbm.

Nadia : Michael, gue minta maaf soal kejadian yg lalu, gue minta maaf bgt
Michael : gue udh maafin lo Nad, lo jgn khawatir.
Nadia : tapi gue merasa bersalah bgt
Michael : tenang, gw udh maafin lo.
Nadia : thanks ya Michael.
Michael : ya sama-sama
Michael : tapi, lo hrs janji sama gue untuk cinta sama Rangga.
Nadia : iya, gue janji inshaAllah.
Michael : :-)

Hari ini, kuliah blm masuk tapi masuknya lusa. Gue bosen di rmh mulu ngeliat para kunyuk yg gila.

Kring...kring...kring...

Gue bangun dari tempat tidur gue.

Ping...

"Siapa sih yg ngebbm" Kata gw.

Saat di lihat ternyata Michael, gue pun buka pesan dari dia.

Michael : Innalillahi wainnalillahi Rojiun, telah meninggal dunia Michael karena kecelakaan tadi malam saat dia menuju Bandung di tol cipularang, saya Ibu dari Michael.

Sontak itu membuat gue kaget! Gue langsung bangunin si Thalia dan Sinta.

"Woy, Thalia Sinta! Bangun" Kata gw.

"Apaan sih, masih subuh jg" Sahut Sinta.

"Lo gk tau? Michael meninggal!" Kata gue yg sontak membuat mereka terkejut.

"Innalillahi, lo serius?" Tanya Thalia dengan kaget.

"Baca nih bbm dari Michael yg nulis ibunya" Kata gue sambil menyodorkan hape ke mereka.

Kami pun langsung turun dan membangunkan tiga kunyuk.

"Woy bangun woy ada berita penting bgt!" Kata kami sambil menggedor-gedor pintu.

Cekleek...

"Berita apa?" Tanya Noval yg masih mengantuk.

"Michael meninggal" Kata Sinta yg membuat kaget Noval.

"Innalillahi wainnalillahi Rojiun, woy lu berdua bangun" Kata Noval sambil membangunkan Reza dan Rangga.

Saat di ruang tamu.

"Padahal baru kemaren kita nongkrong bareng sama dia, dan secara cepat dia menghilang" Kata Reza.

"Itu udh takdir dari Tuhan, kita gk bisa menghindar" Kata gw.

Secara tak sengaja kami menitikkan air mata.

"Kok gue jadi nangis gini ya? Michael itu baik bgt orgnya, gk nyangka jadinya bisa begini" Kata Rangga.

"Gue baru aja dapet pin bbm dari dia" sahut Sinta dengan sedih.

"Dia baik bgt orgnya, pas baru kenal sama dia aja ramah" Kata Noval.

"Dia yg sering makan di kantin sama kita Rang" Kata Reza yg menitikkan air mata.

"Dia juga yg sering ngasih candaan ke kita" Kata Thalia yg sedang menangis.

"Dia ganteng bgt dan baik" Kata Sinta dengan menangis.

"Dia yg nembak gue, tapi gue tolak gue merasa bersalah bgt walaupun dia udh maafin gw" Kata gw dengan menangis.

"Huaaa, kenapa ini terjadi? Inikah jalan untuk kami? Michael yg baik yg ramah hilang begitu saja" Kata Noval dengan menangis.

"Besok kita ikut ngelayat dia ya" Kata Rangga.

"Iya" Sahut kami.

♥♥♥

"Michael POV"

Gue menuju Bandung krn skrng, gw tinggal disana. Gw menyusuri jalan tol cipularang saat malam hari, ya memang agak sepi tapi masih banyak kendaraan yg berlalu lalang.

Tiba-tiba.

Ciiitt... duaar...

Gue mengalami tabrakan beruntun.

"Ya Allah, selamatkan diriku, jika ini sudah waktunya aku sudah siap"

"Rangga POV"

Gk gue sangka, Michael meninggal. Dia yg menurut gue gk penting, tapi menjadi berharga karena gue ngerasain keramahan dia, kebaikannya, gw udh melewatkan teman baik gua. Sedih rasanya kehilangan seseorang, disaat dia ada lo merasa dia gk berharga, di saat dia menghilang lo baru merasakan bahwa dia itu berharga bgt, ini pelajaran bagi gue, untuk tidak melewatkan seseorang yg selalu ada bagi gw.

Hari ini, kami ikut melayat.

Langit mendung, titik-titik air turun secara perlahan-lahan, suasana di kepung duka.

Tak sangka kah seseorang yg baik yg ramah yg menolong kita yg selalu ada bersama kita dan kita tidak mempedulikannya, saat kita membutuhkan ia menghilang. Tak adil rasanya, tidak semua orang seperti dia dan dia menghilang begitu saja. Tuhan sudah berkehendak, kita tidak bisa menghindar.

"Udh, kita pulang" Kata Noval.

"Kalian duluan aja ke mobil, nanti gw nyusul" Kata Nadia.

"Oke" Sahut Reza.

Saat di mobil.

"Eh, gue kebelet mw ke toilet dlu" Kata gw.

"Ywdh sana" Sahut Thalia.

Sbnrnya gw pengen melihat di balik pohon apa yg di lakukan Nadia di makam Michael.

Nadia pun berbicara layaknya ke Michael.

"Hai Michael, lo tenang kan di sana?"

"Gw gk nyangka, Baru aja kemaren kita ketemuan, bercanda, ngobrol.

Tapi lo udh pergi"

"Ini udh Takdir dari Tuhan, gue gk bisa apa-apa, setidaknya gue seneng udh ketemu sama lo kemaren" Kata Nadia sambil mengulas senyum.

"Walaupun lo udh maafin gua, gw masih merasa bersalah Michael" Kata Nadia sambil menitikkan air mata.

"Gw udh nyakitin hati lo, gw nolak pemberian bunga mawar dari lo, gw nyesel bgt Michael"

"Lu tau kan gue suka sama seseorang, gue udh janji supaya tetep cinta sama dia, gue bakal tepatin janji lo Michael, semoga lu tenang di sana ya bye" Kata Nadia sambil meninggalkan makam Michael.

Gue juga meninggalkan makam.

"Udh ayo pulang" Kata Nadia.

"Tunggu Rangga blm ada" Sahut Reza.

"Emngnya dimna Rangga?" Tanya Nadia.

"Tuu" Sahut Sinta sambil menunjuk ke arah gw.

"Lama bgt Rang" Cibir Noval.

"Ya lagian ngantri jdnya lama" Dusta gw.

"Udh ayo keburu macet" Kata Thalia.

Bye Michael, tenang ya di sana selamat tinggal.

♥♥♥

Part 23 selesai
Wah jgn baper ya wkwkwkwk :v
Keep vote+ment ya.

Continue Reading

You'll Also Like

460K 31.6K 40
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
15.5M 874K 28
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...
9.7M 880K 51
#1 In Horor #1 In Teenlit (20.05.20) Tahap Revisi! Vasilla Agatha yang dijauhi orang tuanya dan tak memiliki teman satupun. Dia menjalani setiap har...
5M 920K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...