Kelompok Yerim, Jeongguk, Seulgi, dan Taehyung sudah selesai bagiannya. Lalu, setelah istirahat selama satu jam nanti saatnya Mark dan anggota kelompoknya yang take. Masih ada tiga puluh menit menuju syuting.
Mark duduk dan menunggu anggota lainnya selesai di-makeup, tidak berani bermain ponsel mengingat dirinya adalah patisserie baru yang muncul di TV Korea.
"Apa kalian sadar kita satu-satunya kelompok yang tidak memiliki anggota perempuan?" ujar Kang Younghyun sesaat setelah stylist mereka selesai merias semua anggota kelompok tiga.
Jaebeom mengangguk. "Ya, hanya kelompok tiga yang tidak seimbang."
Mark terkekeh mendengar keluhan dua orang itu. Kalau dipikir benar juga, hanya mereka yang tidak memiliki anggota perempuan.
"Baik di kehidupan nyata dan di variety show, aku sama-sama tidak memiliki pasangan. Mengenaskan, bukan?" Younghyun meratapi dirinya sendiri, berceloteh tentang nasibnya di umur matang tapi belum memiliki pujaan hati.
"Kau memang mengenaskan, Hyung." Jaebeom buka suara. Mark ingin tertawa kencang tapi berhasil dia tahan - akan memberi kesan buruk kalau junior menertawai senior-nya.
"Seperti tidak punya kaca di rumah," ujar Younghyun menanggapi lelucon Jaebeom.
Younghyun dan Jaebeom sering bertemu di berbagai variety show memasak, kemudian mulai bertemu secara pribadi. Bisa dibilang, Younghyun adalah senior yang paling dekat dengannya.
"Sejujurnya, aku ikut ini sekalian mencari pasangan. Bukan tujuan utama, sih, tapi ya kalian pasti mengerti sambil menyelam minum air, kan?"
Mark tertawa lepas. Sungguh, tidak bisa ditahan. "Kau lucu, Hyung," ujar Mark yang akhirnya memberanikan diri bergabung dalam percakapan. Oh tentu tidak langsung menyapa seperti ini, maksudnya Mark sudah menyapa semua anggotanya dan berkenalan sebelumnya.
"Aku masih normal, Mark."
"Maksudku-"
Younghyun serta Jaebeom tertawa. "Santai, Mark. Di sini semua santai saja, aku tidak semenyeramkan itu, tidak perlu menunjukkan muka pucat begitu."
Pintu terbuka, sontak Mark dan yang lainnya menoleh ke arah pintu dan mendapati Son Hyunwoo yang baru saja datang bergabung setelah dari toilet. Sehabis dirias, Hyunwoo mengeluhkan perutnya dan buru-buru menuju toilet.
"Perutku sakit sekali, sepertinya salah makan."
"Memang kau makan apa sih, Hyung?" Younghyun menjawab seraya menatap Hyunwoo yang memegangi perutnya. "Jangan bilang makanan yang diberi Jaebeom?"
"Enak saja! Memangnya masakanku masakan abal-abal."
Yang Mark lakukan hanya tertawa dan tertawa, sepertinya variety show ini akan dia habiskan dengan tawa yang bahagia.
__
"Aku lebih dulu." Jeongguk menatap Yerim nyalang, tangannya menghalangi jalan Yerim untuk masuk ke toilet.
"Tidak, Jeongguk. Jelas-jelas aku duluan. Kau bisa pakai toilet yang di bagian taman belakang," kata Yerim menyarankan. Tangannya sama sekali tidak ingin berpindah tempat untuk membiarkan Jeongguk masuk lebih dulu. "Ladies first, Han."
"Tapi jelas aku lebih dulu, Yerim. Jangan pakai perlindungan dibalik kalimat ladies first untuk tidak mengantre."
"Apa-apaan?! Jelas aku yang lebih dulu melangkah ke sini, Tuan Han."
Jeongguk berdecak. "Lepaskan tanganmu, Yerim. Aku serius."
Sebenarnya mereka tidak perlu rebutan seperti ini kalau saja Yerim tidak mendengar rumor toilet taman belakang ada penunggunya. Beberapa kru sempat heboh dan menceritakan pengalamannya. Meski tempatnya sangat terbelakang, tetapi tempatnya luas sekali, bahkan dipisah antara laki-laki dan perempuan.
Yerim hanya ingin buang air kecil dan toilet di samping kanan rumah alias toilet kedua yang terdekat dari lokasi syuting sudah penuh dengan anggota dan kru lainnya yang ingin mandi. Pasti akan lama kalau menunggu di sana sedangkan Yerim hanya ingin buang air kecil.
"Tidak akan. Aku duluan." Yerim masih mempertahankan posisinya.
Sial, kenapa juga toilet bagian kiri rumah hanya ada satu? Siapa sih yang menggambar desainnya? Kenapa tidak adil begini?
"Kuharap kau segera melepaskan tanganmu. Aku tidak tahan, Yerim, kumohon lepaskan tanganmu."
"Aku juga! Maka kuharap kau yang lepaskan lebih dulu, Jeongguk."
Tanpa mereka sadari, sebenarnya mereka sudah merasa dekat satu sama lain dengan memanggil nama tanpa embel-embel ssi. Mungkin mereka tidak menyadari, tetapi Seulgi yang berada tidak jauh dari sana menyadari interaksi love-hate mereka.
"Kalian tidak akan selesai sampai tahun depan kalau tidak ada yang mau mengalah." Choi Taehyung entah dari mana tiba-tiba muncul.
"Aku mengalah pada si kecil ini? Tentu tidak."
Yerim menatap wajah Jeongguk garang. Si kecil katanya? Menyebalkan!
"Apa kau takut, Jeongguk?" Manik hazel-nya bertemu dengan manik Jeongguk yang legam. Ada kemarahan di masing-masing manik mereka, tetapi tatapan Yerim melembut – lebih tepatnya mengejek. "Soal rumor penunggu toilet di taman belakang, kau takut kan?"
"Mana mungkin." Jeongguk memutar bola matanya, lantas tersenyum mengejek. "Kau sendiri kenapa memilih di sini padahal di sana kosong, Nona Yerim?"
Urat di lehernya menegang, antara kesal atau menahan mimik wajahnya. "Kau sudah tahu jawabannya, Jeongguk. Sama sepertimu, aku ingin buang air kecil."
"Kalau begitu biarkan aku duluan," ujar Jeongguk. "Aku tidak akan lama."
"Tidak mau! Aku sudah tidak tahan, sungguh!" ujar Yerim setengah merengek. "Kumohon, Jeongguk. Aku duluan, ya?"
"Baiklah. Oh, Sutradara Park?!" Yerim segera menoleh sesaat setelah Jeongguk berteriak menyebut Sutradara Park, lalu menyadari tindakan bodohnya.
"YA! HAN JEONGGUK SIALAAAN!"
Dari dalam toilet, Jeongguk tertawa puas. Kalau bodoh akan tetap bodoh, bukan? []
Aku nggak percaya aku up lagi... saking jarangnya up😂
Gimana? Apa udah baper? Sepertinya belum, perjalanan kita masih panjang di book yang full dengan romance💃
Akhirnya bias-biasku berkumpul di satu book, ada young k, mark, jungkook🙌🏼 young k sengaja aku bikin jomblo karena dia sama aku:D
Kalian tim Yerim Jungkook atau ... tebak sendiri deh hehehe.
See you♡
Love,
Deer.