.
.
.
.
.
.
.
.
_________________
"Aleana, anakmu perempuan..."
Aleana? Siapa?
"Cantik sekali..."
Iyalah cantik, yakali ganteng anjirt.
"tapi warna mata nya..."
Kenapa sama warna mata nya?
Gue bisa mendengar suara menghela nafas gusar, gue dimana sih anjir!
"Mata nya mirip yang mulia Claude, Aleana. apa yang harus kau lakukan?"
Hah? Claude saha? Nama Claude teuh banyak kampret-
Gue nyoba gerakkin tangan, tapi...KOK TANGAN GUE MUNGIL BANGET?!
Gue mencoba mengamati sekitar, mata gue langsung terpaku dengan seorang Wanita bersurau Perak yang tengah tersenyum ke arah gue.
Anj, ada Malaikat nyasar cog-
Wanita itu mengusap kepala gue, hangat sekali banget jujurly ga boong.
"aku akan melindungi Putri ku, Syala."
Suara lembut banget buset-
Wanita yang gue ketahui nama nya Aleana itu mencium tangan gue yang tampak sangat mungil.
oke, gue bisa menyimpulkan bahwa Aleana ini adalah ibu.
tapi kok bisa? ibu kan sudah meninggal, apalagi ibu tidak secantik itu.
Maaf ya bu, anakmu yang cantik ini hanya berbicara fakta.
dan juga kenapa gue bisa jadi bayi lagi?
UMUR GUE UDAH 20 TAHUN, BANGS4T-
Dan satu hal lagi.
Tadi kan gue melihat langit bukan atap.
"lu mati suri."
NGANA SAHA?!
"Gue Jeya jeya kyun~, penulis tercinta mu hehe"
Jeyatod? Serius lo?
"Rill Jeya nih deck, no fek fek. btw nama gue jeya, bangs4t-"
Gaul juga lo.
"Maksud loe apa ya b1tch?? Gue ga sekuno itu ya bangs4t,"
Dack deck dack deck, gue lebih tua daripada lu ya.
"Kita cuma beda 2 hari."
Oh ya, lupa. hehe-
"mengsori deck, hehe- oh ya, gweh disini mau ngasih tau kenapa lu bisa jadi cebol binti to- ekhem... jadi bayi gini."
Lo mau ngatain gue tolol, ya?
Ngajak baku hantam bilang deck!
"Ampun suhu,"
Tch, lanjut.
"oke, jadi lu mokad gegara ketabrak Truk-kun, dan masuk ke Manhwa Who Made Me a Princess. selamat!"
... Demi apa? BANGS4T-
"Tolong bertenang, jadi gue yang mindahin lu kesini gegara secara sepihak lu kan Mokad saat mau beli novel terbaru gue, maapkeun~"
Perasaan gue tidur aja, kagak mokad dah.
"NGAWUR!! Delirium lu kambuh anjir, mana lu tau kalau lu ketabrak Truk-kun"
Santai dong, ngegas amat loe.
terus tentang Emak gue ini gimana?
"Emak loe yang mana?".
YANG DIDUNIA INI, ANJ-
"Santai dong, ngegas amat loe."
Sialan.
"Oke ngab, jadi gini. lu tau kan semenjak Dikhianati sama Emaknya Jennette, si Klod jadi suka main ceue kan? nah Emak lu itu salah satu ceue yang di grepe-grepe ama Klod, tapi bukan berarti Emak lu lachur. NO BIG NO. itu karena ketidaksengajaan, ya gegara si Klod nya napsuan sih. Syaiton emang anaknya."
Ceritainnya yang jelas n detail dong, gue kagak paham anying.
"Lu toxic bener gwehj liat-liat."
Serah gue lah.
"Yayayayayaya, Jadi awal nya itu Emak lu itu lagi dagang Apel di pasar, eh anjrot daku keingat Mbak Op. ah! lanjut. terus tuh saat itu si Klod lagi jalan-jalan gitu, terus ngeliat emak lu. nah jadi si Klod mutusin buat beli Apel emak lu, gak! semua Apel emak lu. terus tuh si Klod pergi ninggalin emak lu yang lagi bahagia, nah saat emak lu pulang Emak lu cerita semua nya ke warga desa tempat lu tinggal sekarang, tanpa emak lu ketahui bahwa dia diikuti sama klod. Malam nya saat Emak lu lagi ngobrol-ngobrol sama warga, batiba Klod datang dan narik tangan emak lu. awal nya mau diceg----"
Stop, lu mending nafas dulu deh.
Kasian gue liat lu bengek gitu.
"Oh ya, gue lupa napas. oke lanjut, terus tuh mau dicegah sama Kepala desa tapi lu tau Klod itu Raja kan? nah semua nya takut, jadi mereka cuma pantengin emak lu yang memberontak di genggaman klod, dan terjadilah grepe-grepe yang dipimpin sama Klod. besok nya Klod pergi ninggalin Emak lu yang nangis, dan itu membuat semua orang kasihan. jadi se rw pada nenangin emak lu, dan gitu deh..."
Jadi kesimpulannya...GUE ANAKNYA KLOD????!!!!
"benar, selamat kamu gak dapat apa-apa"
ANJJJJJJ, PADAHAL GUE MAU JADI BININYA!!
"NGAWUR LOE ANJ-"
Itu cita-cita gue dari Rahim ya deck.
"Lu baca Sibap baru 4 bulan yang lalu."
Serah loe, gue capek.
Oke oke jadi kesimpulannya gue ini anak nya Klod yang tidak diketahui, gitu? maksud gue, Mama gue disini itu gak diketahui Dunia kecuali warga desa kalau dia punya anak yang termasuk darah dagingnya Klod?
"Betul, selamat anda tidak dapat apa-apa."
hah...Si Klod anj, bukannya tanggung jawab malah ninggalin gitu aja. awas aja kalau ketemu, gue cabik-cabik lu.
"Sekarang lu udah tau semua nya? kalau gitu gue pergi dulu ya, bye bye"
EH JEYAK, TUNGGU DULU!! GUE GAK PUNYA KEKUATAN GITU?!!"
"Ada, Naga penjaga turunan emak lu, dan sekian terima cintanya Kenma, bye."
Ga niat amat, but Thanks.
Sekarang, dan seterusnya, ayo cari Klod buat di cabik-cabik.
Selamat datang dunia penuh keajaiban.
•
Asyala, Aleana dan Wanita lain yang membantu persalinan menatap geli [Name] yang sedari tadi tertawa dan merengut sendiri.
Sesekali mereka tertawa geli melihat tingkah lucu [Name] yang baru saja lahir 1 jam lalu itu.
"Jadi siapa nama nya, Aleana?" tanya Asyala ke Aleana yang sedang mengelus kepala putrinya.
"[Name] Lilithiya."
"Aleana Lailathiya dan [Name] Lilithiya? Cantik sekali, ya. " kekeg Asyala belum merasakan janggal sedikitpun.
"ya! Sungguh indah" sahut Saudara dari Asyala, Osyela.
Namun, mereka dikejutkan oleh suara tangis [Name] yang sedang memandangi Aleana.
Merasa ada yang Aneh, Asyala langsung menyuruh Osyela untuk menenangkan [Name] kecil.
Sementara Asyala memeriksa Aleana, [Name] kecil masih belum berhenti menangis.
Tangan mungil nya mencoba menggapai Aleana yang terbaring di kasur.
Tangis nya semakin mengencang kala melihat Asyala menutup mulut nya dengan air mata berurai.
"Ada apa kakak?" tanya Osyela ragu.
"A─Aleana, sudah tiada"
Mata Osyela membola, tangis [Name] semakin mengencang.
Dengan Air mata yang masih turun, Asyala mengambil alih gendongan [Name] dan menenangkannya.
Walau sebenarnya tak mempan, tangis bayi kecil itu tambah menangis.
Seperti tau bahwa Mama nya telah meninggalkannya.
'Do you get dejavu, [Name]? Hahaha, yes." batin [Name].
Osyela keluar dan memberi tau warga desa. Dan reaksi mereka sama, mereka menangis.
Apalagi saat mendengar suara bayi yang tambah mengencang, kasian sekali bayi kecil itu.
Mereka turut berduka, segera mereka membantu proses pemakaman.
Didalam, Asyala masih sibuk menenangkan [Name] yang menangis.
Namun mata nya terpaku pada liontin yang sering digunakan Aleana.
'Ana...'
____________________
Saat Aleana dipemakaman Aleana pun, [Name] masih menangis.
Asyala butuh waktu 2 jam untuk membuat [Name] kecil tenang dan tertidur.
Asyala masih sibuk memandangi wajah bayi kecil di tempat tidur nya.
Wajah bayi kecil itu sembab akibat menangis selama 3 Jam.
Bayangin saja, 3 Jam kawan mewek apa kagak bengkak itu mata.
Asyala mengelus kepala bayi kecil itu, dan mengecup dahi nya.
"Selamat tidur, [Name]"
________________
Syuhh!
Dak!!
"Kerja bagus, [Name]. Busur mu tepat sasaran lagi, hebat sekali." puji wanita cantik kepada seorang gadis kecil berusia 4 tahun.
Gadis bersurau perak itu menoleh, mendapati Asyala yang sedang memegangi gelas.
Surai Perak itu bergerak mengikuti arah angin, membuat nya sangat menawan ditengah cahaya matahari.
Mata Biru nya berbinar, Tangan mungil nya mengangkat Panah nya keudara.
"Ya, [Name] memang hebat" ucapnya membuat Asyala terkekeh.
Ini dia [Name], usia nya sudah 4 tahun sekarang.
Dia dirawat warga desa semenjak Meninggalnya Aleana.
Gadis kecil itu terkenal ramah, ceria dan baik kepada semua orang.
Sifat nya mirip dengan Mama nya, Aleana.
Dan terkenal dengan kemampuan berpanah dan berpedang nya.
Tambahan, gadis kecil ini pintar berkuda.
Dan berpindah dari pohon satu ke pohon lain adalah kesehariannya.
Anggap aja dia itu tarzan, awowkwk-
Gadis kecil itu belajar pedang dan panahan saat berusia 3 tahun.
Dia bilang agar bisa melindungi diri nya sendiri, orang-orang yang dia sayangin, dan desa.
Mengingat hanya tubuh nya saja yang berusia 4 tahun, tapi jiwa nya yang sekarang 24 tahun.
Tentu nya dia menjadi gadis yang cepat tanggap, kawan-kawan.
"Lihat, wajah mu kotor sekali" ucap Asyala mengusap wajah [Name] yang kotor karena debu dan tanah.
[Name] hanya tertawa, senyum nya sungguh manis.
"Asya tau tidak?! Tadi [Name] bermain dengan Raven!" ucap [Name] antusias.
[Name] nih boss, anti cadel-cadel klub.
Raven, serigala yang dia obati saat berusia 3 tahun.
Ya dengan bantuan nya yang bisa berbicara dengan Hewan, memudahkan gadis pindahan dimensi itu untuk berteman dengan Hewan dihutan.
Gadis hutan.
"Benarkah? Raven tak melukai mu kan?" tanya Asyala dibalas gelengan dari [Name].
"Gale juga, tadi dia bertengkar dengan Raven!" Oceh [Name].
Asyala tertawa geli melihat nya.
"itu menandakan mereka akur, [Name]" sahut Asyala.
"tapi [Name] tak merasa bahwa mereka itu Akur, Asya" balas [Name].
Asyala terkekeh, "Mungkin karena Gale itu Elang, dan Raven itu Serigala. makanya [Name] merasa mereka tidak akur karena kedua nya berbeda, walau sebenarnya mereka itu akur dengan cara bertengkar" ucap Asyala.
[Name] mengangguk paham, "Mungkin saja" balasnya.
ya, Labil memang.
Mau bagaimana pun dia tetap berusia 4 Tahun walau jiwa nya berusia 24 tahun.
Labil, memang labil.
"kau ini..." ucap Asyala mencubit pelan hidung mancung [Name].
[Name] tertawa geli dibuat nya, ditengah kebahagiaan kecil itu, muncul perasaan tak enak di hati [Name].
"Asya, boleh [Name] pergi?" tanya [Name].
Asyala memasang wajah heran, "Ada apa, [Name]?" tanggap Asyala.
"[Name] rasa Raven dalam bahaya" balas [Name].
"Kalau begitu pergilah, jangan sampai terluka." sahut Asyala membuat [Name] antusias.
"Baik, terima kasih Asya." ucap [Name] mengambil Panah dan busur nya, tak lupa dia memakai Jubah pemberian Asyala.
"ya, sama-sama" sahut Asyala.
[Name] melompat ke atas pohon, terilihat sulit bagi anak lain. tapi tidak untuknya.
"Aku akan pulang secepatnya" ucap [Name] melompat ke pohon selanjutnya, meninggalkan Asyala yang tertegun mendengar nya menggunakan kata 'Aku' bukan '[Name]'.
________
'Ku harap Raven baik-baik saja, Mana lagi si Gale ini?' batin [Name] terus melompat dari pohon ke pohon, udah cam ninja aja moms.
Sedetik kemudian muncul Elang, Elang itu terbang di sisi [Name].
"Ada apa dengan Raven?" tanya [Name] ke Gale.
"Si Serigala bodoh itu sedang melindungin Thala dari para Bangsawan" balas Gale.
"Bangsawan? tumben sekali." sahut [Name].
"uhm, jarang sekali Bangsawan lewat disini" sahut Gale.
"dimana mereka?" tanya [Name] menatap Gale.
"Tuh didepan," balas Gale membuat [Name] menoleh dan mendapati seekor Serigala dan seekor kuda sedang ditodongin pedang.
[Name] menambah laju lompatnya, saat sudah sampai dia memilih berada diatas pohon dengan Gale di pundaknya.
"Raven, Thala, Berhenti bermain-main."
Suara itu sontak membuat semua nya menatap ke arah pohon.
Tubuh kecil tertutup jubah itu membuat semua nya heran, karena kedatangannya sungguh tidak terduga.
Gale terbang ke arah Raven dan mematuk kepala nya seolah berucap, "Bodoh, sungguh Bodoh!"
dan dibalas Raven dengan mencoba mencakar Gale dengan cakar nya seolah membalas, "Berisik kau, Burung bodoh"
Sama-sama bodoh.
Sementara Thala, dan [Name] memandang sweatdrop ke arah kedua nya.
"hei, jangan berdebat. kalian tidak lihat kalian sedang dalam situasi seperti apa sekarang?" celetuk [Name] dengan nada jengah.
Raven dan Gale menjadi tenang, dan itu membuat para pengawal itu Tertegun.
Terutama Pria bersurau Emas yang berada didalam kereta.
'Menarik' batinnya sebari menatap [Name] yang berada di atas pohon.
Duh, kata-kata keramat.
•
.
.
.
hai !