______________
.
.
.
.
.
.
.
._________________
"Weh Jamal,"
"AAAAAAAAAAAA-..."
Slay~
"weh santai bro, kok teriak?!" kaget [Name].
Kesambet apaan dah si makhluk bersurai coklat didepannya ini sampai ia teriak kayak bang shaleh.
Alan menatap gadis itu sini, "Kamu nanya kenapa aku teriak?? PIKIR AJA SENDIRI!!" pekik pemuda itu kesal.
[Name] speechless.
"Pms kah deck?" tanya [Name] dibalas pelototan oleh Alan yang tiba-tiba badmood.
"Bapakmu pms."
Loh? Klod??¿¿
[Name] terkekeh pelan lalu duduk disebelah pemuda itu, "Jalan kuy" ajaknya.
"Kemana?"
"Ke akhirat."
Pletak!
"WOI, KDRT INI WEH KDRTTTTT!" teriakkan [Name] terdengar usai kepala nya di tampol sayang oleh Alan.
"Stop ngawur, [Name]. Cape aku tuh," curhatan hati Alan pun terdengar.
Cape banget jadi Alan yang harus menghadapi kelakuan [Name] yang astagfirullah bikin sinting.
"Bercanda doang lho, aku tadi mau ngajakkin ke Tetalia bentar." ucap gadis itu sambil menyomot pisang dikeranjang Alan.
"Ngapain?"
"Bundir,"
"MULAI YA!"
"CANDA WOI!"
"YA TERUS NGAPAIN?!!"
"BERENANG COY!"
"Oh? Oke, ayo."
[Name] mengusap dadanya berusaha sabar, "Ya Tuhan kuatkan lah saya menghadapi teman tak berperikemcan ini."gumamnya.
Padahal yang paling lelah itu Alan, cuma gatau nih [Name] kenapa merasa paling lelah.
Padahal kerjaannya cuma nongki di hutan doang.
+ nyomot pisang warga.
Sekian terima naik gaji.
"CEPETAN!"
[Name] kaget, "SABAR WOI, SABARRRR" teriaknya.
"Stop, gwehj caoek cog" -nem
•
.
.
.
YOU ARE READING
𝐌𝐄𝐌𝐎𝐑𝐈𝐄𝐒┊who made me a princess
Fanfiction║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ 𝙨𝙘𝙖𝙣𝙣𝙞𝙣𝙜 𝙘𝙤𝙙𝙚... ❝ 𝐊ata bapak gue sih, jangan terlalu percaya sama cowok karna kebanyakkan dari mereka itu bejad. Ya, gue sih percaya aja, kan bapak gue juga 𝐁𝐄𝐉𝐀𝐃. ❞ Sesuatu yang jelas pun akan terlihat gelap jik...