P R A G M A ✓ (TERBIT & LENGK...

By siskafbnrti

14.6M 1.4M 201K

"Papaaaaa!!" Sontak mata Damares membulat sempurna saat gadis kecil itu meneriaki nama 'Papa' menatap mata mu... More

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 51
Bab 52
Bab 53
Bab 54
Bab 55
Bab 56
Bab 57
Bab 58
bab 59
bab 61
Bab 62
Bab 63
Bab 64
Bab 65 ending
Epilog atau extra part?
TBO NOVEL PRAGMA
PRAGMA COMEBACK 🥳

Bab 60

177K 18.5K 1.4K
By siskafbnrti

Hari ini adalah ulangan terakhir dan tampak Gempano sudah selesai duluan dari yang lain dan nilai nya tidak ada yang jelek. Semua di angka sempurna.

Mencoba berinteraksi dengan emas di dalam hidungnya. Gempano terlalu asik ngupil tak sadar jika Mel menunggu-nya di luar kelas, menatap dengan kepala yang menggeleng.

"Jorok lo! Noh dilihat sama Mel!" tegur Bayu.

"Gue gali emas sendiri! Lah lo? Gali emas dibantu Yuni!"

Ketika pengawas menyuruh mengumpulkan jawaban. Gempano dengan semangat mengumpulkannya, dengan sengaja ia menabrak bahu Damares cukup keras.

"Sorry bro. Dunia ini keras, sama kayak gue yang lagi berbunga-bunga," ucap Gempano seolah-olah dia sedang ngerap.

Damares menanggapi dengan gelengan kecil saja.

"Jorok banget sih Pano!" sungut Mel.

"Lo dengarkan Mel manggil gue Pano. Panggilan kesayangan dia, PANO." mengeja di akhir kalimat, berbangga karena ia bisa memiliki Mel.

"Lebay lo!" tukas Jenisha kasar.

"Digantungi Gibran 'kan kasihan lo. Sih Seno sok milih Fika lagi!" timpal Gempano.

"Jangan ngurusin hidup orang!" seru Mel tak suka.

Seno menatap Jenisha yang tertawa tak lama Fika pun datang mengajak Seno pulang. Tersenyum manis agar Damares melirik-nya.

"Hai, Auva," sapa Fika.

"Hai," balas Auva melirik tak suka Fika.

"Aku ikut kamu tour 'kan?" tanya Fika pada Seno.

"Iya kamu ikut aku tour jadi pasangan aku," jawab Seno mengelus pipi Fika dengan sayang.

"Auvaaa!! Astaga, entah tiba-tiba gue jadi kangen banget sama lo!" heboh Gempano memeluk Auva sangat erat.

Damares langsung menarik telinga Gempano yang berani-berani nya memeluk istrinya tanpa izin.

"Tarik yang kencang, Dam! Sampai putus juga nggak papa!" kompor Mel membela Damares.

"Sok kangen!" ketus Auva pada Gempano.

Auva dan Gempano sudah dekat sejak lama. Karena lomba olimpiade selalu bareng-bareng dan dulu waktu awal masuk SMA. Auva dan Ranayya suka bermain dirumah Gempano yang tidak mewah seperti sekarang.

🐈

"Mama sama Papa mau tour pakai motor ke bandung hati-hati ya." pesan Ranayya saat melihat Mama-nya memasukkan baju didalam tas hitam.

Ia pun menghampiri Damares yang berbaring di atas kasur. "Papa jagain Mama ya. Jangan sampai Mama capek dan lecet sedikitpun. Rayya bakalan pergi sama Opa ke london setelah Mama sama Papa pulang. Opa ngajak-nya sama-sama aja. Papa nggak lama 'kan?"

"Enggak sayang. Cuman dua hari aja di bandung. Habis itu Papa sama Mama pulang kita liburan bareng sama Nenek Ani juga." Damares mencium gemas pipi Ranayya.

Ranayya duduk di atas perut Damares saat Auva menghampiri dan berbaring di samping Damares.

"Rayya yang baik-baik disini jangan minta aneh-aneh sama Opa," kata Auva menoel hidung anaknya.

Ranayya berpindah berbaring di atas dada Auva. "Kata Opa nanti kalo Rayya sekolah kayak Mama. Bakal dibeliin mobil dan dibeliin apartemen di dekat sekolah."

"Nggak masalah asal bisa jaga diri."

Damares mengusap kepala anaknya dengan sayang. Mengecup geram pipi istrinya dan sempat-sempat nya ia menggigit pipi Auva membuat wanita itu memekik.

"Maaf," lirih Damares dan mengusap pipi Auva.

"Emang pipi Mama makanan?" tanya Ranayya.

Damares pun bermain bersama anak dan istrinya. Diluar lagi hujan dan lebih enaknya menonton televisi, menutup semua tirai jendela dan mematikan lampu. Seperti di bioskop saja, lebih enaknya rebahan ini mah.

🐈

Berkumpul di basecamp Neriozator dengan pakaian ala anak motor baik perempuan dan laki-laki. Semua membawa pasangannya. Perwakilan hanya 20 orang saja setiap anggota geng motor.

"Langsung ke basecamp Bang Roy!" teriak Gibran mengintruksi.

Semuanya pun menaiki motor. Damares menyuruh Auva memakai sarung tangan juga seperti dia.

Menarik tangan Auva memeluk dirinya erat. Kemudian Damares, Gibran dan Athaya yang memimpin di depan.

Menuju basecamp Bang Roy yang mulai ramai berdatangan para anak motor lainnya.

"OKE SEMUANYA UDAH HADIR DISINI 'KAN?"

"SUDAAAAHH!!"

"BAIKLAH KITA AKAN MELAKUKAN PERJALANAN YANG PANJANG DARI JAKARTA MENUJU BANDUNG!!" teriak Bang Roy mengintruksi mereka.

Auva pun banyak dapat teman disini. Pandangan Nigel tak lepas dari Auva begitu pun Ferdy yang membawa Indri bersama-nya.

"Lo nggak mau nyakitin Auva. Tapi lo sendiri yang sakit!" cetus Indri bersandar pada motor Ferdy.

"Gue ngajak lo karena gue nggak punya pasangan! Bukan buat komentar hidup gue!"

"Terserah lo! Gue tau kalo Nigel juga suka sama Auva."

Ferdy langsung menoleh pada Indri. Bagaimana gadis ini mengenali Nigel.

"Gue kenal sama dia. Dia yang nolongi gue saat di serang sama anak tiger, dan lo lihat tour ini nggak bakalan sesuai dengan ekspetasi lo sendiri!"

"Apa yang lo rencanain!" sentak Ferdy.

"Gue nggak rencanain apapun! Tanyakan sama Nigel. Apa yang ada di otak lelaki itu!" Indri menunjuk Ferdy tajam.

Nigel melambaikan tangannya pada Indri dengan memberikan tatapan genitnya. Ferdy melihat keduanya.

"Gue suka cara Nigel. Diam tapi pasti!"

"SEBELUM PERGI KITA POTO DULU!!

Mereka pun mulai berpoto. Mengambil kenangan.

Jagat menghampiri Damares. Mengulurkan tangannya. "Selamat pernikahan kalian berdua ya. Gue tunggu pesta nya aja. Maaf nggak hadir karena penjagaan selatan di bobol terus."

"Nggak papa Bang Jagat. Semoga langgeng sama Viona."

Mereka bertos ria ala anak geng motor. Auva tersenyum pada Jagat dan menyalami punggung tangan Jagat.

Jagat memang dekat sama Damares begitu juga Roy.

Mereka mulai melakukan perjalanan menuju ke bandung yang memakan waktu 4 jam lamanya.

Jalanan dipenuhi oleh kelima geng motor yang di pimpin ketua raja jalanan. Naungan geng motor mereka menguasai jalanan.

Tak heran jika bendera setiap geng motor berkibar kibar di waktu yang tepat saja. Ada yang sambil bernyanyi membawakan lagu kebanggaan mereka.

Auva mengeratkan pelukannya pada Damares begitu juga Mel pada Gempano.

"Pano, yang kita lakukan disana apa?" tanya Mel sedikit berteriak.

"Bersantai Mel. Sharing-sharing dan mempererat pertemanan. Karena yang ikut semuanya musuh nggak ada teman!"

🐈

Perjalanan yang lumayan jauh dan mereka hanya berhenti sebentar di sebuah supermarket saja.

Sampai di tempat tujuan. Villa yang selalu mereka pesan selain luas disini sangat banyak kamar layaknya sebuah hotel. Hanya saja ini bukan gedung dan ads lantai satu saja.

"Mau minum?" tawar Mel membawa sebotol air mineral untuk Gempano.

Bayu yang sedang bersantai di dalam kamar pun keluar sembari bersiul. Gempano mengambil air itu di tangan Mel dan meneguknya.

"Aku capek nyariin kamar kamu. Batas kamar perempuan dan laki-laki jauh banget," keluh Mel.

"Biar nggak ada yang buat macam-macam. Diruang utama itu isinya pemimpin jalanan dan kamar ketua. Mereka boleh sekamar sama pasangan mereka dengan satu hal. Tidak berbuat diluar batas."

Mel mengangguk ngerti dengan penjelasan Gempano. Tiba-tiba Gempano berbaring di paha Mel memejamkan matanya membuat Mel tersentak.

"Bentar aja, Mel. Gue capek."

Mel pun membiarkan Gempano memejamkan mata. Perjalanan lumayan jauh dan mungkin Gempano capek membawa motor. Karena semua langsung beristirahat dikamarnya.

"Pano, kamu seriuskan dengan ucapan kamu?" Mel memastikan.

"Kamu cinta pertama dab terakhir aku, Mel. Dari awal MOS aku suka sama kamu. Tiga tahun aku ngejar kamu dan nggak akan aku lepas gitu aja. Perjuangan aku buat dapetin kamu itu susah."

Gempano membuka matanya menatap Mel yang sedari tadi menatap dirinya. Mel takut saja nanti Gempano pergi. Banyak kan diluaran sana pacaran bertahun-tahun dan nikah sama orang lain.

"Apa yang kamu khawatir 'kan. Mama sama Papa aku juga udah tau siapa kamu. Calon ibu dari anak-anak aku nanti, cucu-cucu mereka," tutur Gempano lembut.

"Ck, aku lapar! Makanya kesini bukan buat nemanin kamu tidur!" kesal Mel.

Gempano terkekeh pelan. Kemudian bangkit dan memakai jaketnya. Menarik lembut tangan Mel.

"Mau makan 'kan. Ayo," ajak Gempano.

Mel memanyunkan bibirnya. Masa harus di kasi tau sih baru di ajak. Mel nggak akan mau susah-susah nyari Gempano kalo sedang tidak lapar begini. Karena ia sekamar dengan Yuni yang tak tau daerah sini.

"Oh tour ini udah lama 'kan? Dan tahun-tahun lalu siapa pasangan kamu!" sungut Mel.

"Pasangan aku Gita. Adik sepupu aku yang pindah sekolah ke korea. Dia pindah setelah aku naik kelas tiga. Nggak usah cemburu gitu, ayo!"

Gempano pun membawa Mel kedalam pelukannya. Mengusap punggung gadis itu dan mengecup lembut dahi Mel.

Ia pun mengajak Mel mencari makanan diluar Villa.

-JAGA JARAK KEMATIAN-


SEE YOU

Continue Reading

You'll Also Like

3.3M 518K 63
Nemu anak? Loh, yang tanggung jawab siapa dong? Putra Allard Aditama. Pangillanya Allard, bukan Putra maupun Tama. Si brandalan yang sialnya sangat t...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.9M 91.5K 40
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
3.1M 246K 68
"Kopi sama susu aja bersatu, masa kita enggak?" *** Dewa, mendengar namanya saja mungkin sudah tidak asing la...
2.3M 297K 59
"Zizel ini kenapa lo ninggalin celana dalam gua? kenapa nggak sekalian lo cuci!" cecar Maclo memperlihatkan celana dalam berwarna biru yang ia pegang...