udah tau kan kalo argasa atau jongho ini naksir sama si sulung bratadikara. seribu cara jongho lakuin biar bisa deket sama yeosang.
kayak sekarang, jongho lagi nemenin yeosang belajar. nggak, mereka gak kemana-mana. bahkan mereka ada di kamar masing-masing. iya, mereka video call.
padahal biasanya jongho jam segini lagi asik main game, atau ngegenjreng gitar di balkon. dan sekarang kebiasaannya itu berubah jadi nemenin yeosang. entah sekadar chattingan, telfonan, atau video call kayak gini.
"kak rana."
"kenapa, ga?"
di layar hape jongho, keliatan muka yeosang. karena sebelumnya yeosang nunduk.
"kak rana gak ngantuk?" tanya jongho. yeosang ngegeleng pelan, "nggak. aku udah terbiasa belajar lama sih. kamu bosen ya? atau udah ngantuk?"
"ngga kok. gimana bisa bosen, orang aku cuma ngeliatin muka cantik kak rana doang, dan itu gak bikin bosen, malah ketagihan," kata jongho.
"najis, malah gombal," celetuk yeosang, ngelanjutin tulisannya. jongho ketawa ganteng pas ngeliat ekspresi yeosang yang malu-malu itu.
"mau aku nyanyiin gak, kak?"
"emang kamu bisa nyanyi?"
"yeh, kamu gak tau aja. aku ini lolos audisi idola cilik tau, kak. tapi, aku gak ikut karantinanya, males banget jauh dari mama," kata jongho, dia mundurin kursinya buat ngambil gitar di kasurnya.
"mau dinyanyiin lagu apa?" tanya jongho.
"terserah kamulah, arga. kan kamu yang mau nyanyi."
"aku ada lagu yang cocok buat kak rana, kebetulan aku hafal chordnya," jongho mulai petik senar gitarnya. sedangkan yeosang benerin posisinya, dan udah gak nulis. mau fokus dengerin nyanyian dari jongho.
"sejak jumpa kita pertama, kulangsung jatuh cinta. walau kutahu kau ada pemiliknya. tapi ku tak dapat membohongi hati nurani, ku tak dapat menghindari gejolak cinta ini."
sesekali jongho ngelirik ke layar, merhatiin yeosang yang nyaman denger nsuara jongho.
"maka izinkanlah aku mencintaimu, atau bolehkanlah ku sekedar sayang padamu. maka izinkanlah aku mencintaimu, atau bolehkanlah ku sekedar sayang padamu."
"boleh, arga."
petikan gitar jongho berenti karena suara yeosang yang tiba-tiba, jongho bengong, "gimana, kak?"
kedengeran suara kekehan yeosang, "aku tau kok, selama ini kamu gimana. aku tau, karena aku ngerasain hal yang sama, argasa."
jongho makin bengong, "hah? kak? seriously? ini gak boong kan?"
"nggak, argasa jongho. aku beneran," kata yeosang dari seberang sana. tiba-tiba layarnya item. yeosang disana kebingungan. kok mati.. yeosang pikir mungkin karena hapenya jongho lowbatt. jadi yaudah, yeosang langsung beresin buku-bukunya dan pindah ke kasur.
yeosang belum ngantuk sih, jadi dia main twitter dulu. sedikit ketawa ngeliat tweet dari wooyoung. 'kalo gak nyusahin bukan argasa jongho namanya, anaknya kayak babik emang.'
tiba-tiba ada telfon dari jongho, langsung aja yeosang angkat, "halo."
"turun deh kak, aku lagi ngobrol sama om saka," kata jongho abis itu dimatiin.
yeosang langsung bangkit dari tidurnya, terus ngaca bentar, agak kaget dan gak percaya sama omongan jongho, kali aja dia cuma ngeprank.
sampe di bawah, yeosang beneran nemuin jongho yang udah ngobrol sama ayahnya. yeosang sedikit lari, sambil teriak, "ARGASA NGAPAIN?!"
yang diteriakin cuma ketawa-ketawa, terus nengok ke hongjoong, "anak sulungnya, arga pinjem dulu ya, om. janji dibalikin tanpa lecet kok," kata jongho. hongjoong ngangguk, terus berdiri dan ninggalin mereka berdua.
sebelum bener-bener pergi, hongjoong ngomong ke yeosang, "anak ayah udah pada gede ya." abis itu ngusap kepala yeosang, dan ninggalin mereka berdua.
yeosang diajak keluar sama jongho. gak kemana-mana kok, cuma di halaman depan rumah hongjoong. duduk di taman berdua. belum ada yang mulai pembicaraan, keduanya masih asik sama keheningan yang ada.
yeosang sedikit kaget karena tiba-tiba tangannya disentuh sama jongho, atau lebih tepatnya digenggam sekarang.
"mungkin dalam pandangan kak rana, aku cuma anak kecil yang baru kenal cinta. dan aku gak menampik hal itu, karena bener. aku baru ngerti apa itu cinta. pas pertama kali kita ketemu, aku nemenin evan, dan kak rana nemenin kak aero. kak rana pas itu keliatan cantik banget, keliatan manis, walau kak rana yang sekarang lebih cantik dan lebih manis sih. tapi untuk pertama kalinya setelah ngeliat kak rana, aku tau gimana rasanya jatuh cinta."
jongho narik napas sesaat, ngegantung omongannya. tapi gak ada respon dari yeosang. pandangan yeosang cuma ke langit malam yang kebetulan lagi keliatan lebih cerah.
"aku itu tipikal orang yang mau sesuatu, harus bisa dapetin apa yang aku mau, kak. dan saat ini, aku mau kak rana jadi pacarku, aku gak terima penolakan karena aku tau kak rana juga gak ada nolak kan?"
omongan jongho berhasil buat rana noleh ke dia, tapi langsung buang muka karena bersitatap sama jongho. KAN MALU?!!
genggaman jongho makin erat, "iya kan, kak?" tanya jongho, kedengeran lebih nuntut. yang digenggam gak ngomong apa-apa, tapi dianggukin kepalanya.
"aku mau denger jawaban langsung dari kak rana," kata jongho. yeosang malah natap yang lebih muda sinis.
"kenapa?"
"BANYAK MAU!!"
jongho ketawa pelan sambil ngacak rambut yeosang, "iya udah, gak usah. yang penting kak rana jadi pacarku sekarang. jangan berpaling ke soke bahtera ya, kak."
yeosang makin cemberut, "dia mah pacar pertamaku. gak bisa aku gak pacaran sama dia," kata yeosang.
"tapi soke gak bisa peluk sama cium kamu tau, kak. sedangkan aku bisa, bisa bikin kakak lebih puas."
"argasa, anjing. kakak gue jangan di kotorin dulu!!"
suara mingi tiba tiba kedengeran, ternyata dia berdiri di depan pintu barengan sama san juga hongjoong. jongho langsung keringet dingin pas ngeliat hongjoong, tapi dia juga ngomong, "om saka, kak rana nya aku pacarin ya. kak rana gak bakal kecewa sama afeksi yang arga kasih kok, malah ketagih-aduh! iya kak maap jangan dicubit perut aku!!"
sedangkan hongjoong ketawa doang, anak-anaknya udah pada gede sekarang. udah ngerti soal cinta. ya, gapapa si. ini artinya mereka bisa multi-date kan????
agak gak nyambung tapi gapapa, yang penting arga-rana berlayar.
btw, soal vidcall itu aku terinspirasi dari vlive jongho tadi.
ohiya, lagu yang dibawain arga itu lagunya chrisye judulnya kala cinta menggoda.
timakasi<3