how to deal with the boys

jumpa pers

"yah, setel musik dong. sepi amat kayak kuburan," kata mingi. ya, sekarang mereka lagi di mobil.

"dari playlist ayah aja ya," usul hongjoong ditolak mentah-mentah sama ketiga anaknya.

"jangan, playlist ayah galau semua."

"jangan, nanti ayah nangis."

"ayah lagunya merana semua."

hongjoong kesel juga. ini anak dia, kok pada ngebully dia semua.

"durhaka ya kalian."

dengan santainya, mingi nyaut, "kalo gak durhaka, bukan anak ayah."

ya bener sih, batin hongjoong.

gak sampe setengah jam, akhirnya mereka sampe di supermarket biasa mereka belanja bulanan. mereka keluar dari mobil, berasa kayak F4, langsung jadi pusat perhatian.

ya emang sih, mereka gantengnya sampe ke sumsum tulang belakang.

bahkan, hongjoong yang udah kepala tiga menuju empat aja keliatan seumuran sama mereka.

mingi udah songong jalannya, udah kayak yang punya mall. sedangkan san, jalan barengan hongjoong sama yeosang.

kok mingi songong sendiri? hongjoong aja gak tau. itu songongnya mingi turunan dari siapa.

"tinggal aja deh, yah. malu kakak, yah."

"udahlah, ayah jujur aja sama kita. mingi bukan adek kita kan, yah?"

"hEH!"

ya, emang gitu. suka ngaca dua orang ini. padahal, kelakuannya mingi udah mirip banget sama hongjoong. mingi bukan anaknya. sia-sia doang olahraganya kalo hasilnya gak mirip.

akhirnya, mereka dibagi dua. yeosang sama san, mingi sama ayah hongjoong.

lagi enak-enak milih jajanan, tiba-tiba mingi berisik di groupchat.

assalamualaikum ughtea (4)

mingi sent a picture.

mingi : EEEEEE
mingi : c10h16
mingi : ada mantan
mingi : makin lama makin cakep

yeosang : itu evan?

mingi : yakan mantannya abang cuma evan doang
mingi : yang laen mah dianggep layangan doang

san : dmn tuh?

mingi : EEEEETTTT
mingi : qepo
mingi : tadi sih katanya mau ke tempat snack

hongjoong : kakak sama abang lagi ditempat snack kan?

yeosang : iya

mingi : eakkkk
mingi : jumpa pers dengan mantan

san : ayah

hongjoong : kenapa bang?

san : abang minta maaf yaa

hongjoong : minta maaf kenapa?

san removed mingi from the group.

yeosang : WKKWKWWKWK

hongjoong : mantap

"AYAH! KOK MINGI DI KICK SIH?!"

"udah ah, jangan berisik."

mingi akhirnya diem aja. mukanya cemberut.

lain mingi, lain san.

sekarang dia lagi ngeliat ke sekelilingnya. gak tau kenapa dia deg-degan.

"nyari mantan ya lu?" tanya yeosang. san ngegeleng, "buat apa?"

iya, bilangnya nggak. padahal batinnya lagi nanya sama dora dimana keberadaannya si mantan.

"udah ah, gamon mulu. ini kita belom selesai. ayo, cari lagi," akhirnya yeosang narik san buat ngelanjutin kegiatan mereka yang ketunda.

belum ada sepuluh menit, tiba-tiba ada yang nepuk pundak san.

"kak ero?"

"evan?"

iya. yang nepuk pundak san itu wooyoung. evano wooyoung, mantan terindah san.

"apa kabar, kak ero?" san mendadak freeze. soalnya wooyoung makin manis.

yatuhan, bahkan panggilan wooyoung ke san pas pacaran masih sama.

"baik. kamu gimana?" san nanya balik. wooyoung ketawa pelan.

"seperti yang kamu liat, kak. kamu masih sama ya, kak?"

san gak ngerti. maksudnya gimana coba?

"ha?"

"hahaha. gajadi."

san ngangguk. bingung mau ngomong apa.

"kamu sendiri?" tapi sebagai pria sejati san harus memulai pembicaraan.

"iya. tadi aku ketemu sama igi sama ayah juga."

(( ayah ))

kamu juga masih sama, yo. masih jadi menantu idaman ayah, batin san.

san ngangguk.

"duluan ya, kak. masih banyak yang aku cari."

"oh, iya. hati-hati."

"hm. bye, san. bye, kak yeo."

sial. san lupa kalo yeosang masih disini.

sepeninggalan wooyoung, san langsung nengok ke yeosang. ternyata yeosang lagi telponan.

"yah, san katanya gamon."

"astaghfirullah, fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan."

"tapi kenyataannya gitu kan?"

"iyasih."

ya gimana ya, wong mantannya secakep evano wooyoung, gimana mau move on.