SWEET IN YOU

By wishfordeer

7.9K 1.3K 435

Bae Yerim adalah seorang chef. Han Jeongguk juga sama. Keduanya berlomba-lomba meningkatkan prestise diri me... More

๋…ธํŠธ / notes
์‹œ์ž‘ / start
์บ์ŠคํŠธ / cast
ํŠธ๋ ˆ์ผ๋Ÿฌ / trailer
01. ์–ด๋ฆฌ์„์€ ์‚ฌ๊ณ  / silly accident
02. ์ฒซ ๋งŒ๋‚จ / first meet
03. ์•…์ด ์‹œ์ž‘๋œ๋‹ค / the badness begins
05. ํ™”์žฅ์‹ค / bathroom
06. ๋‹ฌ์ฝคํ•œ ํฌ๋ฆผ / sweet cream
07. ๋˜ ๋‹ค๋ฅธ ์‚ฌ๊ณ  / another accident
08. ๊ฐ€๊นŒ์ด / closer
09. ์ •์ง / honesty
10. ์กฐ๊ฐœ / clams
11. ์˜ค๋น  / brother
12. ๊ดœ์ฐฎ์•„? / you okay?
13. ์šฉ์„œ / forgiveness
14. ์ด์ƒํ•œ ๋Š๋‚Œ / weird feeling
15. ๊ตฌ์กฐ์ž / savior
16. ๋น„๋ฐ€ / secret
17. ๋‚˜์•ผ / it's me
18. ํ• ๋ž˜? / would you?

04. ๋˜ ๋‹ค๋ฅธ ์Šค์บ”๋“ค / another scandal

331 71 29
By wishfordeer

"Itu belum cukup, Jeongguk." Yerim mengingatkan. Namun, tampaknya yang diingatkan tak mengindahkan perkataan Yerim. "Ugh. Aku sedang tidak mood untuk bertengkar, ya. Kamera masih mengarah pada kita, Han."

Jeongguk menghentikan pergerakannya, membuat Yerim bertanya-tanya. "Kenapa berhenti?"

"Jangan berisik, Yerim."

Wah, yang benar saja.

Yerim menghela napasnya kasar. "Jangan mengajak ribut, Jeongguk. Aku tidak ingin merepotkan yang lain karena harus mengulang ini."

Yerim mengambil alih mangkuk dari tangan Jeongguk dan menambahkan tepung jagung ke dalamnya. Tindakan itu membuat Jeongguk menarik napas kesal, tidak habis pikir dengan perempuan keras kepala ini.

"Yerim, kau menambahkan terlalu banyak, nanti menggumpal." Jeongguk sungguh sedang berada dalam tes uji kesabaran sepertinya. Lama-lama, satu grup sama si keras kepala membuat kepalanya sakit. "Kau tidak mendengarkanku, ya?"

Yerim tidak mengacuhkan peringatan dari Jeongguk. Sebab, apa yang dia lakukan adalah yang terbaik dan benar. Setidaknya menurutnya. Dia mempunyai insting yang kuat, membuatnya tidak terpaku pada takaran yang tertera.

"Apa?" Yerim menghela, menolehkan kepalanya menatap Jeongguk yang sedang menahan amarah. "Kenapa, Jeongguk?"

"Kau..." Jeongguk rasanya ingin berteriak keras dan memaki gadis menyebalkan ini. "Oh Tuhan."

"Kenapa sih?"

"CUT!" Teriakan Sutradara membuat semuanya tersentak. Seulgi dan Taehyung saling bertatapan seolah berbicara lewat sana, mempertanyakan apa yang salah dengan mereka.

"Apa kita melakukan kesalahan, Taehyung-ssi?"  Seulgi menatap Taehyung yang juga sedang menatapnya lamat. Kemudian, Seulgi mengedarkan pandangannya dan memperhatikan sekitar, mencari letak kesalahan. Kenapa dihentikan padahal belum selesai?

"BAE YERIM, HAN JEONGGUK!"

Ah, sial. Batin Jeongguk.

"Iya, Sutradara Park." Keduanya menyahut secara bersamaan. Yerim sudah melepas mangkuk yang tadi dia rebut, lantas menggerutu dalam hati.

Sejak hari pertama, Sutradara Park sudah memperingatkan mereka berdua secara personal mengenai skandal yang pernah keduanya terima – agar lebih hati-hati dalam variety show ini, karena mereka adalah pusat perhatian, sedikit terlihat pergerakan yang mencurigakan akan mengundang skandal lainnya.

Yerim melirik Jeongguk di sebelahnya. Bukannya menunduk ia malah menatap balik Sutradara Park. Dia cari mati, ya?

Sutradara Park menghela napas, lantas memijat kepalanya yang terasa pening akibat dua anak kecil yang sedang cosplay sebagai orang dewasa. Demi seluruh jagat raya, Bae Yerim akan menyentuh angka 26 beberapa hari dari sekarang dan Han Jeongguk sudah bulat 26 tahun. Umur memang bukan takaran orang menjadi dewasa.

"Harus kukatakan berapa kali agar kalian paham, Jeongguk, Yerim?" ujar Sutradara Park yang tampaknya menahan lelah dan emosi terus-menerus. "Atau kubiarkan saja skandal baru muncul?"

Yerim menunduk. "Aku minta maaf, Sutradara Park."

Dia tidak mengerti. Yerim dan Jeongguk hampir puluhan kali mengatakan maaf setiap salah, tetapi tetap mengulang hal yang sama. Seperti menangkap belut hidup, ketika sudah yakin belut itu sudah tidak bernyawa, maka siapa pun pasti akan melonggarkan genggamannya, dan ternyata hanya tipuan belaka.

"Dan kembali mengulang hal yang sama?"

"Aku minta maaf, Sutradara Park. Kami tidak akan mengulanginya, bukan begitu Yerim?" Masih dengan keterkejutan karena Jeongguk menyebut namanya, Yerim akhirnya mengangguk — mengiyakan Jeongguk.

"Baiklah, kupegang omongan kalian kali ini." Sutradara Park langsung beranjak dan meminta seluruh kru untuk menjeda syuting mereka.

Dan untuk ke sekian kalinya, Yerim merasa bersalah pada kru dan anggota variety show lainnya.

__

Udara sore di Paju lumayan dingin, diikuti berbagai suara jangkrik yang mulai bermunculan, dan hal itu sukses menambahkan suasana desa pada sore ini. Di antara berisiknya suara jangkrik yang seolah sedang menyampaikan protes – sangat berisik, Yerim duduk di kursi taman agak jauh dari lokasi syuting. Dia berniat merehatkan badannya untuk tiga puluh menit ke depan.

"Yo, sedang melamun apa?" Mark mengambil posisi tepat di sebelahnya. Sebelum Yerim menoleh untuk menatap Mark, Mark lebih dulu mengalihkan pandangannya. "Keras kepalamu tidak berubah, ya."

"Diam."

Mark tertawa mendapati Yerim mengerutkan alisnya kesal. "Ini yang kulewatkan saat kembali ke Prancis?"

Yerim menunjukkan wajah kesalnya. "Tidak usah dibahas, Mark. Serius, aku sedang tidak mood."

"Baiklah." Mark berdeham. Tampaknya perdebatan Yerim dan Jeongguk cukup serius hingga Yerim menjawabnya dengan dingin. "Masih suka tteokbokki?"

Alih-alih basa-basi seputar pekerjaan, Mark memilih obrolan yang santai menjurus ke urusan pribadi.

"Heol, Mark, kau serius menanyakan hal itu?" Yerim tidak percaya dengan pertanyaan Mark. "Tentu saja. Aku sudah gila jika tidak suka. Kau sendiri orang Korea tapi tidak suka tteokbokki, bagaimana sih?"

"Rasanya ... bukan tipeku."

Yerim tergelak. "Memangnya sedang mencari perempuan?"

"Serius, tidak cocok dengan lidahku. Aku suka escargot."

Yerim bergidik mendengar penuturan Mark, dia seakan melupakan kejadian buruk yang menimpanya ketika berbincang dengan teman lamanya ini. "No! Kau aneh, serius."

"Lebih aneh siapa dari yang suka menggerakkan tangan seperti ini?" Mark mencontohkan pergerakan mengaduk, seakan-akan dia sedang memasak. Yerim memukul lengan Mark sebagai jawaban.

"Kau tidak mengerti." Yerim tersenyum, mengingat kebiasaannya yang tidak pernah berubah. "Tapi Mark, aku jadi ingat sesuatu setiap melakukan gerakan itu."

"Mr. Sauveur?"

"Oh, kau mengingatnya?" Yerim menutup mulutnya, sedikit tidak percaya Mark mengingat sebutan itu. "Aku penasaran bagaimana kabarnya, Mark. Apa dia baik-baik saja?"

Mark diam tidak menjawab. Tepat sesaat sebelum ia ingin menjawab, suara sutradara sudah terdengar jelas di telinganya, memanggil untuk memulai take selanjutnya. []

Malam semua!

Aku udah lama gak update yang ini ya.. nah sekarang aku update:) semoga suka♡.

Dan juga aku mau bilang, selamat Anda memasuki kawasan perang Yerim-Jeongguk:D ini baru awal yaa, inget:") masih banyak perdebatan-perdebatan mereka nantinya wkwkwk.

Eh iya, book ini udah 1K yang bacaaa!! Cepet juga ya, walaupun gak sebanding sama vote 😪 tapi gapapa, artinya banyak yang antusias sama karya ini. Kalian termasuk gak?

See you<3

Love,
Deer.

Continue Reading

You'll Also Like

47.5K 6.4K 39
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
312K 23.8K 108
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
55.7K 4K 27
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.
195K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...