SACRIFICE [On Going][Revisi B...

By fbrinrfa

32.1K 7.1K 31.3K

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [REVISI BERJALAN] *** Pengorbanan itu berarti merelakan sesuatu yang berharga (harta... More

SACRIFICE - BAGIAN 1
SACRIFICE - BAGIAN 2
SACRIFICE - BAGIAN 3
SACRIFICE - BAGIAN 4
SACRIFICE - BAGIAN 5
SACRIFICE - BAGIAN 6
SACRIFICE - BAGIAN 7
SACRIFICE - CAST
SACRIFICE - BAGIAN 8
SACRIFICE - BAGIAN 9
SACRIFICE - BAGIAN 10
SACRIFICE - BAGIAN 11
12
13
14
CAST #2
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46

33

455 107 686
By fbrinrfa

***

Play Mulmed Rio Febrian - Bukan Untukku 🎧🎶

Hai Pembaca setia 'SACRIFICE', bagaimana kabar kalian?

Tetap jaga kesehatan ya gaes ❤

Sebelum lanjut baca, pencet tombol bintang dulu ya 😊

Spam komen juga di setiap paragrafnya, biar aku tambah semangat buat lanjut ngetiknya ❤❤

Noted : yang melihat TYPO tolong aku diingatkan

Enjoy!

[HAPPY READING]

______

Mengikhlaskan artinya merelakan dia bersama siapa pun. Sebab, akhirnya aku paham. Kita dipertemukan hanya untuk menjadi teman, tidak lebih.

- Deliana Clearisa

______

Hari Senin, hari ini Delia kembali berangkat ke sekolah melakukan rutinitas nya seperti biasa. Kini dia sudah siap dengan seragam osis nya.

Dia mengambil handphone dan tas nya yang berada di atas nakas, kemudian dia segera keluar dari kamarnya dan langsung menuju ruang makan, pasti papanya sudah menunggu dirinya untuk sarapan bersama.

Kemarin sore, Papanya Delia datang juga ke rumah sakit tempat dimana Delia di rawat, Arnan tahu soal itu dari Alfa. Alfa memang berniat untuk memberitahu kepada Arnan perihal kondisi Delia. Karena bagaimanapun Arnan adalah Papanya Delia yang berhak tahu soal kondisi Delia.

Awalnya Delia kaget saat Papanya datang ke rumah sakit itu, dia kira Papanya mau bertemu dengan siapa, tapi ternyata Papanya datang memang berniat menjemput Delia pulang.

'Flashback on'

Seorang cewek tengah duduk di kursi roda bersama dengan seorang cowok yang sedang duduk di kursi taman. Mereka adalah Delia dan Raga.

Saat tengah berbincang-bincang, suara yang sangat familiar membuat Delia menolehkan kepalanya. Dia sempat terlonjak kaget saat melihat Papanya ada di tempat yang sama, apalagi Arnan langsung memeluk tubuh Delia sangat erat dengan isak tangisnya.

Delia bingung, mengapa Papanya menangis dalam pelukannya.

"Pa? Papa kenapa?"

"Nak, maafin Papa. Papa tahu Papa salah, maafin Papa."

"Pa, Papa gak ada salah sama Delia."

"Gak Lia, maafin Papa, Papa udah nuduh kamu yang tidak-tidak, bahkan Papa udah memarahi kamu dan menampar kamu, maafin Papa Nak." Delia tersenyum kecil saat Papanya kembali membanggil dirinya dengan sebutan 'Lia'. Tapi bibirnya sangat kelu untuk memanggil dirinya dengan sebutan 'Lia' lagi dihadapan Papanya.

Delia menggeleng, "Papa gak salah."

"Sekarang Papa udah tahu semuanya," ucapan itu mampu membuat jantung Delia berdetak lebih kencang, apa yang papanya tahu tentang semuanya. Jangan sampai Rendra mengatakan yang sebenarnya perihal kondisinya saat ini.

"Ma-maksud Papa?" tanya Delia terbata-bata.

"Papa udah tahu kalo bukan kamu pelakunya. Kamu gak salah, kamu cuma di jebak. Dan Papa udah tahu siapa pelaku sebenarnya. Dia adalah Aulia." Delia menghela napas lega saat mendengar penjelasan Papanya, dia kira Papanya tahu soal kondisinya tapi untungnya bukan itu.

Tapi, Delia sedikit kaget, menggelengkan kepalanya tidak menyangka, siapa yang telah memberi tahu Papanya soal terbongkarnya sebuah kebenaran itu?

Dia sangat yakin, saat ini rumah tangga Papanya sedang bermasalah gara-gara kabar itu. Padahal dia sudah mewanti-wanti guru BK agar tidak memberitahu kabar ini ke Papanya, tapi apa? kini Papanya tahu, dan pihak sekolah tidak bisa dipercaya.

"Papa sangat kecewa dengan Aulia. Dia benar-benar membuat Papa marah."

"Sekarang dia terbaring di rumah sakit sejak 3 hari yang lalu," Delia kembali terkejut saat mendengar bahwa Lia juga masuk rumah sakit sejak 3 hari yang lalu.

Itu artinya kemarin Raga tidak bisa dateng pasti ke rumah sakit nunggu Lia, secara sekarang Lia jauh lebih penting dari dirinya. Hatinya tersenyum miris. Seterusnya dan selamanya dirinya hanyak di anggap teman oleh Raga. Just Friends, tidak lebih dari itu.

Hatinya kembali tersayat saat tahu kenyataan kalo Raga jatuh cinta sama Lia. Raga adalah orang yang dia sayang dan cinta setelah Mama dan Papanya. Tapi dia harus merelakan Raga untuk mengejar kebahagiaannya. Yang menjadi tujuan hidup Delia, yang terpenting membuat orang-orang yang dia sayang bahagia.

Disisi lain, Raga yang berada di samping Delia hanya menyimak setiap pembicaraan Delia dengan Papanya.

"Nak kenapa kamu malah bengong?" Lamuan Delia terbuyar.

"Eh gakpapa kok Pa."

"Terus sekarang kondisi Lia gimana?" tanya Delia.

"Papa gak tahu, karena sejak kemarin Papa gak gak dateng ke rumah sakit."

"Papa masih sangat kecewa sama kelakuan dia."

"Pa, Delia yakin. Lia ngelakuin itu pasti ada alasannya."

"Pa, Delia mohon Papa jenguk Lia. Papa jangan marah sama Lia. Kasian dia, dia juga anak Papa kan?" tanya Delia sambil menekan kalimat 'Anak Papa'.

"Delia udah mulai bisa menerima Lia sebagai saudara Delia Pa, Ya emang sulit, tapi Delia udah melakukan yang terbaik buat keluarga Papa. Delia pengen Papa terus bahagia." Delia harus berpura-pura demi melihat Papanya bahagia. Lagi dan lagi dia harus mengorbankan perasaannya.

Raga tertegun saat mendengar perkataan Delia.

"Maafin gue, Del. Gue makin ngeras kalo gue temen paling brengsek yang selalu bikin lo kecewa. "

'Flashback off'

Kini dirinya benar-benar keluar kamar. Saat sampai di ruang makan, dia menyapa Papanya dan juga Bik Inah yang sedang menyiapkan sarapannya.

"Pagi, Pa."

"Pagi, Bik."

"Pagi anak Papa yang paling papa sayang."


"Pagi Non Lia." setelah itu Bik Inah berjalan melangkah meninggalkan ruang makan.

Delia langsung duduk dan memakan makanan yang telah di siapkan Bik Inah. Dia melahap semua makananya tanpa tersisa. Setelah selesai, dia langsung pamit betangkat sekolah.

"Pa, Delia berangkat sekarang. Assalamualikum." pamitnya kepada Arnan. Setelah itu, dia menenteng tas nya di sebelah pundaknya dan langsung pergi ke dapur untuk berpamitan kepada Bik Inah.

"Bik," panggil Delia dengan langkah kaki memasuki area dapur. Namun, dia tidak menemukan keberadaan Bik Inah di dapur. Kemudian dia berniat mencari Bik Inah di halaman belakang, mungkin Bik Inah sedang menyiram tanaman.

Saat sesampainya di halaman belakang, Delia tersenyum simpul dikala melihat Bik Inah sedang menyiram tanaman.

"Bik,"

Bik Inah menoleh ke arah suara, "Loh Non Lia kok belum berangkat? ini udah siang loh,"

"Iya ini mau berangkat bik."

"Ya cepetan berangkat atuh. Entar Non telat gimana? ngapain malah ke belakang nyari Bibik?"

"Iya Bik, ini Lia mau pamit berangkat ke sekolah."

"Kalo gitu, Lia berangkat dulu ya Bik. Assalamualikum." Delia mengecup punggung tangan Bik Inah dan langsung pergi dari hadapan Bik Inah.

o0o

Deru suara beberapa motor sport membisingi area parkiran CAKRAWALA. Tak lama kemudian, motor sport itu terparkir rapih. Beberapa cowok tak lain adalah Raga dkk melepas helm full face mereka masing-masing.

"Ini motor Queen kok belum keliatan?" tanya Jordi membuka suara.

Mereka mengedarkan pandangannya ke penjuru area parkir mencari motor Delia, tapi nihil motor Delia belum terlihat di jejeran banyaknya motor-motor para siswa CAKRAWALA.

"Hooh, kok belum ada ya?"

"Padahal bentar lagi upacara."

"Bentar, gue coba telepon Delia dulu." ujar Alfa sembari mengeluarkan benda pipih di saku celananya.

"Berdering tapi gak diangkat."

"Masih dijalan mungkin, kita tunggu aja." usul Arkan dan diangguki mereka. Tak lama kemudian suara motor sport terdengar, mereka tersenyum lega saat melihat tubuh Delia mulai terlihat.

"Itu tuh, Queen." ujar Erlang sembari menunjuk ke arah Delia.

Tak lama kemudian, motor Delia terparkir di samping motor Raga dan Alfa.

"Pagi Queen." sapa mereka semua serempak. Delia tersenyum menanggapi sapaan mereka.

"Keadaan lo gimana? udah baikan?"

"Seperti yang kalian liat." jawab Delia santai.

"Lo udah sarapan?" Delia mengangguk menanggapi pertanyaan Raga. Ternyata Raga masih peduli meski dia tahu bahwa kenyataannya hati Raga telah di penuhi Lia.

"Langsung ke kelas aja, ini udah hampir bel." mereka mengangguk menanggapi ucapan Delia. Kemudian mereka berjalan berjajar tujuh di mana Delia di barisan paling tengah, karena memang Delia selalu di tengah.

Banyak pasang mata yang menatap melihat mereka berjalan di koridor.

"Itu mata ngapain liat-liat. mau gue colok hah?!" ujar Erlang.

"Biasalah, orang ganteng lewat jadi banyak yang liatin." ucap Jordi dengan pede nya membuat Gavin refleks menoyor kepala Jordi, "Pede lo gak ketulungan anjir!"

"Hai para fans!" teriak Jordi tebar pesona.

"Gila! bukan temen gue." ujar Arkan.

Saat sampai di lorong kelas IPS, mereka berpapasan dengan Laras, membuat Jordi membuang wajahnya.

"Hai Ras," sapa Gavin kepada Laras sambil berjalan, mencoba memanas-manasi Jordi. Laras tersenyum saat mendengar sapaan dari Gavin.

Saat lorong kelas IPS sudah berlalu, Jordi mulai bertanya "Ngapain lo nyapa cewe itu?" sengit Jordi.

"Lah tadi lo di lorong sebelumnya tebar pesona, kenapa pas sampe lorong kelas IPS lo diem aja."

"Apalagi waktu papasan sama Laras. Sok jual mahal." imbuh Erlang.

"Jordi kan gak terima kalo Laras balikan sama Arkan." ucapan Alfa benar-benar membuat Jordi membulatkan matanya sempurna karena kaget.

"Hah?! Arkan sama Laras balikan?" tanya Erlang.

Alfa mengangguk, "Tanya aja sama anaknya,"

"Lo beneran balikan sama Laras?" tanya Erlang mengulang pertanyaanmya tadi. Arkan mengangguk singkat.

"Wah gila sih, Jor. Lo ditikung Arkan!"

"Bodoamat! gue kagak peduli. Lagian cewek yang mau sama gue banyak! Gak cuma Laras doang!" seru Jordi dengan wajah sengitnya.

Delia dan Raga terkekeh saat mendengar ujaran Jordi. Mereka berdua sangat yakin kalo Jordi memang ada rasa dengan Laras, tapi Jordi terlalu gengsi mengungkapkan hal itu, terlebih dia pernah di tolak mentah-mentah waktu Jordi dekati.

"Kalaupun gue gak bisa sama-sama lagi sama Ayas, gue juga gak akan pernah ngerestuin hubungan lo sama Ayas, Jor! Gue tahu, lo selalu main-main dalam hubungan percintaan, mana mantan lo banyak banget. Gue gak mau kalo Ayas jadi korban perasaan lo."

Jordi tertampar keras dengan apa yang di katakan oleh Arkan.

"Buset! omongannya kok nyelekit, pedes amat ngab." gumam Jordi sembari mengusap dadanya agar sabar.

Setelah celotehan-celotehan tidak jelas, kini mereka telah sampai di depan kelas mereka. Dan tak lama kemudian, bel masuk telah berbunyi. Semua siswa CAKRAWALA menuju ke lapangan, termasuk Delia dan Raga dkk.

o0o

Sudah satu jam upacara berlalu. Kini akhirnya upacara telah selesai membuat semua Siswa CAKRAWALA bersorak gembira.

"Kuy kantin, gue laper!" ajak Jordi kepada teman-temannya.

"Kalo kalian mau ke kantin, ke kantin aja. Gue mau langsung balik ke kelas." setelah mengatakn itu, Delia pergi dari hadapan mereka.

Kebetulan perut Delia juga masih kenyang. Jadi dia memutuskan untuk tidak ikut teman-temannya ke kantin.

Tubuh Delia perlahan menghilang dari pandangan. "Kalian mo pada ke kantin kagak?" tanya Jordi.

"Gue juga laper, anjir! yaudah ayok ke kantin." sahut Erlang dan diangguki Gavin.

"Gue juga ikut lah." sahut Arkan

"Lo gimana Al? Ga?"

"Gue ikut, gue juga laper." jawab Alfa.

"Kalo lo, Ga?"

"Lo, lo pada duluan aja, gue mau ke toilet dulu." setelah itu Raga pergi dari hadapan mereka. Dan mereka langsung melangkah ke kantin.

o0o

"Lo ngapain malah disini Del?" suara itu membuyarkan lamuan Delia yang tengah terduduk sendirian di kursi bekas yang ada di gedung gudang belakang sekolah. Setelah upacara tadi, dia tidak langsung pergi ke kelas, melainkan pergi ke tempat biasa.

Dia sedari tadi merasakan sepi, karena tidak ada Rendra yang dia ajak ribut. Hari ini Rendra Izin tidak masuk sekolah, sejak kemarin Rendra tidak datang kembali ke rumah sakit. Entah kemana perginya Rendra.

Delia menoleh, "Raga, ngapain lo kesini?"

"Harusnya gue yang nanya, ngapain lo sendirian di sini? 

"Gue lagi pengen sendiri aja."

Raga berjalan melangkah mendekati Delia, dan duduk disamping Delia.

"Lo ada masalah?" Delia menggeleng.

"Kalo ada masalah, lo bisa cerita ke gue, Del."

"Gue gakpapa, lo gausah khawatir."

"Ga, entar pulang sekolah ke rumah sakit jenguk Lia yuk," ajak Delia kepada Raga. Dari lubuk hati Delia paling dalam, dia menahan rasa sesak yang luar biasa saat mengucapkan kalimat itu.

"Hati lo memang baik, Del." batin Raga.

"Boleh, entar gue jemput lo." Delia mengangguk mengiyakan ucapan Raga. Mungkin nanti itu terakhir kalinya dia berada diatas motor bersama Raga.

"Gue bakal lakuin apapun, demi lo bahagia Ga." batin Delia.

"Yaudah yuk ke kelas, udah waktunya masuk nih." ujar Delia dan di angguki Raga. Setelah itu, mereka berdua pergi meninggalkan tempat sunyi itu.

Saat sampai di kelas, semua siswa langsung menyambut datangnya Delia.

"Del gue minta maaf ya udah nuduh lo yang enggak-enggak."

"Gue juga minta maaf ya udah nyakitin hati lo dengan omongan pedes gue."

"Gue juga ya Del."

"Iya, gue juga."

"Maafin kita semua ya."

"Cihhh, ngemis-ngemis maaf. Kemarin aja jelek-jelekin Queen." gumam Gavin dengan sengit.

"Makanya, kalo kalian gak tahu yang sebenernya gausah banyak bacot!"

"Nyesel kan kalian? bela yang salah, nuduh yang benar. Rasain!"

"Mamam tuh penyesalan!"

"Yaudahlah, udah terjadi juga. Kalian sekarang udah tahu yang sebenarnya jadi gue mohon jangan benci Lia. Kalo sampe gue liat kalian semua ngebully Lia ataupun nyakitin Lia, gue pastiin gue yang akan turun tangan sendiri."

Semuanya terdiam saat mendengar perkataan Delia. Terutama Raga dkk.

"Gue makin salut sama lo, Del. Gue janji gue gak akan nyakitin lo, gue akan selalu jagain lo." ucap Alfa dalam hati.

"Sekali lagi kita minta maaf ya, Del." Delia mengangguk sambil tersenyum kepada teman sekelasnya.

TBC

Diketik 2000 kata 🔥

Ada yang ingin disampaikan? Gimana perasaan kalian setelah membaca part ini??

Satu kata buat Delia

Satu kata buat Raga

Next gak?👉

Spam next dulu disini, biar aku semangat ngetiknya ❤❤❤

Semoga selalu suka dan selalu ada pembelajaran disetiap part nya ❤❤

Ambil baiknya, buang buruknya.

SEE YOU NEXT PART 😉🤗

Yogyakarta, 5 Mei 2021
fbrinrfa

Continue Reading

You'll Also Like

2.2M 128K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
4.9M 371K 52
โ—Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow โ— Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
2.4M 159K 50
FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! "๐“š๐“ช๐“ถ๐“พ ๐“ช๐“ญ๐“ช๐“ต๐“ช๐“ฑ ๐“ฝ๐“ฒ๐“ฝ๐“ฒ๐“ด ๐“ช๐“ด๐“พ ๐“ซ๐“ฎ๐“ป๐“ฑ๐“ฎ๐“ท๐“ฝ๐“ฒ, ๐“ญ๐“ฒ๐“ถ๐“ช๐“ท๐“ช ๐“ผ๐“ฎ๐“ถ๐“ฎ๐“ผ๐“ฝ๐“ช๐“ด๐“พ ๐“ซ๐“ฎ๐“ป๐“น๐“ธ๐“ป๐“ธ๐“ผ ๐“ญ๐“ฎ๐“ท๐“ฐ๐“ช๏ฟฝ...
5.6M 240K 56
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...