Best of Me (Yizhan) (END)

By Yell__

52.6K 4.3K 703

Wang Yibo dan Xiao Zhan, mantan sepasang kekasih di masa SMA, tak segaja dipertemukan kembali setelah bertahu... More

Pengenalan Toko
Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32 (END)
Extra Chapter

Chapter 27

735 84 21
By Yell__

Happy Reading

.
.
.
.
.
.

Mobil Wang Yibo langsung melesat ke kantor sang istri. Saat ini Xiao Zhan sedang menahan sakit yanga luar biasa bagian di perutnya. Ia ditemani sekretarisnya di ruangannya.

Braakk!

Wang Yibo membanting pintu ruangan Xiao Zhan. Ia langsung menghampiri sang istri yang sedang berbaring di sofa.

"Sayang, bagaimana keadaanmu? Ayo kita ke rumah sakit sekarang", tanya Wang Yibo dengan paniknya.

"Nona Mei, tolong bilang tuan Gu untuk mengantar ku dan Zhanzhan ke rumah sakit sekarang juga"

"Baik, tuan", nona Mei langsung menghubungi tuan Gu supir pribadi Xiao Zhan di kantor.

Setelah menerima telepon dari nona Mei, tuan Gu langsung bersiap mengantarkan boss nya ke rumah sakit.

Wang Yibo menggendong Xiao Zhan ala brida style menuju ke lobby kantor.

Tuan Gu langsung melajukan mobil menuju ke rumah sakit terdekat dari kantor. Tuan Gu memarkir mobil tepat di depan IGD rumah sakit.

"Suster, tolong istri saya akan segera melahirkan!", Wang Yibo langsung menghampiri suster jaga yang ada di IGD.

"Baik tuan, tunggu sebentar"

Suster segera meminta bantuan rekan-rekannya untuk segera membawa Xiao Zhan ke dalam IGD.

Dokter jaga segera memeriksa keadaan Xiao Zhan yang hampir tak sadarkan diri.

"Sus, tolong hubungi dokter kandungan yang jaga pada hari ini. Operasi caesar akan segera dilakukan sekarang juga", ujar dokter jaga.

"Baik dok, saya segera menghubungi bangsal persalinan untuk menyiapkan persiapan operasi pasien"

"Oke, terimakasih. Aku akan menemui keluarga pasien dulu"

"Yaa dok, saya permisi dulu", pamit suster dokter.

Dokter Wei segera menemui Wang Yibo di luar.

"Siap keluaga dari pasien?"

"Saya dok, saya suami pasien", jawab Wang Yibo panik.

"Tuan, istri anda harus segera di operasi sekarang juga. Karena, jika tidak segera di operasi maka akan beresiko pada ibu dan anak"

"Baik dok, tolong lakukan yang terbaik untuk istri dan anak saya. Saya mohon dok", ucap Wang Yibo sambil mengampit kedua telapak tangannya.

"Itu pasti tuan, sambil menunggu dokter yang menangani operasi istri anda, sebaiknya anda mengisi administrasi dulu tuan"

"Baiklah dok"

Wang Yibo berjalan mengikuti sang dokter untuk mengisi kelengkapan administrasi Xiao Zhan.

Setelah semua kelengkapan administrasi beres, Xiao Zhan langsung bisa ditangani.

Wang Yibo menunggu di ruangan yang sudah disiapkan untuk ruang tunggu pasien.

Disela-sela jalannya operasi xiao Zhan, Wang Yibo langsung menghubungi Jin Ling, mertuanya dan Wang Zhoucheng. Mereka semua akan segera menyusul ke rumah sakit.

Jin Ling dan Fanxing dari kampus langsung meluncur ke rumah sakit. Untungnya hari ini mereka sudah tak ada jam kuliah tambahan.

Mertuanya di Chongqing sedang dalam perjalanan menuju ke Beijing. Wang Zhoucheng kebetulan sedang ada di Beijing untuk urusan bisnis dan menemui kekasihnya.

Setelah mendengar Xiao Zhan sedang operasi caesar Wang Zhoucheng dan Li Bowen segera melesat ke rumah sakit.

Wang Yibo saat ini sedang duduk sendiri di ruang tunggu sambil merapalkan doa untuk keselamatan sang istri dan baby Wang.

"Aku mohon selamatkanlah istri dan anakku, Dewa", doa Wang Yibo dengan mata berkaca-kaca.

Setelah beberapa menit Xiao Zhan di kamar operasi. Jin Ling dan Fanxing tiba di rumah sakit.

"Bagaimana keadaan mama, ayah?"

"Mamamu masih di dalam kamar operasi A-Ling"

"Kita doakan bersama-sama semoga paman Zhan baik-baik saja", ujar Fanxing.

"Kau benar Fanxing", ucap Wang Yibo.

"Ayo kita doakan mama sama-sama", ajak Jin Ling.

Dari kejauhan datanglah Wang Zhoucheng dan Li Bowen. Mereka langsung melesat ke rumah sakit setelah mendapat telepon dari Wang Yibo.

"Bagaimana operasinya Zhanzhan? Apakah berjalan lancar? Sudah selesai?", Wang Zhoucheng membombardir pertanyaan pada sepupunya itu.

"Tenanglah A-Cheng, Zhanzhan masih di dalam kamar operasi sudah satu jam ia ada didalam sana, apakah memang selama itu A-Cheng?"

"Memang seperti itu Yibo, dulu saat aku melahirkan Fanxing memang sedikit lama"

"Lampunya padam", ujar Li Bowen saat melihat lampu kamar operasi sudah padam.

"Sudah selesai Yibo, kita tunggu sampai dokter keluar"

Terdengar samar-samar suara bayi yang menangis dari ruang operasi.

"A-Cheng, apa kau mendengar itu?"

"Sangat jelas Yibo, itu tangisan baby Wang kalian"

Pintu kamar opersi terbuka, keluarlah dokter dengan pakaian operasinya.

"Bagaimana keadaan istri dan anak saya dok?"

"Istri dan anak anda baik-baik saja tuan, silahkan anda ikut saya"

"Masuklah Yibo", ucap Wang Zhoucheng.

Wang Yibo mengikuti dokter untuk melihat keadaan istri dan anaknya.

"A-Ling, bagaimana keadaan mama dan adikmu? Dimana Yibo?", tanya nyonya Xiao saat tiba di depan kamar operasi.

"Mama sudah melahirkan nek, saat ini ayah sedang di dalam melihat keadaan mama dan adik"

"Syukurlah kalau begitu", nyonya Xiao bisa bernapas lega. Siapa yang tidak khawatir usia Xiao Zhah hampir memasuki kepala empat. Walaupun peralatan medis sudah semakin canggih tapi rasa khawatir itu masih saja menghantui mereka.

"Semoga Zhanzhan dan adikmu selalu sehat A-Ling", ujar tuan Xiao.

"Terimakasih kakek", ucap terimakasih Jin Ling.

Xiao Zhan masih tak sadarkan diri karena masih dalam pengaruh obat anastesi. Wang Yibo menggendong dengan hati-hati baby Wang yang sudah dibersihkan oleh suster.

"Kau anak yang kuat sayang, papa bangga padamu", Wang Yibo mencium kening putra pertamanya.

"Kau luar biasa Zhan, kau berjuang untuk kita semua", ujar Wang Yibo sambil menampilkan senyum bahagianya.

Kemudian Xiao Zhan di pindahkan di kamar rawat inap, setelah keadaan pasca melahirkannya sudah stabil.

Semua orang sudah menunggu di kamar rawat inap Xiao Zhan.

Wang Yibo duduk di samping brangkar Xiao Zhan. Ia terus saja mengenggam tangan sang istri.

Nyonya Xiao dan Jin Ling melihat keadaan baby Wang yang masih di keranjang bayi. Terkadang nyonya Xiao menggendong baby Wang.

"Aku seperti bernostalgia kembali sudah lama aku tak menggendong bayi, wajahnya lebih mirip Yibo tapi manisnya seperti Zhanzhan kami", ujar nyonya Xiao dan didengar orang-orang yang ada di dalam kamar rawat inap.

Semua orang tersenyum mendengar ucapan nyonya Xiao barusan. Kebagian sedang menyelimuti semua anggota keluarga yang ada di sana.

"Yyiibohh", gumam Xiao Zhan.

"Aku di sini sayang. Ada yang sakit?"

Xiao Zhan menggeleng dan mulai membuka matanya perlahan.

"Dimana baby Wang?"

"Ibu, Zhanzhan ingin melihat baby Wang"

Nyonya Xiao mendekati sang putra dengan membawa cucunya ke dekapan Xiao Zhan.

"Yibo, bantu aku ingin duduk"

Wang Yibo membatu Xiao Zhan untuk duduk di brankarnya dengan perlahan.

"Sudah nyamankah?"

"Hu'um, aku mau gendong baby"

Nyonya Xiao menyerahkan baby Wang pada Xiao Zhan. Tak bisa menutupi wajah bahagia Xiao Zhan saat ini.

Matanya mulai berkaca-kaca saat melihat bayi kecil buah cintanya dengan Wang Yibo ada dalam dekapannya saat ini.

Tak kuasa menahan akhirnya air mata Xiao Zhan pun tumpah. Tapi kali ini air mata kebahagiaan bukan air mata kesedihan saat kehilangan suaminya dulu.

"Kau sangat tampan sayang seperti papamu", ujar Xiao Zhan saat memandangi wajah baby Wang.

"Terimakasih Yibo", ucap Xiao Zhan dengan nada menahan haru.

"Justru aku yang berterimakasih padamu sayang. Kau sudah melahirkan anak kita adik A-Ling dan anggota baru di keluarga kita. Kau sangat luar biasa Zhan", ujar Wang Yibo sambil mengecup kening Xiao Zhan.

Mereka yang menunggui Xiao Zhan sangat terharu melihat momen barusan.

"Apa kau sudah menyiapkan nama untuk baby Wang Yibo?"

"Hu'um, bagaimana dengan Rui, Wang Rui. Kau setuju sayang?"

"Itu nama dengan makna yang bagus Yibo, Rui, Wang Rui. Aku sangat menyukai nama itu sayang", ujar Xiao Zhan.

"Jadi, adik kecilku bernama Rui. Aku juga menyukainya maa", celetuk Jin Ling.

"Baguslah kalau kalian menyukai nama pemberian dariku, aku senang mendengarnya"

Waktu tak terasa sudah menjelang sore. Orang-orang yang menunggui Xiao Zhan satu persatu mulai betpamit pulang.

Tuan dan Nyonya Xiao langsung pulang ke Chongqing sore itu juga. Pasangan Li Bowen dan Wang Zhoucheng juga ikut berpamitan
Wang Zhoucheng masih ada keperluan dengan Li Bowen kekasihnya. Tinggal Jin Ling dan Fanxing, awalnya Jin Ling ingin menginap di sana menemani sang mama tapi sayangnya yang boleh menunggui pasien hanya satu orang saja. Akhirnya dengan berat hati Jin Ling dan Fanxing pulang ke rumah.

Saat ini tertinggal Wang Yibo dan Xiao Zhan saja di sana. Karena masih belum pulih sepenuhnya Xiao Zhan mulai beristirahat lagi. Wang Yibo dengan Setia menemani sang istri.

"Apa kau menginginkan sesuatu sayang?"

"Tidak Yibo, aku hanya ingin beristirahat saja. Bangunkan aku kalau A-Riu dibawa ke sini"

"Hu'um, aku akan membangunkanmu. Tidurlah dulu hhmm"

Xiao Zhan mulai memejamkan matanya dan bersiap masuk ke alam mimpi.

Sudah empat hari Xiao Zhan istirahat di rumah sakit. Dokter sudah mengijinkannya pulang hari ini. Wang Yibo membawa sang istri pulang ke rumah. Tak lupa anak sulungnya Jin Ling juga ikut menjemputnya hari ini di rumah sakit. Fanxing siang ini ada jadwal kuliah jadi tak bisa ikut menjemput kepulangan Xiao Zhan.

"Semuanya sudah ayah?"

"Sudah A-Ling, aku akan menyelesaikan administrasi rumah sakit dan menemui dokter dulu sebelum kita pulang"

"Baiklah ayah"

Xiao Zhan dan Jin Ling menunggu di kamar rawat inap sembari menunggu Wang Yibo menemui dokter dan menyelesaikan masalah administrasi rumah sakit.

"Adik Rui tampan ya maa seperti aku", ujar Jin Ling.

"Tentu saja sayang, putra-putra ku tampan dan gagah. Aku sangat menyayangi kalian", Jin Ling memeluk mamanya dan adiknya yang ada digendong Xiao Zhan.

Ceklek!

Wang Yibo kembali menyusul istri dan anak-anaknya.

"Kalian sudah siap semua?", tanya Wang Yibo.

"Sudah Yibo/ayah", jawab Xiao Zhan dan Jin Ling bersamaan.

Akhirnya mereka semua pulang ke rumah. Jin Ling yang mendorong kursi roda Xiao Zhan. Wang Yibo membawa barang-barang dan baby Rui dalam gendongan ibunya.

Sampai di rumah baby Rui di bawa ke kamar papa dan mamanya. Walaupun baby Rui sudah disiapkan kamar tersendiri tapi Xiao Zhan yang menginginkan baby Rui untuk tidur bersamanya.

Setelah sampai di rumah Xiao Zhan menidurkan putra kecilnya di atas kasur. Sedangkan Wang Yibo membereskan barang-barang yang ia bawa tadi.

.

Xiao Zhan berpikir hal ini pasti akan terjadi. Ia mulai merasa kerepotan terlebih lagi sekarang ada baby Rui yang harus diurus. Ia bingung siapa yang akan mengurusi perusahaan tinggalan suaminya itu. Jin Ling masih kuliah ia belum mampu memegang kendali bisnis perusahaannya itu.

"Apa Yibo saja yaa?", pikir Xiao Zhan.

Sepertinya Xiao Zhan harus membicarakan hal ini pada Jin Ling. Karena, setelah Jin Ling sudah cukup dewasa untuk mengendalikan perusahaan maka Jin Ling akan mewarisi tahta perusahaan almarhum ayahnya itu.

Xiao Zhan harus membahas terkait siapa yang sementara ini akan mengurusi perusahaan almarhum suaminya itu. Karena sepertinya saat ini ia akan fokus ke baby Rui dulu.

Kemudian Xiao Zhan menemui Jin Ling di kamarnya.

Ceklek!

"Apa mama mengganggu sayang?"

"Masuklah maa, ada apa?"

Xiao Zhan mengambil duduk di sebelah sang putra sulungnya. Ia mulai mengelus rambut lurus milik Jin Ling.

"Ada yang ingin mama bicarakan terkait perusahaan papamu, sayang"

"Maksud mama?"

"Kau tahukan sekarang sudah ada baby Rui di rumah ini. Mama akan lebih fokus untuk merawat adikmu. Jadi, mama tak bisa fokus mengurus perusahaan papamu. Bagaimana kalau ayah Yibo saja yang memegang kendali perusahaan ayahmu nanti kalau kau sudah siap, kau bisa melanjutkannya. Bagaimana?", ujar Xiao Zhan.

"Aku tak masalah sih maa kalau sementara ayah Yibo yang mengurus perusahaan papa, kalau seperti ini aku merasa jadi tak berguna maa"

"Apa yang kau katakan sayang, saat ini memang belum saatnya kau memimpin perusahaan papamu. Mama yakin nanti setelah kau selesai kuliah kau akan bisa memimpin di perusahaan milik papamu itu. Mama sangat bersyukur memilikimu sayang", Xiao Zhan langsung memeluk putra sulungnya dengan erat.

Fanxing tak sengaja melihat kejadian itu di balik pintu kamar Jin Ling. Sebagain besar Fanxing mendengarkan percakapan mereka berdua.

Setelah selesai berbicara dengan Jin Ling, Xiao Zhan kembali ke kamarnya melihat keadaan baby Rui yang sedang tidur di sana.

Ceklek!

"Ada apa lagi maa?"

"Aku Fanxing"

"Masuklah Fanxing, sini duduk. Kau baru pulang"

Fanxing masuk ke kamar Jin Ling dan langsung mengusap-usap kepala Jin Ling.

"Kau baru pulang?", tanya Jin Ling.

"Hu'um, maaf aku tadi tidak sengaja mendengar pembicaraanmu dengan ibumu. Benar apa yang paman Zhan katakan, suatu saat pasti kau bisa memimpin perusahaan almarhum ayahmu. Dan aku akan menjadi orang pertama yang akan mendukungmu A-Ling. Kau tenang saja hhmm", Fanxing memeluk tubuh kekasihnya itu.

Jin Ling memeluk erat tubuh kekasihnya itu.

"Sementara ini biarkan paman Yibo yang menangani perusahaan dulu biar ibumu fokus merawat Rui didi. Sekarang kita istirahat dulu, sudah larut malam"

"Terimakasih Fanxing"

"Sudahlah, ayo kita tidur A-Ling"

Jin Ling menarik tangan Fanxing saat hendak keluar dari kamarnya.

"Temani aku sampai tidur", pinta Jin Ling.

"Oke", Fanxing tak bisa menolak permintaan kekasihnya itu.

Fanxing menemani Jin Ling hingga kekasihnya mulai tertidur setelah itu Fanxing bisa kembali ke kamarnya untuk beristirahat juga.

"Selamat tidur A-Ling", Fanxing mencium kening Jin Ling.

Fanxing keluar dari kamar Jin Ling dan di saat itu juga Wang Yibo melihat kejadian itu. Wang Yibo merasa sedikit aneh dengan sikap Fanxing terhadap Jin Ling.

"Apa jangan-jangan?", gumam Wang Yibo yang mulai curiga.

Setelah itu, Wang Yibo kembali ke kamarnya.

"Rui, sudah tidur sayang?"

"Baru saja, dia sudah menghabiskan satu botol susu"

"Sayang, aku ingin bilang sesuatu"

"Katakan saja Yibo, ada apa?"

"Aku curiga ada hubungan apa yang tak kuketahui antara A-Ling dengan Fanxing?"

Xiao Zhan baru ingat kalau ia belum menceritakan yang sebenarnya ada hubungan apa antara Jin Ling dan Fanxing.

"Jadi begini Yibo, aku minta maaf padamu, sebenarnya ini sudah sebulan yang lalu aku dan A-Cheng mengetahuinya"

"A-Cheng?"

"Hu'um A-Cheng, Fanxing dan A-Ling memiliki hubungan sepesial. Dan mereka sudah berpacaran beberapa bulan ini.  Mereka sudah mengatakan padaku dan A-Cheng kurang lebih sebulan lalu"

"Pantas saja, tadi aku melihat Fanxing keluar dari kamar A-Ling. Ini kan sudah larut malam"

"Yasudah, kau sekarang sudah tau kan apa yang sebenarnya terjadi. Sekarang ayo kita tidur. Pasti nanti malam kita akan begadang"

"Hu'um", Wang Yibo mengatur posisi tidurnya. Baby Rui tidur di tengah antara mama dan papanya.

Ternyata benar jam 12 malam baby Rui terbangun ingin dibuatkan susu. Suara tangis bayi beberapa hari itu mulai pecah.

"Yibo, tolong buatkan susu untuk Rui", perintah sang istri.

Wang Yibo bangun dan membuatkan susu hangat untuk putranya. Sedangkan Xiao Zhan menggendong Rui agar tidak menangis.

.

Beberapa bulan berlalu, Wang Yibo resign dari kantor lamanya dan sementara ini memimpin perusahaan almarhum Cao Yuchen.

Baby Rui sekarang sudah memasuki usia 6 bulan. Tak terasa ia tumbuh dengan cepat dan sehat. Selain itu, ketampanan baby Rui sudah semakin terpancar dan itu membuat orang-orang di sekelilingnya menjadi gemas.

Hubungan Wang Zhoucheng dan Li Bowen sudah mulai memasuki tahap yang lebih serius lagi. Akhirnya Li Bowen melamar Wang Zhoucheng. Mereka mengadakan pesta pertunangan yang sederhana saja. Acara pertunangan hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat mereka saja.

Li Bowen dan Wang Zhouceng akan melaksanakan pernikahannya 6 bulan kemudian. Mereka memang sengaja tidak akan menunda-nunda acara pernikahan mereka.

Tak hanya Fanxing tapi semua kerabat juga merasa bahagia untuk rencana acara pernikahan Wang Zhoucheng dan Li Bowen mendatang.

Xiao Zhan ikut membantu untuk persiapan pernikahan mereka. Waktu Xiao Zhan dan Wang Yibo menikah dulu Wang Zhoucheng juga turut membantu. Karena itu, Xiao Zhan juga turun tangan membantu Wang Zhoucheng.

TBC

Halooooo semuuuaaanyaaa!!! How are u today?
Masih pada nungguin ff ini gak nih hahaha? #ngarep 😂😂😂
Pokoknya ff ini akan segera ku tamatin aja. Karena lama-lama ff ku ini dah kayak Sinet Indo tambah bnyk chapternya tambah bingung author nulisnya wakakakakak 🤣🤣🤣

Happy Saturday Night 🥰🥰🥰

Yell~

08 Mei 2021

Continue Reading

You'll Also Like

895K 135K 47
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
2.1M 30K 27
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
2.1M 93.7K 53
SEQUEL "THE DEVIL WANTS ME" Bisa di baca terpisah [FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] DON'T COPY MY STORY❌️‼️ 17+ Awal dari bencana ini di mulai ketika Edel...
7.1M 347K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...