[โœ”๏ธ]Rent a Boyfriend | Jaeren

By Rei-ssu

51.3K 6.7K 1.3K

[short movie] Pasal 1: Di larang jatuh cinta diantara kedua belah pihak, jika melanggar akan di kenakan sanks... More

0.0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.7
0.8
0.9
0.10
Epilog
๐Ÿ„ผ๐Ÿ„ฐ๐Ÿ…„ ๐Ÿ…ƒ๐Ÿ„ฐ๐Ÿ„ฝ๐Ÿ…ˆ๐Ÿ„ฐ ๐Ÿ„ณ๐Ÿ„พ๐Ÿ„ฝ๐Ÿ„ถ

0.6

3.1K 558 95
By Rei-ssu

Hampir seminggu belakangan ini Renjun tak berkabar sama sekali. Beberapa pesan yang Jaehyun kirimkan untuk sekedar menanyai kabar pria manis itu pun tak mendapatkan balasannya. Untuk beberapa hal Jaehyun merasa sedikit khawatir dengan client nya. Tak biasanya ia merasa seperti ini, karena biasanya ia akan mengabaikan ataupun mengisi waktu senggang sampai dihubungi lagi oleh para client nya. Namun, kali ini berbeda, ia merasa khawatir dan ingin mengetahui keadaan si manis itu.

"Gelisah amat bang, btw tumben diem dikantor. Biasanya udah ngelayap kemana -mana lo" seloroh Lucas yang menduduki bangku disamping Jaehyun.

"Menurut lo logis ngga sih kalo gue khawatir sama client gue yang ngga berkabar selama seminggu belakangan ini? Bahkan chat-chat gue selama ini ngga diread, pantes ngga sih gue khawatir kayak gini?" Ungkap Jaehyun begitu saja dengan pandangan menerawangnya kearah langit -langit bangunan diatasnya.

"Bentar-bentar dulu bang, ini beneran lo? Jung Jaehyun beneran kan ini?" Respon kaget yang berlebihan diberikan oleh Lucas membuat Jaehyun sontak saja sebal. Anak ini bisa tidak sih untuk berekspresi biasa saja?

"Ya menurut lo siapa lagi? Prince William? Udah buru jawab aja pertanyaan gue tadi" sungut Jaehyun dengan kesal.

"Kalo orang lain sih, menurut gue wajar aja. Rasa khawatir itu manusiawi kan. Terlebih ini client jadi kalo khawatir dia kenapa-kenapa ya wajar aja. Tapi kalo ini yang kita bicarain itu lo, seorang Jung Jaehyun yang taunya main -main sama heartless gue sanksi bilang ini cuma kekhawatiran semata aja.

Gue balik tanya ke lo, sejak kapan lo pernah peduli sama urusan atau keadaan pribadi client lo Jung Jaehyun? Sejak kapan lo jadi uring -uringan kayak gini perkaran chat kaga dibales sama client lo? Sejak kapan lo jadi sepeduli itu ? Itu yang mau gue tanya"Seolah tertampar kekenyataan, Jaehyun sontak saja dibuat terbungkam oleh ucapan juniornya ini. Jika dipikir kembali, sejak kapan memangnya ia menjadi sepeduli ini mengenai urusan clientnya?

"..."
Jaehyun masih fokus terbungkam. Seolah memikirkan kembali pertanyaan yang diajukan oleh Lucas kepadanya.

"Kayaknya emang udah waktunya lo pensiun bang, udah waktunya lo ngga main -main sama cinta-cintaan sesaat kayak yang kemarin-kemarin. Saran gue cuma satu buat lo bang,


Pikirin mateng -mateng mau hati lo kayak gimana. Jangan denial mulu, seseorang yang tepat akan datang diwaktu yang tepat. Jadi jangan menyangkalnya kalo nyatanya dia yang tepat itu udah dateng kehadapan lo. Karena kesempatan ngga akan pernah dateng dua kali bang"sebelum beranjak dari tempatnya, Lucas menepuk pelan bahu seniornya ini. Ia sudah tahu bagaimana track record dari seniornya ini. Jadi sebagai seseorang yang mengetahui bagaimana perjalanan percintaan dari Jung Jaehyun ini berharap hal yang baik kali ini datang untuk sang senior.

Dan kini, Jaehyun telah berdiri didepan gerbang rumah dari Renjun. Ia tak bisa menundanya lagi. Ia tak mau berspekulasi mengenai keadaan Renjun seperti yang dilakukannya belakangan ini. Paling tidak, ia dapat melihat dengan mata kepalanya sendiri mengenai keadaan Renjun. Hal itu sudah jauh lebih dari cukup untuknya.

Ditekannya bel rumah tersebut, jujur saja ia sedikit gugup sekarang. Ia tak tahu alasan apa yang akan ia keluarkan jika mendapat pertanyaan tiba -tiba dari sipemilik rumah ini. Karena tindakannya ini murni diluar kendalinya.

"Siapa?" Pintu gerbang tersebut telah dibuka dan menampilkan seorang pria muda dengan tubuh tinggi nan menjulang. Tatapan pria itu terkesan datar dan menusuk.

"Perkenalin gue Jung Jaehyun. Renjun nya ada?" Dengan sedikit cangung Jaehyun memperkenalkan dirinya dihadapan pria muda bermata panda tersebut.

"Ohh, lo Jung Jaehyun pacar sewaan gege ya. Inget -inget gue. Gue Guanlin, adeknya Renjun ge, Masuk dulu bang" sang pemilik rumah mempersilahkan Jaehyun memasuki rumah mereka. Jaehyun mendudukan dirinya disofa ruang tengah. Keadaan rumah ini cukup sepi untuk ukuran rumah yang besar ini.

"Renjun gimana kabarnya? Dia baik-baik aja kan? Belakangan ini gue coba buat ngehubungin dia tapi ngga direspon. Maksud kedatangan gue kesini mau mastiin keadaan dia aja" ucap Jaehyun dengan to the pointnya menyerbu sang adik dari clientnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengganggu benaknya belakangan ini.

"Pelan -pelan aja bang, lo khawatir , bang?"

"Ehh?"Jaehyun terkesiap dengan jawaban yang diberikan oleh Guanlin. Ia tak menyangka akan se-lost control seperti ini.

"Untuk ukuran pacar sewaan. Urusan pribadi client bukannya diluar kontrak yang ada ya? Seinget gue dapet baca point itu." Sahut Guanlian dengan nada dinginnya. Ya, Guanlin sudah terbiasa bersikap defensif dengan pria- pria yang mendekati gegenya.

"Ini keinginan gue sendiri, gue cuma khawatir sama Renjun. Dia ngga biasanya ngabaiin chat gue dan gue yakin pasti ada sesuatu sama dia kan? Karena gue yakin, Renjun bukan tipe orang yang mengabaikan orang disekitarnya" jelas Jaehyun dengan lugasnya. Berusaha menarik kepercayaan Guanlin terhadap dirinya.

"Kalo lo nanya gege gue, dia ada dikamar, ngga keluar sama sekali dari seminggu belakangan ini.  Dan gue ngga bisa jamin keadaannya baik -baik aja"

Jaehyun terdiam saat mendengar hal tersebut. Ia ingin menanyakan hal lebih lanjut mengenai keadaan Renjun saat ini, namun ia merasakan ada dinding sekat yang menghalangi. Ia masih ingat kode etik dalam pekerjaannya. Maka dari itu ia memilih diam dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh adik dari Renjun.

"Karena kebetulan lo ada disini dan lo bakal jadi partner gege gue diacara reunian sialan itu. Gue bakal jelasin keadaannya secara garis besar, paling ngga lo tahu duduk masalahnya, biar nanti saat disana lo bisa baca situasi yang ada"lanjut Guanlin dengan nada suaranya yang kian dingin. Jaehyun mengangguk pelan, menyanggupi ucapan dari Guanlin. Karena ia yakin penjelasan yang akan diungkapkan oleh Guanlin pasti ada hubungannya dengan keadaan Renjun saat ini.

"Asal lo tahu aja, Renjun ge itu orangnya sangat -sangat naive banget. Mungkin untuk orang yang udah terbiasa menghadapi berbagai macam jenis kepribadian seperti lo dah bisa banget kebaca dari awal gimana gege gue. Renjun ge punya trauma gara -gara kejadian 3tahun yang lalu. Tepat dihari kelulusannya dia ngalamin pengalaman terburuk dalam hidupnya. Hingga detik ini pun Renjun ge ngga bisa bener-bener ngelupain kejadian malam itu.

Lo pernah bayangin ngga sih, crush yang lo suka dari pandangan pertama. Orang yang lo perhatiin diem -diem selama bertahun -tahun. Tiba -tiba ngenotice lo dan bahkan crush lo sendiri yang bertindak duluan buat ngedeketin lo. Bisa lo bayangin kan gimana senengnya gege gue saat itu. Seseorang yang ia impikan berdiri dihadapannya memberikan harapan cinta buat dia. Singkat cerita, mereka jadian akhirnya tapi anak satu sekolah ngga ada yang tahu akan itu, cowok brengsek ini populer banget di 3angkatan dan alasan klasik yang dia kasik ke gege gue adalah: dia ngga mau gege gue diganggu sama para fansnya. Jadi dia milih untuk backstreet. Dan dengan naive nya gege gue percaya dan mengiyakannya aja.

Tapi semua itu cuma kata -kata manis aja. Di hari -H tepat goodbye party angkatan gege. Itu puncak dari bencananya. Cowok brengsek itu confess kesemua orang yang diacara itu kalo dia udah pacaran selama setahun lebih sama cowoknya dan itu bukan gege gue. Lo bisa bayangin gimana shocknya Renjun ge malam itu dan ngga cukup sampai disana aja didepan banyak orang dia bilang kalo  dia jadiin gege gue bahan taruhan. Dan tanpa bersalahnya ia ngehancurin harapan besar gege gue hari itu. Gege gue bener-bener hancur dan dipermalukan sampai-sampai untuk membela dirinya ditengah cibiran anak-anak seangkatan nya aja dia ngga mampu sangking shocknya dia saat itu"

"Brengsek!" Umpat Jaehyun tanpa sadarnya. Jaehyun tak bisa membayangkan bagaimana terlukanya Renjun saat itu. Pria yang ia kenal baru beberapa minggu ini, ia sangat tahu betul pria manis itu adalah tipikal orang yang sensitif namun, kenapa ada orang bisa setega itu dengan dirinya.

"Kan? Lo pasti mikir, salah gege gue dimana? Apa gege gue pernah buat masalah sama mereka? Jawabannya nope. Abang gue ngga pernah buat masalah dengan mereka semua, hanya karena dia anak yang sedikit pendiem dan ngga pinter bergaul dia dijadiin sasaran empuk para predator sialan itu. Dan lo tahu konyolnya lagi apa? Mereka yang mempermalukan gege gue, yang ngebully dia mereka bisa menjalanin hidup mereka dengan nyaman dan tanpa beban. Sedangkan untuk gege gue, dia masih terjebak dimasalalu dan traumanya

Dan lo tau lebih sialannya lagi, kayaknya mereka ngga mau ngelepas gege gue begitu aja. Makanya ada acara reunian brengsek ini. Kalo bakal tahu gege gue jadi setertekan ini, mungkin gye ngga usah aja maksain dia buat dateng, pasti beban banget buat dia sekarang"

"Lo ngga salah kok, keputusan yang lo ambil dah bener menurut gue. Renjun harus menghadapi masalalu nya kalo dia mau melangkah kedepan. Dia ngga bisa kabur terus, paling engga dengan dia menghadapi masalalunya, dia bisa berdamai sama traumanya

Gue samper Renjun kekamarnya ya"ucap Jaehyun sambil menepuk pelan pucuk kepala dari adik clientnya tersebut.

"Goodluck bang, tolong jagain Renjun ge buat gue"

"Tentu."


"Injun-ie, ini kak Jae. Kakak boleh masuk?" Ucap Jaehyun dengan halusnya tepat didepan pintu kamar si sulung Huang tersebut.

"..."hanya keheningan yang menyambut Jaehyun. Dengan mantapnya, Jaehyun putuskan untuk membuka pintu kamar dari si manis Renjun tersebut.

Hal pertama yang ia dapati adalah sebuah gulungan besar ditengah-tengah kasur berukuran queen tersebut. Dan dapat ia pastikan Renjun ada didalam sana menyembunyikan dirinya. Dengan langkah perlahannya Jaehyun mendekati gulungan selimut tersebut. Tanpa aba-aba, Jaehyun berikan sebuah dekapan pada gulungan selimut yang disana ada Renjun itu.

"Hey, berat ya? Injun-ie hebat kok udah bisa berjuang sampe sejauh ini. Capek ya Injun-ie nya, gapapa, istirahat sebentar aja. Gak usah maksain diri terus" bisik Jaehyun dengan halusnya sambil menepuk-nepukan pelan tangannya di buntalan selimut itu.

H-hiks!
Terdengar samar sebuah isakan tangis tersebut, Jaehyun menarik pelan tubuh Renjun agar keluar dari gelungan selimutnya. Ia tak ingin Renjun merasa kesulitan bernafas nantinya. Lantas ia biarkan Renjun menangis tersendu-sendu didalam dekapannya. Ia tak bisa membayangkan seberapa berat hal yang telah dilewati oleh pria manis ini.

"Nangis sepuasnya Jun, tapi cuma untuk hari ini aja kakak ijinin kamu nangis. Setelahnya kakak ngga akan biarin ada air mata yang jatuh lagi" dengan tulus, Jaehyun berikan kecupan singkat diatas pucuk kepala Renjun.
























Untuk pertama kalinya, Jaehyun merasa benar -benar ingin melindungi seseorang. Dan orang itu adalah Huang Renjun-.



To be continue
See you next chapter guys🦋
Don't forget vomment juseyonggg

Salam manis dari

Degem kak wonu 🌻

Continue Reading

You'll Also Like

202K 17.4K 19
Warning!!!!! Remake from A Romantic Story About Serena by Santhy Agatha. "Dalam hidupnya, Impian Renjun hanyalah ingin menjadi pria yang biasa- biasa...
62.9K 5.9K 11
[END] Keputusannya untuk melamar pekerjaan sebagai penjaga anak ternyata membuat semua masa lalunya terungkap! #1 Jaeren [16 Oct 23:05] ๐Ÿ’š #1 Jisung...
211K 15.4K 41
oneshoot twoshoot Threeshoot ngesot (?)๐Ÿ˜ For NOREN SHIPPER rasa nano -nano Buka aja gak usah malu -malu , tapi jangan hujat isinya bikin gumoh ! WAR...