"Nggak sayang, kakak nggak mau pisah sama kalian... tolong maafkan kakak, kakak nggak sanggup kehilangan kalian lagi hiks," Reyhan memeluk Millie erat, membenamkan kepalanya ke cerur leher gadis itu.
"Tolong... kakak janji tidak akan mengecewakan kalian lagi, kasih kakak kesempatan?" ucap Reyhan tulus, air matanya semakin jelas bahkan Reyhan yang seorang pria bisa terisak karena rasa takutnya akan kehilangan wanita yang sedang dia peluk erat.
"Ya," ucap Millie seadanya.
Reyhan tersenyum senang, beberapa saat Keluarga Alvarez juga telah datang dan sangat bahagia mengetahui Reyhan sudah dalam masa pemulihan.
"Nah, nak kau pergi istirahat, kau disini sudah berhari-hari itu tidak baik untuk kesehatan kandunganmu," ucap Ririn perhatian.
"Millie pengen disini nemenin Kak Rey, hari ini jadwal Millie periksa kandungan, Mi," ucap Millie, memang harusnya tanggal ini dia akan periksa kandungan di Jepang andai dia masih disana.
Kandungan Millie sudah menginjak 7 bulan, menunggu sebentar lagi Millie akan melahirkan.
"Ya? Mami temenin kamu periksa ya?" ucap Ririn antusias.
"Aku juga akan menemanimu!" ucap Reyhan.
"Kau tidak, aku akan pergi bersama Mami lagipula kau masih dalam pemulihan!" ucap Millie tegas yang membuat Reyhan lemas karena dia ingin menengok anak-anaknya.
"Ya, Biarkan Millie dan ibumu periksa," ucap Tuan Tua yang diangguki Reyhan.
Setelah melalu prosedur, tiba giliran Millie melakukan USG.

(Pic By Pinterest)
Ririn menatap bahagia ke arah layar, menatap calon cucu-cucunya yang berkembang sangat baik.
"Selamat Nyonya, baby-baby sangat sehat, tumbuh dengan baik dan kabar lebih bahagia setelah saya periksa lebih teliti ternyata baby bukan hanya twins, tapi baby triplets, luar biasa Nyonya harus menjaga kesehatan dengan baik, makan teratur, dan minum susu ibu hamil juga Nyonya harus rajin berolahraga agar ketika melahirkan tenaga Nyonya bisa kuat dan stabil," ucap Dokter Stenny, Spesialis Kandungan.
"Ah? menantu saya sedang mengandung triplets? 3?" tanya Ririn antusias.
"Ya Nyonya, diperkirakan kelahiran cucu Nyonya di bulan Juli sekitar tanggan 10 sampai tanggal 15," jawab Dokter Stenny tersenyum lembut.
"Ya, Terima Kasih Dokter," ucap Ririn.
"Juga saya menyarankan agar Nyonya rutin USG untuk mengetahui perkembangan kedepannya," ucap Dokter Stenny menasihati.
"Ya Dokter, saya selalu rutin USG. Terima Kasih Dokter," ucap Millie menangis haru.
Millie juga tidak menyangka bahwa bukan hanya 2 yang ada di dalam kandungannya, namun juga ada 3 , luar biasa kebahagiaan Millie berlipat ganda.
Keduanya segera kembali ke bangsal, namun di tengah perjalanan menuju ruang Reyhan di rawat, Millie menginginkan sesuatu yaitu seblak yang langsung di turuti Ririn.
Menantunya ingin sesuatu? apapun itu selagi mereka mampu pasti segera mereka penuhi apalagi sudah lama Millie tidak ada di sisi mereka, jadi Ririn ingin memanjakan menantunya.
Untungnya di sebelah rumah sakit ada warung seblak dan dikatakan sangat enak sehingga banyak yang mengantri.
"Nak, nanti Mami yang beliin kamu ke bangsal aja temenin Rey ya?" ucap Ririn lembut.
"Tapi Millie nggak mau nyusahin Mami," ucap Millie tidak enak.
"No sayang, Mami nggak ngerasa di susahin sama kamu, kamu juga menantu Mami dan sekarang lagi hamil cucu-cucu Mami, justru Mami yang berterima kasih karena kamu mau ngasih bocah nakal itu kesempatan, Millie nggak boleh sungkan sama Mami karena Millie juga anak Mami, okey?" ucap Ririn penuh kasih sayang.
Millie tersenyum hangat menanggapi,
"Iya Mi, terima kasih udah anggap Millie anak Mami sendiri," ucap Millie.
"Sama-sama Nak, ayo ke bangsal pasti mereka sudah penasaran dengan hasil USG kamu hihi," ucap Ririn terkikik.
Keduanya segera ke bangsal, di bangsal Reyhan sedang bersandar sambil menikmati cemilan dan menonton Televisi.
Kedatangan Millie dan Ririn di sambut antusias, bahkan Reyhan hampir bergegas jika tidak di marahi Ririn.
"Mi, gimana gimana USG nya?" Reza antusias mendahului Reyhan yang sudah mendumel karena kondisi fisiknya tidak cukup baik hingga dia sulit melakukan hal-hal dengan Millie.
Ririn memasang wajah serius, Millie menunduk mengikuti drama sang mertua yang ingin mengerjai suaminya itu.
Beberapa orang di ruangan mendadak cemas karena menatap ekspresi Ririn dan Millie yang tampak tertekan.
"Sayang kenapa?" tanya Reyhan cemas menarik Millie ke arah bangsalnya.
"It-itu.. biar Mami yang jelasin," ucap Millie menunduk, Reyhan semakin takut menggenggam erat tangan Millie sambil mengelusi perut buncit istrinya.
"Ini semua gara-gara kamu Rey, waktu kamu sama Ayina, Millie pulang seorang diri dan karena dia terlalu sakit hati dengan perilakumu dia sampai tidak memperhatikan dirinya dan berakhir terjatuh! hiksss," tangis Ririn mendrama.
Jantung Reyhan memompa cepat, seluruh tubuhnya bergetar ketakutan menatap Millie yang juga ikut menangis.
"Mi mi tolong ada apa dengan Millie dan baby kami? tanya Reyhan bersalah, jika bukan karena dirinya sang istri tidak akan terjatuh dan anak mereka pasti baik-baik saja, Reyhan mengutuk kebodohannya.
"Sayang please, kamu kenapa? baby kenapa? jangan bikin kakak cemas," ucap Reyhan mengangkat dagu Millie yang menunduk.
Ririn menatap penyesalan di mata putranya yang sangat dalam, tak tahan lagi mengerjai putra satu-satunya yang bodoh itu. Ririn tersenyum lebar berteriak..
"Suprise!!!! Tenang, menantu Mami baik-baik saja, sangat baik dan kabar bahagianya menantu Mami mengandung 3 bayi sekaligus, Ahhhh Mami sangat senang!!!" teriak Ririn yang membuat seluruh orang diruangan melongo beberapa detik.
Sampai Nyonya Tua tertawa dan menepuk pundak cucu menantunya lembut.
"Nak, ya ampun terima kasih karena memberi oma 3 cicit sekaligus,"ucap Nyonya Tua menyeka air matanya penuh bahagia.
Reyhan masih melongo, berusaha mencerna semua kejadian didepannya.
"Kak Rey jangan menangis lagi okey, atau nanti baby ngira daddynya cengeng!" ucap Millie lucu memperingatkan sang suami yang akan menangis.
Mata Reyhan memang memerah, hampir menangis mendapat kabar yang sangat membahagiakan dari sang istri.
Tidak memperdulikan seluruh orang di ruangan, Reyhan menarik Millie kedalam pelukannya dan mengecup bibir yang sudah menjadi candu itu berkali-kali didepan Tuan Tua, Nyonya Tua, Ririn dan Reza yang mendengus menatap perilaku tak tau malu Reyhan, namun mereka memahami kebahagiaan Reyhan dan memberikan ruang untuk keduanya bersama.
"Kak Rey apa-apaan sih cium-cium Millie terus, mana dihadapan Mami, Papi, Oma dan Opa, Millie kan jadi malu!!!" kesal Millie berusaha lepas dari pelukan hangat suaminya itu.
"Maaf maaf, Kakak terlalu bahagia sayang, kakak sangat hebat sekali mencetak goal 3 langsung hahaha," ucap Reyhan sombong.
"Huh, tau ah Kak Rey emang nyebelin!" ucap Millie merajuk yang justru sangat menggemaskan dimata Reyhan.
Reyhan menatap Millie lekat, kedua matanya memancar penuh cinta menarik Millie kepangkuannya dan mencium wanita itu dengan lembut namun menuntut.
Millie juga merindukan Reyhan, keduanya sama-sama saling merindukan sehingga Millie tak segan membalas ciuman sang suami.
Setelah beberapa menit, ciuman keduanya terlepas. Reyhan menatap bibir wanitanya yang memerah dan sedikit bengkak akibat ulahnya namun dimatanya justru semakin menggoda dan dia tidak bisa menahan untuk tidak mencium Millie lagi dan lagi.
Keduanya terbakar gairah, entah sejak kapan tangan Reyhan sudah menelusup kedalam kemeja yang di kenakan Millie menangkup gundukan yang saat ini sangat berisi dari terakhir kali dia rasakan.
"Enghhh.. kakhhh stopphh inih dirumah sakithhh uhhh..." desah Millie yang membuat Reyhan semakin terbakar gairah.
Reyhan menekan remote, mengunci pintu kamar karena ruang mereka VIP jadi jarak antara ruang satu dan lainnya cukup jauh.
Reyhan terus mencium istri mungilnya yang sekarang semakin seksi, membuka kancing kemeja Millie satu persatu hingga saat ini keduanya telah tidak memakai apapun.
"Kakhhh ahhh.." jerit Millie sampai puncak karena permainan tangan Reyhan pada inti miliknya.
Reyhan tersenyum mengangkat Millie lebih dekat untuk menyatukan keduanya, beberapa saat suara desahan sahut menyahut di ruangan Reyhan untungnga Keluarga Alvarez pulang setelah memesankan Millie seblak keinginanya.
Reyhan juga tahu batasannya, dia tidak bermain terlalu lama karena istrinya sedanga hamil besar cukup beberapa kali Reyhan sudah merasa puas meski dia masih merasa kurang tapi demi kesehatan istri dan calon babynya dia tidak boleh egois.
Sedangkan Millie terlalu lelah untuk memperdulikan keadaannya, dia tertidur setelah Reyhan membersihkan tubuh keduanya dan ikut tertidur juga selama 1 jam.
Pesanan Millie datang, karena mengantri namun Millie masih tertidur pulas akibat permainan panas mereka.
Sebenarnya Reyhan merasa bersalah karena melakukan hal itu di siang bolong namun nafsunya tidak bisa ditekan dan harus segera dilampiaskan.
Pintu dibuka, kurir yang mengantar meletakkan seblak di atas meja dengan malu karena menatap Reyhan yang saat ini memeluk Millie dipelukannya, Kurir malu karena dia masih jomblo di umurnya yang menginjak 40 tahun sedangkan pasangan muda mudi didepannya sangat romantis, si kurir sangat iri tapi apalah daya untuk makan saja dia hanya bisa mencukupi dirinya sendiri.
Reyhan sangat dermawan, pesanan sang istri sudah dibayar tapi dia tetap memberikan tip, 1 juta untuk si kurir yang menerima sangat senang, sungguh dia tidak jadi iri justru bersyukur menjadi kurir yang mengantarkan pesanan ibu hamil yang kaya raya, yang dimaksud adalah Millie.
Hidung Millie sangat sensitif mencium aroma seblak yang sangat dia rindukan selama di Jepang, Millie sangat menyukai seblak dan makanan pedas lainnya.
"Enggghh.." Millie menggerakan tubuhnya, menatap ruangan dan menemukan paket seblak pesanannya.
"Kakak, Millie pengen makan ambilin seblaknya!" ucap Millie memerintah Reyhan, dia sangat malas untuk bergerak terlebih masih sedikit lelah karena permainan suami kurang ajarnya itu.
Reyhan tersenyum bergegas mengambil mangkuk dan menuang seblak pesanan istri tercintanya itu.
Reyhan mencicipi seblaknya sebelum memberikan pada Millie, takut jika ada racun atau terlalu pedas untungnya seblak yang dipesan sang istri tidak terlalu pedas jadi tidak apa-apa untuk di makan.
"Kak Rey, ambilin minum juga!" perintah Millie cerewet yang diangguki Reyhan senang hati.
"Suapin," ucap Millie manja.
"Iya sayang, aaaa.." ucap Reyhan mengarahkan sendoknya ke mulut Millie.
Millie makan dengan sangat lahap, sesekali Reyhan juga menyuap seblak kemulutnya sendiri hingga seblak yang mereka makan tandas tak bersisa namun istrinya masih lapar dan menginginkan martabak telor yang langsung dituruti Reyhan.
Lagi-lagi Reyhan memberikan 1 juta untuk tip kurir yang mengantar pesanan, Millie senang karena Reyhan tidak pelit dan mau berbagi.
Keduanya tertawa bahagia sambil sesekali menikmati martabak telor, hanya Millie yang menikmati sedangkan Reyhan dipaksa karena sebenarnya Reyhan sudah kenyang dan tidak terlalu suka Martabak Telor yang berminyak.
Namun apalah daya Reyhan dihadapan perintah Millie, sang istri, dia hanya bisa pasrah memakan martabak telor dan berjanji akan berolahraga nanti untuk menjaga perut kotak-kotaknya.
SUKAK? LIKE, KOMENT JUGA YA MAKASIH🙏🏻