Beberapa bulan kemudian
Beberapa bulan lalu banyak sekali perubahan, terutama allan dan sierra. Semakin hari mereka terlihat semakin dekat. Bahkan semua teman temannya di sekolah mengira mereka pacaran
Bukan hanya sierra, viona juga srmakin dekat dengan renal, raka dan keenan
"Ayo sayang kita ke kantin" ucap allan
Sierra memutar bola matanya malas "Bisa ngga sih lo gausah sebut sayang sayang gitu?" tanya sierra
"Panggil apa dong?" tanya allan
"Sierra aja, nama gue kan sierra" ucap sierra
Allan menganggukan kepalanya dan merangkul bahu sierra sambil berjalan keluar kelas diikuti yang lainnya "Istri aja ya? Gue udah kebiasaan manggil lo istri" ucap allan sambil tertawa
"Geliii" ucap sierra dan viona
Allan mendengus lalu menatap viona "Mau juga kan lo mangkannya ngomong gitu? Lagian nih ya ucapan adalah doa yaudah gue manggil sierra pake panggilan istri, siapa tau emang beneran jodoh kan? Ja-
"Gausah ngelantur, gue laper" potong renal
Allan mendengus dan hendak berjalan mengikuti renal namun sierra menahannya
Allan berbalik, ternyata ada arga. Allan menatap teman temannya "Duluan,nanti gue nyusul" ucap nya
Mereka hanya mengangguk dan berjalan menuju kantin. Sedangkan allan, ia menatap arga "Gue mau ngomong sama sierra, bukan sama lo" ucapnya menarik tangan sierra
Sierra memegang tangan allan lalu melepaskan cengkaman arga "Yaudah ngomong aja, bisa kan disini?" tanya sierra
Arga menatap allan "Gue cuma pengen ngomong berdua sama lo" ucapnya
"Gue gamau" ucap sierra
"sekali aja" ucapnya
"Gue gamau arga. Kalo mau ngomong yaudah disini, mulut lo masih bisa dipake buat ngomong disini kan?" tanya sierra
Allan hendak menarik tangan sierra menuju kantin namun di tahan arga "Lo kenapasih?! Gue ada urusan sama ni cewe" ucap arga
"Sierra mau ngomong sama lo?" tanya allan
"Gausah ikut campur" ucap arga
Allan mengernyit "Wajar dong gue ikut campur? Cewe yang lo ganggu cewe gue. Berhak dong gue ikut campur?" tanya allan
Sierra memijat pelipisnya "kalo mau ngomong yaudah disini, gausah bikin gue pusing" ucap sierra
Arga menghela nafas kasar "Yaudah lo aja sama gue" ucapnya
Sierra mengeratkan pegangannya "Kalo lo mau ngomong sama gue, lo harus ikutin apa mau gue. Kalo gamau yaudah, gue ngga butuh" ucap sierra
"Lo kenap-"
"Itu kan yang lo lakuin ke gue dulu?" tanya sierra sambil menatap tajam arga
Arga hanya diam sambil menatap mata sierra. Allan berdehem "Kayanya buang buang waktu aja disini, perut gue jauh lebih penting sih" ucap allan
Sierra berbalik dan menarik tangan allan menuju kantin sedangkan arga menatap sierra kesal "Awas aja lo nanti. Berani berani nya lo ngelawan ucapan gue" umpatnya
🍁🍁🍁🍁
Sierra dan viona berjalan menuju toilet. Saat sudah sampai di depan pintu toilet, mereka mengernyitkan matanya karena pintu toilet terkunci
"Lah kan masih jam sekolah ya, ko di kunci?" tanya viona
"Apa WC nya rusak lagi" ucap sierra
"Yakali, baru aja minggu kemarin di benerin" ucapnya
"Coba ketuk deh" ucapnya
Saat sierra hendak mengetuk pintu, ia mendengar seseorang yang sedang mengobrol di dalam
"Gausah kegatelan deh lo jadi cewe" ucap seseorang itu
"lo masih kelas 10, berani beraninya ngelawan gue yang udah kelas 11" ucapnya lagi
"lepasin!" bentak seseorang
Sierra mengernyitkan matanya "Tunggu vi, bukannya itu suara azel?" tanyanya
Viona mencoba mengetuk pintu itu "Hallo? Ada orang?" tanyanya
"Ad- Hpptt"
"Zel? Azel?" tanya sierra
"Zel lo di dalem?!" teriak viona
Sierra dan viona mencoba mendorong pintu itu namun tidak bisa
"Eh keenan!" teriak sierra
Keenan yang sedang berjalan sendiri pun menatap sierra dan viona heran
"Sini cepetan!" ucap viona
Keenan berjalan ke arah sierra dan viona
"dobrak pintu ini buruan" ucap viona
"Hah?"
"Dobrak buruan! Kayanya azel di dalem lagi ribut gitu" ucap sierra
"Buruan keenan ya allah" gemas viona
Keenan hanya mengangguk dan mencoba mendorong pintu itu dengan sekuat tenaga
Sierra melotot melihat azel yang sedang diikat di kursi sementara 2 orang yang ada di sana menatap ke arah keenan takut
"Azel lo kenapa?" tanya sierra panik. Ia langsung berjalan ke arah azel dan mendorong bahu 2 orang yang menghalangi jalannya
Sierra membuka tali yang meliliti tubuh azel sementara keenan dan viona menatap dua orang itu
"Kelas mana lo?" tanya viona
Keenan hanya menatap tajam ke arah dua orang itu. Orang itu bernama siska dan icha, 2 orang yang sangat mengganggu hidupnya dan hidup allan di sekolah ini. Karena kabarnya, icha menyukai allan dan siska menyukai keenan
Sudah beberapa bulan ini keenan tidak melihat mereka berdua, dan entah mengapa sekarang malah muncul lagi.
"Tunggu, bukannya lo siska yang tadinya anak X IPS 2 bukan?" tanyanya
"iya, kenapa?" tanyanya siska, ia tak berani menatap keenan yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam
"Lo cewe yang dulu di tolak keenan kan?" tanya viona membuat siska mendengus kesal
"Lo ngapain ngelakuin ini?" tanya sierra
"Lah suka suka gue dong" ucap icha
Azel menatap icha dan siska"Gue gaada salah ya sama lo, gue tau lo kakak kelas. Tapi lo ngga bisa seenaknya kaya gini! Gue disini sekolah bukan pake duit lo"
"Gaada salah lo bilang? Terus lo ngapain tiap pagi bareng al-"
"Alan adrian? Lah terserah gue dong. Mereka juga ngga keberatan gue tebengin tiap hari" ucap azel
"Keluar" ucap keenan saat melihat icha hendak mengekuarkan suara lagi
Icha dan siska menatap kesal ke arah azel dan sierra "Lo juga. Gausah kegatelan jadi orang tiap hari deketin allan" ucap icha sambil menatap sierra setelah itu mereka pergi
Viona menatap azel "Lo gapapa?" tanyanya
Azel menggeleng "Sering gue diginiin, santai aman aman tenang jangan panik" ucapnya sambil menepuk nepuk bajunya yang terlihat kotor
"sering? maksud lo? Emang mereka gatau lo adenya allan sama adrian?" tanya sierra
Azel mengangkat bahunya acuh "Gue ngga nyembunyiin tapi gue juga ngga bilang ke orang orang" ucapnya
"Udah ah, jangan bilang bang allan atau bang adrian ya" ucapnya
"loh kenapa? Justru harus bilang biar lo ngga di gangguin lagi" ucap viona
Azel menggeleng "Gue gamau nanti mereka malah kaya jagain gue gitu, secara kan mereka sayang banget ye sama gue jadi ya kalian tau lah nantinya gimana" Ucap azel dengan nada yang menyebalkan
Viona dan sierra mendengus lalu menatap keenan "Lo ngapain masih disini? Mana diem aja lagi" ucap sierra
Keenan hanya menggelengkan kepalanya ia berjalan keluar
"Lo beneran gapapa kan?" tanya sierra
Azel menggeleng "Gapapa gue, tenang aja kakak ipar gaboleh panik gitu" ucap azel
Sierra mendengus, tidak abang tidak ade sama saja. Sama sama menyebalkan
🍁🍁🍁🍁
"Lo balik-"
"Iya allan, gausah maksa maksa gue lagi. Gue lagi gamau debat" ucap sierra
Allan tersenyum ia menarik tangan sierra menuju parkiran. Disana ternyata sudah ada azel yang sudah menunggu mereka
Azel yang menyandarkan punggungnya ke mobil pun menegakan tubuhnya "Lama juga ya" sindirnya
"25 menit loh gue nunggu" ucap azel sambil memperlihatkan jam tangannya
Allan menepis pelan tangan azel membuat azel meringis karena tadi tangan allan mengenai lebamnya"Lagian udah gue bilang pelajaran terakhir gurunya aga rese jadi gue suruh lo tunggu di kantin, siapa suruh nunggu gue disini" ucap allan
Azel mengusap tangannya "Ya gue kira gaakan selama ini" ucapnya
"Eh tangan lo kenapa?" tanya allan
"Hah? Nggapapa" ucapnya sambil menatap sierra
"Gapapa gimana? Ini lebam zel" ucap allan
"Tadi kepentok meja, emang kurang ajar tu meja" gerutunya
Allan mendorong kening azel "Lo nya yang ngga hati hati, ngapain nyalahin meja. Udah sono masuk" ucap allan
Azel mendengus ia membuka pintu belakang dan masuk ke dalam mobil diikuti sierra
Allan menarik belakang kerah sierra "Ngapain?" tanyanya
"Ya mau duduk lah" ucap sierra
"Enak aja lo kata gue supir, depan" titahnya
Sierra menggeleng "Duh gue bosen pinggiran mulu sama lo. Udah ya gausah banyak protes" ucap sierra
Allan tertawa kecil "Terus mau lo apa? Depan belakang biar kaya solat, gue jadi imamnya?" tanya allan
"Ih seru juga ya kalo beneran-"
"NGAYAL MULU KERJAANYA, BURUAN LAPER INI ETT" potong azel membuat sierra tertawa
Allan mendengus lagi lagi kayalannya harus berhenti. "lo di depan pokonya" ucap allan sambil menarik tangan sierra dan membuka pintu depan
Haii haii
Masi ada yang bangun jam segini up?
MAKASI YA YANG UDAH BACAA