KECEWA [End]✅

By screef_line

67.1K 12K 3.7K

⚠️ UPDATE SUDAH DI REVISI⚠️ ⚠️WAJIB FOLLOW DULU SEBELUM BACA⚠️ Cerita Pertama 🤗 End✓ [proses revisi] Start :... More

01.00
02.00
03:00
FOUR
FIVE
SIX
SEVEN
EIGHT
NINE
TEN
ELEVEN
TWELVE
THIRTEEN
FOURTEEN
FIFTEEN
SIXTEEN
SEVENTEEN
EIGHTEEN
NINETEEN
TWENTY
TWENTY ONE
TWENTY TWO
TWENTY FOUR
TWENTY FIVE
TWENTY SIX
TWENTY SEVEN
TWENTY EIGHT
TWENTY NINE
THIRTY
THIRTY ONE
THIRTY TWO
THIRTY THREE
THIRTY FOUR
THIRTY FIVE
THIRTY SIX
THIRTY SEVEN
THIRTY EIGHT
THIRTY NINE
FORTY
FORTY ONE
FORTY TWO
FORTY THREE
FORTY FOUR
FORTY FIVE
FORTY SIX
FORTY SEVEN
FORTY EIGHT
Ending?
Ekstra Part
ANNOUNCEMENT

TWENTY THREE

868 226 25
By screef_line

Mungkin lebih baik aku langsung bicara tapi menyakitkan daripada aku diam tapi aku yang tersakiti 🥀

🌼🌼🌼🌼🌼

Hari ini adalah hari paling Syamilla tunggu, ya hari sabtu dirinya menunggu hari Sabtu hanya untuk bermalas-malasan dirumah. So karena sekolah libur jadi dia manfaatkan untuk sekedar rebahan, scroll sosmed atau olahraga kalo dia mau.

"Huh males gue lama-lama daritadi gonta ganti Chanel TV tapi gada yang menarik. Isshh gini amat jomblo" Dengus Syamilla meratapi dirinya sendiri. Biasanya dia akan heboh sendiri karena akan pergi berkencan. Dan sekarang? Dia hanya rebahan ngemil gonta ganti chanel tv dan mengacuhkan ponselnya yang dari tadi berdering.

Tok.....tok.....tok....

"MEL LO DIDALAM? GUE GABUT NIH GHIBAH YUK!!" Teriak seseorang dari balik pintu. Syamilla sudah hafal betul siapa yang bertamu pagi-pagi dikamarnya.

"Ish ribet bener, MASUK AJA KAGA GUE KONCI"

Gubrakkkk

"Astagfirullah" Umpat Syamilla menatap tajam seseorang yang membuka pintunya seperti dikejar setan.

"Hehehe biasa aja itu mata ntar jatoh" Ucapnya cengingisan berusaha membuat keadaan kembali membaik.

"Heh mau ngapain? Kalo ngajakin ghibah kunci pintu dulu!!!" Ucap Syamilla sinis menatap tajam sahabatnya yang akan duduk disampingnya.

"Iyaa suhu!! Maapkan Hanania Nathania" Ucapnya membungkuk lalu menutup pintu dan menguncinya. Tepat ia akan berbalik ada satu bantal kecil melayang tepat mengenai wajahnya.

"Jijik gue liat wajah lo yang sok imut" Ucap Syamilla kesal sekesal-kesal mungkin. Sungguh ia masih kecewa dengan Nina makanya dia masih sinis dan enggan untuk memulai perghibahan.

"Jijik gii liit wijih li ying sik imit" Ucap Nina menirukan ucapan Syamilla dengan menye-menye menggunakan vokal i.

"Lo nggak ada rasa bersalah gitu sama gue? Gue liat lo happy happy aja gitu, urat malu udah putus ya mbk?" Ucap Syamilla mendelik tajam menatap Nina yang akan memakan keripik singkong nya.

Yakh Mel lo kok jadi berubah gini sih? Seakan-akan kita kek baru kenal, please jangan kek gini. Gue makin ngerasa bersalah ncom.

"Heh malah bengong" Syamilla menggeplak tangan Nina dengan keras membuat sang empu kesakitan.

"Yakh!! Mel nggak gitu, seb-------

"Ntar ada telfon" Potong Syamilla mengangkat telfon dengan wajah berbinar dan menjauh dari Nina membuat Nina memicingkan matanya.

"Kok tumben telfon doang menjauh dari gue?" Gumam Nina memerhatikan Syamilla yang sekian lama menjauh keluar kamar menuju balkon. Sudah sampai di balkon pun Syamilla kembali menutup pintu balkonnya.

"Segitu marah nya ya Mel? Sampek lo sekarang menjaga jarak banget sama gue?" Lirih Nina meratapi kesalahannya kepada Syamilla. Sungguh dia tidak berniat untuk menyakiti sahabatnya ia hanya tidak ingin sahabatnya terlalu dalam bersedih.

^syamilla pov

Kak Jio🐱 is calling.......

Hallo?

[Haii kakak ganggu ya?]

Eh enggak kok kak, kenapa?

[Kakak cuman pastiin aja nanti sore jadi nggak? Kalo iya kakak siap-siap dulu sekalian nanti minta izin sama ortu kamu]

Ya jadi dong kak, Syasya udah kangen banget tau jalan berdua sama kakak!

[Sa ae kamu Sya, yaudah nanti kakak jemput jam 4 ya?]

Iyaa kak siap, masalah izin tenang aja ortu lagi keliling dunia aku bisa WhatsApp aja.

[Oh gitu? Yaudah iyadeh terserah kamu aja]

Iyaa kak, udah dulu ya ada Nina soalnya.

[Oghey cantik]

"Isshh kak Jio masih aja sama hahaha" Gumam Syamilla terkekeh namun dalam sekejap matanya langsung melotot kala mendapat telfon dari orang yang ia rindukan.

"Bunda? Kenapa ya? Aduh angkat nggak ya? Kalau pun enggak udah ketauan aku online, angkat aja deh"

Bunda Nada💜 video's calling........

H-hallo bunda?

[Hallo assalamualaikum sayang? Kamu dimana? Lagi sibuk ya? Kok bunda nggak dijengukin? Dedek Aluna kangen loh katanya, kamu nggak pengen ketemu Dede nya? Bunda sama Dede udah boleh pulang sayang, kamu nggak pengen kesini dulu gitu?] Semprot Nada dengan pertanyaan bertubi-tubi membuat Syamilla gelagapan sendiri untuk menjawabnya. Syamilla melihat jika dibelakang bundanya ada kakak laki-laki nya, atau Musical. Syamilla masih takut dia masih trauma dengan bentakan Musical kala itu.

Wa'alaikumsalam bunda...m-maaf bunda Yaya nggak bisa keluar, sebenarnya kangen banget sih bunda cuman yaa gituu ~ ucap Syamilla berbohong, padahal dirinya bebas sekali sangat bebas malah untuk keluar kemana saja. Tapi apa boleh buat? Dia sudah janji untuk tidak mengganggu keluarga bundanya lagi.

[Kamu nggak lagi berbohong dan nutupin sesuatu dari bunda kan?]

E-eh enggak kok Bun aku beneran, maaf ya Bun nggak bisa lama-lama ada teman soalnya hehehe.... Salam buat yang lain disana, assalamualaikum.....

Plip

Syamilla menutup panggilan video nya, sungguh ia merasa sesak sekali dengan melihat Musical yang masih menyimpan dendam kepada dirinya. Syamilla kembali dihantui rasa bersalah dengan mengundang keluarga bundanya untuk masuk kedalam masalahnya.

Ting.....

Bunda Nada 💜

Bunda tau sayang kalau kamu
lagi ada masalah, 12 tahun kamu
bersama bunda, bunda hafal betul
sama perubahan sikap kamu.
Kalau kamu masih ingat kata-kata
kak Ical lupain aja ya sayang? Jangan
dengerin dia, kemarin kakak kamu
hanya emosi sama kamu, Ody udah
cerita semuanya sama bunda.
Jujur bunda kecewa sama Ical dan
sikap kamu kemarin, bunda ngerti
kok, tapi Bunda juga nggak bisa
salahin dia.
Kamu sabar ya? Nanti bunda akan
ngomong sama kak Ical.
Jangan sedih lagi sayangnya bunda💜

"Hiks bundaaaaaa........ Yaya kangen sama bunda, Yaya belum cerita apa-apa sama bunda......hiks.......tapi karena kesalahan Yaya jadi seperti ini........m-maafin Yaya bundaaaaaaaaaaa hiks.......hiks........"

Nggak bunda Yaya nggak papa kok,
Yaya emang lagi ga bisa keluar, bunda
sehat² ya sama Dede alun🤗💜
Maafin Yaya ya bunda, Yaya sayang
sama bunda💜💜

"Stop Mel lo nggak boleh lemah Lo harus bisa, lo harus bangkit" Gumam Syamilla menyemangati diri nya sendiri. Kakinya melangkah masuk kembali ke kamarnya yang ada Nina duduk bersandar dengan ponsel ditangannya.

"Lo tadi ngajak ngomong apa?" Tanya Syamilla to the point seraya kembali duduk disamping menghadap Nina. Sedangkan Nina dia hanya cengo, dia terkejut dengan perubahan sikap sahabatnya. Secepat inikah sahabatnya akan berubah? Oh tidak Nina belum siap please.

"Mel? Secepat ini lo berubah?" Tanya Nina menatap mata Syamilla lekat. Mencari sesuatu yang sedang ditutupi, namun nas nya dia tidak melihat kebohongan apapun. Hanya kekecewaan yang ada disana.

"Hanya karena lo kecewa sama kita-kita lo berubah Mel? Gue nggak ngenal lo lagi Mel" Ucap Nina lirih, ia merasa sedih ia merasa seperti kehilangan seorang sahabat.

"Hanya? Lo bilang hanya karena kecewa? Gue kecewa banget malahan Nin!!! Lo bilang gue hanya kecewa terus gue berubah? Apa kata dengan lo? Lo ikut sembunyiin semuanya Nin, bahkan lo juga ikut memberi ide!! Bahkan lo setuju-setuju aja dengan rencana jahat mereka buat nggak ngasih tau gue!! Gue hancur Nin hancur, bahkan lo nggak tahu keadaan gue saat itu. Kalau lo tau pasti lo akan berdiam diri ditengah jalan raya Nin!! Lo nggak tahu gimana rasanya dibohongi bahkan diselingkuhi disaat kita tengah terpuruk dengan masalah keluarga. Ya jelas lo nggak tahu Nin! Karna lo nggak ngerasain apa yang gue rasain!! Karena keluarga lo baik-baik aja. Coba lo bayangin aja sekarang, sekarang orang tua lo every night selalu berantem bahkan problem kecil pun berantem. Dan mereka selalu mengatakan kata pisah pisah pisah dan pisah. Disisi lain lo muak dengan pertemanan bullshit lo yang dimana para sahabat lo mulai bohongi lo. Ditambah ortu yang tidak baik-baik aja sibuk urusan masing-masing sekali bertemu berantem, gue strictparent. Lo punya sodara yang dimana mereka nggak tahu dengan masalah keluarga, tapi lo diancam habis untuk tidak memberi tahu sodara lo. Dan sekarang ditambah pacar lo mau dijodohin sama sahabat lo. Pacar lo Nin pacar dia orang yang lo sayang yang selalu jadi sandaran lo akan jadi milik orang. Gimana perasaan lo Nin? Dan dengan tidak punya malunya lo bilang kalau lo hanya kecewa. Hanya Nin hanya!!!" Papar Syamilla marah kepada Nina. Dia sangat-sangat kesal sekarang, bisa-bisanya dia disalahkan padahal dirinya pelaku.

"Gimana perasaan lo? Nggak kuat kan? Pengen bunuh diri kan? Kalo iya gue jungkir balik nih" Ucap Syamilla kemudian pergi meninggalkan Nina menuju wardrobe. Seketika Syamilla ingat dengan janjinya dengan Gino.

Nina? Dia sedang diam mematung mendengar penjelasan Syamilla. Ternyata benar apa yang dikatakan oleh Gino kemarin. Benar Nina dan sahabat yang lain telah melukai hati Syamilla disaat dirinya juga tidak baik-baik aja. Sungguh ia menyesal sangat sekarang, mana nanti sore acara akad pernikahan Reyhan dan Dinda. Mereka sengaja tidak memberi tahu Syamilla, mereka tidak ingin Syamilla lebih sakit hati lagi.

*****

^keesokan harinya

"Rey lo yakin akan menikah?" Tanya Reza gugup, perasaan nya kembali tidak enak sekarang. Kenapa diingatan nya melintas nama dan kenangan bahagia bersama Syamilla? Ada apa ini? Memang sore ini akan dilangsungkan acara ijab qobul pernikahan Rey dan Dinda. Pantas saja jika Reza merasa sangat takut akan apa yang akan terjadi.

"Yakin nggak yakin bakal terjadi Ja, Lo kenapa sih?" Balas Reyhan malas, pasalnya Reza menanyakan hal ini tidak sekali dua kali. Bahkan sudah kesekian kali sampai tidak bisa dihitung jari.

"Perasaan gue nggak enak Rey, gue takut sesuatu akan terjadi" Sungguh Reza takut sekali, ingatan dan perasaannya terus-terusan melintas nama cantik Syamilla.

"Lah emang akan terjadi sesuatu yaitu pernikahan gue sama Dinda" Ucap Reyhan santai sepeti tidak ada beban sama sekali.

"Lo kayaknya nggak ada beban sama sekali ya Rey? Gue aja dari tadi kepikiran Mel terus you know?"

"Lo kata gue enggak Ja? Gue jug-------

Ceklek.....

"Rey waktunya ijab qobul" Panggil Alvan dan Vino yang berusaha keras menahan apa yang dia rasakan saat ini.

Reyhan hanya menatap sekilas kemudian berjalan keluar kamar. Memang acara pernikahan nya digelar di rumah Dinda, namun tidak terlalu banyak tamu kecuali orang yang tidak terlalu penting diurusan kerjaan.

Reyhan turun segera duduk didepan pak penghulu yang disebelah kiri Reyhan sudah ada Dinda. Memakai kebaya putih membuat Reyhan sedikit salfok.

Cantik jugaa.....

"Rey sudah siap sayang?" Tanya Juna/Jonathan ayah Dinda. Reyhan hanya bisa mengangguk pasrah meskipun harapannya dia akan menikah dengan Syamilla.

"Baik nak Rey ikutin saya dan jabat tangan saya" Titah pak penghulu.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau saudara Reyhan Arkana Anderson bin Andra Anderson dengan saudari Adinda Putri Jonathan dengan mas kawin seperangkat alat sholat emas seratus gram dan uang Satu milliar rupiah dibayar tunai"

"Saya terima nikah dan kawinnya Adinda Putri Jonathan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" Ucap Reyhan sekali tarikan. Jujur hatinya sakit saat mengucapkan kalimatnya tadi. Didalam fikirannya hanya ada Syamilla yang sejak kemarin tidak mau berbicara dengan dirinya. Sungguh ia merasa bersalah sekaligus sakit hati menerima kenyataan ini semua.

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"Saahhhhhh"

Tes

"S-sah" Ucap Syamilla gugup berusaha menahan sakit dan nyeri dihatinya. Ya Syamilla ikut hadir di pernikahan Reyhan mantan pacar nya dan Dinda Sahabat nya. Tidak, tidak ada yang tahu jika Syamilla turut hadir. Mereka mengira jika Syamilla mendengar ucapan para sahabatnya untuk tidak hadir. Namun bukan Syamilla namanya jika tidak nekat untuk membantah. Bahkan sekarang lihat saja dia tidak menangis malah senyum yang ia tampilkan tidak luntur sama sekali. Hanya setetes air matanya yang turun saat mendengar ucapan sakral tadi. Gino yang berada disampingnya memegang erat tangannya seakan memberi kekuatan agar tidak tumbang begitu saja.

Syamilla menahan mati-matian rasa sesak dan nyeri dihatinya kala melihat mempelai yang sedang bertukar cincin. Dinda yang mencium tangan Reyhan. Melihat Reyhan mencium kening Dinda. Sungguh sakit sekali hatinya, ia merasa suhu dirumah Dinda sangat panas dan terlalu kedap. Ia merasa jika pasokan oksigen habis. Tangannya bergerak memukul dadanya yang sesak, Gino yang melihat itu langsung merengkuh tubuh ringkih Syamilla.

"Sssttt udah kalo nggak kuat kita pulang aja ya?" Ucapnya memberi pengertian agar Syamilla tidak merasakan sakit dan sesak dihatinya. Gino tahu betul gimana rasanya melihat orang yang kita sayang bersanding dengan orang lain. Ya Gino pernah merasakan waktu itu kala dia tahu jika Syamilla memilih mencari lelaki lain saat dirinya pergi.

Syamilla menggeleng dengan kukuh dia tersenyum agar terlihat baik-baik saja.

"Aku nggak papa kak, aku nggak nangis kan? Aku udah ikhlas kok cuman sesak aja ngeliatnya" Ucapnya masih dengan senyuman, ia menghela nafas sebentar sebelum kembali berucap.

"Kita kesana yuk kak memberi selamat" Ajak Syamilla membuat Gino menatap tidak percaya. Ia tahu jika gadis dihadapannya ini sedang tidak baik-baik saja namun mencoba untuk tetap baik-baik saja.

"Kamu yakin?" Tanyanya ragu, Syamilla mengangguk semangat memberi jawaban kalau dirinya benar-benar baik-baik saja. Syamilla berdiri berjalan lebih dulu meninggalkan Gino ditempat yang masih menatapnya tidak percaya.

Dengan anggun Syamilla berjalan mendekati Dinda dan Reyhan yang sedang berbicara dengan sahabatnya. Dengan balutan baju yang sama seperti sahabat yang lainnya Syamilla menghampiri dengan senyuman nya.

"Hai" Sapa Syamilla dengan senyuman nya membuat mereka mematung seketika. Mereka sangat tahu betul suara siapa itu. Dengan keadaan masih syok mereka mencoba memutar badan memastikan jika dibelakang mereka tidak ada siapa-siapa. Namun hasilnya nihil, benar ya benar sekali jika suara itu tadi benar ada dengan orang yang mengucapkan.

Deg

"Hai selamat ya semoga kalian berdua menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Selamat sekarang kalian udah memulai hidup baru, bahagia selalu ya. Kalau ada masalah bicarain masing-masing dengan kepala dingin. Jangan pake emosi takutnya kelewat. Kalau ada masalah jangan sekali-kali pakek kata 'pisah ya? Jangan itu nggak baik, meskipun itu perbuatan halal tapi sangat dibenci sama Tuhan. Jaga diri kalian baik-baik ya bahagia selalu" Ucap Syamilla memberi semangat dengan senyum yang terus terpancar.

Wajahnya terlihat baik-baik saja namun siapa sangka? Sorot matanya menampilkan sebuah kesedihan dan kekecewaan begitu mendalam. Sudah mereka tidak kuat lagi dengan keadaan seperti. Dengan reflek Alvan yang berada disamping kiri Syamilla menampar pipi gadis itu membuat mereka tidak percaya. Syamilla memejamkan matanya kala tangan itu berhasil lolos mengenai pipi mulusnya.

Plak

"Ngapain? Ngapain lo kesini? Ngapain lagi lo kesini Mel? Ngapain? LO NGGAK PANTAS KESINI MEL LO NGGAK PANTAS!!!" Ucapnya dengan emosi membuat yang lain menatap tidak percaya dengan apa yang dilakukan Alvan. Namun dengan cepat Alvan merengkuh tubuh Syamilla masuk kedalam pelukannya.

"Lo nggak pantas melihat ini semua Mel, lo terlalu baik untuk melihat ini. Harusnya lo gagalin semua ini bukan malah melancarkan" Ucapnya melirih dengan airmata yang meluncur bebas ke pipinya.

Mereka semua tidak kuat dengan suasana ini, semakin Syamilla memberi lampu hijau mereka semakin merasa bersalah. Rasa bersalah yang selalu menghantui mereka setiap kali melihat wajah Syamilla. Syamilla melepas pelukan Alvan dengan senyum yang sangat indah.

"Kenapa gue nggak pantas? Emang gue salah ya untuk hadir disini? Gue kan cuman mau memberi selamat, kalau kalian nggak mau gue ada disini nggak papa kok gue balik sekarang. Sekali lagi selamat ya atas pernikahan kalian, semoga bahagia. Lulus SMA gue minta keponakan yang lucu banget kek gue oke? Gue balik dulu, kalian nikmatin aja pesta kalian" Syamilla maju mendekat memeluk tubuh Dinda sebentar lalu meraih tangan Rey untuk menjabatnya. Masih tetap dengan senyuman yang terus terpancar diwajahnya.

"Bahagia selalu ya, gue balik dulu assalamualaikum" Ucap Syamilla kemudian melenggang pergi meninggalkan acara pernikahan Reyhan dan Dinda. Gino yang melihat itu semua mengepalkan tangannya. Ia tahu betul gimana perasaan Syamilla sebenarnya.

"Harusnya lo nggak ngusir dia dengan berbicara seperti Van. Lo kakaknya lo sepupunya, harusnya lo tahu betul gimana sikap dan sifat sodara lo. Mungkin tujuan lo agar dia nggak terlalu merasakan sakitnya melihat orang yang dia cintai menikah dengan sahabatnya. Harusnya lo bisa bedain gimana sifat Vino dan sifat Syamilla. Mungkin kalau Vino dia memilih untuk tidak hadir dan pergi begitu saja. Tapi ini beda, Syamilla nggak seperti itu. Dia bahkan dengan sekuat hati dia hadir dia datang menyaksikan mendengar dan ikut mengucapkan kata 'sah meskipun hatinya ingin berbicara 'tidak sah. Tapi apa yang lo lakuin? Lo berbicara seperti itu seolah-olah lo ngusir dia lo nggak mau dia ada disini karena nggak pantas dengan notabene dia 'mantan. Harusnya lo sadar itu, gue saranin setelah keadaan kembali semula lo dan kalian nggak berbuat seperti pikiran kalian sendiri. Syamilla beda dia nggak seperti gadis yang lain. Rey selamat ya bro gue harap lo bisa jaga Dinda dan ikhlas jalanin ini semua seperi Syamilla yang ikhlas ngelepas lo. Gue balik dulu permisi" Papar Gino jelas lagi-lagi ia menyadarkan apa yang dilakukan Alvan dkk.

Memang dalam acara ini Vino tidak hadir. Entah kemana dia sekarang, yang jelas kemarin-kemarin mereka masih berkumpul. Cuman hari ini disaat pernikahan Rey dan Dinda dia malah ngilang. Sebelum benar-benar jauh Gino kembali berbalik dia mengucapkan kalimat yang membuat Reyhan dkk terkejut bukan main.

"Oh ya gue lupa, hari ini Syamilla ulang tahun. Katanya ini semua kado terindah yang kalian berikan dihari ulang tahunnya. Dia bilang titip terimakasih buat kalian" Setelah mengucapkan itu Gino benar-benar pergi meninggalkan rumah Dinda.

Deg

Ulang tahun?

Surprise?

Kado?

"Melll" Lirih mereka dengan air mata yang bersamaan keluar. Mereka ber enam menangis bersama. Pantaskah mereka dibilang sahabat? Pantas kah mereka menampilkan wajah mereka dihadapan Syamilla? Sungguh mereka sangat malu dengan Syamilla.

*****

Setelah berucap Syamilla benar-benar pergi meninggalkan rumah Dinda. Baru akan melangkahkan kakinya keluar menuju pintu Syamilla melihat Rena~mamanya Alvan.

"Mel? Kamu..?"

"Iyaa mam eh tante, selamat ya atas pernikahan Rey sama Dinda. Tante bersyukur ya sekarang udah punya mantu 'kan Tante udah pengen banget dari dulu hehehe. Sekali lagi Mel ucapin selamat ya buat Tante dan om, titip salam buat om. Mel permisi dulu tadi tiba-tiba mommy telfon"

"Mel? K-kamu?" Tidak Rena tidak kuat melihat senyum Syamilla yang terlihat bahagia dengan semua ini.

Dia tahu dia seorang perempuan juga, bahkan dirinya seorang ibu. Rena tahu dibalik senyum yang Syamilla tampilkan ada sirat luka yang begitu dalam. Rena menarik Syamilla kedalam dekapannya. Ia merasakan tubuh Syamilla yang menegang namun tak lama Syamilla membalas pelukan Rena.

"Maafin mami sayang maafin mami. Mami tahu gimana perasaan kamu mami minta maaf" Ucapnya sesenggukan, Syamilla merasakan jika bahunya basah.

Ya benar bahunya basah karena gaun yang ia pakai sedikit terbuka dibagian bahu. Ada getaran dari tubuh Rena dan terdengar isakan kecil. Syamilla tahu jika rena menangis, ia tidak kuat jika Rena seperi ini. Bisa-bisa dirinya juga akan ikut menangis. Dengan cepat Syamilla melepas pelukannya dengan Rena.

"Maaf Tante Mel harus balik mommy udah nelfon" Ucap Syamilla melihat ada Gino dibelakang Rena.

"Ayo kak mommy udah nungguin, Mel balik dulu tan sekali lagi selamat ya" Ucap Syamilla berpamitan pergi tak lupa mencium tangan Rena.

Baru keluar rumah Syamilla kembali berhadapan dengan Andra~papanya Reyhan. Andra menatap remeh kearah Syamilla dengan senyum evilnya. Syamilla tidak memusingkan itu, ia malah tersenyum dengan memperlihatkan gigi putihnya seakan membalas senyum evil Andra.

Gino datang menatap Syamilla dan Andra bergantian. Syamilla meraih tangan Gino berjalan keluar menuju mobil mereka, tidak lebih tepatnya mobil Gino.

Sampai didalam mobil tangis Syamilla pecah begitu saja membuat Gino merasakan nyeri dihatinya. Dia tidak tega jika gadisnya ini terus-menerus merasakan sakit hati. Gino tahu kalau Syamilla begitu banyak masalah yang ia pendam sendiri. Bahkan psikis nya sampai terganggu.

"Sya?" Panggil Gino dengan membelai lembut rambut hitam Syamilla.

"Kak antar aku ke apartemen aku ya?" Pinta Syamilla yang membuat Gino mengernyit.

"Kenapa ke apartemen?"

"Aku pengen sendiri, males kalo dirumah denger kucing berantem" Jawab Syamilla acuh.

Ya dia capek mendengar pertengkaran kedua orang tuanya. Makanya dia selalu bilang kalau dia 'males dirumah ada kucing bertengkar. Bukan apa dia bilang seperti itu, tapi dia bener-bener capek harus menanggapi orang tuanya yang selalu bertengkar kayak kucing.

"Mulutnya difilter dong"

"Males, stok filter aku abis jelek-jelek semua" Jawab Syamilla seadanya, kemudian dia terdiam kembali.

Syamilla diam menatap lurus dengan tatapan kosongnya. Dia nggak tahu lagi harus bagaimana. Sebenarnya hari ini hari ulang tahunnya tapi kenapa dia malah bersedih seperti ini? Harusnya dia bahagia tapi lagi masalah datang menghampiri dirinya.

"Kak nggak jadi ke apart kerumah kak Keenan aja, aku mau ngomong sesuatu sama kak Ken"

"Siap tuan putri"

*****

Huuh nyesek banget jadi Syamilla😭😭

Nanti cari yang lebih baik aja ya Syamilla, yang ngantri dibelakang banyak🤣🤣

Jangan lupa vote dan spam komen!!

Next?

Vote dulu lahh!!



22 Mei 2021

Continue Reading

You'll Also Like

387K 8.4K 55
Cerita ini adalah cerita tentang seorang pria tampan, cool, cerdas, cuek dan terpandang yang menaruh hati pada adik kelasnya namun ketika seorang gad...
Humairaku By Amalia_Jr

General Fiction

105K 8.2K 35
aku hanya bisa merutuki takdirku, mencaci Tuhanku, mengapa semua terjadi seperti ini...? masa depanku hancur, impianku telah sirna ....
4.3K 961 40
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] The Fragavidma dikejutkan dengan penemuan seorang pendaki yang tak sadarkan diri di lembah hantu, ternyata mempunyai wajah y...
Tania Story By ety

Teen Fiction

8.9K 337 18
Judul sebelumnya : TANIA diganti menjadi : TANIA STORY kejadian malam itu, seorang Tania Aureen Galendra kehilangan mahkota yang selalu ia jaga. keja...