It's Killed Me!!

By FellFlower

245K 22.3K 14.1K

🍏Oneshoot Twoshoot Threeshoot? :v🍎 Season 2 ♥(✿ฺ'∀'✿ฺ)ノ Drarry~~ 🍏🍎 • • • Hope you like it~~ Enjoy ~~ 🦥... More

Welcome
Ferret
Singularity
Just Kidding
Miopia
Banana (Draco + Harry Sequel)
Critique Sévére
Critique Sévére (Sequel)
Rosa Centifolia
Rude
Different Epochs
What Is Red?
Problematics
Draco The Con Man
Escape
Hello 2
Trials of Faith
Trials of Faith (Sequel)
Ephipany
Pretty Savage
Don't be scare cause I'm your body type
Instagaram 5
Romione's Baby (Trials of Faith Prequel)
No Body No Crime
My Father And I
Catastrophic
Cherish
Chat Noir
Introduce My Fur Ball (s)
Why Am I Here?
POV
Autumn Lime
Black Violet Blue Sunflower
Vogue
Regular
Delicate
Grass Ribbon Around My Wrist
But darling, darling, please
But that's just how it goes
Ep 11
Erratic Autumn
Last Ep

Draco + Harry

8.8K 743 515
By FellFlower

Harry yang sedang menjalani hukuman🤭

🐍🐍🐍

Harry tersenyum lembut lalu menggeleng.

"Ayolah sayang, bersemangatlah sedikit." Kata seorang wanita cantik berambut merah sambil tersenyum.

Harry kembali menggeleng tetapi kali ini tanpa senyuman, meneguk tehnya satu kali memandang tak minat pada para pasangan yang sedang sibuk berdansa.

"Maaf Mom aku disini saja, badanku lelah." Kata Harry pada ibunya yang sejak tadi mengusap rambutnya.

"Apa kau tidak mau menemani suamimu berbincang dengan tamu undangan?"

Harry memijit pelipisnya merasa pusing karena ia tidak suka dipaksa secara halus maupun kasar, "tidak Mommy ku tersayang, dipaksa seribu kali pun aku tetap akan bilang tidak."

"Baiklah, tapi Mom tidak ingin melihat wajah cemberut itu." Lily mencubit hidung Harry pelan lalu pergi meninggalkannya.

Harry melihat kepergian ibunya lalu menghela nafas. Mengusap air matanya sekilas lalu mencoba tersenyum menutupi suasana hatinya. Jika dia terus-menerus menampilkan wajah murung, apa yang akan dikatakan orang-orang ketika melihat dirinya yang notabene adalah seorang pengantin di acara pernikahan ini.

Harry belum siap dengan semua ini, dirinya masih kaget. Dan ini semua membuatnya stress mendadak. Bagaimana tidak, ketika bangun pagi disuruh bersiap-siap untuk bertemu dengan calon suami dan akan membicarakan pernikahan yang langsung diadakan satu minggu kemudian.

Orangtuanya tidak pernah memberitahukan tentang hal ini dengan alasan nanti Harry akan menolak. Dia merasa dibodohi tentu saja, ia sakit hati tetapi tidak bisa marah kepada kedua orangtuanya. Bahkan dia kehilangan nafsu makan ketika tiga hari menjelang pernikahan yang dengan hebatnya membuat berat badannya langsung turun 3 kg. Dan kedua orangtuanya tidak mengetahui hal ini, itu semua berkat kepandaian seorang Harry Potter dalam hal berpura-pura.

Tetapi untuk saat ini, sungguh. Harry tidak dapat sepenuhnya berlagak seolah dia baik-baik saja karena dirinya merasa muak, tertekan, terluka, kesal, dan marah, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa.

PRANG!

Suara pecahan kaca melengking menembus udara, membuat semua pasang mata mencari darimana asal suara tersebut. Seketika suasana menjadi lumayan ribut karena mendapati salah satu pengantin jatuh pingsan dan terbaring lemas diantara serpihan kaca yang berserakan.

James dan Lily menatap putra mereka sangat khawatir dan berusaha menepuk-nepuk pipinya.

"Rry! Harry! Harry!"

"Nak! Sadarlah! Harry!"

"Aku akan membawanya pulang."

Lily menatap menantunya yang saat ini sudah membawa Harry dalam gendongannya, "Draco, berhati-hatilah dijalan."

Draco hanya mengangguk sebagai jawaban dan langsung pergi meninggalkan gedung.

"Tenang Lily, Harry pasti akan baik-baik saja." Narcissa berusaha menghibur Lily yang masih memancarkan raut cemas diwajahnya.

Narcissa berusaha merangkul Lily dan membawanya duduk di sofa. Sedangkan para bapak sibuk memerintah para petugas untuk memperbaiki kekacauan. Dan hal ini juga memberikan inisiatif pada Sirius, James, Remus dan Lucius untuk bernyanyi bersama menghibur para tamu yang sempat kaget, sedangkan Severus sebagai pemain piano, dan Arthur menjadi pemain dj.

🎂🎂🎂

Draco meletakkan secangkir teh diatas nakas. Menatap seseorang yang terbaring diatas kasur, dan orang itu kini sudah resmi menjadi istrinya. Namanya Harry, Harry Malfoy, lebih tepatnya baru berganti beberapa jam yang lalu diatas altar.

Sudah jam 9 malam dan Harry masih belum mau menampakkan maniknya. Sudah terhitung 6 jam sejak Harry pingsan dan Draco langsung membawanya pulang kerumah. Rumah mereka tentu saja, dan sebenarnya kurang tepat dikatakan 'pulang' karena ini adalah hari pertama mereka memasuki rumah, dengan keadaan Harry pingsan tak sadarkan diri.

Namun Draco langsung siap siaga ketika melihat pergerakan dari Harry, kelopak matanya perlahan terbuka memperlihatkan manik emerald yang nampak sayu.

"Ternyata cuma mimpi," Gumam Harry.

"Apa kau ingin makan sesuatu? Atau mau minum teh dulu?"

Harry menoleh kesamping dan seketika raut wajahnya berubah, "ternyata bukan mimpi, ternyata kenyataan, sudahlah aku mau pingsan lagi." Katanya bersiap menutup mata.

"Mana bisa begitu! Aku sudah menunggumu sadar selama 6 jam dan seenaknya kau malah mau pingsan lagi," Protes Draco.

"Kau suamiku ya?" Tanya Harry polos.

Draco mengelus dadanya sabar, "bukan sayang, aku pembantumu."

Harry mengangguk, "ternyata wajah pembantuku sangat mirip dengan wajah suamiku."

Tabok jangan, batin Draco bergemuruh.

"Berapa usiamu?" Tanya Harry tiba-tiba.

"23 tahun."

Kening Harry berkerut, "kau bohong."

"Tidak istriku sayang, aku tidak bohong." Draco masih mencoba untuk sabar.

Harry menyipitkan matanya curiga. "Kita seumuran tapi kau sudah beruban."

"Kau lapar? Aku bisa memasak untukmu." Draco berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Kau benar, aku lapar. Aku hanya makan tiga buah pisang selama tiga hari." Harry mengusap perutnya yang sangatlah langsing.

"Bagus kalau begitu, sebenarnya aku sudah memasak mie goreng untukmu."

Harry menggeleng, "aku tidak mau mie goreng."

"Jadi kau maunya apa?" Tanya Draco lembut.

"Aku mau pisang."

Draco menatap mata Harry beberapa detik dan menemukan kepolosan disana, "begini istriku, kau sudah memakan pisang selama tiga hari berturut-turut, jika kau makan pisang lagi, nanti tubuhmu akan sekurus batang sapu dan berakhir di rumah sakit dan aku akan dianggap sebagai suami yang tidak bertanggung jawab."

"Tapi aku mau pisaaaang!" Rengek Harry.

"Tidak boleh!" Draco bersikeras.

"Kita cerai" Kata tiba-tiba dan sontak membuat Draco melotot.

"Kalau kita cerai sekarang, nanti kita akan masuk ke catatan rekor untuk pasangan dengan waktu pernikahan paling singkat di dunia".

"Bagus kalau begitu!" Harry menarik selimutnya sampai keatas kepala.

"Apa kata orang yang mendengar berita tentang sepasang suami istri yang baru saja menikah dalam hitungan jam dan langsung bercerai hanya karena sebuah pisang." Draco mendramatisasi suasana.

"Bodoamat!" Dan dibalas oleh Harry yang keras kepala.

Dramatis dan keras kepala adalah pasangan paling romantis di dunia.

Sabar Draco sabar, sabar! Sabar drake!

"Harryku yang manis bak air tebu-"

"Apaan air tebu! Jajanku waktu SMA sama pacar!"

"Bacot bat! Ayo makan!" Tanpa basa-basi dan banyak cincong, Draco langsung mengendong tubuh Harry sekalian ikut dengan selimutnya.

Sedangkan Harry? Dia sih happy happy saja.

"Yeey digendong suami." Girang Harry sambil mengayun-ayunkan kakinya.

Draco mendudukkan Harry di sofa lalu bersiap untuk menyiapkan makanan.

"Tidak mau mie goreng."

"Jadi maunya apa sayangku? Badanmu ringan kaya anak gadis 17 tahun mau jadi apa kalau cuma makan pisang."

"Tapi no pisang no life." Harry menunjukkan puppy eyes-nya.

"Yasudah, nanti sehabis makan mie kau boleh makan pisang." Pungkas Draco.

"Yeey sayang Draco."

Berasa lagi ngasuh anak tk njim, punya istri serasa punya anak, belum juga sehari. Batin Draco ribut.

Acara makan pun dimulai, dengan Harry yang bisa sekejap menghabiskan sepiring mie lalu menambahkan dua piring lagi. Efek hanya makan pisang selama tiga hari.

Sepertinya dia benar-benar lapar.

"Oke! Aku sudah menghabiskan mienya, berikan aku pisang." Ucap Harry bersemangat.

Draco menghela nafas lalu mengambil sebuah pisang dari keranjang buah lalu memberikannya pada Harry yang langsung diterima dengan senang hati.

Salah satu kebiasaan Harry adalah mempunyai teknik memakan pisang yang unik. Pertama dia akan mengupas kulitnya dibagi menjadi tiga bagian. Setelah terkupas, Harry akan menjulurkan lidahnya untuk mejilat ujung pisang tersebut, untuk memastikan apakah rasanya manis atau biasa saja.

"Hm.. Manis!" Senang Harry lalu ia melahap setengah pisang itu namun tidak menggigitnya, hanya sekedar diemut kemudian dikeluarkan lagi setelah itu menggigit ujungnya. Terkadang Harry menjadi sangat jahil dengan dirinya sendiri, memasukkan semua pisang utuh kedalam mulutnya lalu terbatuk-batuk karena pisang itu mengenai tenggorokannya.

Tidak sadar bahwa dari tadi Draco sangat asik memperhatikannya, ini orang lagi makan pisang atau lagi makan lolipop sih, pake segala di emut-emut.

"Ishh! Pisangnya gede banget sih! Mulut aku pegal." Protes Harry.

"Baru juga pisang."

"Maksudnya?" Tanya Harry mengerutkan keningnya.

"Ya.. Maksudnya.. Maksudnya.."

Mereka terdiam beberapa saat.

"Sudahlah aku mau mandi." Kata Harry yang tidak sabar menunggu 'maksudnya' dari Draco.

Dan malam itu dihabiskan dengan Draco yang diuji kesabarannya karena semua tingkah laku ajaib Harry. Yang katanya ingin begadang menonton film horor dan ingin dipangku karena takut. Bergerak tidak tenang diatas pangkuan Draco dan berulang kali menyenggol 'sesuatu' sehingga membuat Draco harus bekerja sendirian di kamar mandi setelah Harry tertidur lelap. Beruntung Draco memiliki iman yang kuat sehingga Harry masih bisa tidur dengan keadaan selamat luar dalam.

🎂🎂🎂

Pagi itu Harry terbangun disambut oleh matahari pagi yang sudah masuk dari jendela menyinari seisi kamar. Harry menyentuh lengan Draco yang melingkar di pinggangnya. Rasanya hangat, sepertinya Harry tidak terlalu menyesali pernikahan ini.

Tapi tunggu, apa ini?

"Draco! Bangun! Bangun! Hei lepaskan!" Harry berusaha menyingkirkan lengan Draco yang masih melingkari pinggangnya.

"Hah? Ada apa?" Tanya Draco gelagapan dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul karena baru bangun.

"Menjauh darikuuuu! Ish! Dasar kau ini!" Harry mendorong tubuh Draco menjauh dan segera turun dari tempat tidur.

"Memangnya ada apa sih?" Tanya Draco lagi yang masih bingung diiringi ekspresi cengonya.

Harry berdiri disamping kasur sambil berkacak pinggang, "kau mimpi basah?!"

"Benarkah?" Draco membuka selimutnya dan benar saja, celananya basah, spreinya basah, begitu juga dengan selimutnya.

Harry menggeleng-gelengkan kepalanya, "benar-benar memalukan, aku benar-benar malu."

Draco mendengus kasar untuk menutupi rasa malunya.

"Coba bayangkan apa yang akan dikatakan orang-orang ketika mendengar berita tentang seorang suami yang masih beristri mimpi basah dihadapan istrinya sendiri, dan sehabis itu aku akan dituduh sebagai istri yang tidak bertanggung jawab." Harry mengcopy kedramatisan Draco semalam.

"Ini semua gara-gara kau."

"Apa salahku?" Harry tentu saja tidak terima disalahkan.

"Kau berulang kali menyenggol adikku saat tidur."

"Bukannya kau anak tunggal?" Harry tidak menangkap maksud dari perkataan Draco.

"Sudahlah, aku mau mandi." Draco tidak menjawab pertanyaan Harry dan langsung berlalu ke kamar mandi.

"Dasar aneh" Harry menggelengkan kepalanya lagi.

"Kau yang aneh," Sahut Draco.

"Enak saja! Kau yang aneh!"

Pagi yang indah untuk pasutri yang masih hangat-hangatnya bagaikan es krim yang baru keluar dari freezer. Dan mereka tidak perlu terburu-buru untuk melakukan aktivitas karena beruntungnya orangtua mereka telah mengatur segalanya dengan sangat baik. Contohnya seperti menyiapkan hari cuti selama satu bulan dengan alasan mereka adalah pasangan yang baru menikah. Tidak lupa juga dengan bulan madu tiga minggu yang sudah direncanakan untuk mereka jauh-jauh hari yang tentunya tanpa persetujuan dari Draco dan Harry.

"Apa yang kau lakukan?" Harry merasa sedikit terganggu dengan kehadiran Draco ketika sedang asik-asiknya menonton film The World of the Married.

"Memelukmu," Jawab Draco singkat yang sedang asik mengendus leher Harry.

"Kau memang sudah memelukku sejak 10 menit yang lalu, yang kumaksud adalah, apa yang tanganmu lakukan?"

Draco melirik kearah tangannya yang sudah masuk kedalam baju Harry, "oh maaf tidak sengaja."

Harry memutar bola matanya malas lalu turun dari pangkuan Draco, "jika tanganku tiba-tiba sudah menyentuh pisangmu seperti ini-"

"AWW!"

"-apa itu juga tidak sengaja?" Ucap Harry tanpa dosa setelah meremas junior Draco sekuat tenaga.

"Ya bukan begitu juga," Ringis Draco karena merasakan sakit pada juniornya tapi sakit sakit enak gitu. Ah gimana sih!

"Jadi maksudmu seperti ini?" Harry kembali menyentuh junior Draco lalu mengelus-elusnya.

"Bukan begitu juga! Sudahlah hentikan," Kata Draco segera menepis tangan Harry sebelum keadaan memburuk.

"Aku tidak sengaja," Harry mengendikkan bahunya tanpa merasa bersalah sedikit pun.

"Kau beruntung karena aku sudah berjanji untuk melakukannya saat honeymoon."

Harry tersenyum bangga, "oh yeah! Aku sangat beruntung."

Bukankah mereka berdua sangat menggemaskan? Dan untuk soal janji, itu memang benar. Draco sudah bilang kalau dia hanya akan melakukan itu pada Harry ketika honeymoon. Dan diapun harus menjalani empat hari menepati janji sebelum pergi honeymoon. Tetapi menepati janji itu bukanlah hal yang mudah.

Contohnya seperti apa yang sedang dia alami saat ini di hari ketiga. Ketika sore hari setelah pergi sebentar kerumah teman-temannya lalu pulang dan tidak mendapati Harry dimana-mana.

"Harry?" Panggil Draco sambil menjelajahi seisi mansionnya.

Namun sepi, tidak ada jawaban, Draco tidak bisa menemukan Harry dimana-mana. Jadi Draco masuk kedalam kamar memutuskan untuk mandi dahulu. Ketika sudah bersiap-siap mandi dilengkapi dengan handuk yang sudah mengalung di leher, Draco membuka pintu kamar mandi. Terdiam ditempat.

Draco merasa aliran darahnya memompa begitu cepat, terbukti dari wajahnya yang memerah. Memerah ketika melihat Harry yang sedang berendam di bathtub dengan bahu dan leher yang terpampang jelas. Tapi Harry menutup matanya dan tidak menyadari keberadaan Draco, seperti dia tidak sengaja tertidur. Sudah berapa lama ia tertidur sampai busa-busa itu mulai habis sehingga Draco bisa dengan samar-samar melihat lekuk tubuhnya.

Apa yang kau lihat Draco? Keluar dari sini, kau harus keluar, tahan hei tahan, tarik nafas buang, tarik nafas buang, Draco berusaha memperingati dirinya sendiri dalam hati.

Dengan berbekalkan iman sebesar satu butir beras. Draco melangkah mundur keluar dari kamar mandi lalu mencoba menutup pintu dengan perlahan namun berhasil menimbulkan sedikit bunyi yang sepertinya berhasil membangunkan Harry.

Harry terbangun dalam keadaan kaget, "astaga, bisa-bisanya aku ketiduran." Sedetik kemudian Harry mengerutkan keningnya, "apa tadi Draco masuk?"

🎂🎂🎂

Malam itu sekitar jam 8 pm, Ron dan Hermione sudah berada di halaman rumah Draco dan Harry berniat untuk berkunjung dan sedikit mengobrol-obrol pada pasutri yang baru menikah itu.

Hermione menunggu di teras rumah sementara Ron mencoba sedikit untuk mengelilingi rumah besar itu sebelum mereka mengetuk pintu untuk masuk.

"Mione ini gawat!"

Namun Hermione tiba-tiba dikagetkan dengan dengan Ron yang datang menghampirinya dengan wajah yang memerah seperti menahan sesuatu.

"Ada apa denganmu?"

"Gawat, sepertinya aku terlalu banyak memakan ayam barbeque ekstra pedas sehingga membuat perutku sakit!"

"Kau ini ada-ada saja! Sudahlah lebih baik kita pulang saja daripada kau cuma mau numpang memakai kamar mandi dirumah ini" Kata Hermione dan langsung menarik lengan Ronald untuk masuk kedalam mobil sedangkan dirinya mengambil alih kemudi.

"Kau suka sekali membuatku repot," Kata Hermione dengan kesal setelah berhasil mengeluarkan mobil mereka dari halaman rumah Drarry.

🎂🎂🎂

Harry menarik selimutnya sampai ke bahu dengan wajah cemberut kemudian memunggungi Draco menghadap ke tembok.

"Love?"

"Apa lav lov lav lov!"

Draco mendekati Harry lalu memeluk pinggangnya, "kau marah padaku?"

"Tidak!"

"Jadi kenapa?"

"Kau pikir saja sendiri."

"Ayolah sayang, beri aku penjelasan."

Harry mendengus, "kau sudah berjanji untuk melakukannya saat honeymoon Draco!"

Draco terkekeh lalu mengecup pipi Harry, "maaf love aku tidak tahan."

Yang sebenarnya terjadi ~~

Ron dibuat terkesan dengan dengan mansion besar yang memiliki halaman luas ini. Bunga-bunga dan tanaman lain juga tersusun dengan sangat cantik dan aesthetic.

Ketika sedang asik mengelilingi rumah ini, Ron berniat untuk duduk sebentar sambil melihat-lihat tumbuhan yang ada di taman. Diapun mendekat pada sebuah jendela besar yang tertutup rapat dilengkapi dengan gorden.

Tetapi ketika sudah bersiap-siap untuk meletakkan pantatnya, Ron bisa mendengarkan samar-samar suara yang amat dikenalnya. Tapi baru kali ini Ron mendengar suara tersebut mengeluarkan nada yang seperti itu.

Untuk memastikan suara yang didengarnya, Ron pun menempelkan telinganya pada jendela.

"Drayhh.. Ahh.. Stophh.. Kau sudah berjanjihh.. Tidakhh.."

"You are so sexy honey..."

"Dra- ahhk! Sakit! Drayhh... Sakithh.."

Ron langsung menjauhkan telinga sucinya dari jendela laknat itu.
Dengan pikiran yang sudah travelling kemana-mana, Ronald melesat pergi dengan wajah yang memerah menahan sesak.

"Mione ini gawat!"



🎂END🎂

Sedikit informasi aja...
Itu mulmednya bagus gak? :v

Itu beneran Tom sama Daniel cuma diedit :v dan mulus banget editannya. Itu sebenarnya vidio yutub cuma... Gak bisa ku add ke wattpad karena ada batasan usia. Kalo penasaran coba cek yutub aja ketik 'Drarry not you again' nama channelnya 'paquim'. Dia itu punya banyak editan Drarry yang bagus banget, salah satunya yang di mulmed 'Meet me in the woods' di buku Brilliant.

Hanya saja kalo vidio yang di mulmed ini kan ada batasan usia tuh. Jadi kalo akun yutub kalian masih kena batasan usia ya tetap ga bisa liat. Contohnya kaya aku punya tiga akun dan salah satunya pakai tahun lahir asli jadi gak bisa liat vidio itu.

Tapi kalo udah dapet channel-nya tontonin deh yang Drarry. Bagus-bagus banget ga bohong✌🏻mulus banget editannya kek asli terjadi :v

Continue Reading

You'll Also Like

431K 34.6K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"
42.2K 3.5K 76
#taekook #GS #enkook "Huwaaaa,,,Sean ingin daddy mommy. Kenapa Sean tidak punya daddy??" Hampir setiap hari Jeon dibuat pusing oleh sang putra yang...
58.6K 6K 19
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
146K 14.8K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...