I'll Remember You: Beginning...

By AINTYOLADY

29.2K 3.3K 945

(16+) Kerahkan jantungmu! Akhir sudah dekat! Dunia berada di ujung tanduk. Apakah (Y/N) akan mendukung Eren d... More

For Your Information
Satu: On Edge
Dua: Zackly
Tiga: No Matter How Far
Empat: Reunion
Enam: Rest Easy
Tujuh: Execution
Delapan: I Love You
Sembilan: Offer Your Heart
Sepuluh: We Must Kill Him
Sebelas: Hanji
Dua Belas: Chaos
Tiga belas: I'll Remember You
Epilog: The Smith

Lima: Alliance

1.4K 220 30
By AINTYOLADY

Di suatu tempat di balik asap, (Y/N) mendapati kereta suplai milik Prajuritnya hancur lebur. Ia berusaha melawan arus asap yang memedihkan mata dan tenggorokannya, namun kakinya berakhir tersandung sesuatu dan goyah.

Wanita itu mendarat berhadapan wajah dengan sesosok mayat yang bersimbah darah- Tidak. Dia masih bernapas. Tangannya menyapu darah merah kental itu dari wajahnya untuk memastikan siapa seseorang yang sedang di tindihnya.

(Y/N) mendorong diri untuk menjauh dari orang itu. Jeritan terlepas darinya dalam paduan rasa frustasi dan duka yang mengerikan.

"LEVI!"

***

Erwin nyaris tak dapat mengimbangi langkah tapi prajurit di punggungnya, yang memegangi kedua lengannya yang terborgol, terus mendorong. Seorang Prajurit lain melakukan hal yang sama kepada Jean, memaksa bocah itu menjajari sang Komandan.

Suara dentuman dimana-mana, terdengar dari arah luar, diikuti oleh suara tembakan dan jeritan-jeritan yang mengerikan. Erwin mengira pria bernama Onyankopon itu akan bergerak ke bawah, berbaris turun menuju sel yang gelap. Alih-alih, ia menggiring sang Komandan ke atas. Memperlihatkan tentang apa yang sedang terjadi di luar bangunan ini.

"Pasukan Marley menyerang dari langit." Jelas Onyankopon, sambil melambaikan tangan, mengusir para Sentinel yang menggiring kedua tahanan itu. "Sekitar lima ratus Prajurit diserang oleh Jaw Titan, Cart Titan, dan Armor Titan secara serentak."

"Apa?"

"Komandan, anda satu-satunya petinggi yang tidak minun Anggur itu, kan?"

Erwin mengangguk. "Ya."

"Kalau begitu tolonglah," Dia memandangi Erwin, dan siapa pun bisa melihat sedikit getaran di tubuhnya. "Eren sedang melawan mereka sendirian."

"Apa-apaan?!" Gertak Jean.

Onyankopon melepaskan borgol pada kedua orang itu, sebagai tanda keberpihakannya. "Dia kesusahan, tapi dia akan mengalahkannya cepat atau lambat. Kekuatan Founding Titan akan dicuri oleh Marley. Tolong bantulah! Bantu Eren dengan semuanya!"

Erwin berjuang, giginya bergemertak, tapi tak dapat bergerak satu senti pun dari tempatnya berdiri. Dia bahkan tak dapat bicara.

"Omong kosong, bajingan!" Jerit Jean, mencengkeram kerah pria itu. "Siapa itu 'semuanya' huh?! Itu pertarunganmu! Kau pikir kami akan menuruti pengkhianat ini?!"

Di sampingnya, Erwin menghela napas dan menghentikan aksi bocah itu. "Sudah, hentikan."

"Apa? Komandan?!"

"Kendalikan dirimu, Jean."

"Maaf!" Onyankopon berlutut. "T-Tapi kalau aku tak menurut, Yelena akan meledakkan kepalaku!"

"Aku sudah cukup dikhianati! Oleh Reiner dan Bertholdt! Annie! Eren! Sudah cukup!" Jean mendesis melalui giginya yang terkatup. "Kenapa kita harus membantu Eren, huh?"

"Dengarkan dulu." Tegas Erwin menarik tubuh Jean sejauh mungkin dari pria itu.

"Aku benar-benar tidak tahu tentang Anggur.. Atau rencana Euthanasia. Relawan lain juga sama." Bisiknya, lemas. "Lagi pula, aku tidak ingin membantu rencana itu. Euthanasia atau apalah itu. Aku hanya ingin membantu Paradis dan mengalahkan Marley bersama."

"Bangunlah, Onyankopon." Erwin mengulurkan tangannya. "Kau adalah orang yang baik."

"K-Komandan, kau mempercayaiku?!" Pria itu menangis, kemudian tersenyum. "T-Terima kasih!"

"Lalu, apa yang harus dilakukan?" Bola mata Erwin menusuknya seperti sebuah pisau. "Jika kita membantu Eren dan Zeke, maka Euthanasia akan diterapkan, kan?"

"Tidak." Ia bergetar. "Kita akan menghalangi rencananya. Jika kedua orang ini kalah, maka kita tidak akan bisa melawan dunia."

"Kalau begitu, kita harus melakukan apa?"

"Rumbling." Suara pria itu merendah. "Biarkan dunia menyaksikan kekuatan itu."

***

Dinding Shinganshina runtuh- Tidak- Semua Dinding juga runtuh. Kalau Eren mau menghancurkan pasukan Marley saja, seharusnya tidak sampai seperti ini. Apakah ini artinya-

Untuk semua Subyek Ymir, namaku Eren Yeager.

"S-Suara apa ini?" Jean terbelalak, menghadap Erwin.

Aku menggunakan kekuatan Founding Titan untuk bicara pada semua Subyek Ymir.

Seluruh Dinding yang ada di Pulau Paradis sudah dihancurkan. Dan semua Titan yang berada di dalamnya sudah bergerak.

Tujuanku adalah melindungi orang-orang Paradis, tempat dimana aku dilahirkan dan dibesarkan.

Namun dunia ingin orang-orang Paradis dimusnahkan. Kebencian yang sudah menumpuk begitu lama itu jelas takkan pernah berakhir.. Sampai bukan hanya orang Paradis saja, tapi juga semua Subyek Ymir dimusnahkan.

Aku menolak keinginan mereka itu.

Titan di dalam Dinding ini akan pergi ke seluruh Dunia di luar Pulau Paradis. Sampai semua nyawa yang ada di sana musnah dari dunia ini.

***

Sudah setengah hari setelah kejadian, dan disinilah (Y/N), Levi, dan Hanji. Berakhir membentuk aliansi kecil bersama pihak lawan, Theo Magath.

Hanji pergi ke Shinganshina untuk membujuk Mikasa dan yang lainnya, serta menyusun rencana bersama Komandan Erwin untuk menghentikan aksi Eren yang gila.

Sebenarnya, tidak ada yang jahat disini. Semua terjadi karena dunia ini kejam. Itu saja. Gagasan itu bergema di kepalanya secara terus menerus, dan hanya ada satu orang di kepalanya saat ini.

"Bertholdt.." Bisiknya. "Sial."

"Tidak ada yang perlu di sesali." Sahut Levi, menepuk kepala wanita itu.

"Dia melakukan semua itu.. Untuk ini, kan?" Darah merah menetes dari lubang hidung (Y/N). Mata Levi terpaku pada darah itu, dan sekilas kengernyitan tak suka menyapu raut wajahnya.

"Kau terlalu lelah." Bisik Levi, suaranya parau dengan amarah. "Berhenti memikirkan orang lain. Kau sudah berjuang."

"Pembantaian besar-besaran itu.. Sangat salah." (Y/N) tertunduk. "Aku tahu rasanya menjadi yang tersingkirkan. Aku juga.. Ingin hidup dengan tenang. Menyaksikan Heimdall tumbuh dewasa, menikmati hari tua dengan Erwin. Tapi.."

"Bagaimana pun tidak ada pihak yang bisa dibilang benar." Magath menyambar dengan senyuman yang tampak hancur.

"Meski apa yang dilakukan Eren adalah untuk melindungi Pulau ini, aku ingin menghentikannya." Desahnya, menggelengkan kepala. "Meski kebencian di dunia ini berlanjut.. Sial. Sial. Sial."

"Semua tidak akan begini kalau hari itu kalian tidak ikut campur dan melawan kita, tahu?" Pieck menyikut wanita itu. "Namaku Pieck, omong-omong."

"Aku sudah tahu."

"Namamu?"

"Kau juga pasti sudah tahu itu."

"Ayolah, kau membosankan sekali." Pemilik Cart Titan itu terkikik, sedikit meringankan suasana. "Kita akan bekerja sama, berbaik-baiklah sedikit padaku, Komandan ke empat belas."

"Sampai kapan pun, yang kalian perbuat terhadap kami itu tidak dapat dimaafkan. Setelah semua selesai, aku akan menendang bokong kalian satu-satu sampai mampus."

"Kau seperti Iblis sungguhan, ya?"

"Memang." Levi mengangguk setuju. "Jadi diamlah, dan jangan ganggu dia."

Dengan kilat di matanya, Levi bisa melihat bahwa ia telah mendapat perhatiannya- Dan itu bukan dalam artian yang bagus.

"Aku harus pergi ke suatu tempat." (Y/N) berdiri, entah bagaimana ia bisa melawan rasa sakitnya.

"Kemana dan untuk apa kau pergi, bodoh?" Tangan Levi mencengkeram pergelangan kaki wanita itu. Dan betapa matanya memohon, (Y/N) tampak tak menghiraukannya.

"Pulang. Mengucapkan salam perpisahan."

"Apa?"

"Aku tak akan lama."

(Y/N) memutar kedua sendi pundaknya, menggertakkan tulang-tulangnya untuk mengusir rasa pegal. Gerakannya lamban dan ganjil, dan ketika dirinya sudah berdiri tegak, kedua tangan di pinggul, Levi dapat merasakan seakan baru melihat dirinya untuk kali pertama. Matanya begitu dingin- Seperti dia sudah mati di dalam sana.

Continue Reading

You'll Also Like

787 90 7
Erwin merasa lelah dengan kehidupannya yang hanya berputar antara kerja dan tidur. Lalu, dia menemukan arti keabadian dari seorang perempuan yang bel...
68.2K 11.1K 23
END! Oikawa dan sedikit kebrengsekan nya. 2021 年、 05 月、03 日B
24.8K 4.2K 30
FANFICTION ─ Ia menciumnya. Tanpa peringatan, tanpa pertanda. "Jangan bilang kamu mencintaiku, Oikawa-kun. Kamu tidak cocok berbohong." Habromania (n...
1.3K 121 10
[AOT AU, Thriller, Romance] 𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢𝐦𝐮, 𝐦𝐚𝐤𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠𝐩𝐮𝐧 𝐛𝐢𝐬𝐚. Buku ini men...