RUMIT

By RUMAJI

1.2K 906 937

[FOLLOW AKUN NYA YA GENGS♥️] (AKAN DI REVISI SETELAH TAMAT✨) "Gue pernah bilang, kalau gue bakal buktiin Kala... More

PROLOG
1 |OPENING CEREMONIY
2 |TEMAN BARU
3 |HUKUMAN
4 |KELUARGA ALENA
5 |KEJUTAN
6 |PERJANJIAN
7 |PERJANJIAN 2
8 |KECELAKAAN
9 |SAHABAT ABSURT
10 |RUMAH IRENA
11 |HARI TERAKHIR
12 |KEJUTAN2

13 |NEW CLASS

19 10 36
By RUMAJI

****

"Saya mengucapkan banyak kata maaf untuk Alena. Karena ulah saya, dia merasa terpojokkan. Saya tidak bermaksud untuk membuatnya seperti itu, saya hanya mencoba mengungkap kebenaran. Saya mohon dengan sangat,

kepada kalian agar berhenti memojokan Alena. Karena ini bukan sepenuhnya kesalahan dia. Itu saja, terima kasih," tutur Harsa panjang lebar. Lalu ia turun dari pilar, Kemudian memberikan mikrofon itu pada kepala sekolah.

"Baik, terimakasih Harsa. Sekarang bapak mau menyampaikan, jika terdengar ada kasus pembullyan lagi disekolah ini seperti tahun lalu. Yang menyebabkan banyak korban, bapak tidak mau itu terulang kembali.
Jadi bapak mohon dengan sangat kepada kalian, agar saling menghargai, agar tidak ada kasus bullying.
Tolong jangan main-main dengan kasus seperti ini, karena kami dari pihak sekolah akan menindak tegas.
Terimakasih atas perhatiannya, assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu," tegas pak Kadir kepala sekolah SMA Sentosa.

Itulah beberapa penyampaian diacara upacara pagi ini. Semua peserta upacara saling berbisik mendengar penuturan dari Hasra dan juga kepala sekolah. Terutama Alena, kini ia merasa resah. Apa maksud lelaki itu. Kemarin ia menuduhnya dan sekarang ia seolah sangat merasa bersalah.

Sangat jelas terlihat, jika ini sebuah pencitraan dari seorang Harsa.

Apa ini termasuk rencana Irena? Tapi masa sih?
Sebenarnya apa hubungan Irena dan lelaki itu? Jika memang benar ini rencana Irena, Kenapa bisa lelaki itu menuruti Irena?

"Ren, ini bagian dari rencana Lo?" Tanya Alena penasaran, bingung, juga heran.

"Mungkin," sahutnya singkat.

Alena menautkan halisnya, ia tak mengerti dengan jawaban temannya itu. Karena itu tidak terlalu memastikan apa memang iya atu tidak. Entahlah Alena bingung.

Upacara hari ini sudah selesai dilaksanakan dan mereka kini sudah membubarkan diri dan mencari kelas masing-masing. Alena dan Irena naik kelantai tiga, karena disana tempat kelas X.

DI SMA Sentosa ini terdapat tiga lantai. Lantai pertama, di huni kelas XII dan beberapa ruangan penting lainnya.

Lantai kedua, dihuni oleh kelas XI, dan ruangan tambahan lainnya.

Dan lantai tiga dihuni oleh kelas X, dan juga tempat lain. Kemudian terakhir itu, rooftof  tempat dimana sering dijadikan tempat bolos anak-anak bandel.

"Ren, kita seke...." Ucap Alena  terputus.

"Kita pasti sekelas," terang Irena pasti. Membuat Alena keheranan.

"Kok tau?" Tanya Alena kebingungan.

Irena hanya diam tak menjawab pertanyaan Alena barusan. Dan mulai mencari nama mereka dipapan nama, yang terpampang didepan setiap kelas. Mereka masuk kelas IPA, anak IPA terbagi menjadi lima kelas begitupun IPS.

Alena terus mencari namanya, berdesakan dengan banyak orang tapi tangannya langsung ditarik oleh Irena untuk memasuki kelas.

"Udah jangan dicari, gue tau kita ada dikelas mana," uajrnya lagi membuat Alena semakin bingung.

Alena mengangguk, mengikuti saja Irena.

Irena membawanya masuk kedalam kelas X IPA2, didalam sana sudah banyak orang. Dan ketika mereka masuk, Alena lah yang menjadi pusat perhatian. Bukan karena dia cantik atau apa, tapi karena masalah yang menimpanya.

"Hey guys, ternyata si gak tau malu gabung dikelas kita. Iyuh banget gak sih?!" teriak salah satu siswi yang berpenampilan serba mewah. Menatap Alena jijik.

"Ngapain sih masuk kelas ini," cemooh salah satu dari yang lainnya.

"Hama Lo!" Ucap yang lain lagi.

"Gak pantes Lo ada disini," cemooh siswi tadi.

Alena yang mendengar itu semua hanya diam, ia bingung harus berbuat apa. Kenapa ia jadi selemah ini.

Alena menggenggam erat tangan Irena, membuat Irena tau jika dia meresa terganggu.

"Jaga ucapan kalian! Kalian gak denger penjelasan kepala sekolah tadi hah?!" Bela Irena dihadapan semua orang. Alena tercengang, ternyata Irena bisa marah juga.

"Wih, ternyata dia punya bodyguard nih gaes. Gue takut, hahahaha," ucap salah satu dari mereka mencibir.

"Kita gak takut! Kita bisa kok, suruh orang tua kita sewa pengacara lalu dengan mudahnya terbebas dari masalah. Kita kan kaya," siswi tadi berjalan menghampiri mereka dan mendekati Alena lalu mendorongnya kuat. Untung saja ada Irena, jadi dia tak jatuh.

"Harta bokap nyokap aja bangga. Kalian gak malu apa?" Geram Irena balas mendorong siswi itu.

"Biasalah. Orang sirik mah gitu," ujar siswi itu lagi menatap Alena dan Irena remeh.

Pintu terbuka lebar, membuat semua beralih kerah itu. Ternyata, itu salah satu guru, dan menghentikan perdebatan diantara mereka, membuat kelas menjadi hening.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu, selamat pagi. Berhubung hari ini hari pertama kalian ada dikelas ini, jadi hari ini ibu khususkan untuk perkenalan diri saja.
Dan, saya tidak mau melihat perdebatan seperti tadi.
Oke, agar kalian saling mengenal satu sama lain, kita mulai perkenalan, pertama dari ibu dulu ya.
Perkenalan nama saya Mia, saya mengajar pelajaran biologi dan sekaligus sebagai walikelas kalian. Saya harap, kalian bisa bekerja sama dengan baik.
Dan meghindari kasus bullying, ibu tidak mau mendengar itu disini. Kalian paham?
Ya sudah silahkan perkenalan diri kalian, berdiri dibangku kalian," tutur Bu Mia panjang lebar. Dan diangguki oleh seisi kelas.

Mulailah acara perkenalan, dimulai dari ujung kanan bangku bagian depan. Alena dan Irena ada dibangku kedua, jajaran ketiga dari kiri.

Perkenalan terus berlanjut, hingga tibalah orang tadi yang mengatai Alena berdiri. Ternyata namanya Cynthia, dia anak pengusaha. Yang gayanya sok cantik. Alena muak melihat mukanya apalagi melihat sikapnya. Rasanya ia ingin muntah.

Kini berganti pada Alena, Irena dan yang lainnya. Akhirnya semua sudah memperkenalkan diri. Dan sekarang mereka sudah saling tau nama mereka, saat ini mereka sedang membagikan organisasi kelas.

"Kamu jadi sekretaris utama kelas ini," Alena ditunjuk oleh Bu Mia. Membuat semua makin terlihat tak suka padanya. Alena tak perduli, ia malas mendengar dan melihat tatapan mereka.

"Terimakasih Bu," ujar Alena tersenyum kaku.

Semua sudah terbagi tugas masing-masing. Dan kini saatnya mereka beristirahat. Alena tak pergi kekantin, karena ia membawa bekal.

"Ren, Lo gak kekantin? Gue anter yu," tawar Alena.

Irena menggeleng, "Gak usah, gue juga bawa maka kok."

Mereka mengeluarkan bekal masing-masing keatas meja. Suasana kelas kini sudah kosong, karena semua pergi. Tapi tiba-tiba saja pintu terbuka dan menampilkan dua orang disana.

Awalnya meraka mengabaikan dua orang itu, tapi mereka menghampiri Alena.

"Hey. Lo yang namanya Alena kan?" Tanya salah satu dari mereka. Membuat mereka mendongak dan menatap mereka bingung.

"Iya kenapa?" Sahut Alena.

"Lo tau nama kita kan?" Tanya siswi dihadapan mereka. Alena pun hanya mengganguk.

"Boleh kita gabung?" Tanya salah satunya lagi, dan dengan cepat dibalas anggukan lagi, oleh Alena. Mereka pun duduk berhadapan.

Alena dan Irena saling bertatapan, lalu melihat dua orang didepannya dengan tataoan sinis dan sedikit mengintimidasi.

"Kalian kenapa liat kita gitu sih? Kita mah beda sama mereka. Kita gak sekejam mereka. Jadi santai aja," ujarnya.

"Kalau boleh gue tau, Lo beneran penyebab kak Harsa waktu itu kecelakaan?" Tanya salah satunya dengan penuh penasaran. Alena mengangguk, karena memang itulah kenyataannya.

Alena menarik nafas, lalu mulai menjelaskan, "Tentang kecelakaan itu memang benar, tapi yang gak benar itu penjelasan dia. Dia ngarang cerita, gue gak pernah maksa dia, malah sebaliknya. Dia selalu maksa gue, sampai gue marah dan nyebabin kecelakaan itu," tutur Alena mencoba menjelaskan yang sebenarnya. Membuat dua orang disana hanya bisa ber 'oh' ria.

"Kalian percaya?" Tanya Alena.

"Kita gak tau harus percaya sama Lo atau sama kak Harsa. Karena kita gak tau kebenaran nya. Kita mencoba untuk tidak memihak pada siapapun, kita gak mau menyudutkan sebelah pihak. Jadi kita mencoba untuk percaya aja sama Lo dan percaya juga sama kak Harsa, toh kata lo penuturan dia gak semuanya salah kan?"

"Iya sih, Lo bener. Ternyata disini masih ada ya, orang yang bisa berpikir jernih kayak kalian. Makasih ya udah percaya sama gue."

Alena tersenyum lebar mendengar penuturan dan sikap orang dihadapannya saat ini. Ternyata masih ada orang bak disini, Alena menjadi tak terlalu tertekan karena ternyata masih ada yang mau mendengarkan nya. Walau itu hanya dua orang saja.

"Jadi kita teman?" Tanya salah satu dari meraka.

"Boleh!" Sahut Alena dengan penuh suka cita.

Mereka saling menjabat tangan, simbol dari perkenalan diri.

"Gue Rheana Melinda Berlice, istrinya sahnya Taehyung BTS, pacarnya Kay EXO, dan gebetan barunya Brigh," ucapnya panjang lebar.

"Lo suka K-Pop juga?" Tanya Alena berbinar-binar.

"Iyalah itu mah bukan rahasia alam lagi. Kenapa memang?"

"Kita sama dong kalau gitu!"

"Oya? Seneng deh kalau udah Nemu temen se jalur gini. Bisa rumpi bareng, hahhahaha."

Sektika itu mereka tertawa bersama membuat salah satu dari mereka memutar bola mata jengah.

"Kapan waktu gue perenalan?" Rengek salah satu dari mereka.

"Eheheh iya maaf lupa, silahkan!" Ujar Alena menghentikan tawanya.

"Oke, nama gue Elina lois Xander. Pecinta basket sejati hahahah."

"Oke, gue gak perlu perkenalan lagi ya karena kalian udah tau. Jadi Irena aja deh," jelas Alena.

"Irena callista collin," ujar Irena sangat singkat, tanpa ekspresi.

"Oke sip udah ya, kita fiks jadi teman?" Tanya Alena memastikan.

"Iya dong pasti!"

******

#OcehanKu....

Akhirnya ada orang yang punya pikiran bener kayak Rheana sama Elina. Jadi punya teman baru deh, Yeay asik!

Komen yang banyak seperti biasa ya gaes✨
Ramaikan Barudak hhi.

Papay, see you next part ♥️

BANDUNG, 06 MARET 2021

Continue Reading

You'll Also Like

4.1K 720 24
[Cerita pertama] " Kita enggak tahu rencana Tuhan selanjutnya apa. Aku nggak bisa janji untuk tidak meninggalkanmu." [Aditya Alraka] " Kita baru bert...
4.9K 452 55
Ketika hidupku melalui sebuah permainan *** Namanya Mars, ketua OSIS yang lugas,tegas dan cekatan. Sikap tegas dan irit bicaranya itu membuatnya seri...
7.1K 1K 53
TAK KENAL MAKA TEMENAN! ADA BAIKNYA FOLLOW SEBELUM BACA HIHI BERTEMAN ITU INDAH KAWAN, BOLEH CHAT AKU JIKA MAU NGOBROL-NGOBROL ATAU KENALAN (siape el...
68 26 13
[BELUM DI REVISI ] "Gevana.. Will you Marry me? "tanya Farel lembut.. Namun 10 detik kemudian mendapat satakan pada wajahnya. "Pantes aja! Lo tau nam...
Wattpad App - Unlock exclusive features