Too young to marry

Від hellileo

366 179 76

Kisah klasik tentang sepasang manusia yang mengarungi bahtera rumah tangga melalui perjodohan sebelum mereka... Більше

1- impian Tiara
2- terbang tinggi dan dijatuhkan
3- Mereka juga menderita
4- Bertemu
5- Tawaran final
6- Curahan hati seorang adik
7-Skakmat
8- D-day

9- Debaran malam pertama

15 10 16
Від hellileo

Sudah update! Jangan lupa vote dan komen😊

Happy reading~

Tiara berdiri linglung di depan pintu kamarnya yang setengah terbuka. Kelambu, selimut dan bunga menghiasi setiap sudut tempat tidurnya, membuat gadis itu merinding hingga menggigil.

"Kenapa?" tanya Harris begitu menghampiri Tiara yang terdiam.

"E-err ..." Tiara berusaha menjelaskan, tapi Harris dengan sigap membuka pintu hingga terbuka lebar.

Sejenak laki-laki itu ikut terpaku sebelum menggeleng seolah memaklumi. "Abaikan saja," ujarnya lalu memasuki kamar Tiara.

Tiara ikut masuk dan berjalan tegang, merasa bingung harus berbuat apa. Setelah resepsi dan acara kekeluargaan usai, Ibunda dan Ayah Tiara nyatanya hanya menyuruhnya untuk pergi ke kamar membersihkan diri sekaligus mengistirahatkan tubuhnya. Tidak memberinya bekal apa pun tentang tugas-tugasnya dengan status baru yang disandangnya.

"Jangan dilihatin terus, bantu saya," ujar Harris yang menyadarkan lamunan Tiara.

Wanita berparas ayu itu tampak keheranan saat melihat suaminya sudah sigap melepas jas dan menggulung lengan kemejanya hanya untuk melepas hiasan-hiasan kelambu dan bunga-bunga aneh di atas seprei.

"Kamu mandi saja, saya yang beresin semua ini." Merasa tersindir, Tiara justru ikut bergabung mengambil bunga yang masih tertancap di sudut ranjang tepat sisi berlawanan dengan Harris.

"Tiya bantu biar cepet selesai," ucapnya kemudian.

Harris pun tak memprotes ujaran Tiara. Mereka berdua akhirnya berhasil membuat suasana kamar menjadi lebih normal dari sebelumnya.

Tak terasa tenaga keduanya bisa terkuras habis hanya dengan kegiatan sepele itu. Namun, Tiara maupun Harris tahu bahwa semua itu karena segala hal yang berkaitan dengan status baru yang mereka miliki hari ini.

"Capek, ya?" Tiara hanya mendengar gumaman Harris yang terdengar lebih lemah dari biasanya sebagai tanggapan.

"Saya atau kamu yang mandi duluan?" tawar Harris begitu tubuhnya terduduk tegak di kasur.

Tiara menimang-nimang, lalu memilih untuk menjadi orang pertama yang melakukannya.

Tapi, sebelum Tiara hilang di balik pintu kamar mandi, dia kemudian berucap, "ada kamar mandi juga di kamar Ragil. Tiya pikir Kakak pengen cepet-cepet mandi." Lalu gadis itu lekas pergi sebelum mendengar persetujuan suaminya.

Begitu Tiara selesai mengeringkan tubuhnya, dia menimpuk dahi, mengutuk kepalanya yang lupa memberitahu untuk mengambil pakaian ganti.

Matanya tampak lemas saat melirik kebaya pengantinnya sudah bercampur tumpukan pakaian kotor di sudut ruangan.

Maka dengan berat hati Tiara melilit kencang tubuhnya dengan handuk dan mengintip celah pintu yang sudah ia buka.

Saat tidak melihat tanda-tanda keberadaan suaminya itu, Tiara lekas menuju lemari namun pikirannya langsung menyuruhnya untuk mengunci pintu kamar terlebih dahulu.

Setelah menuruti pikirannya itu, gadis itu mulai berganti pakaian tidur kartun biru asal jepang yang terkenal dan membuka kunci pintu kamarnya.

Dia memilih membuka hapenya dan mengabari sahabatnya di Korea.

Tiara: Mimi!! Urgent! Darurat! Cepet bales!

Saat masih tak ada balasan setelah tiga menit menunggu, Tiara memilih untuk membuka aplikasi pencarian. Google.

Apa yang dilakukan suami istri di malam pertama?

Matanya seketika membola melihat berbagai artikel yang bersangkut paut dengan pertanyaannya itu. Semuanya mengacu pada satu topik. Hubungan badan.

Mikayu ogeb: Yuhuuuu

Mikayu ogeb: P

Mikayu ogeb: Gimana gimana? Kamu jadi nikah sama Kak Harris?

Segera Tiara membuka notifikasi layar ponselnya, lalu rasa bersalah seketika menghampirinya saat membaca pesan terakhir sahabatnya itu.

Memang, dia tidak mengabari sahabat dan teman-teman sekolahnya tentang pernikahannya ini. Yumika pun demikian, terakhir kalinya, Tiara hanya curhat bahwasannya ia mungkin akan memilih mensetujui tawaran orang tuanya.

Setelah membiarkan sekian menit kepalanya berpikir, akhirnya Tiara merespon balik.

Tiara: Hehe, udah gak ada apa-apa. Cuma ngetes aja, kamu kan sekarang suka slow respon.

Mikayu ogeb: Suka pengen santet nih sahabat satu. Eh kamu jadi gimana sama Kak Harris?

Tiara tersenyum sebelum dengan berat hati menggoyangkan jempolnya membuat kata-kata balasan yang langsung mengakhiri percapakan keduanya.

Pintu kamar terbuka di saat bersamaan Tiara meletakkan hapenya. Gadis itu menjadi salah tingkah saat melirik Harris dengan rambut setengah basah berjalan ke arahnya.

Tiba-tiba Tiara merasakan kulit durian menancap keras di tenggorokannya karena saat ini dia semakin sulit menelan salivanya.

Harris yang tadinya tampak cuek mulai menatap Tiara dengan curiga. "Kenapa melihat saya begitu banget?"

"Ha? Emang Tiya liat Kakak gimana?" balas Tiara bingung.

"Mirip anak kecil kalau liat es krim, kadang suka ngiler begitu."

Balasan Harris membuat Tiara meringis setengah bersalah sekaligus malu padanya. Gadis itu lalu meminta maaf melalui ekspresinya yang tak diidahkan Harris.

"Kak?!" panggil Tiara panik saat Harris duduk di seberang kasurnya yang kosong. Laki-laki itu menoleh tanpa bertanya, namun wajahnya meminta penjelasan tentang seruan Tiara itu.

"Ka-kak itu ..."

Harris menunggu sembari mengangkat alisnya dengan ungkapan 'kenapa?' lewat pandangannya.

"Kita tidur ... bareng?" lanjut Tiara yang memelan di bagian akhir.

Wajah Harris tampak tak menunjukan ekspresi apa pun. Namun laki-laki itu mengangguk menjawab pertanyaan sang istri.

Tiara yang syok membuka setengah mulutnya, menatap Harris dengan horor.

Detik berikutnya, wajah Tiara kembali normal, namun matanya masih menyimpan getaran ketakutan.

"Ki-kita gak lakuin anu kan, Kak?"

Harris mengerutkan keningnya sedikit, tampak sedang berpikir dan memproses bahasa asing yang tak dimengerti olehnya.

"Apa- anu?" tanyanya.

Tiara tersenyum lemas dalam benaknya. Seolah diingatkan kembali bahwa Harris bukanlah anak keturunan jawa, yang mungkin membuatnya tidak mengerti satu kata sejuta makna itu.

"Anu ... itu ... s-ex."

Bibir Tiara digigit gugup saat Harris hanya mengangguk singkat sebelum mata tajam itu jatuh padanya.

"Kamu siap saya anuin sekarang?" tanyanya dengan lugas tanpa sedikitpun kegugupan.

Tiara menggeleng panik dan menarik selimutnya hingga membungkus seluruh kaki hingga lehernya. "Tidak! Tiya belum siap!"

Melihat reaksi itu membuat Harris menggeleng tanpa minat, apalagi saat mata bening Tiara mulai tergenang air mata, membuat laki-laki itu menghembuskan napas panjang.

"Ya sudah, saya juga tidak menuntut. Saya tunggu kamu sampai siap."

Tiara tak menjawab, justru menggulingkan tubuhnya dan membungkus selimut sampai atas kepalanya.

"Besok kita langsung terbang ke London, kamu mau?"

Tiara yang terkubur di balik selimut langsung menyibaknya dengan sekali sentak.
Dan Karena terlalu cepat dan spontan, Harris dibuat terkejut karenanya. "Ke London? Seriusan?!"

Harris mengangguk dan perasaan lega menghampirinya, karena menurut dugaannya istrinya itu pasti akan setuju jika dilihat dari responsnya yang antusias.

"Tapi ... Bunda dan Ayah, gimana?" Semangat Tiara lalu surut saat mengingat kedua orang tuanya itu.

"Kenapa dengan mereka?" tanya Harris penasaran saat melihat ekspresi lesu istrinya itu.

"Nanti gak diizinin," jawabnya dengan raut cemberut.

"Kenapa? Kita kan sudah menikah, tidak ada lagi yang melarang kamu pergi ke Inggris."

Balasan Harris membuat Tiara seketika terdiam. Dia mulai menyadari bahwa kebenaran itu telah mengurangi belenggu ketidak nyamanan di dalam benaknya.

"Jadi gak papa? Meski baru kemaren kita nikahnya?" Harris menggeleng. Mata onyx suami Tiara itu mulai tertuju lurus padanya. "Tidak ada masalah sama sekali. Sekarang kamu istri saya, jadi saya berhak mengenai apa pun tentang kamu."

Penjelasan Harris entah mengapa membuat Tiara meremang seketika. Gadis itu hanya mengangguk kaku sebelum kembali menenggelamkan dirinya ke dalam selimut.

"Besok saya yang akan bicara langsung ke orang tuamu."

Tiara sudah tidak lagi menanggapi ujaran suaminya itu, karena ia sibuk menenangkan detak jantungnya yang selalu berpacu ria sedang dia tidak menyadari kapan debaran itu datang menghampirinya.

Tbc.




Продовжити читання

Вам також сподобається

ARSYAD DAYYAN {Segera Terbit} Від aLa

Підліткова література

2.6M 140K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
Transmigrasi Mantan Santri? Від manusiaa~

Підліткова література

2.7M 272K 63
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
ALZELVIN Від Diazepam

Підліткова література

5.8M 319K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
All to Well : Transmigration story Від hali

Підліткова література

250K 23.7K 30
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...