Mellifluous | Spin-off Ethere...

By dika30

58K 5.2K 2.3K

[Ineffable Universe Phase 1] "I like you very much. Just as you are." - Bridget Jones's Diary Kisah 'panjang'... More

Introduction
MELLIFLUOUS TRAILER
1 : REVAN DAN MASA LALU
2 : DAILY STRUGGLE
3 : KONDANGAN
4 : NEWCOMMER
5 : FUTURE PAST
6 : CURHAT
7 : FAMILY GATHERING
8 : TERBAIK
9 : MI AYAM, PAPA DAN OREO
10 : RICH MAN'S PROBLEM
11 : FAMILY (?) TIME!!
12 : KOREA
13 : GIRLS NIGHT
14 : GOOD LUCK
15 : NIKAHAN MANTAN [+Question]
16 : SELLI
17 : MINTA IZIN
18 : LET ME BE YOUR HOME
SPECIAL ; VALENTINE
19 : NASI UDUK
20 : RUMAH BARU
21 : INDAH
22 : TEARS
23 : TERBIASA
24 : IGNORE
25 : MISTAKE
26 : SURABAYA
27 : KEBELET NIKAH
28 : CACA
29 : FLYING FOX
30 : MANGGALA'S
🏠 JSNR 🏠
🏠 KELUARGA 🏠
🏠 3R 🏠
🏠 MAHARJATI'S 🏠
🏠 FD3N 🏠
🏠 RICH AND SAVAGE FAMZ 🏠
πŸ€ QnA πŸ€

🏠 KESAYANGAN BUNDA 🏠

1.3K 111 56
By dika30

Kalau ada yang tanya, kenapa sih orang sesempurna Lia mau sama Genta yang 'katanya' lebih banyak sisi negatifnya daripada positifnya?

Jawaban Lia ga akan berubah, Lia ga pernah ngeliat Genta sebagai orang yang 'rendah' seperti kata beberapa orang.

Menurut Lia, Genta adalah sosok laki-laki paling baik yang pernah ia jumpai.

Sosok laki-laki yang mampu membuatnya tertawa saat pertamakali mereka bertemu.

Awal pertemuan mereka adalah saat Genta pindah dari Bandung dan tinggal bersama kakaknya yang tinggal tepat di depan rumah Lia.

Semuanya seperti sudah direncanakan saat baju Lia tersangkut di pagar rumahnya. Saat itu hanya ada Genta yang melihatnya dari sebrang rumah.

Akhirnya Genta membantu Lia walaupun akhirnya Lia harus pasrah bajunya disobek paksa atau ia tidak bisa kemana-mana.

"Wah... Ini sih harus dirobek. Gapapa?"

Setelah mendengar persetujuan Lia, Genta langsung menyobek lengan baju Lia dan akhirnya gadis itu bisa bebas dari pagar rumahnya sendiri.

Mereka tertawa bersama karena insiden kecil itu. Dan mungkin dari sana mulai tumbuh calon benih-benih cinta diantara mereka.

Saat itu Lia sudah mengucapkan banyak terimakasih, tapi setelahnya ia membuat kue nastar special yang ia berikan untuk Genta.

Alasannya karena sebentar lagi hari Natal, jadi ia ingin membagikan kue ke tetangga tetangga nya, tapi alasan tersembunyi-nya karena ia amat berterimakasih pada Genta.

Selama dua tahun mereka menjadi tetangga, Genta dan Lia berbicara seperlunya atau hanya saling bertukar sapa setelah pulang sekolah. Tapi suatu saat, masing-masing dari mereka sadar bahwa dari acara tukar sapa, tukar pesan dan akhirnya tukar perasaan.

Genta yang selalu melihat kegalakan Lia di sekolah merasakan perbedaan saat melihatnya di rumah.

Lia akan menjadi super baik dan super lembut. Dan Genta yang selalu menjahili siapapun yang ia lihat, akan menjadi orang yang paling menyenangkan saat bersama Lia.

Semuanya terjadi begitu saja sampai akhirnya di akhir kelas 12 Genta resmi menjadikan si galak itu menjadi kekasihnya. Tentu banyak orang yang meragukan, apalagi Lia adalah dewi di angkatan mereka *(Selli juga dewi, cuma ga ada yang berani deketin karena pawangnya kayak Nathan)

Lia berkali-kali ditembak cowok, tapi dia ga pernah nerima. Alesannya? Ya karena cuma Genta yang bisa bikin dia deg-degan padahal orangnya cuma senyum doang.

"Ta, emang gue galak ya?"

"Galak? Tergantung sih"

"Kok tergantung?"

"Kalo sama gue kan ga pernah hehe"

Saat itu Lia benar-benar tidak tau bahwa ucapan Genta akan berbuntut panjang dan membuatnya naksir mampus pada lelaki itu.

Walaupun harus mengalami beberapa hambatan, hubungan Lia dan Genta akhirnya berjalan di tahun ke 9 sekarang. Semua hal yang awalnya tidak direncanakan justru menjadi keajaiban bagi mereka.

Lia selalu bahagia saat bersama Genta, tapi ada dua momen dimana ia merasakan kebahagiaan yang benar-benar memuncak.

Pertama, saat Genta melamarnya.

Dan kedua adalah sekarang.

"Di hadapan Tuhan, Imam, para orang tua, para saksi, saya Mahendra Genta Arkana, dengan niat yang suci dan ikhlas hati memilihmu Angelia Caroline menjadi istri saya. Saya berjanji untuk setia kepadamu dalam untung dan malang, dalam suka dan duka, di waktu sehat dan sakit, dengan segala kekurangan dan kelebihanmu. Saya akan selalu mencintai dan menghormatimu sepanjang hidupku."

Genta menyematkan cincin ke jari manis Lia yang amat gugup hingga sedikit gemetaran.

Sekarang giliran Lia yang mengatakan sumpah pernikahannya.

"Di hadapan Tuhan, Imam, para orang tua, para saksi, saya Angelia Caroline, dengan niat yang suci dan ikhlas hati memilihmu Mahendra Genta Arkana menjadi suami saya. Saya berjanji untuk setia kepadamu dalam untung dan malang, dalam suka dan duka, di waktu sehat dan sakit, dengan segala kekurangan dan kelebihanmu. Saya akan selalu mencintai dan menghormatimu sepanjang hidupku."

Lia menyematkan cincin di jari manis Genta dan dengan itu mereka resmi menjadi suami istri.

Genta memberikan kecupan lembut di dahi Lia, kemudian menggenggam tangannya untuk menghilangkan kegugupan perempuan itu.

Juna, Nathan, Revan dan yang lainnya duduk di kursi dan menatap sahabatnya itu dengan perasaan bangga dan juga haru.

Walaupun ini adalah ending yang bisa dibayangkan oleh mereka, tapi melihat Genta yang begitu bahagia membuat mereka ikut terbawa suasana.

Mereka menyelesaikan upacara pernikahan itu dengan foto bersama dan berjalan keluar gereja untuk pergi ke tempat resepsi.

Genta masih terus menggenggam tangan Lia selama di dalam mobil dan enggan melepaskannya barang sedetik, seolah jika ia melepaskannya, Lia akan pergi.

"Aku masih deg-degan" ucap Lia sambil memegangi dadanya.

Genta mengangkat tangan Lia dan meniup ibu jarinya "Kata Juna kalo deg-degan harus ditiup jempolnya, biar ga deg-degan lagi"

"Kamu deg-degan juga ga? Sini aku tiup" ucap Lia sambil terkekeh.

Genta mengangguk "Deg-degan. Tapi gapapa, aku suka kalo deg-degannya karena kamu"

"Ck... Gentaaaa... Udah duluuu, aku deg-degan lagi jadinyaaa" ucap Lia sambil menyembunyikan wajahnya.

"Ya udah nanti dilanjut lagi kalo udah di rumah. Kita jadi kan nonton film bareng?" Tanya Genta.

Lia mengangguk "Jadi dong"

"Ngomong-ngomong, kamu inget ga sih film pertama yang kita tonton tuh apa?" Tanya Genta yang niatnya romantis.

"The Conjuring kan?"

Eh taunya film yang mereka tonton emang serem semua...

"O-oh iya ya... Ga ada romantis romantisnya..." Genta menggaruk dagunya.

"Kapan sih terakhir kali kita nonton film romance? Pas ada Lentera kan ya?" Tanya Lia mencoba mengingat-ingat.

"Iya. Ada 8 tahunan mah. Tapi gapapa, The Conjuring juga romantis" ucap Genta sambil terkekeh.

"Romantis apanya...?"

"Itu, Ed and Lorraine Warren kan romantis" jawab Genta.

"Iya juga" Lia tertawa.

Lia jadi melupakan kegugupannya. Memang Genta itu ajaib, selama ada Genta, semua kekhawatirannya akan hilang walaupun tidak secara permanen. Tapi jika Genta terus ada di sisinya, berarti ia tidak akan merasakan kekhawatiran sama sekali kan?

"Oh iya, kamu mau dipanggil apa?" Tanya Genta sambil meminggirkan rambut yang menutupi wajah Lia.

"Mmm... Apa ya? Bagusnya apa?"

"... Bunda?"

"Boleh, ayah"

Genta langsung memegang jantungnya, ia terserang.

***

18 years later

"Ibunnnn!!!!"

Lia langsung menoleh saat merasa dirinya terpanggil "Kenapa, A???"

Gema langsung menunjuk ke jam dinding "Liat itu udah jam 8! Si Dede kok belum balik sih?"

Lia ikut melihat ke arah yang ditunjuk Gema "Oh iya ya... Gia ada bilang ke kamu ga dia mau kemana?"

Gema menghela nafasnya "Katanya sih diajak si Nana ke KPop Fest..."

Genta yang tengah duduk di meja kerjanya langsung berbalik dan melipat kedua lengannya di depan dada "Ya udah lah, kalo sama Nana sih pasti aman"

"Ish, ayah teh ga tau kan gimana tingkahnya si Nana?"

"Ya kayak bapaknya kan?" Genta terkekeh "Udah, A. Kamu tunggu aja, Nana ga mungkin bawa adek kamu pulang malem-malem."

Gema mendengus, ia sebenarnya sangat khawatir, tapi kenapa orangtuanya tidak ada yang merasakan hal yang sama dengannya?

"Ibun ga takut si Dede kenapa-napa?" Tanya Gema sambil menghampiri Lia yang kini tengah menyiapkan makan malam.

Lia langsung tersenyum dan mengusap kepala anaknya "Engga, A... Ibun percaya Gia, Ibun juga percaya Nana. Nana ga mungkin ngebiarin adek kamu kenapa-napa..."

"Ck... Kenapa Ibun sama Ayah pada percaya banget sih sama Nana? Kan belum tentu Nana kayak Papinya" Gema protes sambil duduk di meja makan.

Genta menghampiri keduanya dan duduk di sebelah Lia "Masa iya ayah ga ngamatin Nana gimana sih, A? Ayah tuh harus liat baik-baik cowok yang naksir anak ayah kayak gimana bentukannya. Apalagi Nana kan udah Ayah kenal sebelum bapak sama ibunya nikah."

Lia langsung menyenggol lengan Genta dan menyuruhnya untuk diam.

"Hah? Gimana maksudnya?" Gema tak mengerti.

"Si ayah bercanda doang, A... Sini, mau ibun sendokin nasinya?" Tanya Lia sambil mengulurkan tangannya.

"Gapapa Bun, biar Gema aja. Gema kan udah gede" jawab Gema dengan senyum bangga.

Lia menopang dagunya "Padahal kayaknya baru kemarin kamu tuh nangis minta punya adek cowok..."

"Sekarang mah nangisin cewek jadinya"

"AYAH!" Gema melotot.

Lia menatap Gema dengan alis tertaut "Aa udah naksir cewek?? Kok ga cerita ke Ibun..." Tanyanya dengan wajah sedih.

Gema mengibaskan kedua tangannya "Engga, Bun. Suer!"

"Halah, boong dia, Bun... Orang kemaren dia sampe pinjem mobil ayah, terus pulang-pulang galau" ucap Genta yang terus meledek Gema.

"Orang aku pergi sama Gia!" Gema tak terima.

"Ya izinnya sih gitu... Siapa tau Gia cuma jadi backup-an" Genta mengerdikkan bahunya.

"Ibuuuuunnnn... Ayahnya tuh!"

Lia langsung memegang tangan Genta "Udah ya yah... Itu Aa lagi makan, nanti sakit perut"

Genta langsung tersenyum "Oke ibun sayang~"

Gema menatap ayahnya sebal. Emang dasar bucin bunda.

Selama hampir 18 tahun hidupnya, Gema tidak pernah sekalipun melihat ayah dan bundanya bertengkar sekecil apapun. Mereka selalu seperti sekarang.

Romantis.

Padahal jika dipikir-pikir, ayahnya adalah sosok yang selalu mengganggu orang disekitarnya, dan kerennya, bundanya tidak pernah marah walaupun Genta sangat kekanak-kanakan di usianya yang sekarang.

Cklek!

"GIA PULAAAANGGG"

Ketiga orang disana langsung mencari sumber suara, tak lama Gia muncul dari arah pintu utama.

"Inget jalan pulang juga ternyata kamu teh?" Tanya Gema sedikit sarkas.

"Tadinya mah aku lupa, A, untung si Kak Nana inget" jawab Gia sambil nyengir.

"Terus itu jaket siapa?" Tanya Gema yang masih senewen.

Gia langsung melihat ke arah tubuhnya, kemudian ia menepuk dahi "Astaga! Ck! Jaketnya si Kak Nana. Duh... Kebawa lagi..."

"Please deh, rumahnya tinggal nyebrang. Nanti biar Aa yang nganterin" ucap Gema lagi.

Genta mengibaskan tangannya "Jangan! Besok kamu bawa aja ke sekolah, balikin." Ucapnya pada Gia.

"Kenapa harus disekolah kalo bisa ketemu dirumah?" Tanya Gia tak mengerti.

Gema yang mengerti maksud ayahnya langsung tersenyum "Oh... Iya, de, mending di sekolah aja."

Gema tuh sebenernya dukung banget sohibnya mau sama adiknya, tapi masalahnya, kadang Nana itu tingkahnya kayak anjim, dia jadi suka gondok sendiri.

"Apa sih maksudnya... Gia ga ngerti..." Gia mengerutkan dahinya.

"Udah de, kamu tuh pinternya di pelajaran doang, duduk aja sini, makan" ucap Gema sambil menepuk-nepuk kursi yang ada di sebelahnya.

Gia sebenarnya sudah makan banyak makanan Korea selama di KPop Fest tadi, tapi ia tau Lia paling tidak suka jika ada yang menolak makanannya.

"Tapi dikit aja ya? Dede udah makan banyak banget" ucap Gia pada Lia.

Lia mengangguk dan menyendokkan nasi pada putri bungsunya itu "Segini cukup?"

"Cukup, Bun" Gia langsung menerima piring dari Lia dan menaruh lauk ke atasnya.

Ini adalah salah satu kebiasaan yang tetap diusahakan oleh Genta dan Lia. Mereka akan menyempatkan makan bersama untuk makan malam. Untungnya Gia dan Gema memiliki satu sama lain, jadi mereka tidak perlu merasa kesepian.

"Ibun tuh sedih banget..."

Tiga orang disana langsung menatap Lia yang kini memasang wajah sedih.

"Ibun sedih kenapaaaa???" Tanya Gia yang ikut memasang wajah sedih.

Genta langsung memutar posisi duduknya dan menatap Lia "Sedih kenapa?"

"Bunda sedih soalnya kalian udah pada pacar-pacaran semua..." Ucap Lia dengan helaan nafas.

Gema dan Gia langsung bertatapan, kemudian ia kembali menatap bundanya "ENGGA TUH!"

"Kalian ga bisa kecil lagi ya? Bunda kangen ngeliat kalian kejar-kejaran..."

"Sekarang juga bisa kejar-kejaran mah. Ayo, Gi, kita kejar-kejaran!"

"Michin." Gumam Gia sambil menggeleng heran.

"IBUNNN! MASA AA DIKATAIN MECIN?!!! Asin dong?!" Gema tak terima.

Lia yang tau apa artinya hanya bisa tertawa. Memang sepertinya ia tidak bisa sedih jika bersama keluarga kecilnya.

"Michin, A, bukan mecin. Itu Bahasa Korea" Jelas Lia.

"Oh... Artinya apa, Bun? Si Dede ngatain Aa ya?" Tanya Gema penasaran.

"Artinya gil—"

"Ganteng! Artinya ganteng! Aa ganteng banget ga ada lawan!" Gia mengangkat dua ibu jarinya.

Gema langsung menyisir rambutnya dengan wajah tengil "Woh... Jelas. Itu sih fakta."

Lia menggeleng sambil tertawa, sementara Genta diam saja karena sama sekali tidak mengerti.

Piring Gia bersih lebih dulu karena ia hanya makan sedikit, kemudian sambil menunggu semuanya selesai, ia membuka topik baru.

"Oh iya, ayah sama bunda bisa dateng ke acara parent's day kan?" Tanya Gia.

"Bisa dongg, ayah udah izin libur khusus hari itu" jawab Genta sambil tersenyum.

"Bunda juga bisa, De... Nanti kamu jadi jaga stand amal sama Nana?" Tanya Lia.

Gia menjawabnya dengan mengangguk.

"Aa nanti nyanyi loh, Bun. Bunda sama ayah harus nonton." Ucap Gema antusias.

Genta mulai tertarik karena selama SMA dulu pun ia paling rajin menyumbang lagu untuk sekolahnya "Wah, nyanyi lagu apa, A?"

"Itu Aku nya Sheila on 7, Yah. Agak ga cocok sama parent's day ya?" Gema meminta saran.

"Cocok cocok aja ah, itu mah lagunya dari jaman ayah masih nemenin om Juna ngegalau. Jadi bisa sekalian nostalgia" ucap Genta.

"Emang ayah teh ga pernah galau-in bunda?" Tanya Gema penasaran.

"Ya pernah atuh. Waktu ayah putus sama bunda kan ayah stress sampe sakit" ucap Genta dengan wajah melas.

"Ayah sama bunda pernah putus?!" Gia shock betulan.

Genta mengangguk "Sedih kalo diinget lagi mah..."

Lia mengibaskan tangannya "Udah jangan dibahas yang itu..."

"Padahal Aa penasaran..."

"Dede juga..."

Gema kemudian menatap ayahnya "Pasti salah ayah ya?"

Genta mengangguk, tapi Lia langsung menggeleng "Bukan salah ayah kok, itu salah bunda"

"Engga, Bun. Kan ayah yang waktu itu ga dengerin ibun dulu..."

"Ya tapi tetep aja, ibun juga salah..."

Gia dan Gema kembali bertatapan.

"Kalian beneran pernah putus...?" Gia masih tak percaya.

Genta dan Lia terkekeh. Mungkin bagi anak-anak mereka, kisah ini sulit dipahami, karena selama ini mereka hanya tau sisi Genta dan Lia yang tidak pernah bertengkar dan harmonis setiap saat.

Kalau ingin tau kunci dari hubungan mereka yang tak pernah goyah, mungkin jawabannya adalah kejujuran.

Genta akan sangat berterus-terang atas apapun yang ia lakukan, dan begitupun sebaliknya. Kalaupun hal yang ia lakukan akan membuat Lia marah, setidaknya itu tidak akan memperkeruh keadaan seperti jika ia berbohong.

"Oh iya, Bun. Tadi Dede ketemu temen ibun, dia nitip salam ke ibun sama ayah katanya"

"Oh ya? Siapa?"

"Om Lucas."

Next Special Chapter : 3R

H A I !!!

Sastragama Lucerne Arkana

Gema

12 IPA 1

Saccharum Ligia Arkana

Gia

11 IPA 1

Percintaan Genta-Lia yang mulus, ga akan turun ke anak-anaknya. Sedikit spoiler, Genta itu naksir cewek yang juga ditaksir sama temennya. Sedangkan Gia? Masalahnya terlalu complicated karena juga menyangkut "tindakan kriminal"

Kalau Genta naksir cewek yang cuma lembut ke dia, Gema justru naksir cewek yang cuma lembut ke orang lain.

Fyi, Gia akan terjebak di kisah cinta segiempat. Tapi yang ini lebih susah karena empat orang itu ga ada yang jahat. Alias ga akan berusaha 'merebut'.

Next chapter ada '3R' udah jelas isinya siapa aja kan? Hehe~

See you in next chapter~

RC Special : villa

Silsilah Keluarganya ;

a. Arkana's

(Arkana sama solidnya kayak Danendra, kadang Putri, Melvin, Gema sama Gia suka jalan bareng kalau ada resto / cafe baru buka. Putri paling sering ngasih hadiah kecil ke adik-adiknya, *(kecuali adiknya sendiri, soalnya Melvin udah punya banyak hadiah dari fansnya). Gema sama Gia juga sering nginep di rumah Mentari kalau-kalau mereka bosen)

Thank u ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

2.4K 103 19
CERITA INI KHUSUS JENRINA (JENO X KARINA) SHIPPER! APABILA KALIAN GAK SUKA SAMA SHIPPER INI? TIDAK DI ANJURKAN UNTUK MEMBACA CERITA INI. TAPI, APABIL...
5.5K 663 15
~~~Sequel Noble Hearted~~~ Cinta tiada lain kecuali maknanya. Namun jika engkau mencintai dengan banyak keinginan, wujudkan menjadi keinginanmu. Lulu...
1.9K 299 8
Apakah kalian percaya dengan cinta pandangan pertama? Kalau menurut Laskar sih itu bullshit, tapi setelah bertemu dengan Salsa semua pandangannya ber...
7.3K 1.2K 28
[SELESAI] | NCT's 마크 이 ft. RV's κΉ€ 예리 - teenfiction version | 〃Why does it always seem pathetic when a girl is in loves with a boy who doesn't love he...