Zelian

By PreciousStern

1.9M 206K 3.6K

[ Daftar Pendek dan Pemenang Penghargaan Watty Awards 2021 Kategori Chicklit] "Oke, kalau Anda tidak ingin sa... More

P r o l o g
1. T r a n s a k s i
2. S n e l l i
3. J u r n a l U m u m
4. S t e t o s k o p
5. J u r n a l K h u s u s
6. K a r d i o g r a f
7. B u k u B e s a r
8. A n e s t e s i
10. K a i n K a s s a
11. P e n y e s u a i a n
12. A n t i s e p t i k
13. L a b a / r u g i
14. S c a l p e l
15. E k u i t a s
16. T e r m o m e t e r
17. D e p r e s i a s i
18. A n t i b i o t i k
19. N e r a c a
20. T e n s i m e t e r
21. L i a b i l i t a s
22. V a k s i n
23. P e n d a p a t a n
24. I V
25. P r i v e
26. A l k o h o l 70%
27. K o n s o l i d a s i
28. D e f i b r i l a t o r
29. A u d i t
30. D o s i s O b a t
31. S a h a m
32. I n k u b a t o r
33. K u i t a n s i
34. V a k s i n
35. A d v i s P e m b a y a r a n
36. D N A
37. L P S
38. V i t a m i n
39. O p s i B e l i
40. A s p i r i n
41. K o n t i n j e n s i
42. B r a n k a r
43. T o p S c h e d u l e
44. S t a s e
45. F r a u d
46. C o d e B l u e
47. K e r t a s K e r j a
48. S t e r i l
49. O p i n i A u d i t o r
50. F l a t l i n e
E p i l o g
Zelian 2 : Apa yang Kurang?
Tentang Kirana dan Kabar Lainnya
Zelian 2
EXTRA CHAPTER
Extra Chapter Batch 3 dan Pemenang Give Away
INFO SIMPUL KLANDESTIN!
AU TIPIS TIPIS

9. N e r a c a L a j u r

37.2K 4.3K 42
By PreciousStern

"Liat, nih! Anak gue imut banget segede mouse komputer!" Arin memperlihatkan hasil USG hitam putihnya itu pada Zelina. Sesuai janjinya, Arin mengunjungi Zelina di rumah sakit keesokan harinya. Namun, ia mampir terlebih dahulu ke obgyn untuk mengecek perkembangan janin yang ia kandung saat ini.

Zelina menatap foto tersebut berbinar-binar karena bentuk tubuh bayi mulai terbentuk,  "Wah, ponakan gue udah besar aja.... Gue kira masih segede biji kacang!" ujar Zelina yang gemas sendiri.

"Gue udah hamil 12 minggu, bego. Ya kali anak gue masih segede biji kacang," cibir Arin yang hanya dibalas cengiran oleh Zelina. Suami Arin, Rafa, kembali ke kantornya setelah USG karena tiba-tiba ada rapat penting. Jadilah mereka berdua di sini. Nina sendiri sedang pulang dan memasakkan makanan untuk Zelina karena Zelina menolak masakan rumah sakit. Hambar katanya.

"Rin, besok gue pulang. Tapi gak bisa langsung kerja karena lengan kanan gue masih lemes. Lo udah dapat pengganti sementara gue di kantor? Paling gue baru bisa masuk kantor senin depan," ujar Zelina tak enak hati. Arin menatapnya tajam, tidak suka dengan Zelina yang malah memikirkan pekerjaan. "Lo jangan dulu mikirin kerja kalau belom sembuh. Tenang aja, gue udah pinjem anak magang dua orang untuk ngerjain jobdesk lo dari Bu Aneth. Tapi, insentif lo minggu ini gue alihkan untuk bayar mereka."

Zelina hanya mengangguk, sedikit kasihan dengan anak magang itu karena harus mengerjakan pekerjaan kantor yang lumayan banyak perminggunya. Perhitungan insentif (bonus) di kantornya memang dikalkulasikan perminggu. Zelina tidak terlalu khawatir akan uang, toh, dia masih dapat uang lembur dan gaji rutin setiap bulannya. Biaya pengobatannya pun sudah ditanggung asuransi sepenuhnya.

Tangan Zelina terangkat untuk mengusap perut Arin dengan pelan. "Bagus. Lo jangan kerja kecapean. Kesian ponakan gue kewalahan ngikutin emaknya."

"Iya, lo juga pokoknya harus cepet-cepet sembuh. Jangan sakit-sakit lagi. Gue bakal sering nyuruh lo gendong anak gue nanti," canda Arin yang dihadiahi cubitan di pipi oleh Zelina.

"Tenang, gue ajarin manjat pohon nanti."

"Yeh, parah, lo!'

*****

"Ini obatnya diminum 3 kali sehari. Yang paling atas diminum sebelum makan dan sisanya setelah makan. Jika sakit berlebihan, Anda bisa kembali lagi ke sini. Seminggu lagi, Anda harus kembali untuk check up paska operasi. Nanti kita lihat bagaimana perkembangannya dan apakah Anda sudah bisa lepas perban dan gifs seutuhnya. Anda juga akan mendapat e-mail dari rumah sakit untuk jadwal fisioterapi masa pemulihan bahu Anda.

"Jangan lupa banyak istirahat dan jangan terlalu banyak menggerakkan bahu Anda sampai perban dan gifsnya dilepas," jelas Damian panjang lebar yang hanya diangguki oleh Zelina, sedangkan Nina menyimak dengan seksama.

Zelina menyerahkan seluruhnya kepada Nina karena kepalanya masih sedikit pusing. "Nah. Ini obatnya bisa ditebus di apotek bawah. Semoga lekas sembuh." Damian tersenyum. Zelina baru menyadari betapa menawannya senyuman Damian selama ini.  Ditambah dengan tubuhnya yang tegap dibalut snelli membuat jantung Zelina berdegup cepat dan pipinya memanas.

"Mari saya antar ke depan," ujar Damian sebelum mendorong kursi roda Zelina atas inisiatifnya sendiri, membuat Nina tersenyum sedangkan Zelina menunduk malu. "Wah, terima kasih, Nak Dokter. Perhatian sekali. Padahal, pasti sedang sibuk, ya?" puji Nina yang dibalas senyuman oleh Damian.

"Tidak apa-apa. Zelina adalah pasien terakhir saya sebelum jam makan siang. Sekalian saja, saya juga akan membeli makan di bawah. Lagi pula, Bu Nina juga harus menebus obat dulu di apotek."

Dokter Ali sudah mewanti-wanti Damian untuk memberikan perawatan terbaik pada Zelina. Meskipun bingung mengapa Dokter Ali bisa seperhatian itu, Damian sendiri pun memang entah kenapa merasa sangat bersemangat berurusan dengan Zelina. Damian akan turun tangan sendiri tanpa menyuruh suster jika dia memiliki waktu luang untuk melakukan hal-hal yang berhubungan dengan wanita itu. Rasanya menyenangkan sekali dapat melihat Zelina dan bernostalgia dengan memorinya.

"Nak Dokter masih single?" tanya Nina tiba-tiba ketika mereka sedang berada di lift. 

Siapa pun tolong kubur gue hidup-hidup! Zelina menjerit dalam hati sambil terus melihat ke bawah. Jangan sampai Mama promosiin gue lagi.

Damian yang mendengar pertanyaan Nina pun tersenyum kikuk dan mengusap bagian belakang lehernya. "M-masih, Bu."

"Gak kepikiran untuk menikah secepatnya?" tanya Nina lagi. Hal itu membuat Zelina dan Damian sama-sama membulatkan mata terkejut. "Ah, itu...., saya rasa belum bertemu jodoh saja," jawab Damian gugup sementara Zelina hanya berusaha menutupi pipinya yang merah.

Nina pun tersenyum lebar ketika melancarkan aksinya. "Jodoh itu harus dicari juga, Nak Dokter. Zelina juga single, loh! Karirnya bagus lagi. Kali aja Nak Dokt--"

"Mama!" seru Zelina yang sudah kepalang malu sekali.

"Jangan gitu, Ma. Malu," rengek Zelina, didukung oleh pintu lift yang terbuka. Mereka pun berjalan keluar. "Ya udah. Nak Dokter, titip Zelin sebentar, ya? Saya mau tebus obat dulu."

Tanpa rasa bersalah sedikit pun, Nina meninggalkan Zelina dan Damian yang sama-sama salah tingkah dan merasa canggung.

"Maafin Mama gue, ya? Dia emang gitu," cicit Zelina, melirik Damian sekilas. Untuk mengusir canggung, ia pun fokus ke ponselnya dan memesan taksi online. Zelina rasa, belakangan ini urat malunya bengkak sekali karena urat malu mamanya sudah putus. Tidak tahan melihat lelaki muda, single, dan mapan, pasti Zelina akan dipromosikan.

Namun, jawaban Zelina tetap sama. Dia tidak mau. Dia tidak pernah membayangkan pernikahan. Meskipun terkadang bertanya-tanya mengenai jodohnya, entah mengapa ide tentang pernikahan tidak pernah terdengar menarik di telinganya.

Sebagian besar karena ia takut. Takut menanggung kesalahan yang ayahnya buat. Takut jika mimpi buruknya ditinggalkan oleh lelaki yang ia kira akan bersamanya sampai mati terjadi.

Ditinggalkan bersama seorang anak yang masih perlu nafkah saat dia tidak memiliki pekerjaan layaknya yang terjadi pada Nina dulu.

Zelina takut sekali sampai ia memiliki trust issue. Jika ia mampu, ia akan memilih melakukan semuanya sendirian tanpa meminta bantu, bahkan dari mamanya sendiri.

"Tidak apa-apa. Ibu Anda sangat perhatian dan lucu," ucap Damian pada akhirnya yang membuat Zelina menaikkan sebelah alis heran. Bagaimana bisa Damian bersikap sesantai ini setelah apa yang diucapkan Nina? Padahal, Zelina sudah ingin mengubur diri karena kepalang malu.

"Oh, iya, Anda pulang dijemput oleh siapa?"

"Taksi online," jawab Zelina seadanya.

"Mau saya antar pulang sekalian? Ini masih jam istirahat saya."

Seketika Zelina menatap Damian panik sambil menggerak-gerakkan tangan kirinya di udara.  "Jangan! Please, jangan. Mama bisa menjadi-jadi nanti. Percaya sama gue, lo gak akan mau denger Mama ngoceh sambil promosiin gue buat nikah sepanjang jalan."

Damian terkekeh geli melihat kepanikan yang tercetak jelas di wajah Zelina. Gemas sekali rasanya. Ingin sekali Damian cubit pipinya yang terlihat lembut dan sedikit chubby itu. "Anda tahu? Sebenarnya, itu tidak terlalu buruk. The trip would be ... interesting," kata Damian jahil yang membuat Zelina makin panik.

"Pokoknya jangan! Lo kerja aja. Taksi online gue udah dalam perjalanan ke sini. Kasian abang-abangnya kalau harus dibatalin tiba-tiba. Mereka juga harus cari nafkah!" Zelina sekarang ketakutan.

Di saat otak Zelina sibuk mencari alasan, Damian malah tertawa lepas, membuat Zelina mengeryit keheranan. "Lo sehat? "

"Sangat sehat. Tadi saya hanya bercanda. Anda tidak perlu ketakutan seperti itu."

"Lo ngerjain gue?!" Zelina membuang muka dan mengerucutkan bibirnya sedangkan Damian masih sibuk tertawa. "Gak lucu, tau, gak?!"

Baru saja Damian akan berbicara lagi, Nina malah datang. "Udah Mama tebus obatnya. Nak Dokter, makasih udah jagain Zelina."

"Iya, makasih. Yuk, Ma. Cepet, taksinya udah di depan," tambah Zelina buru-buru sambil bangkit dari kursi rodanya. Dengan terseok-seok, wanita itu memegang lengan Nina, menariknya pelan untuk buru-buru pergi. Ia harus menghilangkan kesempatan antara Damian dan Nina untuk berbicara lebih lanjut!

"Kami permisi, Dokter Damian. Selamat siang," pamitnya, ia tersenyum paksa pada Damian yang diakhiri dengan tatapan mata tajam saat sudah keluar gedung rumah sakit.

Damian pun hanya terkekeh dan melambaikan tangannya dengan senyuman lebar tanpa merasa berdosa sama sekali.

Sampai jumpa lagi, cantik!

*****

15 Februari 2021

Selamat hari minggu :)

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 52.4K 37
"Jalang sepertimu tidak pantas menjadi istriku, apalagi sampai melahirkan keturunanku!" Bella hanya menganggap angin lalu ucapan suaminya, ia sudah...
548K 37.6K 46
Lyla tidak berminat menikah. Namun, siapa sangka ia harus terjebak dalam pernikahan dengan sahabatnya sendiri? "You're a jerk, Hanan." "And you're tr...
36.1K 2.1K 40
[ COMPLETED ] [ REVISI ] "Why am I so afraid of losing you when we aren't even mine" ----- 🥀 ----- Laluna Bella terjebak masa lalunya yang menyesakk...
451K 67.2K 33
Mili sangat membenci kondisi ini. Dikejar-kejar oleh Mamanya sendiri yang mau menjodohkannya. Bahkan, titah untuk menikah sebelum usia 24 tahun terus...