This is Cravity [✔]

由 crln_lee

26.6K 4.1K 227

[CRAVITY IMAGINE] "Masalah percintaan kamu sama Cravity" Starring by : -All Member of Cravity -y/n as you sᴛᴀ... 更多

Prepare
Secret Admirer - Park Serim
[1.1] Surat
[1.2] Pernyataan
Kakak Tingkat - Allen Ma
[2.1] Pingsan
[2.2] Cafe
[2.3] Saksi Latte
Chatime Boys - Koo Jungmo
[3.1] Chatime
[3.2] Kakak Kelas
[3.3] Sultan
Ojek Online - Seo Woobin
[4.1] Batal Order
[4.2] Sebelah
[4.3] Keseringan
Mantan - Ham Wonjin
[5.1] Cafe
[5.2] Maaf
Ketua OSIS - Kang Minhee
[6.1] Mampus
[6.2] Es Jeruk
[6.3] Kacang
Friendzone - Song Hyeongjun
[7.1] Rasa Coklat
[7.2] Cajon
[7.3] Perform
[7.4] My Disease
[7.5] Me Too
Tetangga - Kim Taeyoung
[8.1] Habit
[8.2] This Time
[8.3] Tell The World
Confession - Ahn Seongmin
[9.1] Rehearsal
[9.2] Tunggu Sebentar
Hoodie Boy - Allen Ma
Scout - Koo Jungmo
Relationship - Seo Woobin
-Something-
It's All Over? - Ham Wonjin

Healing - Kang Minhee

208 29 3
由 crln_lee

Pentagon  - Sparkling Night

00:01 ●━━━━━─────  02:56
 ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷

——


Hari ini, hari ini juga kamu menghadapi hari yang akan menentukan masa depan kamu. Hati dan pikiran kamu sepenuhnya berharap pada hal itu. Bertahun-tahun belajar dengan giat di bangku sekolah membuat kamu berharap banyak pada hal itu.

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri.

Kebanyakan orang menyebutnya 'masuk kuliah jalur undangan' itu yang membuat kamu berharap banyak pada seleksi kali ini. Tiga tahun di bangku SMA dan selalu berusaha mendapatkan nilai terbaik di seluruh angkatan membuat kamu percaya bahwa takdir akan membawa hal baik kali ini.

Seluruh doa sudah kamu panjatkan kepada sang pencipta. Begitu juga laki-laki yang sekarang sedang berada di hadapanmu. Duduk menemanimu sambil terus memandangi layar ponselnya. Sedangkan kamu sendiri sibuk bergelut dengan pikiran kamu.

Semakin dekat dengan waktu pengumuman membuat kamu lupa caranya tidur bahkan lupa caranya menenangkan pikiran. Hatimu begitu gelisah menunggu hasil pengumuman. Melihatmu yang masih saja terlihat begitu gelisah, membuat laki-laki disebelah kamu sedari tadi itu menoleh dan menatap kamu datar seakan paham keseharian kamu akhir-akhir ini hanya bisa gugup dan gelisah.

"Udahan dulu gugupnya, santai aja. Kalau udah rejekinya pasti dateng ke kamu kok"

Kamu menghembuskan nafas, "Udah nyoba tenang tapi tetep gak bisa, Min"

Laki-laki bernama Minhee itu hanya bisa tersenyum melihatmu. Gugup dan perasaan gelisah itu sudah kamu rasakan jauh sebelum hari pengumuman.

"Lima menit lagi, Min!!" teriak kamu kepada Minhee. Jantung terus berdebar kencang, memandangi layar laptop dan terus memantau countdown waktu pengumuman. Banyak pikiran buruk mulai menghantuimu. Apakah kamu lolos atau tidak?

"Minhee, aku buka sekarang ya?" Jam telah menunjukkan pukul 15.00 yang artinya waktu pengumuman telah keluar.

"Yakin sekarang? Ayo deh, semoga lolos ya!"

Tangan bergetarmu mulai mengetikkan nama dan nomor pendaftaran mikiknya. "Minhee, bukain ya. Huh, aku deg-degan banget"

Kini Minhee mulai mengambil alih laptop milikmu. Buru-buru melihat hasil seleksi milikmu, hingga tampak web hasil pengumuman tersebut. Minhee terdiam sebentar sebelum menatap wajahmu.

"Kenapa, Min? Enggak lolos ya?" Tanyamu penuh harap.

Minhee memilih untuk tidak menjawabnya, dia hanya memutar laptop ke arahmu hingga tampak tampilan web yang terdapat warna merah mencolok di dalamnya.

"Yahh, enggak lolos ya? Haha gapapa" ucapmu sambil menatap kosong ke arah laptop dengan hati yang hancur sebenarnya.

Minhee yang melihat kamu begitu merasa bersedih, "Jangan nyerah okay? Mending ngejar SBMPTN yuk sama aku, pasti lolos kok"

Mendengar ucapan Minhee membuatmu mulai menitikkan air mata, di saat seperti ini kamu mulai merasa bahwa di dunia ini tidak ada yang bisa dibanggakan darimu. Duniamu terasa hancur, rasanya sakit menelan fakta bahwa kamu gagal kali ini. Gagal membawa nama baik keluarga, gagal membuat bangga orang terdekat.

"Mau peluk?"

Minhee mulai merentangkan tangannya untuk meraih kedua bahumu yang mulai lemas. Membawamu ke dalam pelukan hangatnya, setidaknya ada Minhee yang selalu ada di sisimu membuat harimu menjadi lebih baik.

•••

Hampir 3 minggu kamu belajar mati-matian sampai lupa waktu. Minhee yang melihat kamu seperti itu kadang merasa sedikit marah dengan kamu yang sering mengabaikan jam makan kamu yang mulai berantakan.

Mengejar mimpi memang butuh perjuangan, tapi setidaknya jangan lupakan kewajiban mengisi energi harian kamu.

"Makan dulu, emang enggak capek dari pagi belum makan?" Minhee dengan sekotak nasi dan minuman yang dibawanya duduk di sebelahmu.

"Nanggung, Min. Sebentar lagi selesai"

"Itu terus kalimatnya, coba ganti. Kayak 'Iya, Min. Sini aku makan sekarang' gitu dong"

Melihat tingkah ajaib Minhee membuatmu tertawa ringan, setidaknya ada hiburan di tengah-tengah kamu bergelut dengan soal-soal rumit dari bukumu.

"Iya-iya sini aku makan, makasih ya Minhee ganteng"

"Tumben bener pake kata ganteng di belakangnya? Pasti ada apa-apanya kan, yakan?"

"Curiga mulu ah, enggak seru"

"Dapet hari apa?" Tanya Minhee sambil mengeluarkan buku-buku belajarnya.

"Sabtu, sesi sore. Takut banget, kalo aku tiba-tiba ngantuk di tengah-tengah ngerjain soal gimana coba. Terus kalo tiba-tiba ada kendala gimana?"

Minhee merotasikan matanya jengah, "Belum apa-apa udah takut gitu. Pasti lancar kok, tenang aja"

"Huh, semoga"

•••

Setelah hampir 2 bulan menunggu, hari ini akhirnya tiba. Kamu dan Minhee kembali berkumpul di ruangan yang biasa kamu tempati bersama Minhee, di rumahmu tentunya. Di ruangan tersebut sudah terdapat dua buah laptop dengan pemilik masing-masing id hadapannya.

"Lima menit lagi, Min!!" Ucapmu sambil menengok jam dinding di ruangan itu.

"Tolong dong, kali ini gue juga beneran ikutan deg-degan nungguinnya"

Minhee berkali-kali bangkit dari duduknya untuk sekedar berjalan kesana-kemari bingung menenangkan pikirannya.

"(y/n), udah waktunya!!! Buka sekarang ya?" Tanya Minhee, membuatmu ikut terkejut dan mencoba menenangkan kembali pikiran dan jantungmu. Semoga kali ini usahamu benar-benar membuahkan hasil yang kamu inginkan.

Setelah selesai mengetikkan nama dan hal lainnya yang diperlukan, kamu bersiap meng-klik tombol untuk mengetahui hasilnya.

"Minhee"

"Kenapa?" Tanya Minhee di tengah-tengah kegiatannya mengetikkan identitas dirinya sebelum benar-benar menekan tombolnya.

"Kalau kali ini aku bener-bener ketolak lagi, hibur aku sekali lagi ya, Min" ucapmu yang terdengar begitu pasrah.

"Jangan gitu, aku juga ikutan takut buat klik tombolnya. Kamu pasti lolos kok. Justru kalau nanti aku yang enggak lolos, tolong hibur aku ya, (y/n)"

"Oke, kali ini aku beneran berharap lolos!" Ucapmu penuh keyakinan sebelum benar-benar menekan tombolnya.

"Minhee.."

"Gimana-gimana?? Kamu lolos? Pasti lolos kan?" Tanya Minhee dengan wajah segarnya.

"Kamu lolos kan, Min?" Tanyamu kembali kepada Minhee.

"Kali ini kayaknya aku beruntung, (y/n). Iya, aku lolos"

Kamu hanya bisa tersenyum penuh perasaan bangga mendengar Minhee dengan kabar baiknya.

"Kamu gimana? Kamu lolos kan? Pasti lolos kan?"

Kamu hanya bisa menggelengkan kepala mendengar pertanyaan Minhee. Menunduk dan mulai menitikkan air mata. Malu dengan dirimu sendiri, kali ini kamu gagal lagi.

"(y/n)"

Minhee mencoba meraih kedua tanganmu, menggenggamnya erat seakan meyakinkan kamu bahwa akan ada jalan lebih indah lagi setelah ini.

"Minhee, janji sama aku. Kamu bakal rajin belajarnya, aktif kuliahnya, jangan lupain aku ya. Buat bangga orang tuamu, okay? Makasih udah mau berjuang bareng aku selama ini, makasih udah bantu aku banyak banget selama ini. Kamu kuliah gitu, aku masih jadi temen kamu kan?"

Minhee beralih memelukmu, menyalurkan kehangatan untukmu. "Kamu juga jangan nyerah okay, ada banyak jalan yang masih bisa kamu kejar. Jangan lepasin cita-cita kamu jadi guru ya. Aku suka banget bisa bayangin kamu jadi guru terus ngajak anak-anak gitu, gemes banget soalnya. Ayo berjuang bareng aku lagi kali ini, berjuang sama-sama dapetin cita-cita kita masing-masing ya."

Kamu tidak menjawab, hanya mengeratkan pelukanmu pada Minhee. Sekali lagi kamu bersyukur dengan kehadiran Minhee, dapat menenangkan pikiranmu dan menjadi tempat bersandarmu.

•••

"Minhee, kamu ada kelas pagi hari ini?" Tanyamu kepada Minhee dari via telepon.

"Enggak, aku mulai kelas siang sampai sore nanti sih. Mau cari sarapan?"

"Boleh? Ayo deh"

"Okay, kamu keluar tolong. Aku udah di depan ini"

"Siap, sayang!"

Pada akhirnya, Minhee mulai mengungkapkan perasaannya kepadamu. Hingga kamu dan Minhee merubah status dari pertemanan hingga ke percintaan. Kamu pun akhirnya bangkit dan memilih untuk masuk kampus swasta yang awalnya kamu anggap 'buruk'. Tapi setelah masuk kampus, pikiran buruk itu mendadak menghilang.

Kampus yang kamu pilih pun tidak jauh dengan kampus Minhee, sehingga orang tua kamu menitipkan kamu kepada Minhee untuk mendapatkan tempat kos yang berdekatan dengan Minhee.

Sehingga tidak jarang kamu mendengar beberapa keluhan yang Minhee ajukan setelah dapat berkuliah di kampus negeri. Sampai kamu berpikir bahwa, dimanapun kamu berkuliah selama kamu menekuni dan bersungguh-sungguh menjalankannya, pasti akan menjadikan hal baik untuk kamu di masa depan.

•END•

Hai, wkwkwk maaf udah lama bgt enggak update

Aku buat cerita ini sebenernya dari cerita real life aku hehe

Tapi ya enggak ada Minhee-nya wkwkwk

Sekarang juga mau mendekati masa-masanya snm sbm ya

Buat kalian yang mau ikut seleksinya, semangat ya!!

❤️❤️

繼續閱讀

You'll Also Like

24.3K 3.1K 33
"Dulu, kita sempat mengenal cerita indahnya berbagi perasaan. Tapi sekarang, kita bahkan merasakan pedihnya berbagi rasa kehilangan." Pernah percaya...
54.9K 5.5K 68
[Tahap Revisi] Beberapa Chapter akan di-unpublish karena masih dalam proses revisi. Kisah random anak nyasar . Develop our Imagination Dibaca aja d...
1.2K 63 11
Punya tetangga kok gak ada yang waras semua! Seventeen Treasure13 #1 andika 8/7/2023
41.4K 4.9K 28
🅲🅾🅼🅿🅻🅴🆃🅴🅳 Pokoknya tentang kebobrokan dan absurdnya member Boy Story yang minta buat ditampol :v Started; 23/12/19 Ended; 18/03/20 ⠀ ⠀______...