Secret Admirer

By tazkiazhrrr

1.8K 925 171

[on going] Revana Zainisa. Gadis yang tak pernah merasakan jatuh cinta dan dia selalu menolak semua pria yang... More

1 - Pertemuan
2 - Hukuman
3 - Cerita
4 - MOS terakhir
5 - Pulang bareng
6 - Kantin
7 - Lapangan
8 - Pertandingan
9 - Kado
10 - Pengagum
11 - Jogging
12 - Kejadian di UKS
13 - Dijenguk
14 - Kado lagi
15 - Ketahuan
16 - Sebuah kebahagiaan
17 - Dinner
18 - Berangkat bareng
19 - PDKT an
20 - Mulai dekat
21 - Cemburu
22 - PENSI
23 - Hujan
24 - Baper
25 - Kecewa
26 - Menjauh
vote cover
27 - Penjelasan
28 - Baikan
29 - Rencana
30 - Jadian?
31 - Dia
33 - Rumah Sakit

32 - Kebohongan

28 3 0
By tazkiazhrrr

~haii semua! Besok udah puasa nih, maafin ya kalo aku ada salah. Selamat puasa juga buat yang menunaikan:)

Setelah baca jangan lupa vote dan komen ya😊

**********


Waktu istirahat telah tiba. Sebelum ke kantin, Revana mengajak Lola dan Jua ke kamar mandi.

"Kita tunggu di luar ya"

"Ya iyalah Lola, masa kita ikut masuk Revana ke dalam" ujar Jua

Revana tertawa "Gue masuk dulu"

"Oke Rev"

Beberapa menit kemudian Revana sudah selesai, sehabis dia mencuci tangannya tiba-tiba segerombolan cewek menghadangnya.

Revana kenal dengan salah satu cewek itu. Dia adalah Pyralis, mantan dari pacarnya.

"Heh! Lo ada hubungan apa sama Ray" ujar Pyralis mendorong bahu Revana

Revana yang awalnya menunduk sekarang dia memberanikan diri untuk menatap mereka.

"Sory, hubungannya sama lo apa ya" ketus Revana

"Ini orang di tanya malah balik nanya. Lo gak tau gue siapa, kasih tau guys"

"Pyralis itu pacarnya Ray, jadi mending lo jauh-jauh deh dari Ray" ucap salah satu temannya

"Pacar? Kayaknya lebih tepatnya 'mantan pacar' kali ya" sahut Revana sambil tersenyum

Pyralis menarik kerah baju Revana "Apa lo bilang tadi! Lo itu adik cuma kelas, dan gue kakak kelas lo jadi lo harus hormat sama gue!"

"Satu lagi. Mending lo jangan sok cantik deh, tebar pesona sana sini!"

Revana menurunkan tangan Pyralis dengan kasar.

"Kakak kelas kayak lo gak pantes buat dihormatin, dan gue bukan orang yang tebar pesona sana sini!" suara Revana meninggi

"Berani lo sama gue, dasar cewek gatel" ucap Pyralis sambil menganggkat tangan kanannya

Saat Pyralis ingin menampar Revana, seseorang mencekal tangan Pyralis. Ternyata Jua dan Lola.

"Lo mau rekaman ini gue kasih ke BK" ujar Jua menghempaskan tangan Pyralis

"Arghhh, awas ya lo semua. Cabut guys" ujar Pyralis

Mereka pun pergi.

"Lo gapapa kan Rev" ucap Lola

"Iya gue gapapa kok"

"Di apain aja lo sama tuh cewek" beo Jua

"Gak di apa-apain kok"

"Lagian tu cewek siapa sih, kayak gak pernah liat"

"Itu, dia mantan pacarnya kak Ray"

Jua dan Lola terkejut "Si Pyralis itu"

"Heem"

"Tapi kenapa dia balik ke sini lagi"

"Mana gue tau"

"Terus kenapa juga dia nyerang lo"

"Nanti pas di kantin gue ceritain" ucap Revana keluar kamar mandi

"Tungguin Rev, aelah"

Kantin

"Mau duduk dimana?" tanya Lola

"Tempat biasa aja" sahut Revana

"Ya udah kalian duluan aja, gue pesenin batagor ya" ucap Jua

"Okee"

Beberapa menit kemudian Jua datang bersamaan dengan Ray,Andri, dan Fiki.

"Nih batagornya"

"Hai cewek-cewek" sapa Fiki

"Apaan sih lo, cewek gue gausah digodain" ketus Andri

"Tuh Ju, cowok lo kegatelan" lanjutnya

"Udahlah biarin aja, emang dasarnya playboy dia" jawab Jua.

Jua memang sudah biasa menghadapi Fiki yang playboynya minta ampun, tapi Jua juga tau bahwa Fiki gak bisa berpaling darinya.

"Maksud aku gak gitu bep" jelas Fiki

Jua hanya melengos dan memakan batagornya.

"Hai sayang" ujar Andri pada Lola

"Hai juga sayang" sahut Lola

Ray dan Revana hanya saling memandang dan senyum.

Ray duduk di samping Revana.

"Udah makan?" tanya Revana

"Belum" jawab Ray

"Ih kok nggak makan sih, nih makan batagor aku" Revana menyodorkan sepiring batagornya

"Gak mau, kan itu punya kamu"

"Gapapa ih, nanti aku beli lagi"

"Ya udah kalo gitu dimakan berdua aja"

"Be-berdua?" Revana gugup

"Iya berdua, emang kenapa"

"Ya-yaudah deh nih aku suapin" Revana menyuapkan batagor pada Ray

Ray pun menerimanya "Sekarang gantian kamu"

"Nih" ujar Ray dan di terima oleh Revana

"Ehemmm, masih ada orang nih di sini" sindir Fiki

"Iya serasa dunia milik berdua dah" lanjut Andri

Lola dan Jua hanya tertawa melihat tingkah mereka.

"Oh iya tadi katanya lo mau cerita Rev" celetuk Jua

"Iya yang tentang si Pyralis tadi tuh" geram Lola

"Loh, kalian tau Pyralis balik lagi" tanya Andri

"Tau lah, orang tadi dia ngehadang Revana pas di kamar mandi"

"Abis itu pake acara ngancem Revana lagi"

"Hah?! kamu diancem apa sama dia" tanya Ray khawatir

"Nggak kok, tadi tu aku abis ke toilet terus mau cuci tangan eh malah di hadang sama dia. Terus ngajak temen-temennya lagi" jelas Revana

"Dia ngomong apa aja sama kamu"

"Tadi dia nyuruh aku jauhin kamu, katanya kamu masih jadi pacar dia"

Ray mengambil tangan Revana "Pokoknya kalo dia ngomong yang macem-macem jangan diladenin ya, jangan ke makan sama omongan dia"

"Iya iya, aku gak akan percaya sama dia kok"

Ray tersenyum "Makasih kamu udah percaya sama aku"

"Iya sama sama"

"Ya udah aku ke kelas dulu ya" ucap Ray

"Iya, babay"

"babay"

Setelah mereka pergi Revana menjelaskan semua kejadian kemarin di taman.

Jua reflek menggebrak meja "Anjir, tuh orang gak tau malu banget dah"

"Ju elahh, bikin gue jantungan aja lo" gerutu Lola

"Gak nggebrak meja juga kali Ju" ucap Revana

"Ya lagian bikin gedeg deh"

TINGGG..... TINGGG.....

"Tuh udah bel, ke kelas yuk"

"Yuk"

**********

Jam menunjukkan pukul 15.30 , waktunya pulang sekolah.

"Ray, gue pulang nebeng lo dong" ucap Pyralis yang tiba-tiba menggandeng tangan Ray

"Gak"

"Ayo dong Ray, gue kan udah lama gak pulang bareng lo" kekeuhnya

"Heh Ray udah bilang gak mau ya nggak mau, maksa banget sih jadi orang" sentak Fiki

"Tau tuh, Ray itu udah punya pacar jadi lo jangan gangguin dia deh" lanjut Andri

"Gue nggak tanya sama kalian ya" sinis Pyralis

"Ayo dong Ray, plisss sekali ini aja" bujuknya

"Gue anter lo, tapi abis ini lo jangan gangguin gue sama Revana lagi" ujar Ray

"Iya deh iya"

Fiki menarik tangan Ray untuk menjauh dari Pyralis "Ray kok lo mau sih" ucapnya

"Udah gapapa, gue juga mau ngomong berdua sama dia"

"Ya udah deh kalo gitu, awas aja nanti dia modus sama lo" ucap Andri

"Santai deh"

"Oh iya bilangin Revana kalo gue ada acara keluarga jadi pulang duluan. Jangan bilang gue pulang bareng Pyralis nanti dia khawatir sama gue" pesan Ray

"Iya nanti gue bilangin"

"Ya udah gue duluan" ucap Ray meninggalkan kelas dan diikuti Pyralis

Parkiran

"Mana sini helmnya" minta Pyralis

"Lo gausah pake helm, ini punya Revana" ketus Ray

"Oke, no problem" kesal Pyralis

Pyralis pun naik ke motor Ray.

Sepanjang perjalanan Pyralis mengoceh terus, dan Ray tidak merespon ocehannya.

"Ray kok kamu sekarang gak pake mobil sih, malah pake motor"

"Terus juga kamu kenapa sih malah pacaran sama cewek gajelas itu, cantikan aku juga kemana-mana"

"Revana bukan cewek gajelas ya, dan cantikan Revana kemana-mana dari pada lo" ketus Ray

"Ih kamu kok gitu sih"

"Mending lo diem daripada gue turunin di sini, mau lo" sentak Ray

"Iya deh iya, nih aku diem"

"Oh iya Ray kita makan dulu yuk, aku laper nih"

"Gak"

"Ayolah"

Ray berpikir sejenak.

"Biarin deh, sekalian gue juga mau ngomong sama dia" batin Ray

Ray membelokkan motornya ke sebuah restoran.

Pyralis turun dari motor Ray "Makasih Ray, ternyata kamu masih perhatian ya sama aku"

"Gue bukan perhatian sama lo, tapi ada yang mau gue omongin sama lo" ujar Ray meninggalkan Pyralis dan masuk ke dalam restoran

"Misi kak, mau pesen apa?" tanya seorang pelayan

Pyralis melihat menu yang diberikan pelayan itu "Emmm aku mau ayam geprek mozarellanya satu, sama minumnya jus alpukat ya"

"Oke, kalo kakak satunya"

"Saya pesen es teh manis aja" ucap Ray

"Kok kamu gak makan sih"

"Gue gak laper"

Pyralis kesal dan memanyunkan bibirnya.

"Ya udah saya ulangi ya. Ayam geprek mozarella satu, jus alpukat satu, sama es teh satu"

"Iya mbak"

"Oke ditunggu pesenannya ya kak" ucap pelayan itu lalu pergi

Beberapa menit kemudian pesanan mereka datang. Pyralis langsung memakan makanan yang dipesannya tadi, sedangkan Ray sibuk memainkan ponselnya dengan menunduk.

Tanpa di sadari Revana,Jua, dan Lola datang ke restoran tersebut.

Pyralis pun melihat itu "Wah kebetulan tuh ada Revana, gue panas-panasin ah" batinnya

Pyralis langsung duduk di sebelah Ray dan menyenderkan kepalanya dipundak Ray.

Ray mengerutkan dahinya, saat Ray mengangkat kepalanya dia sudah mendapatkan Revana yang sedang berdiri di depan pintu masuk.

"Revana?" ucap Ray

Revana terdiam sejenak dan tak disadari air matanya sudah membasahi pipinya.

Revana pergi dari tempat itu dengan rasa sesak di dadanya.

Jua dan Lola yang melihat sahabatnya nangis pun langsung menyusulnya.

"Revana" panggil Jua

Saat Revana menyebrang ada sebuah motor yang melaju dengan cepat dan.....

BRUKKK...

**********

si Pyralis lama-lama bikin emosi ya😡

Salam senyum dari tazkia💜

Continue Reading

You'll Also Like

869K 6.2K 10
SEBELUM MEMBACA CERITA INI FOLLOW DULU KARENA SEBAGIAN CHAPTER AKAN DI PRIVATE :) Alana tidak menyangka kalau kehidupan di kampusnya akan menjadi sem...
13.8M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...
542K 88.4K 30
✒ 노민 [ Completed ] Mereka nyata bukan hanya karangan fiksi, mereka diciptakan atau tercipta dengan sendirinya, hidup diluar nalar dan keluar dari huk...