Pria Misterius dan Cewek Nolep

By RinChan462

2.1K 375 368

Seto Hira, adalah seorang gadis yang terlahir dari keluarga kaya raya, mempunyai paras cantik dengan gaya sed... More

~'Awal yang tak manis'~
~'Lari 100 m'~
~'Di tembak'~
~'Kencan pertama'~
~'Di jebak & awal bertemu Pria Misterius'~
~'Di temenin Pria misterius'~
~'Keinginan yang terpenuhi'~
~'Masalalu Pria misterius'~
~'Hal yang tak diinginkan'~
~'Apa boleh buat'~
~'Perencanaan'~
~'Festival Budaya'~
~'Fitnah'~

~'Masalalu Hira'~

20 1 0
By RinChan462

'Menjijikan'
'Pembawa Sial'
'Kampungan'

"Ah... Lagi lagi hanya suara itu yang ku dengar, hahaha lucu sih, tapi kata itu membuat ku hancur....."

"Ah... Sampai kapan ini berakhir, seseorang kumohon, TOLONG AKU!!"

~~~~~


10 tahun yang lalu~

Elementary School Tanoshii
10.47

"Baik, semuanya silahkan membentuk kelompok"--

"Baik, Sensei!!!"-

"(Lagi, lagi membentuk kelompok) ano, saki-san apa kah aku boleh membentuk kelompok dengan mu?!"-

"Ah, Gomen Hira-chan kelompok ku sudah penuh"-

"Hira-chan, apa kau tidak memiliki kelompok lagi?"

Aku hanya mengangguk sedih

"Hmm, apa boleh buat, karena kamu tidak memiliki kelompok apakah kamu bisa menyelesaikan tugasnya sendiri?!"-

"Iya, sensei aku bisa!"

Berat tapi aku harus kuat, haha lagian kalau punya kelompok aku juga yang mengerjakan nya, sama saja tidak punya atau punya itu tidak masalah.

Kring kring kring

"Baik, waktunya istirahat, oh iya tugasnya tolong di kumpulkan!"-

"Baik Sensei!!!"-

"(Ah, tugasku belom selesai) ano, sensei.."-

"Kenapa Hira-chan, duh apa tugas mu belom selesai, hmm selalu saja begitu, lain kali kalau ibu menyuruh membentuk kelompok kamu harus berjuang mencari kelompok, ya sudah ibu terima tugas kamu, kedepannya harus semangat ok?!"-

Aku hanya mengangguk

Krrruuk~~

"(Makan siang sendiri lagi, kapan ya aku bisa seperti mereka, makan siang bersama teman, bertukar bekal,bercerita. Tapi ya sudahlah 'aku tidak apa-apa' sendirian tidak begitu buruk.) Aku bosan di kelas, apa harus keluar? Baiklah"

Hira berjalan keluar kelas, dia menuju ke Taman, pada saat itu dia melihat seorang laki-laki.

"Ano, apakah aku boleh duduk disini?"-
Tanya ku pada laki-laki kecil itu.

"Ah, iya silahkan"-
Jawabnya

Karena aku membawa bekal, aku pun menawarinya makan.

"Mau makan bersama?"-
Dia tampak senang tak percaya.

"Apa boleh?"-
Aku pun mengangguk. Kami pun makan bersama, lelaki kecil itu sangat baik dan polos, aku berfikir dia adalah teman pertama ku.

Keesokan harinya Hira menuju taman itu lagi berharap bertemu lelaki kecil itu.

Hira merasa penasaran kepada lelaki kecil itu, dia hanya menatap temannya yang tengah bermain bola, nampak jelas di matanya jika lelaki kecil itu ingin bermain, namun kenapa dia tidak ikut?!.

"Ano, apa kau ingin bermain bola?"
Tanya ku

Dia hanya mengangguk

"Kenapa tidak ikut bermain?"
Tanya ku lagi

"Ibuku melarang ku bermain"-
Jawabnya

"Kenapa?"
Tanyaku penasaran

"Ibu bilang aku sedang sakit, tapi entah sakit apa itu, padahal aku merasa sehat"-

Karena merasa kasihan akupun mengajaknya bermain.

"Kalau main bola tidak boleh, bagaimana kalau main kejar tangkap?"
Saran ku

"Tapi--/"

Akupun langsung mengandengnya.

"Ok kamu yang jaga."

Akupun senang akhirnya 'teman pertamaku' bisa tersenyum, namun beberapa saat kemudian dia terjatuh, akupun menghampiri nya.

"Hei, apa kau baik baik saja!"-

Dari kejauhan terdapat seorang wanita berteriak.

Ternyata wanita itu berteriak kepadaku.

"KAMU APAKAN ANAK SAYA!! PERGI KAMU DASAR PEMBAWA SIAL!!".

Seketika hatiku hancur, aku tidak mengerti kenapa wanita itu begitu marah.

Oh.. Tidak, apakah aku membahayakan nyawa teman ku?
Apakah gara gara aku teman ku pingsan?

Aku mencoba berbicara.

"Ano, bibik--/"

"DIAM, SANA PERGI DASAR PEMBAWA SIAL!"

Yah, aku tidak bisa berkata lagi, aku terpaku melihat teman ku terbaring lemas, semua orang memandang ku rendah, akupun menangis.

Selang beberapa waktu orang tuaku datang menjemputku.

Iya mereka tidak memarahiku, namun aku merasa bersalah aku bahkan tidak meminta maaf padanya teman kecilku.

Karena insiden ini Ayahku memutuskan untuk memindahkan ku kesekolah lain.

Namun, waktu itu seperti nya aku syok berat atau depresi, seketika aku pingsan dan orang tuaku membawaku ke rumah sakit.

Katanya waktu di rumah sakit, aku mencoba melompat di balkon rumah sakit, padahal aku sedang mengejar teman kecilku.

Namun semua orang malah menangis, dia tidak percaya bahwa teman kecilku ada disini.

Kemudian Ibuku memanggil dokter, dan aku pun disuntik bius.

Setelah sadar kata Ayah aku sudah tertidur 4 bulan, aku tak menyangka.

Setiap hari Psikeater datang men-Terapiku, 2 bulan kemudian aku sembuh, namun Ayahku tak membolehkan untuk pergi sekolah, dia menyewa guru privat supaya aku bisa tenang belajar dirumah.

Namun, kenapa hal terburuk dalam hidupku terulang lagi?, salah apakah aku.

Aku muaak...
ARRRRGH.

"Hira,!"-

"Suara siapa itu?, siapa kamu!"-

"Aku, teman masa kecilmu, kembalilah akhirnya aku menemukanmu"-

"Teman masa kecil?, kamu dimana?"-

"Tepat di depan mu!"

Hira tersadarkan dari pingsan akibat trauma insiden disekolah tadi.

Sontak dia menyebut Pria misterius.

"MISTERI-KUN!!"-

Pria misterius yg menemaninya saat kejadian tadi, langsung membawa Hira ke Rumah Sakit, karena Hira mengalami trauma berat.

Mendengar Hira berteriak dia antusias memeluk erat Hira.
"Tidak apa apa Hira, aku ada disini!"-/

"Misteri-kun, aku sangat takut hiks hiks"-
Hira menangis terisak isak.

"Tenang aku akan selalu disampingmu"
Pria misterius mengelus lembut kepala Hira.

Orang tua Hira datang menemui Hira, mereka sangat kawatir kepada Hira, mereka tidak mau kalau Hira akan seperti dulu lagi.

Pria misterius yang berada didepan ruangan Hira, mencoba memberitahu kepada orang tua Hira kalau Hira sudah tenang dan dia sedang tidur.

Orang tua Hira berterima kasih kepada Pria misterius itu.

Kemudian Orang tua Hira menerima telfon dari Kepala Sekolah.

Kepala Sekolah ingin meminta pertanggung jawaban atas insiden tadi.

Pria misterius berkata kepada Ayah Hira.
"Aku tau siapa pelaku nya, apakah saya boleh ikut bersama anda?"-/

"Tentu saja nak, Ibu tolong jaga Hira disini. Kita akan pergi ke Sekolah."-
Pinta Ayah

"Baik Ayah, Hati hati dijalan."
Jawab Ibu

~~~~

14.05
Senior High School Majika
Ruang Kepala Sekolah

"SAYA TIDAK MAU TAU, pokoknya Siswi yang bernama Seto Hira harus keluar dari sekolah ini.-/"

"Saya tidak setuju!"
Ayah Hira memotong pembicaraan Kepala sekolah.

"Anda siapa?!"-
Tanya Kepala Sekolah
-Asano Mizuki-

"Seto Hiroshi"-

NANII!!!!---
Semua guru yang berada di ruangan itu terkejut.

"Apa? Hiroshi, untuk apa orang ternama ada disini?"-

"Mungkin dia wali dari salah satu murid disini"
Kata para Guru.

"Seto Hiroshi?, apakah kamu Ayah dari Seto Hira?"-
Tanya Kepala Sekolah

"Iya, dia adalah anak ku, Anak tunggal pewaris dari Beberapa Perusahaan ku!, saya menentang jika anda seenaknya mengeluarkan anak saya, Masalah Piala saya bisa ganti sekaligus, asal anak saya tidak dikeluarkan di sekolah ini."-
Tegas Hiroshi

"Saya tidak butuh ganti rugi, saya cuma mau memberi pelajaran kepada Siswa yang tidak bertanggung jawab!"-/

"Tapi, anak saya tidak salah pak!"-/

"Jelas jelas anak anda telah melanggar peraturan, bahwa tidak ada yang boleh masuk diruang penghargaan!"-/

"Apakah anda punya bukti?!"-/

Kepala sekolah menunjukan Foto yang ramai digrup Sekolah.

"Apakah anda benar benar percaya dengan foto ini, apakah anda tidak menyadari bahwa Hira sedang dijebak?!"-
Tiba tiba Pria misterius angkat suara.

"Maksud kamu apa?!"-/
Tanya Kepala Sekolah

"Anda mengaku sebagai Kepala Sekolah menelan mentah mentah bukti yang belom tentu benar kejelasannya!!"-/

"Berani sekali kamu!"-/
Kepala Sekolah meneriakinya

"Jika anda menjadi pemimpin bersikaplah adil, apakah Sekolah yang besar tidak mempunyai CCTV, apakah anda sudah mengecek CCTV!!!"-/

"Untuk apa CCTV, bukti ini sudah jelas!"-
Kata Kepala Sekolah dengan tegas.

"Sebaiknya kita melihat CCTV terlebih dahulu, pak!"-
Saut seorang Guru

"Iya tidak ada salahnya melihat CCTV terlebih dahulu"-

"Betul pak!"-

Mereka semua pergi ke ruang CCTV, untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Setelah sampai Kepala Sekolah meminta penjaga untuk melihat kembali kejadian 1 jam yang lalu.

Dan hasilnya nihil..
Sakura dan Mira lah pelakunya.

Kepala Sekolah meminta maaf kepada Ayah Hira, dan kemudian..

Sakura dan Mira terancam untuk dikeluarkan di sekolah.

.
.

"Saya tidak mau tau, kalian sudah berani membohongi semua orang, mulai sekarang kalian saya keluarkan dari Sekolah ini!!."-

Kepala Sekolah benar benar marah kali ini.

Sakura dan Mira meminta mohon,
"Maafkan saya pak, saya tidak bermaksud melakukan itu!"

"Apa kalian tau, gara gara perlakuan kalian anak ku terbaring lemas di Rumah Sakit, apakah kalian tau?!, dia punya riwayat Depresi berat."-
Sela Ayah Hira.

Disaat yang bersamaan Ibu Sakura datang.

"Sakura!, apa kau tidak apa apa nak"-
Kata Ibu Sakura -Yamamoto Sena-

Ayah Hira terkejut..

"Sena?!"-/

"Pak Hiroshi!"
Balasnya

"Apa yang kau lakukan disini?!"-
Tanya Ayah Hira

"Saya mendapat telfon dari Sekolah, karena anak saya menyebabkan masalah"-

"Oh, jadi dia anakmu. Apa kau tau gara gara anakmu anak ku sekarang di Rumah Sakit!!"-/

"Benarkah itu Sakura?!"-/

"Aku tidak bermaksud melakukannya Ibu, hiks hiks."-
Kata Sakura

"Apa kau tau nak?, bapak Hiroshi inilah yang membantu ibu mendapatkan pekerjaan, berkat kemurahan hatinya ibu bisa menjadi sekertarisnya, dan kamu apa yang kau lakukan pada anaknya, ibu sangat kecewa, ibu tidak mengajarkan ini kepadamu, kenapa kau mempermalukan ibu.."
Ibu Sakura menangis tersedu sedu.

"Maafkan Kami bu, dengan berat hati kami mengeluarkan Sakura dan Mira dari Sekolah ini mulai sekarang".
Kata Kepala Sekolah.

"TIDAAK!!!"-/

Hira tiba tiba datang dengan nafas terengah engah.

"Hira!"-
Kata pria misterius.

"Apa yang kau lakukan disini nak?!"-
Tanya Ayahnya.

"Ayah ku mohon, tolong bujuk Kepala Sekolah agar tidak mengeluarkan Sakura dan Mira, ku mohon ayah!"-
Kata Hira

"Hira, kemari duduklah disini"-
Kata pria misterius.

"Tapi, perlakuan mereka tidak bisa dimaafkan."-

"Aku sudah memaafkan mereka, kumohon!"-

"Baiklah, pak Kepala Sekolah, saya sudah memaafkan mereka tolong jangan keluarkan mereka."-

"Tapi, ini sanksi akibat ulah mereka yang tidak bertanggung jawab"
Balas Kepala Sekolah

"Pak, kumohon"-
Sela Ibu Sakura

"Maafkanlah mereka pak"-
Kata Pria Misterius

"Baiklah, Siswi Sakura dan Mira tidak akan keluar dari sekolah ini,"

Semua orang merasa senang.

"Tapi, saya akan memindahkan mereka ke kelas 3-9!, itu syarat saya, apabila keberatan boleh keluar dari Sekolah ini!"-
Kata Kepala Sekolah.

"Pak, tapi kelas 3-9 rata rata anak laki laki, saya takut nanti terjadi peleceh-"/

"Apabila keberatan boleh keluar"-
Sela Kepala Sekolah terhadap Sakura.

"Baiklah pak, saya tidak keberatan"-
Kata Sakura

~~~~

Senior High School Majika
14.56

Kepala Sekolah mengumumkan bahwa Festival Budaya Ini tetap berjalan dan akan ada media yang meliput Festival Budaya kali ini.

Kepala Sekolah berterima kasih kepada Seto Hiroshi, karena telah mensponsori sekaligus mengundang media, jadi Festival Senior High School Majika akan ada di Tv tidak hanya di majalah.

Semua Murid bersorak gembira..

"HUAAAAAA,, aku memiliki teman dari keluarga ternamaa.. eh maksudku.. Aku bangga punya teman seperti Hira!!, Hidup Hira"-
Sorak Hayami

"Hadeuh, dasar bocah"-
Kata Takami

Semua Orang menyoraki Hira.

Bersambung~~~

Hem,
Sekian lama ya guys
Maafkan aku baru bisa update😄
Kuharap kalian masih mau membacanya.

Oh iya jangan lupa Vote dan Komen.
Karena itu motivasikuu..

Arigatooou😘😘


Continue Reading

You'll Also Like

80K 5.5K 22
Arsyakayla Attaya, biasa dipanggil Kayla seorang gadis berumur 18 tahun. Ia adalah gadis yang ramah dan lembut ia juga sangat baik dan perduli terhad...
323K 18.8K 21
Tak pernah terbayang olehku akan bertransmigrasi ke dalam novel yang baru aku baca apalagi aku menempati tubuh tokoh yang paling aku benci yang palin...
2M 295K 77
The Another World Series (1) - Anstia Cerita berdiri sendiri. Dia terbangun dengan tangan mungil dan badan yang tidak dapat di gerakkan seperti bia...
150K 9.2K 42
Aletta Cleodora Rannes, seorang putri Duke yang sangat di rendahkan di kediamannya. ia sering di jadikan bahan omongan oleh para pelayan di kediaman...