Uncontrolled Lust [M] ✔

By myungyu

78.6K 6.5K 473

Tumpukan kertas yang akan diletakkan di mejanya itu tiba-tiba terlepas dari tanganmu dan jatuh berserak di la... More

prologue
01
02
03
04
05
07
08
09
10
epilogue
Next Project

06

5.5K 495 16
By myungyu

HAPPY VALENTINE💗
Buat readerku yang terkasih, ku kasi chapter ini untuk kalian. Emang gak ada yang spesial sih, tapi semoga bisa menemani kalian di hari spesial ini.

Khususnya buat kalian yang gak menerima hadiah apapun. No prob, its okay👍🏻
.

.

.

.

.

.

.

Dua minggu berlalu.

Dalam waktu sesingkat itu, kau dan Wonwoo menghadapi banyak hal bersama. Mulai dari pergi ke Perancis hingga mengadakan pesta resepsi yang megahnya bukan main. Kalian sudah menikah, tapi bukan menikah secara agama, melainkan hanya secara kenegaraan saja.

Lalu untuk apa ke Perancis? Tentu saja untuk liburan. Wonwoo memiliki kenalan pendeta palsu disana, hanya untuk berjaga-jaga.
Jika sewaktu-waktu kalian ditanya sudah menikah secara agama atau belum, maka kalian tinggal menghubungi pendeta itu. Mungkin pendeta itu salah satu anggota gereja yang memuja iblis dan makhluk hitam lainnya. Entahlah kau juga tak tahu.

Dan tentang rumor palsu yang digunakan Wonwoo untuk membohongi kedua orang tuanya itu, kau takjub bagaimana masa depan terjadi sesuai perkataannya.

Ya, kau hamil.

Sudah enam minggu dan itu artinya kau sudah hamil setelah mimpi erotismu dengan Wonwoo yang pertama kali.

Kau tak mengerti, bagaimana mungkin kau hamil hanya karena mimpi? Atau mungkin memang begitu cara iblis itu bekerja? Kau juga tidak merasakan tanda tanda awal kehamilan. Maka dari itu kau meragukan kehamilanmu.

"Bangun dan buatkan aku sesuatu, aku lapar."

Kau melirik Wonwoo yang sudah berdiri di ambang pintu dengan peluh yang mengaliri tubuhnya.

Kau yang baru saja membuka mata, terpaksa beranjak dari ranjang yang super duper empuk itu. Sedikit terpaksa, tapi kau harus melakukannya. Jika tidak, iblis itu akan mengancammu dengan perceraian. Tidak lucu jika kau yang baru saja menikah, langsung menjanda kan?

"Apa yang kau lakukan?" Tanyamu saat kau melewatinya yang tengah mengambil ancang-ancang untuk push up.

"Jangan pedulikan aku, dan cepat buatkan aku makanan." Ucapnya

Kau menatapnya kesal.

"Apa seperti itu caranya meminta tolong pada istrimu, huh?!" Kesalmu

Ia kemudian melirikmu. Dengan kaos tanpa lengan dan tubuh penuh keringat itu, dia terlihat sangat panas dan begitu menggoda.

Sialan!

"Buatkan atau kita bercerai?" Acamnya

Lihat! Ancamannya seperti anak kecil saja. Apa dia pikir bercerai itu mudah? Sepertinya dia pikir di dunia manusia bercerai akan semudah bercerai di dunia iblis. Tapi, memangnya ada iblis yang bercerai?

"Aissh! Bisa tidak kau gunakan ancaman yang lain hm?! Bosan aku dengan kata bercerai!" Kesalmu yang pada akhirnya pergi ke dapur untuk membuatkannya omelet dan roti panggang sebagai sarapan.

Sembari memasak telur, kau tak bisa berhenti mengumpatinya.

"Dasar iblis sialan! Awas saja jika dia sudah bebas, ku buat dia kepanasan dengan semua doaku! Aughh!"

Saat ingin membalik telur yang sengaja kau buat agak gosong itu, tiba-tiba ada sepasang tangan yang memelukmu dari belakang. Ditambah tangannya yang tak bisa diam dan terus mengusap perutmu yang masih rata itu.

"Jangan mengumpat, nanti anakku dengar." Ucapnya berisik di telingamu.

"Sudah sana pergi! Tubuhmu penuh keringat dan bau! Aku bisa muntah jika kau dekat-dekat denganku!" Kesalmu.

Kau tak mengerti mengapa, tapi mungkin ini karena kau sedang mengandung. Moodmu sangat mudah berubah-ubah. Ditambah lagi Wonwoo yang terus menerus terlihat menyebalkan di matamu. Membuatmu tak bisa berhenti marah-marah.

"Kalau kau tak mau bercerai, bagaimana kalau kita buat anak kembar?"

Kau menoleh dan menemukannya yang tengah menyeringai.

Kau pun melepaskan tangannya dengan paksa kemudian menaikkan spatula yang kau gunakan untuk mengancamnya.

"Pergi atau ku lempar telur gosong ini ke arahmu?!"

Bukannya pergi, ia justru tertawa.

Ya, seorang Wonwoo sedang tertawa.

Kau tertegun. Kau tak pernah tahu jika laki-laki ini memiliki senyum yang manis. Bahkan ketika tertawa, ia terlihat seperti cahaya yang menyilaukan. Sangat berbeda dengan dia yang bisanya hanya menyeringai ataupun memandang sinis seperti kegelapan yang ingin menenggelamkanmu.

"Apa kau jatuh cinta padaku?"

Pertanyaannya itu sukses membuat lamunanmu membuyar. Kau lupa bahwa ia bisa membaca pikiranmu. Sial! Kau malu karena sempat takjub dengan senyumannya.

"Hanya mengangumi seyumanmu, bukan berarti aku jatuh cinta padamu. Kau itu iblis menyebalkan. Sudahlah, lebih baik kau bersiap pergi ke kantor."

"Dasar bodoh. Hari ini hari sabtu." Ucapnya sembari mengusap puncak kepalamu gemas.

Double sial!

Dua kali ia membuatmu kehilangan muka di depannya. Sudah tertangkap basah sedang mengagumi senyumannya, sekarang dengan bodohnya kau lupa hari karena salah tingkah dibuatnya.

.

.

.

.

.

Akibat resepsi yang super mewah beberapa hari lalu, semua karyawan di perusahaan pun tahu akan kabar pernikahan kalian. Ditambah kabar bahwa kau hamil sebelum menikah juga menyebar bahkan lebih cepat dari kabar pernikahanmu. Tidak hanya itu, hubungan keuarga Jeon juga akhirnya terkuak.

Dengan kabar-kabar itu, orang-orang di kantor mulai memiliki pandangan yang berbeda terhadapmu. Biasanya mereka bisa dengan mudah mengakrabkan diri denganmu, tapi setelah tahu bahwa kau adalah menantu Presdir dan tengah mengandung calon cucunya, mereka seakan-akan memandangmu sebagai orang yang harus dihormati seperti mereka menghormati Presdir.

Bahkan Heeyoung pun memperlakukanmu sama seperti mereka.

Tanpa Heeyoung yang menjahilimu, kau merasa kesepian setiap kali datang ke kantor. Alhasil kau memutuskan untuk berhenti bekerja dengan alasan fokus pada kandunganmu.

Tapi meskipun telah berhenti bekerja, Heeyoung dan yang lainnya tak berubah. Ada tembok besar yang mereka buat untuk mebatasi kedekatanmu dengan mereka.

Kau tak bohong, bahwa kau merasa kehilangan dan sedih.

"Ada apa?"

Kau menoleh ke arah Wonwoo yang menghampirimu di sofa ruang tamunya. Ia baru saja membersihkan diri dan menyelesaikan sarapannya.

"Tidak ada."

"Ya sudah."

Mendengar ketidak-peduliannya, kau kemudian menatapnya kesal. Bersiap memandikannya dengan amarahmu.

"Ya! Kau kan sudah tahu apa yang ada di pikiranku, untuk apa bertanya lagi!" Kesalmu

"Lalu kau ingin aku bagaimana? Membuat mereka kembali memandangmu sebagai Anh (y/n) yang dulu? Aku bukan Tuhan. Aku hanya iblis kelas rendah yang terjebak dan ingin kembali ke asalku." Balasnya

Mendengar penuturannya, entah mengapa membuatmu ingin menangis. Keadaanmu berubah ketika menikah dengannya. Bukannya hidup bahagia, kau justru hidup semakin sengsara.

Dimulai dari secara sengaja ditinggal oleh ibumu di panti asuhan, kisah cinta yang tak pernah berjalan mulus, dan kini semua teman-teman terdekatmu menjaga jarak denganmu. Lagi-lagi kau merasa seorang diri.

Kau pun mulai menangis meratapi hidupmu yang tak pernah berjaln sesuai rencana.

"Huaaaa Hiks! Hiks!"

Kau menangis dengan kencang seperti seorang bayi yang tak diberi asi. Bahkan kau bertingkah layaknya seorang bayi yang mengamuk dan melemparkan semua benda di dekatmu.

"Hei hei berhenti menangis. Kau ini berisik sekali."

"Huaaaaaa!"

Bukannya berhenti, kau justru semakin menangis. Sengaja membuatnya semakin tak nyaman.

.

.

.

.

.

Dan kau berakhir disini. Duduk manis di salah satu meja kedai ice cream sembari melahap satu ice cone di tanganmu.

"Ck ck ck, sepertinya aku harus membeli banyak ice cream untuk stock di apartement jika kau menangis lagi." Ucapnya

Kau menghiraukannya karena sibuk melahap ice cream di tanganmu. Menjilatinya seperti kucing kecil yang kelaparan.

"Karena kau telah banyak mengetahui  tentangku, bagaimana jika kau ceritakan mengenai dirimu juga." Ucapmu

"Jika aku tidak mau?"

"Aku akan menangis seperti tadi."

"Tck! Merepotkan" balas Wonwoo sembari memutar bola matanya malas.

Tapi sebelum ia bercerita, ia menarik tanganmu yang berisi ice cream lalu melahapnya hingga hampir habis. Iblis sialan!

"Akan aku ceritakan bagaimana aku bisa terjebak dalam tubuh manusia ini." Balasnya setelah menelan ice cream itu.

"Hm.." balasmu seadanya karena kau kembali sibuk melahap ice creammu agar tidak dicuri kembali.

"Sebelum aku terjebak, aku adalah incubus yang bebas. Aku melaksanakan misiku di malam hari dengan datang ke setiap mimpi wanita yang suasana hati dan pikiannya sedang buruk. Lebih bagus lagi jika wanita itu sedang dalam kondisi fisik yang kelelahan, karena aku bisa masuk dengan lebih mudah." Jelasnya

"Tunggu dulu, jadi... kau melakukannya dengan banyak wanita?!" Pekikmu karena saking terkejutya dirimu.

"Ssttt pelakan suaramu. Kau ingin kita jadi pusat perhatian huh?" Bisiknya

"Hehe maaf, silahkan lanjutkan."

Wonwoo kembali melanjutkan ceritanya.

"Ya, dulu aku memang mendatangi mimpi banyak wanita. Dan sama sepertimu, mereka juga hamil."

"Apa?! Wah gila... bajingan sekali." Pekikmu tertahan.

"Mck! Jangan menyela terus, ceritaku belum selesai." Kesalnya.

Setelah kau tersenyum lebar, ia kembali melanjutkan ceritanya.

"Itu memang misiku ke dunia, kau tak akan pernah tahu rasa senangnya ketika melihat wanita-wanita itu panik karena tengah hamil, padahal mereka tak pernah bersetubuh dengan siapapun. Ada rasa puas tersendiri ketika aku berhasil menjerat mereka pada dosa besar itu."

Ia menjabarkan semua itu, seolah-olah yang di depannya ini bukanlah salah satu korbannya. Menyebalkan sekali.

"Tapi aku tak tahu bahwa akan terjebak seperti ini. Saat itu, Wonwoo tengah koma karena penyakit yang di deritanya. Jiwanya pun sudah terlepas dari tubuhnya, tapi ia masih disana. Memandangi tubuhnya yang terpasang alat-alat medis itu. Kemudian ia bertemu denganku yang pada saat itu ingin masuk ke dalam mimpi seorang gadis di rumah sakit. Ia kemudian menawarkan pertukaran yang menarik. Ia menawarkan jiwanya untuk menjadi budakku di inti bumi. Jarang-jarang ada iblis kelas bawah yang mempunyai budak. Jadi karena itu, aku tertarik. Tapi ia pun memberikan syarat bahwa aku harus bertahan hidup dan membalaskan dendamnya padamu." Jelasnya

"Jadi... jiwa Wonwoo juga terjebak di inti bumi, tempatmu tinggal?" Tanyamu

Ia mengangguk.

"Tapi sayangnya, ia masih berkeliaran tanpa tuan di alam sana. Karena aku juga sedang terjebak di tubuh sialannya ini."

Kau menghentikan kegiatanmu dan memandangnya bingung.

"Bukankah setelah kau menempati tubuh Wonwoo kau masih bisa memasuki mimpi banyak wanita? Lalu, kenapa kau masih terjebak dalam tubuhnya?" Tanyamu

"Saat sudah berada di dalam tubuhnya, aku memang masih bisa masuk ke dalam setiap mimpi wanita dan bersetubuh dengan mereka, tapi aku tak bisa membuat mereka hamil. Kau tau kenapa? Karena tubuh Wonwoo yang aku gunakan ini hanya merespon ketika wanita yang kusetubuhi di dalam mimpi itu adalah kau. Hanya kau. Maka dari itu aku langsung bisa mengambil kesimpulan bahwa sebenarnya Wonwoo itu tidak dendam padamu, ia hanya terobsesi untuk memilikimu hingga ajal menjemputnya." Jelasnya.

Kau menelan salivamu berat. Penjelasannya benar-benar diluar akal sehatmu. Namun hal itu juga yang membuatmu sadar bahwa yang kau hadapi ini bukan lagi masalah duniawi yang hanya seputar uang dan kekuasaan. Melainkan masalah lintas batas dimensi, kehidupan setelah nyawa meninggalkan badan kasarnya.

Dan sebelum kembali menghadap Tuhan, kau akan dihakimi dengan seluruh dosa yang kau perbuat selama hidup.



****

To be continue~

****




Buat yang masih gak paham, aku bakal buka Q n A ya~

Yuk, comment disini.

Oh iya kalo ada typo, please let me know ya gaes.

Jangan lupa berdoa sebelum tidur, biar pas bangun kalian gak hamil tiba-tiba. Canda deng, biar kalian gak mimpi buruk.

Iblis juga olah raga gaes😍

Continue Reading

You'll Also Like

343K 34.7K 62
[C O M P L E T E D] [18+] > Seekor rusa betina yang memiliki hidup bewarna-warni tidak sengaja bertemu dengan sang raja singa penguasa hutan yang sok...
199K 30.9K 56
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
64.1K 6.6K 16
Jung Hana harus membuang jauh-jauh impiannya untuk bisa menjadi model terkemuka di Korea karena sebuah kesalahan fatal, dimana ia harus menjadi singl...
116K 6.4K 14
Mereka selalu mengatakan; perempuan jauh lebih sempurna di saat mereka bisa mengandung seorang anak. Bukan sekali, atau pun dua kali Hinata Hyuuga me...