GIBRAN

By Yusirahma23

14.9K 4.9K 6.5K

[DI PRIVATE! FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Gibran Hadinata, namanya sudah tidak asing lagi bagi anak SMA Dirgantara... More

1. TRAIDEGER
2. CEWEK GALAK
3. MATA-MATA SENGGAL
4. BERBEDA
5. PERINGATAN
6. KEJADIAN
7. PENASARAN
8. GEDUNG KOSONG
9. PERTENGKARAN
10. AMARAH
12. UKS
13. ANTARKITA
14. KEMUNGKINAN
15. SEBUAH PESAN
16. RUMIT
17. MULAI SUKA
18. MASA LALU
19. SEDIKIT LEBIH JAUH
20. CEMBURU
21. L2 S4 G3
22. PERISTIWA
23. KEJUTAN
24. RASA YANG BERBEDA

11. SEDIKIT PEDULI

547 235 476
By Yusirahma23

Sebelum baca vote dulu dong? Udah vote? Jangan lupa spam komen dan follow akun wattpad aku, biar makin semangat updatenya.

***

“Berikan yang terbaik apapun yang kamu bisa, tak perlu sempurna. Karena apapun yang membuatmu berbeda, itu menjadikanmu istimewa.” — Ghina Grasabella

***     

Gibran, cowok itu sedang berdiri di depan kelas karena mendapat hukuman dari Pak Seno tadi. Sedangkan Gavin, Resta, Raga, Noval, mereka duduk di depan kelas sambil menggoda Gibran yang sedang di hukum.

“Eleh-eleh, abang Gibran kena hukum. Sini Gib duduk, pegel pasti,” ucap Resta.

Gavin meneguk minumannya hingga tandas. “Rasanya ah mantap, nih Gib lo pasti haus.” Gavin menyimpan Softdrink di sebelahnya.

Gibran melirik sekilas ke arah Gavin, membuat cowok itu bergedik ngeri di tempat. “Ampun ketua, canda bro,” ucap Gavin sambil nyengir.

“Duduk ajalah Gib, gurunya juga nggak ngawasin,” celetuk Noval.

Gibran melirik sekilas ke kanan dan ke kiri, kemudian cowok itu duduk sambil bersandar.

“Perasaan tadi lo bilang mau ke toilet, kenapa malah dateng-dateng muka jadi lebam gitu,” tanya Resta.

“Lo harusnya kontrol emosi lo,” ucap Raga.

“Seharusnya lo jangan mukul Marvel sampe segitunya, nanti lo bisa di skors,” timpal Resta.

Gibran melirik sekilas. “Kalau orang tua lo di hina lo diem aja?” Pertanyaan itu mampu membuat mereka terdiam, mereka tidak memperpanjang lagi topik ini. Karena Gibran cukup sensitive jika menyangkut keluarga.

“Gue heran sama Marvel, balik dari luar negeri bukannya insaf malah makin parah,” ucap Gavin. Marvel memang sempat pindah karena terlalu banyak kasus di sekolah. Namun sekarang, cowok itu kembali lagi ke SMA Dirgantara.

“Apalagi kalau lo pindah ke luar negeri Vin, tiap hari di rukiyah karena tingkah lo bikin orang istighfar,” jawab Resta membuat mereka tertawa.

“Enak aja! Untung gue gak ngikut nyokap ke sana, kalau beneran ikut ke sana lo juga nggak bakal ketemu sama gue,” tukas Gavin cepat.

“Ketemu orang yang kayak lo mah gampang, di RSJ juga banyak,” celetuk Noval.

“Temen nggak ada akhlak, selalu aja gue yang di nistain. Sekali-kali Resta atau nggak Noval, Raga tuh yang paling jarang,” protes Gavin.

Gibran menepuk bahu Raga. “Prend gue nih, jangan lo apa-apain,” katanya.

“Makasih Gib,” ucap Raga.

“Santai aja, omongan Gavin jangan terlalu lo tanggepin. Lo tau sendiri dia kayak gimana,” jawab Gibran.

“Oh jadi gue bukan prend gitu?!” tanya Gavin histeris.

“Emang sejak kapan lo di anggap prend sama Gibran?” Resta bertanya.

“Gue mundur aja dari wakil ketua Gib, mundur!” seru Gavin dramatis

“Bagus, angkat gue jadi wakil ketua Gib,” celetuk Noval kemudian.

Mendengar itu Gavin melotot tak terima, perkataan Noval mampu membuatnya kaget. “Nggak bisa! Seenaknya aja lo jadi wakil.”

“Tadi lo sendiri yang bilang mau mundur,” kata Raga.

“Bercanda,” sahut Gavin nyengir.

“Kebanyakan bercanda sih pantes Salsa kabur,” timpal Gibran.

“Kiri kopling, kanan gas. Chat lo nggak penting makanya nggak di bales,” kata Resta membuat mereka tertawa.

Gavin mendengkus. “Seenggaknya di sekolah dia masih ngobrol sama gue.”

“Ngobrol juga karena lo pinjem pulpen, kalau nggak juga mana mau,” ucap Noval kemudian.

Sering bahkan sudah tak aneh lagi jika Gavin meminjam pulpen kepada Salsa, terkadang cowok itu menggigit ujung pulpen membuat Salsa harus rela memberikannya kepada Gavin. Pernah saking kesalnya Gavin selalu meminjam pulpen dan berakhir di gigit sampai Salsa membelikannya satu pack pulpen.

“Gibran lo nggak papa? Kok bisa sampe berantem sih?” tanya Nashwa saat melihat Gibran yang sedang duduk di depan kelasnya. “Sakit ya?” tanya Nashwa saat ingin menyentuh lebam yang ada di wajah Gibran.

Dengan cepat Gibran menjauhkan tangan Nashwa. “Gue nggak papa.”

“Katanya lo ribut sama Marvel, kenapa lo bisa ribut?” tanya Nashwa.

“Bukan urusan lo,” jawab Gibran.

“Gue cuman nggak mau lo kenapa-napa, lo bisa cerita sama gue,” kata Nahswa.

“Nggak semua masalah harus gue ceritain ke lo.” Perkataan itu mampu membuat Nashwa terdiam, hingga akhirnya pandangan Gibran teralihkan saat melihat Gina bersama Aldo yang berjalan di sampingnya.

Gibran bangkit dari tempatnya saat Gina berjalan mendekat. “Lo nggak papa?”

Gina menatap Gibran tanpa kedip. “Gue baik-baik aja.”

“Soal masalah tadi gue minta maap, lo jadi kena pukul Marvel,” ucap Gibran membuat teman-temannya menatap Gibran cengo.

Aldo yang berada di samping Gina menarik kerah kemeja Gibran. “Oh jadi gara-gara lo Gina sampe sakit kayak gitu?!”

Resta bangkit sambil mendorong bahu Aldo. “Santai bro, Gibran udah minta maap sama Gina.”

Gina menahan lengan Aldo. “Gue nggak papa, mending kita ke ruangan osis sekarang. Jangan sampe lo ketauan Bu Hana karena ribut.”

Kemudian Gina pergi, membuat Gavin yang duduk di tempatnya menatap keduanya dengan pandangan kesal.

“Gue bilang juga apa, nggak usah tolongin Gina,” ucap Gavin kemudian.

“Kali ini bukan gue yang nolongin dia, tapi Gina yang nolongin gue.”

Perkataan itu mampu membuat mereka terdiam, Nashwa yang berdiri di samping Gibran ikut tercengang saat mendengar penuturan cowok itu. Bahkan Gibran melupakan lukanya dan lebih memilih menanyakan keadaan Gina.

Sebenarnya ada hubungan apa Gibran dan Gina?

***

“Aduh Gin, lo nggak papa?” tanya Disya saat melihat Gina duduk di bangkunya.

Gina mengangguk. “Gue baik-baik aja.”

“Lagian kenapa bisa lo kena pukul Marvel? Kan tadi lo ke ruang guru di panggil Pak Seno, kenapa ujung-ujungnya lo ke ruangan basket,” kata Mayla menarik kursi kemudian duduk menghadap Gina.

“Ceritanya panjang,” jawab Gina.

“Untung hidung lo nggak papa, kena pukul juga nggak bakalan pesek. Lagian lo kan mancung.” Perkataan Sheva mampu membuat mereka menatapnya.

“Lagi serius malah bahas kayak gitu,” ucap Disya. “Lagian Marvel kenapa bisa mukul lo?”

“Nggak sengaja, tadinya Marvel lagi berantem sama Gibran,” sahut Gina sambil bersandar.

“Gibran lagi, Gibran lagi,” kata Mayla bosan. Gina diam tidak menjawab, cewek itu sibuk dengan tugas miliknya.

“Kalau kayak gini terus pasti lo juga bakal sering kena masalah Gin.” Ucapan Disya mampu membuat Gina berhenti menulis, kemudian cewek itu menatap ketiga temannya secara bergantian.

Sheva mengangguk setuju. “Pasti juga lo bakalan berurusan sama Nashwa.”

Mayla menjentikkan jarinya. “Bener tuh, apalagi Nashwa suka banget sama Gibran. Liat cewek deket sama Gibran dikit aja langsung di labrak.”

“Segitunya?” tanya Gina tak percaya.

Memang sudah hal yang wajar bagi mereka saat melihat Nashwa melabrak cewek yang mendekati Gibran, karena mereka tahu bagaimana rasa sukanya kepada Gibran. Cewek itu memang gila obsesi.

“Walaupun nggak main fisik, tapi omongannya nusuk banget,” sahut Sheva.

“Kalau ngomong juga ngegas mulu, jangan-jangan emaknya dulu ngidam gas kali ya?” tanya Disya kemudian.

“Sifatnya kan emang gitu, jadi udah nggak aneh,” jawab Gina.

“Lagian dia tuh punya mantan banyak banget, kayak udah tampungan asmara cowok aja. Tapi tetep aja, masih ngejar-ngejar Gibran,” kata Mayla.

“Gimana nggak ngejar-ngajar Gibran, orang cuman tu cowok aja yang nggak ngelirik dia,” celetuk Sheva.

“Lagian nih ya, gue suka banget liat dia mojok sama Noval! Coba deh mereka mojok berdua, ngarei sendiri gue liatnya.” Disya mengusap kedua bahunya sambil bergedik ngeri.

“Mulai deh ghibah,” ucap Gina.

“Ngobrol tanpa ghibah itu hambar,” tukas Sheva cepat.

“Tapi gue punya saran biar lo nggak di labrak Nashwa,” kata Disya kemudian.

Gina menoleh ke arah Disya. “Gimana?”

“Jadian sama Gibran.”

***

Update lagii yeay, ada yang nunggu?

Dari beberapa karakter di atas, yang mana favorit kamu?

Kamu suka gak kalau Gina sama Aldo?

Mau aku update kapan?

Spam next buat lanjut di sini

Spam nama Gibran biar inget terus

Spam nama Traideger

Follow instagram :
YUSIRAHMA01
GIBRANHADINATAA
GHINAGRASABELLA
TRAIDEGERR

Makasih yang udah baca, tetep pantengin terus cerita Gibran. Jangan lupa rekomendasiin cerita ini ke temen-teman kalian biar tambah rame dan biar semangat update❤

Continue Reading

You'll Also Like

ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2.2M 120K 60
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
751K 76.8K 44
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
441K 32.4K 26
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.6M 222K 67
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...