Hello, Stranger

Da khunbahram

33.1K 2.6K 160

[🔁GulfMew | BrightMew | MaxMew | BarryMew | LukeMew | JossMew | WinMew🔁 Universe | ThaiBL Universe] ━ ━ ━ ━... Altro

I N T R O
CHAPTER II
CHAPTER III
CHAPTER IV
CHAPTER V
CHAPTER VI
CHAPTER VII
CHAPTER VIII
CHAPTER IX
CHAPTER X
CHAPTER XI
CHAPTER XII
CHAPTER XIII
CHAPTER XIV
CHAPTER XV
CHAPTER XVI
CHAPTER XVII
CHAPTER XVIII
CHAPTER XIX
CHAPTER: EXTRA TIME

CHAPTER I

3.2K 255 18
Da khunbahram


HAPPY READING

01

Jangan lupa beri vote kalian ya, chuuu ~











"Dokter Mew saya perlu bicara." Seorang wanita muda mengetuk pintu, lalu membukanya sambil berkata kepada Mew.

Mew mendongak untuk melihat Yaya sang perawat cantik yang sudah berdiri di dekat pintu ruangannya. Mew segera menutup folder salah satu pasiennya yang sudah berhasil sembuh. Mew lalu mengalihkan perhatian penuhnya kepada wanita yang tersenyum itu.

Yaya segera berjalan masuk dan duduk di kursi, di sisi lain Mew berada, sebuah folder menempel di dadanya. "Apa itu?" Tanya Mew, mengangkat alis, dan menatap folder itu.

"Pasien baru." Yaya berkata, sambil menyerahkan folder itu ke Mew dan ia segera meraih folder itu dengan tangan terbuka, lalu dia membukanya.

"Ini bukan kasus yang biasanya saya tangani." Gumam Mew saat dia membaca jenis gangguan psikologi yang tertulis di dalam folder tersebut. Yaya mengangguk setuju. "Ya, saya tahu, Dokter Kao yang memberikan itu, tapi beliau sudah ada janji temu dengan pasien yang lain dan tidak bisa menerima pasien baru. Karena Anda baru saja selesai dengan satu pasien, Dokter Kepala ingin saya bertanya pada Anda, apakah Anda bisa menangani kasus ini."

"Saya biasanya menangani pasien depresi dan gangguan kecemasan. Ini akan menjadi hal yang baru buat saya." Mew menunjukkan isi folder itu kepada Yaya dengan rasa sedikit khawatir, mencoba mengkonfirmasi. Dia lalu menutup folder itu dan meletakkan semuanya di atas mejanya.

"Ya, saya juga tahu, tapi pasien Anda selalu membaik dengan cepat, kan Dokter! Anda benar-benar ahli dalam pekerjaan Anda, saya sangat kagum melihat Dokter muda yang sangat kompeten seperti Anda. Dan sepertinya Dokter Kepala sangat percaya dengan Anda, walaupun beliau juga tahu akan sangat berisiko memberikan Anda sebuah jenis kasus yang belum pernah Anda tangani sebelumnya, tapi Dokter Kepala benar-benar yakin Anda bisa melakukannya." Yaya berkata dengan jujur dan sangat antusias. Memang dia benar adanya.

Bagaimana Mew bisa tahu apakah dia bisa menangani sesuatu tanpa pernah mencobanya?

Mew lalu menganggukkan kepalanya, "Oke, akan saya coba."

Yaya tersenyum lebar, "Terima kasih untuk mencobanya, Dokter." Yaya berkata sambil mengatupkan kedua tangannya senang, "Saya harap Anda baca folder-folder itu dengan baik ya, selesaikanlah dengan cepat, na. Seperti yang Anda katakan sendiri, ini bukan kasus yang Anda biasanya tangani, semangat!" Yaya mengedipkan mata pada Mew lalu pergi menghilang dari area pengelihatan Mew.

Mew membuka folder itu dan menatap profil pasien laki-laki pertama.











GULF KANAWUT

Sadis, menyakiti orang untuk kesenangan.

JANGAN BIARKAN DIA MENANDAI ANDA.

JANGAN ADA PENSIL ATAU PENA.

JIKA DIA BISA MENGONTROL KEADAAN, HATI-HATI ANDA DIPASTIKAN AKAN TERLUKA.











Mew menggigil ngeri setelah membaca itu, dengan pasien lain, dia tidak akan terlalu khawatir karena Mew bisa mengendalikan mereka dengan baik, sepertinya dengan Gulf, dia harus berhati-hati. Membaca profil pasien laki-laki itu, profil seorang yang bisa mengendalikan dan menyakitinya kapan saja.

Dia membenci dirinya sendiri karena sudah menyetujuinya dan tidak berpikir panjang, tapi dia tidak bisa menyerah begitu saja bahkan sebelum mencoba.

Mew bangkit dan meninggalkan ruangannya, Yaya yang duduk di balik mejanya mendongak dan tersenyum, "Jika Anda bersedia, saya bisa mengatur pertemuan selanjutnya dengan pasien Anda untuk memberi konsultasi."

"Oke." Kata Mew, "Tapi saya akan bertemu pasien Gulf dulu."

Yaya mengangguk, mengetik di komputernya, "Baiklah. Anda harus siap dalam lima menit, na."

Mew tersedak, "Lima menit?" Dia berseru.

Yaya tertawa, "Anda harus siap kapanpun bukan?"

Mew memelototinya sebelum berlari ke lorong panjang rumah sakit itu. Dia naik ke lantai atas, yang merupakan hal baru baginya, sebagian besar pasiennya ada di lantai bawah.

Dia melihat sekeliling dan melihat dua penjaga di setiap pintu, pintunya dari logam murni dan dia tidak bisa mendengar suara.

Dia pergi ke pintu bertanda, 222.

Penjaga itu memandang Mew, "Anda Dokternya?" Seorang penjaga bertanya, Mew mengangguk.

"Saya belum pernah melihat Anda di sini sebelumnya," kata penjaga yang lain.

"Saya baru." Mew menjawab sambil matanya masih saja terus melihat ke bawah.

"Ah, oke." Kata penjaga itu, menggesek sebuah kartu dan membuka pintu.

"Begitu pintu ditutup, kami tidak akan bisa mendengar Anda dan jika Anda akan keluar ruangan gunakan kartu ini, pintu kemudian akan otomatis terkunci." Kata salah satu penjaga, saat Mew masuk ke kamar itu dan menyerahkan sebuah keycard.

Gulf sedang duduk di tempat tidurnya, matanya bertemu dengan mata Mew.

"Oh? Mereka membawakanku mainan baru." Kata Gulf sambil menyeringai pada pria berjas putih yang baru saja masuk itu.






©khunbahram






"Uhm, saya Dokter Mew Suppasit, Dokter barumu."

Gulf menyeringai, "Ya, kau akan jadi mainan baruku." Mew bergidik mendengar komentar itu, dia melihat sekeliling ruangan yang telah diatur sedemikian rupa.

Sebuah tempat tidur terselip di sudut, rak buku kecil hanya beberapa meter jauhnya, lemari di sisi lainnya. Sebuah meja logam di tengah ruangan, untuk janji temu.

Mew berjalan ke arah meja, duduk di salah satu kursi. Gulf bangkit dan perlahan dia berjalan lalu langkahnya terhenti, dia lalu naik ke atas meja, seringai tidak pernah lepas dari wajahnya kemudian dia duduk bersila di atas meja itu.

Tangannya bertumpu pada dagunya, dia lalu memiringkan kepalanya, "Tidakkah kau akan bertanya mengapa aku seperti ini, dan aku akan bilang kalau aku menyukai apa yang aku sudah lakukan, lalu kau akan bilang itu tidak benar, bukan?"

Mew tidak menjawabnya, dia malah bertanya, "Bagaimana kabarmu hari ini?"

"Apa?"

"Bagaimana kabarmu hari ini?" Ulang Mew, dia menyelipkan rambutnya yang sedikit panjang ke belakang telinganya.

Gulf berhenti sejenak, "Horny, dan sepertinya aku tidak bisa menemukan seseorang yang pantas disakiti. Selain, kau," kata Gulf bangkit dan dengan seringai tajam dia berjalan ke arah Mew, jarinya menyeret seperti akan membelah meja saat mendekat ke arah Mew, dia berhenti di depan Mew, yang sedang menatapnya, "Di sisi sebelah sini akan terlihat bagus kalau tanganku di lehermu."

Dalam beberapa detik Mew diangkat dan dibanting ke atas meja, jeritan kesakitan keluar dari mulutnya saat Gulf naik ke atasnya dan mulai mencekiknya. "To— Tolong." Teriak Mew sambil mencakar tangan Gulf.

"Sudah mengemis, ya?" Gulf menyeringai, meraih pergelangan tangan Mew dengan tangan satunya dan dengan kasar mendorongnya ke atas tepat di atas kepala Mew, Gulf menahannya di sana.

Mew mengeluarkan suara kesakitan, membuat Gulf bersenandung kegirangan, "Teriakanmu seksi banget." Gulf akhirnya melepaskan tangannya dari Mew, dia menyeringai melihat garis merah di tangannya sendiri.

"Itu akan menyisakan bekas, humm" Gulf pura-pura cemberut, dia lalu mencondongkan badannya dan deru napasnya mengenai telinga Mew, "Untungnya aku suka garis-garis merah ini." Gulf berbisik dengan lembut sambil mendekatkan bibirnya ke telinga pria yang kini berada di bawahnya.

Bibir Gulf menempel pada leher pucat Mew, menggigit dan menghisapnya, saat itu juga Mew mencoba mendorongnya menjauh, namun dia tidak bisa, dia kalah tenaga.

Dengan sekuat tenaga, Mew mencoba keluar dari cengkeraman Gulf. Gulf malah mengencangkan cengkeraman tangannya.

"Ber— Berhenti." Mew memohon, suaranya serak seperti suara kuda.

"Kegembiraan baru saja dimulai," kata Gulf di leher Mew, dia menggigitnya keras, membuat Mew mengeluarkan suara yang membuat Gulf menggigitnya lebih keras.

Rengekan Mew keluar dari mulutnya, membuat Gulf menyeringai ketika melihat kulit Mew yang tadinya putih lembut, sekarang tertutup jejak cupang dimana-mana.

Setelah itu Gulf melepaskan cengkeramannya dari tangan Mew, dengan cepat Mew bangkit, dia menelan cukup banyak ludah, mencoba meredakan sakit dan kering di tenggorokannya.

Wajahnya berlinang air mata, saat Mew turun dari meja sambil memegangi tenggorokannya.

Gulf menyeringai, melihat karya seninya yang tersebar di leher pria pucat itu.

Mew berlari ke pintu, membuat Gulf tertawa, "Kuharap kau segera kembali, jangan biarkan bekas itu hilang, ya!"

to be continued ...

Continua a leggere

Ti piacerà anche

34.1K 2K 20
[Fanfic Gojo Harem, Tapi Sukuna ML nya wkwkw] Mari kita persingkat. Satoru sudah dua kali lebih menolak ajakan pacaran dari seorang bos geng motor ya...
470K 38.8K 60
; Daily instagram versi warga raikantopeni yg rata-rata bervisual HD tapi kelakuannya Edge. ~ First fanfic! ❤ [⚠️] - bxb, canon slight au, kinda hars...
1.6K 143 6
pete hanya seorang omega yang ingin memiliki hidup yang tenang bersama adik kesayanganya yang juga omega, Rain. orang tua mereka berpisah sejak umur...
1.7K 177 11
jeff adalah kekasih nakunta. nakunta mencintai jeff begitupula dengan sebaliknya. lalu tiba-tiba jeff berubah, membuat nakunta terkekang dan ingin le...