OUR FAULT (END)

By Diellza_zoe

810K 41.3K 6K

(BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA) ⚠️Young Adult 17+⚠️ Bermula ketika seorang gadis remaja bernama Arkeyna Putri S... More

1. First Day in NYC
2. Meet Him Again
3. Swimming Pool Tragedy
4. The Day
Cast
5. Different
6. Why?
7. Visit to Buffalo Cities
Matthew Davidson Axton
8. Punishment
9. Promise
10. HMS Anniversary (1)
11. HMS Anniversary (2)
12. Girls Time
13. Dark Night
14. Coercion
15. Cappadocia (1)
16. Cappadocia (2)
17. He Changed
18. As Before
19. Complicated
20. School Trip
21. Olympic National Park (1)
22. Olympic National Park (2)
23. Day Care
Sharing is Caring
24. San Antonio, Texas (1)
25. San Antonio, Texas (2)
26. Who are you?
27. Black Blood (1)
28. Black Blood (2)
29. First Time
30. Back to School
31. Bazaar HPA
32. Tournament
33. Recreation (1)
34. Recreation (2)
35. Can't Believe
36. Behind His Figure
37. Hidden Paradise
38. Something Weird
39. Can't Be Honest
40. Happy Family
41. Home Alone
42. Night With You
43. The King of Bastard
44. Driver's License
45. Without You
46. Time to Have Fun
47. Civil War
48. Rise of The Godfather
49. Outer Space
50. Our Fault
Sharing is Caring
51. Me vs You
52. Long Day
53. Semester Exams
55. Graduation
56. Day Care Again
57. The Truth
58. Surprise
59. Black Golden
60. Always You (End)

54. HMS Time

6.6K 377 80
By Diellza_zoe

Ayok VOTE sebelum membaca✨
Tinggalkan komentar sebanyak mungkin✨



Hari dimana aku memilihmu, saat itu pula jangan pernah meragukan kasih sayangku untukmu.
- Matthew -

Song : Mean it by Lauv & Lany

Author POV

Horace Mann School 08.00 (GMT-5)

Akhirnya ujian semester berakhir dengan tuntas. Arkeyna senang menyelesaikan ujian ini, tidak sia-sia ia belajar giat mempersiapkan ujian semester.

Berarti mendekati liburan semester. Jujur saja, Arkeyna sudah tidak sabar ingin liburan semester entah itu ke San Antonio ataupun hanya diam di Kota New York. Yang paling penting, Arkeyna bisa refreshing menjernihkan pikiran dengan nuansa baru.

Tetapi, Arkeyna mengingat kembali kalau ia akan jadi kakak kelas.

Hari ini, dijadwalkan akan dilakukan semacam kegiatan Porseni (Pekan Olahraga dan Seni) sehingga para murid sangat antusias menyambutnya. Terlebih lagi, ini akan menjadi momen-momen penting untuk masing-masing angkatan.

Angkatan senior (12) yang akan lulus dari sekolah ini. Angkatan junior (11) yang akan menaiki satu tingkat kelas. Begitupun dengan angkatan sophomore (10) dan freshman (9).

Pagi ini sekolah tampak ramai dipadati murid.

Arkeyna berada bersama Angelina di taman sekolah sambil duduk berlindung di bangku bawah pohon. Angelina tidak memiliki minat mengikuti lomba. Kalau Arkeyna, jangan ditanyakan lagi. Arkeyna selalu tidak pernah minat mengikuti lomba.

Mereka berdua hanya duduk dibawah pohon sambil mengobrol dan bercerita kecil untuk persiapan liburan semester.

Angelina akan liburan ke India lagi. Katanya, keluarga mereka ingin pergi berkunjung ke Maldives. Maldives atau Maladewa terletak di Samudera Hindia, tepatnya 400 km di barat daya India dan 700 km di barat daya Sri Lanka.

Sedangkan Arkeyna? Ia tidak tahu akan liburan semester kemana. Terakhir Robert pernah bilang ingin mengajaknya liburan balik ke Indonesia, tetapi jujur saja Arkeyna tidak mau. Arkeyna masih ingin liburan di Texas atau kemana pun asalkan masih di USA.

Arkeyna juga ingin mengikuti Robert menjadi relawan diluar Kota New York. Arkeyna ingin menghabiskan libur semester dengan Robert walaupun hanya di Kota New York.

Arkeyna dan Angelina bercerita cukup lama hingga Arkeyna mendengar suara gaduh murid perempuan berlarian menuju lapangan depan.

Arkeyna hanya melongo melihat para murid berlarian dengan cepat.

"Apa yang terjadi Angel?" tanya Arkeyna bingung sambil tetap mengamati murid perempuan yang telah lari koncar-kancir.

"Paling mau nonton pertandingan spektakuler lagi," jawab Angelina.

"Anak famous sekolah yang akan bertanding?" tanya Arkeyna penasaran.

"Maybe, let's go check," ajak Angelina.

Angelina langsung berjalan duluan diikuti Arkeyna. Mereka berjalan menuju lapangan yang memang telah dipadati oleh murid-murid untuk menonton pertandingan.

Di lapangan sudah banyak orang berkumpul untuk memulai lomba American football, tetapi lomba kali ini sangat seru karena anak Himpunan Pelajar Asia melawan anak Club Menembak.

Angelina langsung menarik Arkeyna untuk duduk di podium yang ia lihat kosong. Setelah duduk, Arkeyna mengamati keadaan sekitar mencari siapa saja anak himpunan yang mengikuti pertandingan ini.

Arkeyna bahkan tidak tahu sama sekali kalau anak himpunan berpartisipasi dalam lomba American football kali ini.

"Kau tahu kalau 2 kubu ini akan lomba?" tanya Angelina pada Arkeyna.

Arkeyna yang sedang mengamati keadaan sekitar langsung menoleh pada Angelina.

"Aku tidak tahu sama sekali," jawab Arkeyna serius.

"Kupikir gengnya Matthew yang ikut lomba ini, tapi ternyata tidak," papar Angelina.

"Eh iya," balas Arkeyna.

Arkeyna melihat ke area lapangan, disana ada Zach Degruise. Dia sangat mempesona dibawah terpaan sinar matahari pagi.

"Aku baru sadar kalau Zach sangat tampan," puji Angelina sambil tersenyum simpul.

"Kan mana mungkin dia cantik," canda Arkeyna.

"Ih Arkey," gerutu Angelina.

"Sepertinya, aku harus mendukung regu Zach dibandingkan teman-temanku di club menembak," papar Angelina.

"Iya kau harus mendukung anak Himpunan Asia," timpal Arkeyna

"Fighting Zach!" teriak Angelina mendadak.

Arkeyna langsung kaget mendengar teriakan nyaringnya. Apalagi Arkeyna berada tepat disamping Angelina.

"Angel kau bisa merusak telingaku,", omel Arkeyna pada Angelina.

"Sorry, aku terlalu semangat karena pesona Zach yang begitu memikat hati," jelas Angelina.

Angelina kembali menatap lapangan menunggu mulainya pertandingan.

5 menit kemudian, pertandingan dimulai dengan seru. Tiap regu saling mencetak skor untuk menduduki peringkat pertama.

🍁🍁🍁

Disisi lain sekolah, Matthew dan ketiga sahabatnya malah santai berada di lapangan golf sebelah sekolah. Lapangan ini milik sekolah Horace Mann, tetapi berada di kawasan luar gerbang utama. Sehingga, harus keluar terlebih dahulu dari gerbang utama sekolah.

Matthew malas bermain golf, ia hanya duduk santai di stand kecil dipinggir lapangan bersama Albert. Sedangkan Bryce dan Blake sibuk bermain golf dengan beberapa teman lainnya.

"Kemarin Zach sekarang Gilbert lawanmu?" tanya Albert mengamati guratan luka di wajah Matthew.

Walaupun sudah seminggu, tetapi lukanya masih meninggalkan jejak bekas.

"Tangan kotornya sudah berani menyentuh gadisku," jawab Matthew ketus tetap memandang lapangan golf.

"Arkeyna lagi," gumam Albert.

"Kalau kau ingin menjaga seseorang yang kau sayangi, coba pikirkan terlebih dahulu perasaannya," ucap Albert.

"Kau telusuri perasaannya padamu. Apakah kalian berdua mendekati tipikal seorang kekasih? Apakah kalian saling terbuka satu sama lain? Kunci suatu hubungan adalah kejujuran, Matt," papar Albert.

"Aku tahu kau sudah sangat lama dekat dengan Arkeyna, tetapi percuma saja kalau kedekatan kalian ditutupi dengan kebohongan," jelas Albert.

"Kau sangat berisik!" tegur Matthew melirik sinis Albert.

"Sebagai sahabatmu, aku ingin yang terbaik untukmu Matt. Jika memang pilihanmu Arkeyna, prove it! Buktikan kalau kau pantas menjadi orang yang selalu menjaganya," ungkap Albert.

"Aku menjaganya dengan caraku sendiri," tegas Matthew menatap sekilas Albert dan mengalihkan pandangannya ke lapangan golf.

"Jangan menyamaratakan perempuan Asia dan perempuan Amerika. Mereka jauh berbeda Matt," ucap Albert.

"Perhatikan sikapmu padanya," tegas Albert.

Matthew langsung bangkit dari duduknya. Ia langsung berjalan keluar area lapangan golf ini.

"Wait mau kemana Matt?" teriak Bryce yang melihat sahabatnya berjalan keluar.

Blake yang sedang fokus memegang stick golf langsung berdiam diri memandang Matthew yang menjauh dari lapangan.

"Mengurus masalah percintaannya," jawab Albert pada Bryce.

Albert hanya menyunggingkan senyuman penuh arti, sedangkan Bryce dan Blake hanya melongo bingung.

🍁🍁🍁

Tak butuh waktu lama, Matthew kembali berada di kawasan sekolah mencari Arkeyna.

Dia ingin meminta maaf soal perlakuannya kemarin. Matthew sadar, dia sudah salah bersikap di depan Arkeyna.

Matthew ingat saat tubuh Arkeyna bergetar ketakutan karena ciuman paksa olehnya, bahkan Matthew memegang perut Arkeyna.

Walaupun tidak menyentuh lebih jauh, Matthew sadar kalau itu adalah kesalahan. Kesalahannya karena bersikap kasar sampai Arkeyna ketakutan.

Matthew melihat Arkeyna sedang berada di podium. Ia duduk tenang mengamati jalannya pertandingan American football sedangkan Angelina sangat semangat sampai berteriak heboh.

Matthew segera memanggil Peter yang kebetulan lewat di depannya. Hanya ini satu-satunya cara agar Arkeyna bisa menemuinya.

"Peter! Tolong panggil Arkeyna kesini. Ancam dia sebisamu," perintah Matthew pada Peter.

"Harus aku? Hem oke tunggu," balas Peter.

Peter segera berjalan ke podium mencari Arkeyna. Saat ia melihat dimana letak tempat duduk Arkeyna, Peter segera jalan menaiki podium ke arah Arkeyna.

"Arkeyna. Kau dipanggil oleh Matthew," ucap Peter yang berdiri di depan Arkeyna.

"Ak-aku ingin disini melihat pertandingan American football," tolak Arkeyna.

"Kau kenapa disini?!" omel Angelina melihat Peter.

Mana mungkin Arkeyna harus ketemu Matthew setelah kejadian di rumahnya sebelum ujian semester. Saat Matthew datang tanpa diundang dan mencium Arkeyna secara paksa. Bukan ciuman lembut seperti dulu, tetapi sangat kasar.

"C'mon, kalau tidak Matthew akan membongkar rahasia kalian...."

"Dia bilang kalian pernah menghabiskan malam bergairah di mansionnya, kau bahkan meminta lebih pada...."

"Apa?!" pekik Arkeyna

"Dia dimana?!" cetus Arkeyna emosi.

Matthew membual tentang omong kosong ini pada Peter, kalau mereka pernah tidur bersama. Demi apapun hal tersebut tidak pernah terjadi!

"Di taman ujung kantin," ucap Peter.

Peter langsung pergi dari hadapan Arkeyna. Sedangkan Angelina sedikit tercengang mendengar perkataan Peter.

"Angel, jangan percaya apapun yang dikatakannya. Kau percaya padaku kan?" ucap Arkeyna menatap sendu Angelina.

"Tentu, aku tahu Arkey. Mereka sengaja mengancammu agar kau terpancing emosi. Matthew dan Peter memang brengsek!" murka Angelina.

"Aku harus pergi menemuinya," ucap Arkeyna.

Arkeyna segera jalan menuruni podium mencari keberadaan Matthew. Katanya dia berada di taman ujung kantin.

Saat sampai, Arkeyna melihat Matthew sedang duduk tegap di bangku taman sambil serius mengetik sesuatu di ponselnya.

"Apa maumu brengsek?!" geram Arkeyna yang kini tengah berada di depan Matthew.

"See, datang langsung marah," cetus Matthew.

"Kau bilang apa pada Peter?! Jangan mengatakan omong kosong yang tidak pernah terjadi diantara kita Matthew!" omel Arkeyna emosi.

"Hanya kata kiasan saja," balas Matthew.

"Katakan apa maumu?! Kenapa kau masih berkeliaran di sekitarku?!" teriak Arkeyna emosi.

"Fuck! Sekali lagi kau teriak di depanku, aku akan menidurimu disini!" gertak Matthew.

"Lakukanlah jika kau berani!" murka Arkeyna.

"Rupanya kau menantangku," tegas Matthew.

Matthew langsung bangkit dari duduknya dan mendekat ke arah Arkeyna. Ia langsung menggendong Arkeyna ala bridal style menuju ke parkiran.

"Matthew apa yang kau lakukan?!" omel Arkeyna sambil menggunakan tangan kirinya untuk memukul dada Matthew, sedangkan tangan kanannya melingkar ke area leher Matthew agar ia tidak terjatuh.

"Mengajakmu mencari ranjang VIP untuk tidur," ucap Matthew santai.

"Lepaskan aku!" pekik Arkeyna.

Matthew menggendong Arkeyna melewati lapangan yang sedang ramai oleh semua murid yang sedang bertanding maupun menonton jalannya pertandingan sekolah.

Banyak suara sinis mencekam Arkeyna. Banyak yang tidak suka karena Arkeyna yang notabene perempuan Asia bisa digendong mesra oleh Matthew. Bahkan kedekatan mereka dari dulu membuat iri banyak pasang mata.

"Bitch!"

"Jalang sipit!"

"Jezz! Menjual badan pada Matthew agar ia bisa menikmati kekayaan keluarga borjuis!"

"Kecil-kecil sudah jadi pelacur!"

"Jadi perempuan murahan sekali!"

Semua kalimat yang menghina Arkeyna ia dengarkan dengan sekilas. Banyak orang yang membenci dirinya, hal ini pasti terkait kedekatannya dengan Matthew.

"Ce-cepat turunkan aku," lirih Arkeyna dengan suara yang sedikit serak. Ia seperti menahan tangis.

"Jangan dengarkan omong kosong mereka," tegas Matthew sambil mengeratkan gendongannya.

"Hari dimana aku memilihmu, saat itu pula jangan pernah meragukan kasih sayangku untukmu," ungkap Matthew.

"Ada apa ini? Kenapa dia mendadak berubah manis?" batin Arkeyna. Hati Arkeyna seolah luluh mendengar perkataan Matthew.

Hingga tiba diparkiran, Matthew langsung memasukan Arkeyna kedalam mobil tanpa ujung sepatu Arkeyna menyentuh tanah.

Arkeyna seolah diperlakukan seperti tuan putri kerajaan. Arkeyna hanya diam bergeming mendapat perlakuan seperti ini oleh Matthew.

Setelah itu, Matthew masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobil tersebut keluar kawasan sekolah.

"Matt-Matthew ini masih jam Porseni sekolah," tegur Arkeyna.

Tetapi Matthew hanya diam tetap fokus menyetir entah kemana tujuannya.

"Beberapa menit lalu, dia bersikap manis padaku. Dan sekarang dia berubah kembali menyebalkan!" batin Arkeyna sambil mengerutkan alisnya dan sedikit cemberut.

Sementara fokus menyetir, tangan Matthew langsung mengambil tangan mungil milik Arkeyna, lalu ia genggam. Satu tangannya melekat di stir mobil dan satu tangannya lagi menggenggam tangan gadisnya.

Matthew tidak bicara selama perjalanan. Entah, ia ingin membawa Arkeyna kemana.

Sedangkan Arkeyna menahan debaran jantungku karena tangan Matthew masih melekat di tangannya. Tangan mereka bertautan menjadi hangat.

🍁🍁🍁

Sekitar 15 menit, Arkeyna merasa ada yang aneh dengan area kewanitaannya. Ia langsung menyuruh Matthew menghentikan mobil tersebut.

"Em Matt-Matthew bisakah kita mampir di mini market terdekat?" tanya Arkeyna sedikit gugup.

"Why?" tanya balik Matthew menatap selidik Arkeyna.

"Perutku sembelit," jawab Arkeyna sedikit ragu.

"Baiklah," balas Matthew.

Matthew langsung menepikan mobilnya di dekat sebuah supermarket besar dan megah berwarna dark grey.

Arkeyna langsung keluar duluan dari mobil. Ia mempercepat langkahnya menyusuri dalam swalayan tersebut mencari toilet wanita. Sedangkan Matthew hanya mengikuti Arkeyna dari belakang sambil menatap ke area celana jens Arkeyna. Ia melihat ada satu titik yang basah.

Matthew hanya mengerutkan keningnya mengikuti Arkeyna dari belakang.

Arkeyna menemukan toilet wanita dan segera masuk menuju bilik toilet tersebut. Ia segera melihat kondisi celana jensnya yang sudah sedikit basah.

"Apakah aku menstruasi? Memalukan! Kenapa harus datang sekarang disaat aku berdua bersama Matthew?!" gerutu Arkeyna.

Arkeyna jadi bingung, apa yang harus ia lakukan sekarang?

Semoga saja tadi Matthew mengikuti Arkeyna keluar mobil, sehingga jika ada Matthew dibalik toilet ini, Arkeyna bisa minta tolong bantuan Matthew.

Arkeyna lalu keluar dari toilet wanita. Ia celingak-celinguk menatap sekitar, tepat saat Matthew baru tiba di bagian depan toilet laki-laki. Matthew hanya menunduk sambil mengecek sesuatu di ponselnya.

"Matt! Matthew!" panggil Arkeyna.

Matthew langsung menoleh melihat Arkeyna.

"Apa?" tanya Matthew datar.

"Kemarilah," pinta Arkeyna serius. Dia masih berdiri di depan toilet wanita.

"Kita akan making love di toilet umum?" canda Matthew sambil tersenyum nakal.

"Eh bu-bukan. Aku ingin minta tolong padamu," pinta Arkeyna.

Matthew segera melangkah mendekat ke Arkeyna.

"Bisakah kau membantuku membelikan softtex?" tanya Arkeyna dengan intonasi pelan.

"Kau menyuruhku membeli peralatan wanita?!" geram Matthew.

"Tolong aku, aku tidak bisa keluar jika keadaanku seperti ini," lirihku.

"Kau tunggu disini!" perintah Matthew.

Arkeyna pikir, Matthew akan pergi beranjak mencari softtex. Ternyata tidak, Matthew hanya diam berdiri sambil menelpon seseorang.

"Carikan softtex terbagus sekarang! Aku tunggu di depan toilet wanita," perintah Matthew.

Matthew langsung memutuskan panggilan teleponnya.

"Kau menyuruh siapa?" tanya Arkeyna bingung.

"Manager supermarket ini," jawab Matthew.

"Apa?! Kenapa bisa kau...."

"Aku hanya menanam saham kecil disini," ucap Matthew.

"Berapa? Kau jangan memerintah orang seenaknya Matthew!" cetus Arkeyna.

"85%," ucap Matthew.

"Tapi sama saja, kau tidak boleh memerintah orang dewasa di atas...."

Suara hentakan sepatu terdengar menuju arah toilet wanita. Dia seorang pria dewasa dengan perawakan tegas berwibawa. Ia juga memakai setelan rapih kemeja biru dan jas hitam.

"Ini Tuan Matthew," ucap pria dewasa tersebut sambil menyerahkan satu kantong kecil berwarna hitam pada Matthew.

"Oke," balas Matthew.

Matthew langsung memberi Arkeyna kantong kecil tersebut dan mengisyaratkan Arkeyna untuk segera masuk kembali ke dalam toilet.

Arkeyna yang mengerti dengan tatapan tersebut langsung mengangguk setuju. Tapi Arkeyna kembali menatap pria dewasa yang berada di hadapannya ini.

"Terima kasih Sir," ucap Arkeyna sambil menunduk hormat.

Arkeyna segera membalikkan badan hendak kembali ke arah toilet wanita. Baru satu langkah, Arkeyna mendengar suara Matthew kembali bergema.

"Carikan juga jaket hitam," perintah Matthew mendadak.

"Cepat, aku tunggu disini," tegas Matthew.

Arkeyna tidak jadi melanjutkan langkahnya. Arkeyna segera membalikkan badan kembali menatap Matthew.

"Jaket untuk apalagi?" tanya Arkeyna bingung.

"Menutupi celanamu," jawab Matthew singkat.

"Tidak perlu, ak-aku bisa...."

"Daripada aku yang mencarikan underwear milikmu," ucap Matthew sambil menatap ke area bawah perut Arkeyna.

Arkeyna yang tersadar dengan tatapan Matthew langsung berteriak keras. "Jaga matamu!" omel Arkeyna dengan tatapan tajam.

Matthew langsung tersenyum simpul.

"Kurang ajar!" batin Arkeyna.

"Kau harus belajar mengucapkan kata tolong dan terima kasih," cetus Arkeyna.

Pria dewasa manager supermarket tersebut langsung kembali berjalan ke arah Matthew.

"Ini Tuan," ucap pria tersebut dan menyerahkan kantong hitam berisi jaket.

"Oke," balas Matthew.

Matthew segera mengambil kantong tersebut dan ia kasih pada Arkeyna.

"Pergilah," perintah Matthew pada manager tersebut.

"Permisi Tuan Matthew," ucap pria manager sambil menunduk hormat.

Pria tersebut langsung melangkah jauh dari area toilet.

"Cepat. 10 menit kau belum keluar dari toilet ini, aku akan memborbardir supermarket ini," tegas Matthew.

"Kau!" pekik Arkeyna.

Arkeyna segera membalikkan badan masuk kembali kedalam toilet. Arkeyna langsung membenahi diri dengan semua benda yang di beli oleh Matthew. Ralat, dibeli oleh manager supermarket ini.

Tidak sampai 10 menit. Arkeyna langsung buru-buru keluar dari dalam toilet.

Setiba di depan toilet, Arkeyna tercengang kaget melihat Robert sang Ayah telah berdiri berhadapan dengan Matthew.

Robert menatap tajam pada Matthew sedangkan Matthew hanya diam menunjukkan ekspresi datar.

"Dad!" pekik Arkeyna kaget. Arkeyna langsung mendekat ke sang Ayah.

"Apa yang kau lakukan di depan toilet dengan anakku?!" geram Robert sambil mencengkram kerah baju milik Matthew.

"Ini tidak seperti yang daddy bayangkan! Kami tidak me...."

"Jawab! Kau apakan putriku?!" teriak Robert emosi masih memegang kerah baju Matthew.

"Jangan kau pikir keluargamu kaya raya disini, sampai kau bisa mempermainkan anak gadis orang!" geram Robert.

"No dad! Matthew membantuku membelikan aku s...."

"Kenapa juga siang hari seperti ini kau berkeliaran di luar sekolah Keyna?!" omel Robert.

"Aku dan Matthew, ka-kami...."

Matthew hanya diam tidak membela dirinya.

"Dad antarkan kau pulang ke rumah sekarang," tegas Robert.

Robert langsung menarik tangan Arkeyna untuk bersama jalan keluar supermarket ini.

Arkeyna hanya pasrah mengikuti sang Ayah tetapi hatinya masih memikirkan Matthew di belakang sana.

Lihatlah, Matthew hanya diam tanpa berkutip sedikitpun. Dia diam tanpa membela diri. Arkeyna jadi ragu jika Matthew benar-benar ingin memperjuangkan hubungan mereka berdua.

Arkeyna langsung masuk di mobil milik sang Ayah. Mobil tersebut dikemudikan pulang menuju kawasan rumah mereka.

Padahal, Robert baru selesai makan siang di restoran samping supermarket tersebut. Saat ia hendak masuk mencari beberapa snack kecil untuk ia taruh di day care, Robert dikagetkan dengan anak perempuannya berada di depan toilet bersama Matthew.

Itu hal yang sangat berbahaya menurut Robert.

Makanya ia langsung menghampiri Matthew yang sedang berdiri menunggu di depan toilet tersebut.

🍁🍁🍁

Robert House 13.30 (GMT-5)

Arkeyna sudah berada di dalam rumah bersama sang Ayah. Tepatnya di ruang keluarga. Arkeyna duduk di sofa mengikuti sang Ayah.

"Jelaskan kenapa kau bisa bersama Matthew disana?" tanya Robert menatap putrinya selidik.

"Aku datang bulan di hari pertama dad. Matthew berbaik hati menolongku," jawab Arkeyna jujur.

"Kau bisa menjelaskan kenapa di jam sekolah, kau berkeliaran diluar?" tanya kembali Robert.

"Itu ka-kami hanya...."

Pikiran Arkeyna langsung menafsirkan sikap Matthew saat mereka berdua di taman sekolah.
"Mengajakmu mencari ranjang VIP untuk tidur," ucap Matthew santai.

"Matthew betulan ini mengajakku melakukan hal negatif? Tapi tidak mungkin," batin Arkeyna.

"Eh tapi dia bahkan pernah hampir menurunkan resleting celanaku. Itu perlakuan tidak pantas yang dilakukan seorang pria," batin Arkeyna.

"Hanya apa Keyna? Dad sudah bilang kau tidak boleh salah bergaul," ucap Robert menatap putrinya.

"Iya dad. Maafkan aku," lirih Arkeyna.

"Benar, seharusnya aku ada di sekolah menonton Porseni, tetapi aku malah berakhir bersama Matthew," batin Arkeyna.

"Istirahatlah. Daddy harus kembali ke Rumah Sakit," ucap Robert.

"Iya dad. Hati-hati," ujar Arkeyna.

Arkeyna langsung naik menyusuri tangga menuju kamar tidurnya.

Hari ini, Arkeyna masih penasaran Matthew ingin mengajaknya kemana? Pasti ada hal lain yang ingin Matthew tunjukkan. Matthew memang penuh dengan misteri.

🍁🍁🍁

TO BE CONTINUED



Vote dan Comment Guys😊
"Stay safe and keep healthy"

Yey double up. Tolong Matthew jangan meresahkan seperti ini😬. Sebenarnya mau up kemarin, tapi kelupaan buka wattpad karena nonton Euphoria. Kalian wajib nonton kalau bucin sama Jacob Elordi. Btw enak kalau tanggal merah, lumayan free dari tugas😆.
Lanjut baca chapter sebelah gaesnya❣️

Btw ini Jacob Elordi. Dia yang aku jadiin cast Gilbert Jorge😬

Ini Arkeyna Putri Stewart

Ini Matthew Davidson Axton

Ini Angelina Collins

Ini Zach Degruise

Ini Gilbert Jorge

Ini Albert Johnson

Ini Blake Gray

Ini Bryce Mckinsey

Ini Peter Claris

Ini Natasha Lawrence

13 Mar 2021
Salam Diellza Zoe
🍁🍁🍁

Continue Reading

You'll Also Like

345K 18.8K 37
COVER BY OBI ART Serumah dengan orang kaya yang sombong dan sialnya sangat tampan. Anugrah atau kesialan? Itulah yang di rasakan gadis yang bernama l...
294K 9K 53
⚠️17+ [ warning: mengandung kata kasar & mature content ] typo bertebaran! "aku akan sangat egois jika itu menyangkut kepemilikan atas dirimu" _____...
1.1M 43.3K 62
Menikahi duda beranak satu? Hal itu sungguh tak pernah terlintas di benak Shayra, tapi itu yang menjadi takdirnya. Dia tak bisa menolak saat takdir...
941K 43.4K 66
"Pulang sekarang atau saya yang akan jemput kamu kesana !!!" Ucapnya dibalik telpon dengan suara rendah dan tenang. "Kenapa dia bisa tau gue nggak di...