SLAYER DEMON (ZhanYi END)

By Zy_axia05

256K 22.4K 1.9K

Sean Xiao Zhan seorang iblis pembunuh, bos mafia besar yang membunuh tanpa pandang bulu. Wang Yibo seorang b... More

Pengenalan Tokoh
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8 🔞
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11🔞
Bagian 12
Bagian 13
Bagian 14
Bagian 15
Bagian 16
Bagian 17
Bagian 18
Bagian 19
Bagian 20
Bagian 21
Bagian 22🔞
Bagian 23🔞
Bagian 24
Bagian 25
Bagian 26
Bagian 27
Bagian 28
Bagian 30
Bagian 31
Bagian 32
Bagian 33
Bagian 34
Bagian 35
Bagian 36
Bagian 37
Bagian 38
Bagian 39
bagian 40
Bagian 41
Bagian 42
Bagian 43
Bagian 44
Bagian 45
Bagian 46
Bagian 47
Bagian 48 (END)

Bagian 29

3.3K 380 33
By Zy_axia05

Sebelum lanjut aku mau minta maaf jika dalam penulisan chapter kali ini banyak sekali kata yang salah. Karna aku tidak sempat mengeditnya lagi. Tetapi aku harap kalian tetap menikmati ceritanya.

Happy reading

Sudah terhitung tiga hari setelah kejadian ia dan xiao zhan bertemu laki-laki yang tidak yibo ketahui. Dan sudah terhitung tiga hari pula xiao zhan tidak pernah berbicara padanya. Laki-laki itu tidak pernah sekalipun berbicara padanya. Jangankan berbicara padanya, bahkan saat berpapasan saja xiao zhan terlihat acuh dan seakan tidak menganggap keberadaannya. Hal itu membuat yibo harus beberapa kali menelan pil pahit. Contohnya kemarin wang yibo sedang menonton tv dan tidak sengaja xiao zhan melewatinya. Wang yibo yang menyadarinya segera memanggil xiao zhan dengan semangat, akan tetapi xiao zhan tidak mendengarnya. Xiao zhan terus saja melangkah menuju ruang kerjanya.

Wang yibo mendengus pelan, hatinya ikut sakit jika mengingat sikap xiao zhan beberapa hari ini padanya. Wang yibo bahkan kehilangan selera makannya saat ini. Yibo ingin bertanya pada xiao zhan tentang apa yang terjadi, tetapi yibo ragu untuk itu.

"apa yang kau pikirkan?"

wang yibo sedikit tersentak saat tiba-tiba saja mendengar suara jingyi, dan bahkan jingyi sudah duduk manis disampingnya.

"iss...kau membuatku kaget jingyi bodoh" wang yibo memanyunkan bibirnya sebal.

"apa yang kau pikirkan?" jingyi kembali menanyakan hal yang sama, saat melihat wang yibo yang malah kembali diam dan mengerucutkan bibirnya.

"tidak ada" ujar yibo bohong.

"aku tahu kau bohong yibo" ucap jingyi lembut, mencoba membuat wang yibo mengatakan keluh-kesahnya. Bukan jingyi tidak tahu penyebabnya akan tetapi jingyi ingin membuat yibo sedikit lebih lega dengan menumpahkan kesedihannya pada jingyi.

"aku tidak apa-apa jingyi" ujar yibo kembali berbohong. Pandangan wang yibo kosong dan terus menatap lurus ke depan, seolah-olah di depan sanah ada sesuatu hal yang sangat menarik untuk ia tatap.

Jingyi memegang bahu wang yibo, lalu sedikit memutar tubuh yibo agar menghadap padanya. Ngomong-ngomong wang yibo dan jingyi kini tengah berada di pinggiran kolam, dengan kaki keduanya masuk kedalam air.

"kau tahu yibo?" wang yibo menggeleng pelan menanggapi pertanyaan itu, hal itu sukses membuat jingyi terkekeh gemas "kau bisa bercerita padaku tentang apapun yang kau rasakan. Bahkan tentang zhan ge sekalipun"

Wang yibo mendongakan kepalanya melihat jingyi, lalu kembali menundukan kepalanya.

"zhan ge hiks" bibir tipisnya mengeluarkan isakan yang terdengar menyakitkan, bahunya mulai bergetar.

Jingyi yang menyadarinya segera membawa tubuh wang yibo dalam dekapan hangatnya.

"zhan ge hiks...apa ia membenci ku? Apa aku membuat kesalahan a yi? Kenapa ia seolah tidak menganggap kehadiranku hiks" wang yibo terus mengatakan keluh-kesahnya selama ini, menumpahkan segalanya padanya.

"tenanglah yibo...aku yakin zhan ge hanya sedang dalam keadaan mood yang buruk" jingyi mengelus punggung sempit wang yibo, berusaha menenangkannya yang terlihat sangat menyedihkan "ini baru kabar yang zi masih hidup, yang bahkan belum jelas kebenarannya. Bagaimana jika benar-benar ia belum meninggal. Apa zhan ge tidak akan memikirkan yibo sama-sekali" jingyi memeluk erat tubuh yibo, seolah memberikannya kekuatan. Sebagai teman jingyi tahu apa yang yibo rasakan, dan memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya, ia tidak bisa membayangkannya. Jingyi takut jika yibo akan hancur, dan jika benar yang zi masih hidup, jingyi berjanji pada dirinya sendiri ia akan membantu wang yibo mempertahankan posisinya saat ini.

Wang yibo melonggarkan pelukannya, lalu mendongak untuk melihat wajah temannya.

"A yi" ucap yibo lirih dengan suara seraknya.

"ada apa?" jingyi menundukan kepalanya untuk melihat wajah wang yibo. Tapi kemudian ia menyesali keputusannya untuk menunduk, karna yang ia lihat wajah cantik itu kini terlihat menyedihkan, dan baru jingyi sadari kantung mata wang yibo sangat terlihat jelas, itu artinya wang yibo mengalami gangguan tidur atau bocah itu memang tidak pernah tidur.

"boleh aku bertanya?" wang yibo melepaskan pelukannya dan sedikit memberikan jarak diantara mereka.

Jingyi hanya menganggukan kepalanya, lalu tersenyum manis pada yibo.

"apa kau tahu tentang laki-laki yang bernama Song Weilong atau mungkin orang yang bernama yang zi?" wang yibo menatap penuh harap pada jingyi. Namun gelengan kepala dari jingyi membuat wang yibo menurunkan bahunya dan mengerucutkan bibirnya.

"maaf yibo...akan lebih baik jika kau mendengar tentang mereka dari zhan ge sendiri" ujar jingyi lembut.

"ta-tapi zhan g...."

"temui zhan ge, dan katakan apa yang ingin kau katakan" jingyi memotong ucapan yibo tiba-tiba.

"bagaimana jika zhan ge tidak ingin berbicara atau bertemu denganku?" wang yibo kembali menundukan kepalanya merasa khawatir.

"kau tidak akan tahu sebelum mencobanya" jingyi memegang tangan yibo dan mengelusnya, berusaha meyakinkan yibo bahwa itu akan baik-baik saja.

Wang yibo tersenyum manis menatap jingyi, lalu menganggukan kepalanya. Ia akan mencoba berbicara dengan xiao zhan setelah ini.

"terimakasih a yi...aku akan menemuinya sekarang" wang yibo bangkit dari duduknya, lalu setelah itu pergi meninggalkan jingyi, yang tersenyum miris mengingat nasib yibo.

"semoga kau berhasil yibo, aku akan mendukungmu" ucap jingyi pelan dan diiringi senyum manisnya.

.
.
.
.
.
.
.
.

Prang....

Xiao zhan membanting gelas, saat emosinya meledak.

"Bagaiman bisa kau belum juga mendapatkan informasi apapun MENG ZIYI" ujar xiao zhan penuh emosi.

Meng ziyi tersentak kaget dengan teriakan xiao zhan diakhir saat menyebutkan namanya. Ziyi memang sering menghadapi kemarahan bosnya ini, akan tetapi xiao zhan yang membentak dirinya ini baru pertama kalinya selama ia menjadi bawahan xiao zhan. Biasanya laki-laki itu hanya akan menatap ziyi datar dan mengatakan kata-kata ancaman yang menyeramkan.

"ma-maaf tuan...aku benar-benar minta maaf" ziyi menunduk dalam. Ia merasa bersalah pada bosnya ini karna belum juga berhasil menggali informasi yang bosnya inginkan.

Xiao zhan memijit pelan dahinya, lalu menarik nafas dalam. Emosinya benar-benar tidak terkendali beberapa hari ini.

"keluar" ujar xiao zhan dingin.

Meng ziyi membungkuk hormat, lalu setelah itu pergi meninggalkan ruangan xiao zhan. Saat diluar ia melihat wang yibo yang tersenyum manis padanya, tetapi tetap berjalan melewatinya.

"yibo" ziyi menghadang wang yibo.

"ya?" wang yibo yang melihat itu menaikan alisnya bingung.

"jangan masuk" ziyi berusaha memperingati wang yibo, karna ia tahu, jika yibo masuk ia tidak akan selamat dari rasa sakit hatinya.

"kenapa?" balas yibo semakin bingung.

"pokoknya jangan masuk" ucap ziyi sedikit membentak.

Wang yibo menatap aneh pada ziyi. Lalu pergi begitu saja tanpa memperdulikan perkataan ziyi.

Meng ziyi mendengus sebal, keras kepala wang yibo tidak akan bisa diubah. Ziyi memilih pergi kedapur untuk membasahi tenggorokannya yang terasa kering.

Sedangkan wang yibo terlihat bersenandung kecil menuju ruangan xiao zhan. Melihat pintu ruangan yang terbuka tanpa basa-basi wang yibo langsung melangkah masuk.

"zha...."

"KELUAR"

Deg....

Wang yibo mematung ditempatnya, senyuman manisnya luntur begitu saja. Tubuh wang yibo bahkan masih diambang pintu tetapi ia sudah mendapat usiran dari sang pemilik ruangan. "Apa salah yibo ge? Kenapa gege bersikap seperti ini?" ujarnya dalam hati. Wang yibo menundukan kepalanya, matanya sudah berkaca-kaca, bahunya bahkan sudah bergetar hebat sekarang. Sebisa mungkin yibo tidak ingin mengeluarkan isakannya, maka ia menggigit bibir bawahnya sendiri dengan kuat.

"gege yibo hanya...."

"apa kau tuli? AKU BILANG KELUAR SIALAN" lagi-lagi xiao zhan memotong perkataan yibo, dengan suara dingin, dan bentakannya.

Sakit. Itu yang wang yibo rasakan sekarang.

"ma-maaf" ujarnya dengan suara bergetar.

Wang yibo memutuskan pergi dari sana. Sedikit berlari agar segera mencapai kamarnya, sesekali ia akan mengusap air matanya sendiri dengan kasar. Air mata sialan itu yang berhasil lolos menuruni pipinya tanpa izin.

Haikuan yang tidak jauh berada didekat ruangan xiao zhan melihat semuanya. Ia menatap iba pada wang yibo yang terlihat begitu rapuh. Haikuan akan membantu berbicara pada xiao zhan, akan tetapi tentu saja bukan sekarang. Jika ia melakukannya sekarang, bukannya mendengarkan omongan haikuan, xiao zhan malah bisa-bisa memenggal kepalanya karena telah lancang mencampuri urusannya.

Disisi lain xiao zhan menatap nanar wang yibo yang menjauh. Inilah sala-satu alasan kenapa ia tidak ingin menemui wang yibo, emosinya yang tidak terkontrol bisa meledak sewaktu-waktu. Tetapi sebenarnya alasan terbesarnya tidak pernah menemui wang yibo karena otak dan pikirannya masih dipenuhi oleh yang zi, yang zi dan yang zi. Sehingga ia sedikit lupa akan wang yibo.

Wang yibo yang telah sampai pada kamarnya segera menutup pintu itu rapat-rapat dan menguncinya. Tubuhnya merosot, ia terduduk pada dinginnya lantai. Ia memeluk lututnya sendiri, lalu menangis sejadi-jadinya tanpa berniat menahannya.

"zhan ge yibo merindukan gege hiks...yibo rindu gege yang tersenyum lembut pada yibo, yibo rindu pelukan hangat gege hiks...yibo rindu zhan ge" suara wang yibo semakin melemah diakhir katanya, rasa sesak didadanya membuatnya menjadi lemah. Wang yibo tidak tahu apa yang terjadi, apa yang ia lakukan sehingga membuat xiao zhan berubah. Yibo bingung dengan semuanya, dan kebingungan wang yibo bahkan tidak ada jawabannya. Wang yibo melonggarkan pelukannya, lalu beralih mengelus perutnya yang terlihat semakin buncit.

"baby hiks...jangan marah sama daddy yah hiks...da...hiks...daddy hanya sedang marah sama mommy...maafin mommy yah sayang hiks" air mata wang yibo semakin deras saat kata demi kata ia ucapkan. Wang yibo merasakan pusing dikepalanya perlahan-lahan matanya semakin memberat dan selanjutnya ia pingsan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Waktu sudah menunjukan pukul 03:00 dini hari dan wang yibo baru membuka matanya. Tidak ada yang tahu tentang dirinya yang pingsan sendiri di dalam kamar, atau mungkin tidak ada yang perduli pada dirinya, sekalipun ia mati. Wang yibo tersenyum miris jika memikirkan hal itu.

Wang yibo memutuskan untuk turun ke bawah. Tenggorokannya terasa sangat kering, ia akan mengambil air putih untuk membasahi tenggorokannya. Dengan langkah pelan ia menuruni anak tangga, seluruh badannya masih terasa lemas. Saat sampai di dapur ia segera mengambil gelas dan menungkan air putih di dalamnya. Samar-samar ia mendengar langkah kaki yang mendekat. Dan ternyata itu adalah xiao zhan, ia terlihat sedang berbicara dengan seseorang lewat sambungan telpon.

Wang yibo memutuskan untuk tetap diam ditempatnya. Keadaan dapur yang gelap membuat xiao zhan tidak dapat melihatnya.

"apa saja yang kalian lakukan selama ini? Bahkan sampai saat ini kalian belum mendapatkan informasi apapun tentang yang zi" nada suara xiao zhan memang pelan, akan tetapi penekanan dan geraman yang tertahan sudah cukup membuktikan bahwa ia sedang dalam keadaan emosi. Xiao zhan memang memerintahkan beberapa orang untuk menggali informasi tentang yang zi. Karna sampai saat ini meng ziyi belum juga mendapatkan apa yang ia inginkan.

Wang yibo menggenggam kuat gelas yang ada ditangannya. Walaupun jaraknya dan xiao zhan tidak terlalu dekat tetapi yibo masih bisa mendengar apa yang dikatakan xiao zhan.

"siapa sebenarnya yang zi? Apa hubungan kalian ge?" wang yibo mengatakannya dengan pelan. Ia tidak ingin jika xiao zhan mengetahui keberadaannya di sana.





TBC....

Apa ini terlalu malam untuk up?.
Aku rencana besok baru di up tapi ternyata malam ini udah selesai aku ketik. Jadi semoga kalian suka sama chapter ini😘

Continue Reading

You'll Also Like

227K 17.5K 31
Hikaru Izumi---merasa bingung karena tiba-tiba terbangun di sebuah rumah sakit tempat ia akan melaksanakan operasi beberapa tahun yang lalu. Padahal...
303K 47.1K 40
Sudah dibukukan ✔ Perihal kehancuran yang tercipta akibat kebodohan. ❝ Ada dua alur takdir di dunia ini yang paling Sheiza benci. Pertama bertemu Har...
55.2K 3.3K 50
Sebuah pengadilan yang dipimpin oleh hakim bijaksana, tetapi sedikit berwatak keras. Dia melakukan cara apapun untuk menghukum orang yang melakukan k...
33K 2.5K 30
~Bayangan Mafia di Balik Kerudung~ Semua bermula ketika seorang pria tampan yang terluka di sekujur tubuhnya, di temukan tidak berdaya di belakang...