Elan menatap intens gadis yang duduk disamping kemudi. Mobilnya sudah berhenti dua menit yang lalu didepan gerbang mansion, tetapi gadis disampingnya ini sepertinya tengah melamunkan sesuatu sehingga tak menyadarinya.
"Beby?" Elan menepuk pelan bahu gadis itu, membuat sang empu tersadar dari lamunanya.
Gadis itu, Beby, segera menoleh yang malah membuat hidungnya tak sengaja bergesekan dengan hidung mancung Elan. Dan secepat mungkin Beby memalingkan wajahnya.
"A-ah.. Sudah sampai ya kak?"
Elan hanya tersenyum simpul. Ia membantu Beby melepaskan seatbelt yang terpasang ditubuh mungil gadis itu.
Setelah terlepas, dengan tak sabaran Beby membuka pintu mobil. Tetapi sebelum kakinya menginjak tanah, sebuah tangan terlebih dahulu mencekal tangan kanannya membuat Beby perlahan menengok ke belakang. Namun belum sempat mengeluarkan sepatah kata pun, sebuah kecupan singkat mendarat dipipinya. Mata Beby membelalak, kedua pipinya terasa panas. Ia malu.
Dengan cepat, Beby melangkahkan kakinya keluar dari mobil Elan. Menutup pintu mobil dan tanpa kata Beby berlari kecil memasuki halaman rumahnya.
Tingkah laku Beby tak luput sedikit pun dari pandangan Elan. Bahkan Elan tertawa kecil melihat perilaku menggemaskan Beby.
Namun hal itu hanya bertahan beberapa detik. Elan kembali memasang wajah datarnya dan mengambil ponselnya yang berada disaku celana.
Ia terlihat mencari nomor seseorang dan tanpa segan Elan menelepon nomor yang sudah ia dapati.
Hanya butuh beberapa menit, seseorang diseberang sana mengangkat panggilan tersebut.
Elan melirik dimana Beby tadi berlari menuju mansion itu. "Sepertinya saya tahu siapa pelakunya."
***
Beby melompat diatas ranjang, ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya sambil berguling-guling.
Kemudian ia membalikkan badannya, kini Beby tidur terlentang dengan kedua tangan yang ia rentangkan. Lalu Beby menghela napas panjang, pikirannya kembali menerawang kejadian saat ditaman yang sempat ia siggahi.
Flashback on
Beby mengerjap beberapa kali ketika Elan mencium dagunya. Apalagi saat wajah sahabat abangnya itu begitu dekat dengan wajahnya. Tatapannya bertemu dengan kedua mata Elan, mendadak jantung Beby berdetak lebih cepat dari biasanya. Rona merah menjalar dikedua pipi Beby.
Dengan sedikit tergagap Beby memalingkan wajahnya. Dengan malu-malu Beby menjilat es krim-nya yang belum habis sambil sesekali melirik ke arah Elan yang masih menatapnya tanpa berkedip.
Saat akan melirik Elan untuk sekian kalinya, tanpa sengaja netranya menangkap siluet tubuh seseorang yang terlihat familiar. Awalnya Beby hanya mengernyitkan keningnya, lalu tiba-tiba ia berdiri dan menjatuhkan es krimnya yang tinggal setengah. Dan berlari mengejar seseorang itu yang mulai menjauh.
Elan yang melihat hal itu terkejut bukan main, tanpa kata ia segera mengejar Beby.
Dengan ngos-ngosan, Beby membungkukkan badannya dipinggir jalan menetralkan napasnya. Matanya tak henti untuk menatap sekitarnya seakan mencari seseorang. Beby menggigit bibir bawahnya saat mengetahui bahwa dirinya kehilangan jejak seseorang yang ia lihat.
Tepukan dibahunya spontan membuat Beby tersentak. Ia menoleh dan mendapati sosok Elan yang berdiri dibelakangnya.
"Beby cari siapa, hm?" tanya Elan lembut sembari mengelus rambut pendek Beby.
Mendengar pertanyaan Elan, Beby membalikkan badannya menghadap lelaki itu. Ia menatap ragu Elan, lalu berucap dengan nada sepelan mungkin, "Ayah."
Walaupun begitu, telinga Elan tetap mendengar apa yang diucapkan oleh Beby.
"Ayah?" tanya Elan memastikan.
Beby mengangguk, "tadi lihat ayah kandung Beby."
Flashback off
Beby menghembuskan napas panjang. Ia tadi melihat sosok ayahnya kembali setelah enam tahun tak pernah bertemu.
Sebelum menikah dengan Tori, Ayu memang pernah menikah dengan seseorang. Orang itu bernama Dhani. Beby tak tau mengapa mamanya bercerai dengan ayahnya.
Beby hanya mengetahui jika ayahnya baik sekali. Waktu kecil, Beby selalu dimanja oleh Dhani. Dan yang Beby tahu jika ayahnya selalu ada saat ia masih kecil.
Bukankah otomatis Dhani adalah ayah kandung Beby?
"Ya ampun, Beby!"
Mendengar suara abangnya, Beby segera bangun dari rebahannya. Baru saja Beby duduk, ia sudah diterjang sebuah pelukan abangnya.
"Beby darimana aja?" Azka menatap Beby menuntut, "baru aja abang tinggal sebentar ke minimarket, adiknya abang udah ngilang aja."
Beby meringis pelan. Ia lupa meminta ijin Azka, bahkan sampai lupa untuk memberi kabar kepada Damian dan Nio.
Beby melirik jam wekernya. Astaga, sudah sesiang ini rupanya. Pantas saja abangnya mencemaskannya. Ia lupa waktu gara-gara tadi pergi jalan-jalan bersama Elan.
"Maaf abang, tadi Beby jalan-jalan sampai lupa waktu." Beby mengerucutkan bibirnya.
Azka mengecup pipi Beby gemas. "Abang maafin, tapi jangan diulangi lagi. Kalo mau pergi kemana-mana harus minta ijin abang dulu."
Beby menganggukkan kepalanya.
Azka tersenyum dan mengacak rambut Beby. "Ayo kita ke bawah, makan siang dulu. Tadi abang juga sempet beli snack banyak."
Mata Beby berbinar, tak lama raut wajahnya berubah menjadi enggan untuk pergi ke bawah.
Seakan tahu maksud adiknya. Azka tertawa kecil, "tante Gita lagi gak ada dirumah. Dia lagi ketemuan sama calon besannya."
Dan setelah itu, mereka segera keluar dari kamar Beby.
⚫
⚫
⚫
Tbc
Haiii
Apa kabar kalian semua? Semoga sehat-sehat selalu ya.
Udah berapa lama kita gak ketemu? Maaf aku baru bisa nongol.
Soalnya aku lagi gak fokus buat bikin cerita. Apalagi tahun yang masih musim pandemi ini menambah kesibukan ku menjadi 2 kali lipat. Padahal aku udah percaya diri buat namatin cerita ini ditahun 2020, tapi ternyata gak bisa:(
Beberapa hari yang lalu, aku udah siap mau update tapi musti aku lupa mau ngetik apaan. Palagi merangkai kata-kata versi aku itu harus enak untuk dipandang biar gak bosan buat dibaca.
Oh iya! Ini yang mau tau cast Elan👇
Sebenarnya cast nya mau aku kasih tau beberapa bab lagi, tapi masa' kalian udah penasaran sama alurnya harus ditambah penasaran sama cast nya. Kan aku gak tega:')
Maaf ya kalo bab ini pendek,,,
Tapi aku usahain bab-bab selanjutnya bakal panjang.
Pokoknya, aku banyakin terima kasih buat kalian semua yang udah mau baca bahkan nunggu cerita dari khayalanku ini. Love you❤️
Jangan lupa vote dan komen ya
Rabu, 24 Februari 2021