Jaehyun terkekeh, "Kau harus fokus pada pekerjaanmu malam ini"

"Jadi aku harus fokus padamu, begitu?"
Taeyong yang membalas tatapan Jaehyun dan tersentak menyadari apa yang baru saja ia katakan, "T-tidak.. maksudkuㅡ "

Taeyong tidak tahu apa yang terjadi tapi Jaehyun tiba-tiba menempelkan bibirnya ke bibir mungilnya. Bukan itu yang dia harapkan tapi sebenarnya itu juga yang ia inginkan. 


"Mmphh.."


Sepertinya malam ini mereka akan melakukan hubungan seks untuk yang kedua kalinya. Dan juga, tampaknya Jaehyun menelepon Taeyong untuk melayaninya.

Sudah berminggu-minggu sejak mereka bertemu, dan Jaehyun tidak tahu bahwa dirinya sudah menelepon bocah manis ini. Mungkin ia merindukan tubuh indah milik Taeyong?

Tangan Taeyong berada di atas kepala Jaehyun, mencengkeram kepala pria itu saat Jaehyun terus menciumi leher dan dadanya. Taeyong terengah-engah dan tidak bisa mengubah fakta bahwa ia menyukai bibir yang menyentuh kulitnya.

"Bimbing aku, ya?" bisik Jaehyun dengan suara barintonnya.

Taeyong mengangguk, "Tentu saja"

"Baiklah. Haruskah aku memulainya dengan satu jari?"

Taeyong hanya mencium kening Jaehyun. Entahlah, dirinya terus menerus ingin menciumi pria itu sedangkan Jaehyun hanya tersenyum melihat aksi Taeyong.

"Kau bisa menambahkan dua jarimu jika kau mau"

Jaehyun menggosok lubang itu sebelum dia memasukkan satu jarinya ke dalam lubang Taeyong. Taeyong gemetar dan mengeluarkan desahan lembutnya.

Jaehyun menatapnya dan melihat ekspresi wajah Taeyong yang berubah erotis.

Bocah manis itu sepertinya menyukai permainannya.

Jaehyun menambahkan dua jarinya dan mencoba memasukannya. Ia memasukkannya dengan pelan. Menepis rasa gugupnya.



"Shhh.. Ahhh.. J-jaehyunhh.."



"Apakah aneh kalau aku suka mendengar desahanmu?" Tanya Jaehyun.

"Kau menggodaku di waktu yang salah!"

Mereka tertawa. Lalu Jaehyun menarik jari-jarinya keluar dan menempatkan dirinya di antara kedua kaki Taeyong. Ia membuka paha Taeyong dan itu berhasil membuat Taeyong tersipu malu.

"Selanjutnya?" kata Jaehyun.

Taeyong menggigit bibir bawahnya, "Kau harus melakukan apa yang seharusnya kau lakukan padaku"

Mereka saling menatap. Akhirnya Jaehyun  membuka Boxer-nya dan mengeluarkan kejantanannya.

Jaehyun meletakkan tangannya di kedua sisi Tubuh Taeyong Dan Perlahan memasukkan penisnya ke lubang anal Taeyong, yang telah ia rindukan selama berminggu-minggu. Dan ia juga lupa kalau ia sudah berjanji untuk menemui Taeyong lagi pada waktu itu.

Taeyong mendesah saat kejantanan Jaehyun telah masuk dengan sempurna ke lubang pinknya. Jaehyun berhenti sejenak, membiarkan Taeyong menyesuaikan dirinya.

"Kau terlalu banyak menjeda Jaehyun!"

"Begitu? Baiklah"

Jaehyun mendorong perlahan pinggulnya, mencoba menemukan sweet spot Taeyong lebih awal. Tak butuh waktu lama bagi Taeyong untuk merintih keras. Jaehyun tidak membuang kesempatannya dan terus berulang kali mengenai sweet spot milik Taeyong dengan gerakan cepat dan kasar.




"Aahh! Ahhh, Fuck me, Daddy!" Racau Taeyong.




"Mulutmu kotor sekali, baby," bisik Jaehyun dengan seringai di wajahnya.

Pria itu terus mempercepat dorongannya dengan tempat tidur yang terus berderit. Di depan mereka terdapat pemandangan kota yang sangat indah di bawah langit malam, tetapi mereka terlalu sibuk untuk melihatnya.










🌳🌴🌳










Setelah melakukan olahraga yang melelahkan, Taeyong beristirahat di ranjang Jaehyun sebelum ia meraih dan mengenakan pakaiannya. Ia berjalan keluar dari kamar Jaehyun tetapi ia urungkan saat melihat Jaehyun tengah duduk di kursi putar dengan laptop di mejanya.

"Aku akan pergi," Pamit Taeyong.

"Habiskan malammu di sini saja, ini sudah sangat iarut"

Laki-laki itu menggelengkan kepalanya dengan sopan, "Terima kasih tapiㅡ"



"Please.."



Taeyong menatap Jaehyun lalu menghela nafasnya, "Baiklah, Tapi kau harus tidur denganku malam ini, bagaimana?"

"Aku masih memikirkan akreditasi ku untuk besok"

Taeyong berjalan mendekat dan membungkuk di atas meja. Ia tersenyum lembut dan menutup laptop Jaehyun, "Aku tidak tahu apa-apa tentang bisnis milikmu tapi kau butuh istirahat malam ini. Tidur sebentar terdengar lebih baik untukmu dan aku akan membangunkanmu nanti. Terdengar adil, bukan?"

Jaehyun menatap Puppy eyes Taeyong, "Baiklah"

"Aku akan memasak sarapan untukmu nanti. Jadi istirahatlah malam ini."

"Baiklah, sweetie."



To be contuned..


¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
can i call you, daddy? || jaeyong Donde viven las historias. Descúbrelo ahora