✮14

269 63 12
                                    

•

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Serim dan yang lain mulai bergerak menyusul Wonjin dan Jungmo.

Yang ada dibenak Serim saat ini adalah melindungi mereka semua terutama Wonjin.

Jika Wonjin mati, sudah tidak ada harapan lagi.

Dongyun jongkok diatas batu sambil menatap Hyeop yang berdiri di atas air.

"Dongyun...ternyata lu lebih mahir pake cermin dari pada benang. Tapi kenapa Changwook payah banget ya??" Hyeop mengejek anak itu.

Ia sok-sok an berpikir.
"Apa karena emang dasar nya lemah?"

Tapi memang Dongyun masih mampu bertahan tanpa luka sedikit pun.

"Kapan kalian bakal berhenti?" Tanya Dongyun.

Hyeop tersenyum.
"Begitu kalian semua mati, gw bakal bunuh diri..." jawab lelaki itu.

Dongyun terkejut.
"Kenapa?"

"Tempat ini, tidak layak untuk di huni.
Bumi ini adalah neraka yang sesungguh nya...







Kehidupan kekal akan kalian rasakan...








Setelah kematian." Jelas Hyeop.

Dongyun bangkit berdiri.
"Gak semua orang memandang kehidupan sebagai neraka..." tegur nya.

Hyeop tertawa.
"Anak kecil ngerti apaㅡ"

"COBA LAH LEBIH MENGHARGAI APA YANG LU PUNYA SEKARANG!!" Bentak nya.

Dongyun turun dari batu besar itu dan berjalan mendekati sang kakak.

"Belajar bersyukur..." pinta Dongyun.

Hyeop diam sejenak. Dongyun sudah muak dengan tujuan gila ini.

"Yah~ sayang sekali...adik-adik lu udah duluan naik ke atas sana. Gamau nyusul??" Tanya Hyeop.

Dongyun berlari menuju sang kakak sambil melemparkan serpihan cermin.

✮ASTÉRIA ; inferno || Cravity x Drippin [FanFic]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz